Trauma karena perceraian membuat Clara jadi menutup hati pada siapapun. Tak mau lagi merasakan cinta, ataupun terlibat hubungan asmara.
Namun kehidupan Clara mulai berubah sejak kedatangan bos baru di kantornya. Pria yang lebih muda 7 tahun darinya itu, ingin memiliki Clara dengan cara apapun.
Aaron tak segan-segan menggunakan cara licik untuk menjerat Clara. Sampai-sampai si janda tak mampu lepas dari mantra cintanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noona Y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
“Cukurukuk….”
Tiba-tiba terdengar bunyi perut Clara yang lapar. Sontak Clara langsung memegangi perutnya dan menatap Aaron malu. Jam pulang kantor telah tiba, Clara baru saja selesai lembur Bersama boss dan beberapa karyawan kantor. Ia ingin pulang sendiri namun si boss malah terus mengikuti dirinya dari belakang seperti anak itik.
Pria muda itu tersenyum cerah melihat wajah merah Clara yang semakin imut saat sedang tersipu malu-malu. “Bagaimana kalau kita makan malam Bersama. Aku takut kamu sakit.” ajak Aaron, memberikan perhatian.
Deg!
“Ti-tidak perlu, aku mau pulang saja dan makan di rumah.” Clara langsung menolak. Namun sebenarnya degup jantung Clara sedang berpacu cepat, sudah lama tidak mendapat perhatian spesial dari seorang laki-laki.
“Ayo cepat Clara, lihat mobilku sudah datang.” Aaron tidak peduli kalau Clara sudah menolaknya, dengan paksa ia menarik lengan Clara untuk segera masuk dan duduk di mobilnya.
Mau tidak mau, Clara terpaksa mengikuti keinginan Aaron. Si boss gak bisa dilawan.
.
.
Mobil pun melaju dengan kecepatan penuh, melewati jalanan tol menuju luar kota.
"Ini kita mau makan dimana?" Clara nampak panik.
"Aku lagi ingin makan di tempat yang sejuk, sekalian mau membawamu makan di malam romantis." kekeh Aaron, tersenyum lebar dengan sorot mata yang penuh harap.
Clara menjadi was-was takut saja jika Aaron mau berbuat mesum lagi padanya. "Pokoknya malam ini, aku harus pulang ke rumahku!" titah Clara, sudah tidak segan-segan lagi bersikap ketus pada bos brondongnya.
"Tenang saja, aku pastikan besok kamu bangun pagi di dalam rumah apartemen mungil mu itu."
Clara berdengus kesal, namun tidak bisa juga minta turun di jalan tol.
Setelah perjalanan yang dilalui selama kurang lebih satu jam. Clara dan Aaron sampai di sebuah tempat makan sederhana. Tempat makan yang berada di pinggir jalan raya puncak.
"Ugh..., Dingin sekali." keluh Clara saat baru saja keluar mobil, ia langsung merasakan hembusan angin dingin yang menusuk kulitnya.
"Pakai jas-ku ini." tiba-tiba Aaron menaruh jasnya di pundak Clara.
Membuat Clara ternganga seketika melihat perhatian si bos yang terkenal egois dan suka semaunya.
"Ma-makasih." imbuhnya, sembari memakai jas tebal milik Aaron, Clara mengendus mencium aroma parfum maskulin milik si bos.
"Wanginya enak."
Aaron membawa Clara ke warung-warung dipinggiran jalan raya puncak, walaupun tempatnya sederhana tapi pemandangan malam kota Bogor bisa terlihat sangat jelas dari atas sini, sangat romantis suasana malam, dan angin dingin juga sangat terasa.
Aaron menuntun Clara masuk ke dalam, dan duduk lesehan di bale-bale yang beralaskan tikar.
"Kenapa wajahmu kaget begitu, tidak suka aku ajak makan di tempat sederhana seperti ini." kekehnya pada Clara yang masih nampak bingung.
"Ah, bukan seperti itu, hanya saja, anda kan seorang bos." Clara mau melanjutkan kata-katanya namun tak sanggup, takut si Aaron tersinggung.
"Hahahaha, asal kamu tahu, ini tempat favoritku kalau sedang jenuh, dan ingin menjernihkan pikiran. Aku juga memiliki sebuah villa disini, kalau kamu mau bermalam." tak henti-hentinya Aaron menggoda.
Walaupun Clara lebih tua darinya 7 tahun, namun wanita ini begitu manis dan bikin gemas, Aaron jadi tak sabar ingin melahapnya, dengan senyum jahil, ia mencondongkan tubuhnya mendekat pada Clara.
Sontak Clara memundurkan posisinya, jujur saja sebenarnya Clara sedikit kecewa, ia membayangkan dirinya akan diajak makan di restoran mewah sambil temani alunan musik yang romantis.
Namun tak disangka Aaron malah membawanya ke tempat sederhana di pinggir jalan, Tapi Clara tak peduli juga, toh mereka ini, bukan sepasang kekasih walaupun sudah....
"Bu, saya pesan dua teh panas, lalu 2 nasi goreng, 1 porsi sate kelinci dan 1 porsi pisang bakar." Aaron memesan menu favoritnya kalau dia sedang bersantai si puncak.
"Oke mas ganteng." seru si ibu warung sambil cekikikan.
Melihat gelagat si ibu warung yang berbicara akrab dengan Aaron tanpa rasa canggung, Clara jadi penasaran.
"Kelihatannya kamu sering kemari." tanya Clara tiba-tiba.
"Yah, waktu baru pulang dari UK, aku sangat jenuh, butuh suasana baru, jadi memilih tempat dingin yang tenang, untuk menjernihkan pikiranku." ucap Aaron bersikap sedikit malu-malu. Ini pertama kali ia memperlihatkan sisi sederhana pada seorang wanita.
"Hmm.., dulu aku juga suka kesini, tapi sudah lama sekali, mungkin dua tahun yang lalu." desah Clara, kemudian ia memandang keluar jendela warung, lampu-lampu kerlap-kerlip kota Bogor, pemandangan malam yang sungguh memanjakan.
Namun tiba-tiba hatinya terasa pilu, teringat kembali pada kenangan buruk yang dulu ia rasakan, walaupun sudah berlalu dua tahun yang lalu, Clara masih mengingat rasa sakit dan kesedihan, saat dirinya datang ketempat ini subuh-subuh dini hari.
"Syyuurr." tiba-tiba saja angin kencang berhembus, membuat bulu kuduk Clara naik, merasa merinding.
"Kamu kedinginan ya, ayok duduk di dekatku, biar kita bisa saling menghangatkan." kekehnya dengan senyum menggoda.
"Si-siapa yang kedinginan!! Jas ini sudah cukup hangat kok!"
"Yakin." goda Aaron.
Namun Clara tak mau menanggapi ajakan menggoda itu, ia memilih tetap duduk berhadapan dengan Aaron.
"Gak perlu malu-malu kucing mbak, kalau punya pacar ganteng gini, jangan di ketus in, nanti ada yang rebut loh, jaman sekarang kan banyak pelakor." celetuk si ibu warung, sembari membawa semua menu pesanan mereka.
"Bu-bukan pacar." Clara mau menepis perkataan tiba-tiba si ibu warung.
"Maklum bu, kami ini baru jadian, jadi masih malu-malu, tapi pacar saya manis kan." tiba-tiba Aaron memotong perkataan Clara.
"Iya manis, hati-hati diabetes, mending cepat-cepat bawa ke KUA, daripada kebobolan." imbuh si ibu warung, lalu pergi memberikan ruang kepada sepasang kekasih yang baru jadian.
"Cih." decak Clara merasa malu sekaligus merasa kesal.
"Kenapa ya, kamu cemberut seperti itu, tetap saja aku liatnya cantik." Aaron melancarkan kembali godaannya.
"Cukup!! Aku mau makan, berhenti menggoda ku." Clara menjawab dengan ketus, jujur saja jantungnya berdebar-debar, udara yang tadinya terasa dingin, jadi tidak terasa.
Beberapa saat suasana jadi sunyi, mereka berdua makan dalam diam. kebetulan sekali sedang tak banyak pelanggan yang datang. Warung makan sederhana pinggir jalan, jadi terasa seperti restoran ekslusif bagi keduanya.
.
.
“Jadilah kekasihku,”
"BRUUSSHH!!"
Ucapan absurd yang membuat Clara menyebutkan teh hangat.
"Uhukkk uhuk..!!"
Clara nampak terkejut dengan permintaan Aaron, boss tampan tapi brondong, lebih muda tujuh tahun darinya pula. Tidak kaget namun tidak percaya juga, mana mungkin baru saja kenalan belum sampai sebulan dan melakukan cinta satu malam langsung otomatis jadian.
“Tolong anda jangan terus melewati batas, dan bersikap konyol begini. Kejadian malam itu, tidak berarti apa-apa buatku, jadi jangan ganggu aku terus.” mohon Clara memelas.
“Bukan semalam, tapi dua malam, ingat di hotel dan tempat kamu tinggal.” Aaron menegaskan tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Mengingatkan Clara akan kenyataan itu, walaupun janda namun ia bukanlah wanita murahan, tapi pemaksaan yang Aaron lakukan terhadapnya, membuat Clara jadi merasa rendah diri.
Air mata Clara pun tak terbendung lagi, ia menangis sejadi-jadinya di depan Aaron. Dirinya masih belum menerima kenyataan karena sudah jatuh kedalam permainan licik bos brondongnya.
Namun kalau dipikir-pikir itu juga bukan salah Aaron sepenuhnya, saat di apartemen miliknya, Clara juga yang tergoda dan malah minta disentuh.
Marah, sudah pasti Clara rasakan, kenapa dia bisa dengan mudah, menyerahkan tubuhnya begitu saja, tanpa melakukan perlawanan pula, padahal jelas sekali Aaron itu seorang calon buaya darat masa depan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
*Terimakasih sudah baca 🩷🩷🩷
kaget sih dgn kelanjutan kisah arron,sebenarnya apa dan siapa sih arron,msh tekateki nih 🤔🤔