My Master Is Super Strong

"Aku hanya memberikan mu dua ikan bakar, dan kamu mengatakan, bahwa aku sangat baik? Kamu lucu sekali!" ucap Wu Chen.

"Ta-ta-tapi... Dibandingkan orang-orang di desa ini, sikapmu padaku benar-benar sangat baik!" ucap Gadis itu nampak kikuk.

"Benarkah? Aku senang mendengarnya!" ucap Wu Chen merasa senang.

"Apa kamu tidak merasa takut? Kamu pasti sudah mendengarnya, rumor tentang diriku dari orang-orang di desa ini!" kata Gadis itu.

"Apakah maksudmu, rumor tentang bahwa kamu adalah seorang gadis terkutuk?" tanya Wu Chen.

Gadis itu menganggukkan kepalanya dengan pelan.

"Aku sama sekali tidak peduli dengan semua rumor itu!" kata Wu Chen.

"Ta-tapi, bagaimana jika itu benar? Kamu bisa saja terkena kutukan karena diriku!" ujar gadis itu.

"Kamu tidak perlu khawatir tentang hal itu. Walaupun terlihat begini, aku ini sebenarnya sangat kuat, tidak akan ada kutukan yg dapat mempengaruhi diriku!" ucap Wu Chen dengan santai, serta penuh percaya diri.

"Oh ya, Gadis kecil, kamu belum memberitahu ku namamu!" kata Wu Chen.

"Na-namaku? Namaku... adalah Yao Chi!" jawab Gadis itu memberitahukan namanya.

"Yao Chi, aku akan memberitahumu sebuah kebenaran!" kata Wu Chen mendadak serius.

"Sebuah kebenaran?" tanya Yao Chi merasa penasaran.

"Benar. Dan kebenaran ini memiliki hubungan dengan semua masalah yang kamu alami selama ini. Apakah kamu siap, untuk mendengarnya?" tanya Wu Chen.

Yao Chi yang mendengar hal itu, seketika mengingat kilas balik kehidupannya.

Yao Chi dilahirkan di sebuah keluarga kecil dan sederhana di sebuah kota.

Walaupun keluarga mereka tidak hidup secara mewah, tetapi keluarga mereka hidup dengan harmonis dan bahagia.

Namun hal-hal baik itu tidak berlangsung lama. Saat usia Yao Chi baru menginjak 5 tahun, keluarga mereka mengalami sebuah kecelakaan yang menyebabkan kedua orang tuanya meninggal, dan hanya menyisakannya seorang diri.

Karena kehilangan kedua orang tuanya, Yao Chi yang saat itu masih berusia lima tahun, akhirnya diadopsi oleh kakek dan neneknya.

Semuanya kembali berjalan dengan baik, Yao Chi juga mulai melupakan trauma yang dialaminya.

Dia hidup harmonis dan bahagia bersama kakek dan neneknya.

Namun untuk yang kedua kalinya, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.

Saat usia Yao Chi menginjak 10 tahun, ketika dia pulang dari sekolah, dia melihat rumahnya terbakar oleh api.

Kakek dan neneknya yang saat itu masih berada di dalam rumah, pada akhirnya tidak bisa di selamatkan dan akhirnya meninggal.

Yao Chi sekali lagi, kehilangan orang-orang yang paling di sayanginya.

Yao Chi hidup sebatang kara. Dan sejak saat itu, ia menjadi anak yang pemurung, pendiam, dan tidak banyak bersosialisasi.

Seiring bertambahnya usia, kesialan yang dialami oleh Yao Chi semakin sering terjadi.

Namun anehnya, semua kesialan itu tidak pernah terjadi secara langsung pada Yao Chi, melainkan kepada orang-orang di sekitarnya.

Entah mereka yang terkena penyakit secara tiba-tiba, kecelakaan, kegagalan, atau bahkan keretakan dalam hubungan.

Mereka menyalahkan itu semua kepada Yao Chi.

Perlahan-lahan Yao Chi mulai dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya dan di cap sebagai seorang anak pembawa sial.

Yao Chi benar-benar hidup sebatang kara, tanpa teman dan tanpa saudara, hanya seekor kucing yang menemani dirinya.

Akan tetapi, kucing itu juga tidak berumur panjang.

Saat Yao Chi kembali dari luar untuk membeli makanan kucing, dia melihat kucingnya telah mati karena keracunan.

Kesialan terus menimpa Yao Chi, hingga saat dia berusia 17 tahun, seorang pemuda datang dan menyatakan perasaan padanya.

Yao Chi sudah berusaha dan berulang kali menolak pemuda itu, namun pemuda itu tidak menyerah dan terus mengejarnya.

Melihat pemuda itu yang tidak pernah menyerah dan terus mengejarnya, tanpa mempedulikan rumor tentang dirinya, pada akhirnya, Yao Chi menyerah dan mereka berdua berpacaran.

Namun satu bulan setelah mereka berpacaran, kesialan kembali menimpa Yao Chi.

Pacarnya meninggal karena sebuah kecelakaan. Yao Chi benar-benar merasa sangat sedih dan orang-orang menyalahkan dirinya.

Rumor buruk tentang Yao Chi semakin tersebar luas, dan karena alasan itu, Yao Chi di keluarkan dari sekolahnya dan di usir dari tempat tinggalnya.

Yao Chi pada akhirnya meninggalkan kota itu dan berkelana ke sana ke mari tanpa arah dan tujuan.

Dia berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya mencari tempat untuk tinggal, hingga akhirnya dia berada di Desa Kontong.

Kembali pada saat ini, Yao Chi menatap wajah Wu Chen yang berdiri di depannya.

"Aku siap!" jawab Yao Chi dengan yakin.

Mendengar jawaban tersebut, Wu Chen kemudian tersenyum.

"Baiklah, aku akan memberitahu kamu kebenarannya!"

"Sebenarnya dirimu memang benar adalah seorang Gadis Terkutuk, semua kesialan yang terjadi pada orang-orang di sekitarmu tidaklah terjadi secara kebetulan, melainkan semua itu berasal dari dirimu!"

"Kamulah penyebabnya!" ucap Wu Chen memberitahu kebenarannya kepada Yao Chi.

Namun Yao Chi yang mendengar semua itu, hanya tertunduk diam sambil menggenggam erat bajunya.

"Sepertinya kamu tidak terkejut!" ucap Wu Chen.

"Sebenarnya aku sudah menduga hal itu, bahwa aku memang seorang Gadis Terkutuk. Namun sekarang aku menjadi semakin yakin. Terima kasih, karena sudah mengatakannya!" ucap Yao Chi.

"Apakah kamu tidak takut kalau aku berbohong?" tanya Wu Chen.

"Tidak!" ucap Yao Chi menggelengkan kepalanya.

"Mau kamu berbohong atau tidak, aku tidak peduli!"

"Aku hanya ingin menyakinkan diriku, apakah keraguan ku selama ini benar atau tidak. Dan sekarang, berkatmu aku menjadi yakin!" ucap Yao Chi dengn tenang menimbun perasaanya.

"Begitu ya..." ucap Wu Chen memahami perasaan Yao Chi.

"Sebenarnya aku masih memiliki satu kebenaran lagi yang belum aku beritahukan padamu!" ucap Wu Chen.

"Hmm? Satu kebenaran lagi?" tanya Yao Chi merasa heran dan penasaran.

"Ya. Apakah kamu ingin mendengarnya?" tanya Wu Chen.

"Baiklah, mungkin mengetahui satu hal buruk lagi, tidak akan jadi masalah. Jadi, apa itu?" tanya Yao Chi.

"Sebenarnya kutukan yang ada padamu, bukanlah sebuah kutukan, melainkan itu adalah kekuatanmu!" jawab Wu Chen.

"Kekuatanku?" tanya Yao Chi terheran-heran dan kebingungan.

"Ya. Dan kekuatan itu berasal dari garis keturunanmu yang merupakan keturunan dari seorang Penyihir Kuno!" jawab Wu Chen.

"Penyihir Kuno?" tanya Yao Chi semakin terheran-heran dan kebingungan.

"Penyihir Kuno adalah bangsa penyihir yang ahli dalam Sihir Kutukan dan Sihir Kematian. Mereka adalah bangsa penyihir yang sangat kuat dan paling ditakuti!"

"Namun pada Era Kekacauan yang terjadi 10.000 tahun yang lalu, bangsa Penyihir Kuno tiba-tiba menghilang!"

"Ada yang mengatakan, bahwa alasan menghilangnya bangsa Penyihir Kuno adalah, karena mereka telah di musnahkan!"

"Namun ada juga yang mengatakan, kalau mereka bersembunyi dan mengasingkan diri di suatu tempat yang tidak diketahui oleh siapapun!"

"Tapi itu semua hanyalah spekulasi. Tidak ada yang tahu dimana keberadaan Penyihir Kuno itu. Semuanya masih menjadi misteri!" ucap Wu Chen.

"La-lalu... Kenapa aku memiliki garis keturunan mereka?" tanya Yao Chi masih heran dan kebingungan.

"Kenapa kamu tidak mencari tahunya sendiri?" ujar Wu Chen.

"Ikutlah denganku. Aku akan membantumu mencari tahu kebenarannya, kenapa Bangsa Penyihir Kuno menghilang pada era itu!"

"Aku juga berjanji, aku akan membantumu mengendalikan Kekuatan Kutukan mu, dan juga akan mengajarimu cara menggunakan kekuatan tersebut dengan benar!"

"Jika suatu saat, kamu sudah bisa menggunakan kekuatan kutukan mu dengan baik, maka kekuatan itu tidak hanya tidk akan memberikan kesialan, tetapi kamu juga dapat menggunakan kekuatan itu untuk melindungi dirimu sendiri, atau bahkan membantu orang lain!"

"Jadi, bagaimana, maukah kamu ikut denganku?" tanya Wu Chen mengulurkan tangannya kepada Yao Chi.

"Apakah kamu tidak berbohong? Apa aku benar-benar bisa membantu orang lain, dan tidak hanya memberikan kesialan pada orang lain? Apa aku benar-benar bisa menggunakan kekuatan ini?" tanya Yao Chi penuh keraguan.

"Oh, sekarang kamu khawatir kalau aku berbohong? Itu tidak seperti dirimu yang sebelumnya!" ucap Wu Chen.

Namun Yao Chi yang mendengarnya hanya diam.

"Kamu tidak perlu khawatir, dengan adanya aku bersamamu, kamu pasti bisa melakukan nya!" kata Wu Chen meyakinkan.

Setelah mendengar perkataan Wu Chen, akhirnya Yao Chi memberikan jawaban.

"Baiklah, aku akan ikut denganmu!" ucap Yao Chi akhirnya setuju.

"Bagus, sekarang ayo kita pergi!" kata Wu Chen langsung berbalik badan.

"Eh-Eeeh?? Sekarang!?" tanya Yao Chi benar-benar terkejut.

"Tentu saja!" jawab Wu Chen tanpa ragu.

Kemudian Wu Chen berjalan menuju pintu dan Yao Chi mengikutinya dari belakang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...





...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...