NovelToon NovelToon
Pembalasan Dendam Putri Jenderal Perang

Pembalasan Dendam Putri Jenderal Perang

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Time Travel / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: julieta

Jiang Xia Yan merupakan putri bungsu dari seorang jenderal perang pada masa kekaisaran Ming Qi adalah wanita bodoh yang jatuh cinta dengan pangeran kedua Ming Shin yang pada akhirnya mati mengenaskan atas nama cinta.

Bukan hanya mati ditangan suaminya sendiri, Jiang Xia Yan juga menyebabkan Klan Jiang musnah ditangan Ming Shin.

Padahal Jiang Xia Yan sudah berkorban banyak untuk Ming Shin hingga bisa membuat lelaki yang sangat dicintainya itu bisa menjadi kaisar Ming setelah berhasil menggulingkam kekauasaan sang ayah.

Jiang Xia Yan mati dengan dendam yang mendalam....

Pada saat yang sama, ada seorang CEO wanita yang berhati dingin dan kejam bernama Agatha Wein yang juga mati mengenaskan ditangan sekelompok lelaki yang cintanya ditolak dengan kasar olehnya.

Agatha diberi kesempatan hidup didalam raga Jiang Xia Yan....

Mampukah Agatha bertahan hidup & membalaskan dendam Jiang Xia Yan?

Bisakah Agatha menemukan cinta dijaman kuno ini dan membuat hatinya yang dingin menjadi hangat ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CURIGA

Seorang pemuda tampan tampak keluar dari dalam hutan bamboo yang sangat lebat dengan wajah datar dan dingin.

Dia mengenakan jubah berwarna putih tulang  dengan sulaman benang emas berpadu dengan perak disepanjang sisinya, membuat penampilannya terlihat mewah dan sungguh menawan.

Meski wajahnya penuh dengan keringat, tapi hal itu sama sekali tak mengurangi kadar ketampanannya sedikitpun.

Tampak sebuah pedang panjang ditangannya, sepertinya lelaki tampan tersebut habis melatih kekuatannya didalam hutan bamboo tersebut.

Hal itu terlihatnya dari banyaknya pohon bamboo yang terpotong secara acak disana. Feng Mo Tian melampiaskan sedikit rasa frustasinya dengan latihan pedang.

Orang yang sama, yang kembali membuatnya merasa jika kemampuan hebat yang dimilikinya tak ada artinya.

Bukan hanya pikirannya yang tak bisa dibaca namun juga semua pergerakan gadis itu tampak meleset dari perkiraannya.

“ Jiang Xia Yan….”, gumannya dengan penuh penekanan.

Selama ini dia selalu peka terhadap intuisi yang dimilikinya serta kemampuan istimewa mampu membaca apa yang ada dalam pikiran setiap orang.

Tapi semua itu berhasil dipatahkan begitu saja oleh seorang gadis kecil yang terkenal sebagai “ sampah ” di ibukota.

Jika dirinya tak melihat secara langsung bagaimana Jiang Xia Yan dengan mata kepalanya sendiri, mungkin Feng Mo Tian juga akan termakan oleh rumor tersebut.

Feng Mo TIan kembali menebaskan pedangnya kearah deretan bamboo yang ada dalam hutan dengan membabi buta.

Setelah puas melampiaskan kekeselan hatinya, Feng Mo Tian kembali kehalaman yang biasa ibundanya gunakan untuk memulihkan diri setelah berlatih.

Kediaman tersebut sangat jauh posisinya dari kediaman utama dimana ayah dan selir ayahnya serta kedua anaknya tinggal.

Karena suasananya cukup jauh dan terpencil maka Feng Mo Tian bisa merasakan kedamaian jika sedang berada disana.

Saat Feng Mo Tian sedang berkutat dalam pikirannya, memikirkan semua hal yang telah terjadi beberapa hari ini tiba – tiba pintu ruangannya dibuka dan ada satu pelayan tua masuk  kedalam ruangan.

“ Salam tuan muda pertama......Nyonya Muro Nan telah memasak sendiri bubur biji teratai untuk tuan muda pertama. Bubur biji teraratai ini berfungsi untuk menghangatkan tubuh karena melihat jika cuaca akhir – akhir ini cukup dingin, nyonya membuatkan ini agar tuan muda pertama tidak sampai jatuh sakit….”, ucap pelayan tua tersebut sopan.

Feng Mo Tian hanya menatap datar semangkok bubur biji teratai yang dibawa oleh pelayan tersebut dengan tatapan sinis.

“ Cihhh…dia pikir dengan memberiku makan akan bisa membuatku luluh dan menerimanya. Tidak akan !!!….”, batin Feng Mo Tian tak senang.

Meski melihat tuan mudanya sama sekali tak berminat dengan makanan yang dibawanya, pelayan tua itu tetap menaruh mangkok berisi bubur biji teratai dimeja dekat Feng Mo Tian berada.

“ Buang itu….”, ucap Feng Mo Tian dingin.

“ Baik tuan muda….”, ucap pelayan tersebut sopan.

Meski dia sangat tahu jika setiap makanan yang diantar kesana dari kediaman utama akan selalu dibuang oleh tuan mudanya itu, tapi entah kenapa nyonya Muro Nan masih terus saja mengirimi makanan untuk Feng Mo Tian.

Selama ini, Feng Mo Tian memang tak pernah memakan apapun yang dikirim dari kediaman utama, terutama yang telah dibuat oleh selir ayahnya itu.

Bukan hanya tak menyukai keberadaan selir ayahnya tersebut, tapi dia juga mewaspadai setiap makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuhnya agar tak mati seperti sang ibu.

Tepat ketika pelayan  tua tersebut pergi, seseorang tiba – tiba muncul dari balik pintu sambil menundukkan kepala dan mulai berbicara.

“ Tuan, pengawal ini telah menyelidiki secara keseluruhan. Jiang Xia Yan adalah nona muda ketiga Jiang dari keluarga pertama. Dia adalaha anak kedua dari Jiang Shing dan Xiao Mei….”, ucapnya melaporkan.

“ Anak kedua Jiang Shin ?....”, guman Feng Mo Tian sambil mengkerutkan keningnya cukup dalam.

Klan Jiang dan klan Feng memiliki perbedaan dalam pandangan politik selama bertahun – tahun. Jika keluarga Jiang sangat loyal terhadap kaisar, lain halnya dengan keluarga Feng yang menghindari terlibat dengan pihak istana.

Beda pandangan dari dua keluarga tersebut membuat keduanya tak pernah bisa menyatu. Lain halnya hubungan antara klan Feng dan klan Gyo.

Kedua keluarga ini saling bersahabat sejak lama karena mereka tak menyukai politik apalagi terlibat dengan pihak istana.

Dan keluarga Chi juga termasuk keluarga yang bersahabat dengan klan Feng dan klan Gyo meski anak pertama mereka menduduki salah satu posisi didalam istana, namun tak  membuat keluarga tersebut mendukung penuh kekaisaran yang ada.

Sebagai keluarga dengan basic pedagang, mereka lebih senang berniaga daripada sibuk dengan urusan politik yang  ada dalam istana.

Dan sekarang salah satu anggota keluarga Jiang yang merupakan anak kandung Jiang Shing memberi peringatan kepada keluarga Chi yang merupakan musuh mereka.

“ Bukankah hal tersebut sangat tidak wajar. Bagaimana bisa seorang musuh memperingatkan musuhnya untuk waspada….”

“ Apa maksud sebenarnya gadis itu ?....”

“ Jiang Shing beserta istri dan anak sulungnya sedang berada di wilayah perbatasan Utara untuk membasmi pemberontak, jadi tidak mungkin dia mengetahui bergolakan diistana satu tahun terakhir ini…..”

“ Bagaimana bisa gadis kecil itu bisa mengetahui rencana kaisar. Bahkan Chi Guan Lin saja tak menyadari hal tersebut….”

“ Apakah gadis ini memiliki niat buruk ?….”

Feng Mo Tian terlihat mulai mencurigai maksud baik dari Jiang Xia Yan terhadap keluarga Chi.

Apapun itu, Feng Mo Tian tak akan tinggal diam. Dia tentunya tak akan membiarkan Jiang Xia Yan mencelakai keluarga Chi begitu saja tepat dimatanya.

“ Lanjutkan penyelidikan….”, ucap Feng Mo Tian tajam dengan nada dingin

" Awasi setiap gerak - geriknya dan laporkan segera jika ada hal yang mencurigakan.....", perintahnya tegas.

Pengawal bayangan milik Feng Mo Tian segera melesat pergi meninggalkan tuan muda pertama keluarga Feng yang masih terdiam dengan tatapan tajam kedepan.

Kedua tangannya terkepal sangat kuat, semua intrik yang terjadi membuatnya harus segera melangkah maju lebih cepat daripada rencana yang telah dia susun dengan rapi sebelumnya.

Penyakit aneh dan racun yang ada didalam tubuh Chi Ang Bei seakan merupakan peringatan dari kaisar Ming Qin kepada klan Feng dan Gyo secara tidak langsung karena ketiga keluarga tersebut bersahabat sejak lama.

Dan yang membuatnya marah adalah, kenapa harus Jiang Xia Yan yang menyadari hal tersebut dan memperingatkan.

Bukan dirinya maupun salah satu anggota keluarga Gyo yang seharusnya lebih peka terhadap tindakan kaisar Ming Qin yang dinilai lebih agresif daripada sebelumnya, membuat Feng Mo Tian menjadi geram terhadap diri sendiri.

“ Kaisar Ming Qin harus secepatnya digulingkan jika ingin kedamaian terjadi….”, guman Feng Mo Tian penuh amarah.

Diapun segera menghubungi anak buahnya untuk mulai bergerak dan kembali menyusun rencana baru sebelum semuanya terlambat.

1
Ainy Youenha
kenapa gak percakapannya yg dtulis tegak ya? agak menganggu si menurutku kalo percakapannya dtulis miring
safira
suka karekter mc mahal..terbaik thor..
Kemas Yustiar
sebagus apapun ceritanya kalau ngambang & tidak happy end mengecewakan pembaca, semoga author memikirkannya
Efendi Siantar
tunggulah bagian mu selir Hien
Erni Nofiyanti
salah sasaran deh
Efendi Siantar
Luar biasa
Erni Nofiyanti
tambah sangian baru lagi
Siti S
Luar biasa
Erni Nofiyanti
apa raja ming
Efendi Siantar
bisa jadi... hua ha ha haaaaaaa
Erni Nofiyanti
blm tau dia,ada kaisar jga yg demen.
Erni Nofiyanti
waduh,kaisar ngamuk lagi dah
Efendi Siantar
kenapa tdk kentongan ronda, Thor?😅😅
Anie Pailing
Luar biasa
Anie Pailing
Lumayan
Nitnot
baca aja, g usah banyak komentar, othornya keren bingit, aku suka cerita novel ini thooir, semangaaat
Nitnot
Luar biasa
Fetty Marissa Chaniago
kok mirip dengan cerita di komik sih...
Siti Masitah
feng mo tian sainganmu otw
Siti Masitah
syukurlah selamat...senjata makan bos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!