HELLO GUYS,MAMPIR LAGI DI KARYA AUTHOR.
SEMOGA KALIAN TERHIBUR DENGAN KARYA AUTHOR YAH.
Ginna Yovela Adriella adalah anak yang lugu,penurut dan juga pintar dimana dia mampu menyelesaikan studi pendidikan SMA nya di usia 17 tahun dan menjadi juara 1 di setiap semester namun,sayangnya dia hanyalah anak yang tidak di anggap oleh keluarganya sendiri.
Suatu hari ia malah di jebak oleh kakak perempuan nya yang selalu iri dengan apa yang ada pada diri Ginna.akhirnya Ginna menghabiskan satu malam dengan pria asing.
Kesalahan satu malam itu malah menumbuhkan janin di dalam rahimnya.
Mengetahui Ginna hamil keluarganya mengusirnya dari rumah.
Dengan penuh tekad dan juga dendam Ginna meninggalkan negara kelahirannya.
7 tahun kemudian ia kembali ke negara kelahirannya bersama dua malaikatnya.
Namun takdir juga kembali mempertemukan dia dengan pria asing yang menanam bibit di rahimnya 7 tahun yang lalu.
TANDAI TYPONYA YAH GUSYYY,AND JANGAN LUPA LIKE,KOMEN, SUBSCRIBE 👉👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
Ginna keluar dari ruangan itu namun tiba-tiba sebuah tangan memeluk pinggangnya.
"kyaaaa!!"teriak Ginna.
"kenapa tidak mengangkat teleponku??"bisik si pelaku yang ternyata Malvin sang suami.
"apaan sihh,lepaskan aku"ucap Ginna.
"apa kau ingat apa syarat ku,turuti segala perkataan ku bukan di bantah"ucap Malvin.
"huff,baiklah.kita pulang kan yaudh ayo"ucap Ginna.
"sayangnya kita tidak akan pulang dalam waktu dekat"ucap Malvin.
Ginna melonggarkan pelukan Malvin dan menghadap ke arah Malvin kemudian menangkup wajah Malvin.
hal itu membuat jantung Malvin berdebar.
"apa ini rasa jatuh cinta??" batin Malvin.
"hidungnya masih menghadap ke bawah,matanya masih warna hanzel.kamu Malvin kan??bukan malaikat maut??"ucap Ginna
Tuk
"sembarang saja"ucap Malvin menyentil dahi Ginna
"habisnya sih kamu aneh"ucap Ginna.
"aneh dari mana?"ucap Malvin.
"kamu sih bilang kita gak pulang dalam waktu dekat kan bisa jadi kalau kamu ajak aku mati"ucap Ginna.
Malvin menyeringai mendapat ide untuk mengerjai istri nya itu.
Malvin menarik pinggang Ginna dan menarik tengkuk Ginna lalu menciumnya sekilas.
"boleh saja,aku siap mati jika bersama istri tercinta ku"ucap Malvin.
Blusss
Wajah Ginna langsung memerah merona malu.
"apaan sih,aku lelah ayo pergi"ucap Ginna sambil melepaskan pelukan Malvin.
"baiklah ayo"ucap Malvin Lalau mengandeng tangan Ginna menuju lift.
"bisa lepaskan tangan ku??"ucap Ginna.
"tidak bisa,karena kamu istri ku"ucap Malvin.
"apa hubungannya coba"ucap Ginna
"diam atau akan aku ulangin adegan tadi"ucap Malvin.
"adegan apa hump"Ginna langsung menutup mulutnya mengingat adegan yang Malvin maksud.
"bagaimana apa kamu sudah mengingatnya??"ucap Malvin terkekeh.
Keduanya sampai di mobil milik Malvin,Malvin masuk ke kursi kemudi.
sedangkan Ginna masuk ke kursi penumpang di belakang.
"huff aku bukan sopir mu"ucap Malvin.
"ya sudah sini aku yang bawa biar cepat sampai rumah"ucap Ginna.
Malvin menghela napas lalu melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil.
kemudian Malvin membuka pintu bagian penumpang paling belakang.
"bentar, aku meletakkan tas dan jaketku di sini"ucap Ginna.
"akkhhh"Ginna terkejut saat tubuhnya melayang diangkat oleh Malvin.
Malvin menutup pintu penumpang belakang dan membuka pintu penumpang sebelah supir.
"apa yang kamu lakukan??!!"ucap Ginna.
"tempat mu di sini,di samping ku"ucap Malvin.
"kau benar-benar nakal"ucap Malvin lalu menarik tengkuk Ginna dan mencium bibir ranum milik Ginna.
Ginna terkejut namun tidak bisa melepaskan diri akhirnya Ginna hanya bisa pasrah berujung menikmati.
Tangan Malvin bergerak nakal menelusup masuk ke dalam kemeja yang di gunakan oleh Ginna,meraba perut dan menuju ke gunung kembar milik Ginna.
"ummmppp enggpp hentikan ini salah"ucap Ginna di sela-sela ciuman mereka.
"apa yang salah??kita sah suami istri"ucap Malvin.
"kau bilang ahhh"Ginna mendesah saat Malvin meremas gunung kembarnya.
"kau bilang tidak tertarik dengan ku,kau pembohonggg ahhh"ucap Ginna.
"mulai sekarang aku sangat tertarik"ucap Malvin lalu mencium ganas bibir ranum milik Ginna.
Cukup lama keduanya berciuman akhirnya Malvin melepas ciuman keduanya.
"waktunya belum pas ayo kita pergi ke tempat yang pas"ucap Malvin lalu menutup pintu mobil dan masuk ke kursi penumpang.
Sedangkan Ginna hanya bisa menundukkan kepalanya merasa malu mengingat bagaimana di menikmati permainan malvin.
TBC