Bosku Yang Super Tantrum

Mayang yang masih sungkeman menyuruh Cassandra untuk mendekat.

sementara Alex dan Reza langsung memberikan obat dan air putih ke Kanjeng Mami.

"Sudah, sudah. Lakukan Aktivitas kalian." Ucap Kanjeng Mami menyuruh yang lainnya bubar. setelah meminum obatnya,sementara Mayang mulai mendekati Maminya mecoba menyapa.

"Apa kabar Kanjeng Mami, Maaf kami tidak bisa menemui Mami." Ucap Mayang sambil tersenyum memeluk Mamahnya.

Kanjeng Mami adalah Mamanya Mayang, setelah Papah Mayang meninggal, Kebahagiaan Kanjeng Mami menghilang. Sama seperti Alex, bawaannya emosi setiap hari dan terlalu sensitif.

"Itu udah hal biasa, mungkin setelah Mami pergi selamanya baru kalian bertiga datang." Ucapnya sinis sambil mengipas-ngipasi dirinya.

Mayang diam, bicara pun tak ada gunanya.

"Perempuan itu siapa!" Tanya sambil menunjuk Cassandra.

"Cassandra itu cucu menantu Eyang." Jawab Alex sambil memeluk dan mencium Kanjeng Mami dari belakang.

"Yaampun, Alex mau menikah tapi kalian tidak mengabariku. Dan kamu sekarang kerja apa?" Tanya Cassandra yang masih berdiri jauh dari mereka.

"Sayang, sini mendekatlah." Ucap Mayang sambil tersenyum.

"Dia menjadi sekretaris ku Eyang, Eyang jangan galak-galak dong, nanti cantiknya hilang." Rayu Alex dengan lembut membuat Kanjeng Mami tersenyum.

"Tapi dia tidak sopan.. "

"Sssst.. Udah eyang, Apa eyang udah makan?" Tanya Alex penuh perhatian.

"Bagaimana cara makan kalau kalian saja tidak dirumah." Jawab Eyang Alex dengan ketus.

"Baiklah, Ayok kita makan Eyang, Alex lapar pengen makan bareng Eyang, udah lama juga kita gak makan bareng kan." Alex membawa Eyang nya ke meja makan.

"Sayang, Ayok disamping Eyang." Ucap Alex sambil melihat Cassandra.

Cassandra menunjuk dirinya. Membuat Alex mengangguk.

Cassandra berjalan kearah samping Kanjeng Mami. Dan Kanjeng Mami menatapnya dari atas sampai bawah dan kemudian membuang mukanya kearah Alex.

"Apa dia pintar memasak lex?"

"Pintar dong Eyang, semuanya bisa dikerjakan Cassandra. Iyakan sayang?" tanya Cassandra sambil memainkan matanya memberi kode ke Cassandra.

"I-ia Eyang."

Mayang mencolek suaminya.

"Lihatlah sayang, mereka sangat romantis heheh.."

"Itu hanya sandiwara Mah, jangan percaya" Ucap Reza.

"Apanya sandiwara Reza?" Tanya kanjeng Mami tiba-tiba.

Membuat Mayang dan Reza gugup.

"Tidak Mami, tadi teman Mayang terlalu bersandiwara menangis agar suaminya tidak selingkuh." Ucap Reza asal-asalan.

Setelah sampai di meja makan, Cassandra dan Alex mempersilahkan Eyang duduk, setelah itu barulah mereka berempat duduk.

"Bukannya Pacar kamu Alina Lex? kemana dia? Aku merindukan nya" Tanya Eyang membuat wajah Cassandra seketika menjadi murung.

"Alex dan Alina tidak jodoh Eyang, sudahlah jangan cari dia, sekarang kan sudah ada Cassandra bahkan lebih cantik dari Alina." Tutur Alex.

"Tapi aku tidak menyukainya." Jawab Eyang ketus tanpa menjaga perasaan Cassandra.

"Ayok dimakan Mi, nanti keburu dingin." Potong Mayang, Kasihan melihat wajah Cassandra menantunya.

Setelah selesai makan dan mengobrol, Alex mengajak Cassandra untuk pulang.

"Emang dia punya rumah?" Tanya Eyang lagi tanpa memperdulikan perasaan Cassandra.

"Eyaang, Tidak boleh berbicara seperti itu, Cassandra itu nanti akan menjadi Istri Alex yang berarti cucu menantu Eyang jugakan. Jangan merendahkan Cassandra Eyang, itu sama aja merendahkan cucu Eyang ini." Ujar Alex dengan tutur yang lembut.

Cassandra dan Alex pamit.

"Maafkan Eyang yah Cassandra."

"Tidak apa-apa Pak Alex, memang omongan Eyang itu benar semua." Ucap Cassandra.

Tidak adalagi pembicaraan diantara mereka berdua, Cassandra menatap kearah kaca mobil itu dengan pikirannya yang berantakan.

Sementara Alex sesekali memandangi wajah Cassandra.

.

"Terimakasih sudah mengantar saya sampai kerumah Pak Alex. Hati-hati berkendara." Ucap Cassandra tulus membuat hati Alex bergetar.

Deghhh..

Apakah Alex sudah mulai membuka hati untuk Cassandra?

Cassandra kembali kekamarnya, dia membaringkan dirinya di kasur ranjangnya sambil melihat-lihat langit-langit kamarnya.

Cassandra tiba-tiba teringat akan kertas yang diberikan Alex tempo hari, Memang sebelum pulang, Cassandra sempat mengambilnya.

Cassandra bergegas ke kursi make up nya dan mengambil kertas didalam lacinya.

Dilihatnya Kertas itu dan teringat dengan Omongan Eyang yang mengatakan bahwa Eyang merindukan Alina.

"Apa aku menyetujui surat ini saja yah? Lagian hanya Dua tahun kok." Cassandra membawa kertas itu ke kasurnya dan kembali membaringkan tubuhnya.

"Tapi aku tidak menyukai perceraian." Cassandra berpikir sangat lama.

"Ahhkkk, baiklah. Aku akan menyetujui nya." Akhirnya Cassandra Pasrah.

Pagi-pagi sekali Cassandra sudah meja kerjanya, Dia menunggu Alex sampai datang.

"Cassandra, Ayok sarapan.Tadi aku kerumahmu kamunya gak dirumah." Ajak Aldo.

Alex melihat kertas dimeja Cassandra.

"Ini apa.. " Sebelum Aldo pegang, buru-buru Cassandra mengambilnya dan memasukkan ke lacinya.

"Ayok Do, aku juga lapar. Tapi bayarin yah?" Ucap Cassandra sambil tersenyum menutupi kegugupannya.

Aldo dan Cassandra turun kebawah dan tampa sengaja bertemu Ria.

Ria menunduk membuat Cassandra dan Aldo heran, biasanya kalau ketemu Ria langsung menunjukkan muka sombongnya namun sekarang berbeda.

Ria melewati Cassandra dan Alex tampa sepata katapun.

"Kenapa itu si Ria cas?" Tanya Aldo bingung.

"Kok nanya aku Do, Aku juga bingung tumbenan dia kalem." Jawab Cassandra.

Mereka berdua berjalan sambil melanjutkan gibahnya.

"Apa dia diam-diam kamu santet Cas?" Tanya Aldo, membuat Satu pukulan mengenai bahu Aldo.

"Kalau bicara itu dijaga do, nanti didengar orang gimana?" ucap Cassandra kesal.

Aldo tertawa menanggapi ucapan Cassandra.

"Tuh Ayang Alex udah datang." Aldo melihat kedatangan Alex.

"Buang jauh Ayang-ayanganmu itu Do, lebay tau! emang kayak kamu dan kia."

"Eleeeeh, tadi malam sempat aku baca WA tante Mayang, Alex memanggil kamu dengan sebutan Sayang. kok sekarang kamu gak mengakuinya."

"Kamu yah do, jangan bahas itu lagi. Mang, bubur Ayamnya Dua, yang satu Ati ampela nya dibanyakin yah." Pesan Cassandra kearah Mang tukang bubur.

"Siap Non"

"Banyak makan hati biar hati kamu gak terkikis akan rayuan Alex." Aldo menggoda Cassandra membuat Cassandra mencubit pinggang Aldo dengan kuat.

"Aduhhhh.." erang Aldo.

"Rasain.. " Ucap Cassandra sambil menerima Bubur Ayam itu.

Alex dari kejauhan melihat Cassandra dan diam-diam mengambil gambar Photo nya.

"Cieee, Udah ada rasa ni yeee." Ucap suara dari belakang membuat Alex kaget.

"Papah..! Ngapain dimobil Alex?" Tanya Alex.

"Papah di usir Eyangmu tadi malam, dia pengen tidur sama putrinya." Jawab Pak Reza dengan santai.

"Ngapain tidur disini?" Tanya Alex lagi.

"Papa malas dengar repetan Eyangmu do, jadi Papa inisiatif tidur disini, biar gak capek naik mobil lagi." Jawab Pak Alex sambil mengambil sabun, handuk, dan baju yang udah disediain sebelumnya.

ALex hanya geleng-geleng kepala dan memasukkan mobilnya ke parkiran kantor.

"Papa mandi dikamar kamu yah Do." Pak Reza langsung bergegas kekamar Alex.