Gilsa tak percaya ada orang yang tulus menjalin hubungan dengannya, dan Altheo terlalu sederhana untuk mengerti kerunyaman hidup Gilsa. Meski berjalan di takdir yang sama, Gilsa dan Altheo tak bisa mengerti perasaan satu sama lain.
Sebuah benang merah menarik mereka dalam hubungan yang manis. Disaat semuanya terlanjur indah, tiba-tiba takdir bergerak kearah berlawanan, menghancurkan hubungan mereka, menguak suatu fakta di balik penderitaan keduanya.
Seandainya Gilsa tak pernah mengenal Altheo, akankah semuanya menjadi lebih baik?
Sebuah kisah klise cinta remaja SMA yang dipenuhi alur dramatis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bibilena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Flashback
Tak ada kebenaran yang pasti selepas Gilsa mengamuk bak orang gila, Kevin dan teman-temannya hanya memarahi dan memukulnya tanpa hal berarti lain selain dari menyuruhnya mencabut laporan.
Gilsa tentu tak akan pernah melakukannya.
Dia memilih membersihkan diri di toilet sekolah, membeli baju baru dan menyembunyikan penindasan itu dari sang Ayah. Tak akan ada yang menyadarinya sebetulnya, karena dia akan langsung masuk kamar sementara ayahnya pulang malam jika pada jadwal biasa. Mereka juga jarang makan bersama apalagi mengobrol sehingga ini berjalan lebih mudah dari sebelumnya ketika dia diadukan.
Namun tak henti dari sana, malamnya beredar foto-foto Gilsa yang dalam keadaan buruk di ruang loker murid. Dimulai dari story postingan privat akun Lovestagram, aplikasi chating, bahkan sampai sebuah grup yang dibuatkan khusus untuknya, persis dengan grup yang ditujukan untuk Prima. Hampir mirip pula dengan kejadian itu, mereka membuat narasi seolah-olah Gilsa memiliki kepribadian menjijikan.
Kalian masih ingat kasus si pintar dan si bodoh angkatan 10? Aku dapat kabar kalau ternyata G word tuh selalu merasa tersaingi sama Prima, dia tidak suka kalau ada orang yang menyamai atau melebihi dia. Pokoknya egois dan playing victim banget.
Weh, G word apaan tuh? Gila kah? HAHAHAH
Berisik, kalian membicarakanku di sini tapi memasukanku juga ke dalamnya? Kalian gila ya?!
Itu adalah apa yang Gilsa kirim begitu narasi pertama dia baca.
Namun mereka tak mengacuhkannya. Orang itu malah mengirim pesan lagi, dengan melampirkan bukti foto nilai dirinya dan Prima yang berbeda tipis yang sudah di data dalam bentuk absensi. Gilsa merasa geli hanya dengan melihat foto itu, ini ulangan essay bahasa indonesia yang jawabannya tidak berpatok pada buku. Bukan hanya Prima, seluruh murid yang memberikan jawaban panjang dalam setiap soal mendapatkan nilai di atas 90.
Lihat, ini nilai mereka, biasanya Prima di bawah Gilsa tapi ada sekali Prima hampir saja menyamai nilai dia, dan kalian tahu apa yang terjadi? Gilsa membuat narasi kemarin yang seolah-olah dia dibully Prima. Aku benar-benar tak menyangka jujur saja.
Apa sih ini main masukin kontak orang lain, mana untuk membully orang lagi. Liat saja tuh kemarin, Gilsa sudah pernah membantah bukan dia yang membuat grup itu. Ini adminnya siapa sih? Pendongeng handal, sumpah.
Iya, ponsel dia kan hilang. Ini adminnya iri kah sama Gilsa? Dari kemarin bahasnya dia terus.
Admin grup itu pasti salah satu antek Kevin, Gilsa tak bisa menebak dia siapa tapi dia yakin orang itu sedang menyumpahinya saat ini. Tak ada siapapun dari grup yang mau mendengarkan narasi dia, meski dia memberikan argumen terus-menerus untuk membenci Gilsa.
Mereka sangat berusaha keras dalam menjatuhkannya.
Bukan aku yang merasa tersaingi atau Prima bermental pembully, tapi kau yang sakit jiwa, Clarissa.
Meski hanya asal tulis nama tapi Gilsa merasa puas sudah mengirim pesan itu. Karena gadis itu adalah orang yang paling dia benci diantara antek-antek Kevin.
Omong-omong soal Kevin, ancamannya tadi apakah benar pria itu ketahui dari Ayahnya? Gilsa menjadi sangat meragukan dirinya sendiri. Apakah ayahnya adalah orang serendah itu? Atau informasi mengenai dirinya yang terlibat adalah rahasia umum? Gilsa baru mengetahui sekarang bahwa rasa bersalahnya menjadi rumor yang dianggap fakta oleh orang-orang.