Berbentuk rumah biasa namun memiliki banyak kamar, karena rumah ini memang untuk kamar kost khusus untuk wanita saja. entah itu mahasiswi atau wanita yang sudah selesai kuliah, harga yang murah membuat banyak yang antri di kost milik Pak Manto.
Namun di balik itu semua ada misteri, sebab satu persatu banyak anak kost yang menghilang entah kemana dan tidak bisa untuk di temukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. menemukan Rena
Cepat kedua gadis ini berjalan menuju ruangan kecil yang tadi sempat di masuki oleh Pak Manto, ini bukan lagi tentang rasa penasaran tapi karena mereka sudah yakin sekali bahwa tempat tinggal mereka memiliki rahasia kelam yang harus segera di ungkap karena semakin banyak teman yang menghilang dari tempat tersebut, sehingga memang mereka butuh untuk mengetahui apa yang telah terjadi.
Apa lagi tadi Pak Manto keluar dari tempat itu dengan raut wajah seolah menunjukkan kesedihan yang sangat dalam sehingga membuat mereka menjadi begitu penasaran tentang apa yang telah terjadi, Sheila dan Diva segera berjalan tanpa suara agar tidak ada yang melihat mereka masuk ke dalam ruangan kecil di bagian belakang tersebut.
Walau sekarang ada rasa takut di dalam hati mereka karena setelah mendekati ruangan kecil itu ada aura yang tidak bisa mereka pahami sehingga bila tidak berhati-hati maka yang ada akan muncul masalah lain, mereka juga bukan orang yang paham tentang hargai sehingga nanti justru akan menimbulkan masalah.
Kewaspadaan harus di tingkatkan karena bila tidak maka yang ada mereka berdua bisa celaka, satu saja melihat mereka ada di sini maka akan timbul masalah besar dan sudah pasti nanti akan di amuk oleh Bu Dewi atau bahkan Pak Manto itu sendiri, akibat mereka telah lancang memasuki kawasan terlarang.
Bahkan sudah ada papan tulisan yang memberi mereka peringatan agar jangan masuk dalam kawasan ini, tapi mereka malah nekat Karena rasa penasaran yang begitu tinggi dan juga Sheila merasa begitu yakin ada sesuatu yang telah terjadi kepada Zizi di tempat kost mereka ini.
"Kau lihat ini, pintu nya di gembok!" Diva mencoba untuk membuka.
"Apa yang di simpan di dalam sana sehingga harus di gembok seperti ini?" Sheila berusaha untuk mencari lobang.
"Aaaaaagkk!"
"Suara siapa itu, Div?!" Sheila kaget ketika mendengar ada suara orang yang sedang melenguh antara takut dan kesakitan di bagian samping.
"Ada suara orang yang barusan!" Diva juga ikut mendengar.
"Iya, aku seperti mendengar orang yang ketakutan." Sheila berjalan hati hati untuk mencari tau.
"Awas jangan sampai itu hanya jebakan saja, kita tidak punya senjata ini." Diva takut karena mereka memang belum tau tempat ini.
Dari kejauhan mereka melihat seperti seseorang sedang berjalan dengan langkah yang begitu gontai, bukan hanya gontai tapi dia terlihat seolah sedang ketakutan dan berusaha untuk kabur dari seseorang yang tengah mengejar dia dengan sangat cepat. Diva dan Sheila bingung harus bagaimana Karena mereka malah beranggapan bahwa orang tersebut bisa saja salah satu anak buah dari Pak Manto.
Namun Diva merasa itu bukan orang jahat karena terlihat dari langkahnya saja seolah dia begitu kesakitan dan juga ketakutan, maka dengan gerakan nekat Diva segera menghampiri orang tersebut dan dia ingin tahu apa yang telah terjadi sehingga seseorang itu berlari tidak karuan dan hampir kehabisan tenaga saat ini.
"Tolong aku...aku tidak mau mati." Rena merintih dan kemudian jatuh di dekat mereka berdua.
"Rena!" Diva tersentak tidak percaya ketika melihat keadaan Rena yang sudah berlumuran dengan lumpur.
"Rena? kenapa Rena ada di sini dan kenapa bentuk Dia sangat kotor seperti ini?!" Sheila juga tidak percaya bahwa itu adalah salah satu teman mereka.
"Ya ampun apa yang sudah terjadi pada dirimu sehingga terlihat seperti ini?!" Diva berusaha untuk menolong teman mereka yang sedang kelelahan.
"Ak...aku juga tidak tahu kenapa aku ada di sini dan sedang di kejar oleh gadis berwajah hancur." Rena ingin menangis namun tidak bisa karena telah kehabisan tenaga.
Tentu sekarang mereka jadi bingung antara ingin terus melihat sesuatu yang di dalam ruangan kecil itu atau segera membawa Rena masuk kembali ke dalam kamar, sebab bila Rena tidak segera diberi air minum maka yang ada nanti dia akan celaka karena dehidrasi akibat terus berlari dari kejaran seseorang.
"Lain kali saja kita datang kembali ke sini untuk melihat apa yang ada di dalam itu." putus Diva akhirnya.
"Ya, Ayo kita berdua bantu Rena sekarang agar dia segera mendapat air minum." Sheila juga segera memapah Rena.
"Usaha kan jangan sampai ada yang melihat karena nanti hanya akan menjadi keributan saja." Diva tidak mau bila ada yang melihat mereka.
"Cepat kita pergi dari sini sebelum gadis itu kembali datang untuk membunuh aku!" Rena memang ketakutan dan dia mencengkeram erat tangan Diva dan Sheila.
"Siapa yang sedang kamu bicarakan ini? apa juga kamu bisa masuk ke dalam sini dan area sana." Diva sungguh tak habis pikir dengan Rena.
Rena tidak bisa menjawab dan dia hanya menoleh sekilas ke belakang untuk memastikan apa tidak ada yang mengejar dia kembali, sebab Rena sudah merasa begitu lelah setelah dia terus saja berusaha melarikan diri dari gadis berwajah hancur yang berniat untuk membunuh dia di sini.
Selamat sore besti, kalian ada kah yang dapat bantuan kersa itu?
ini kalo mas Zidan lihat bisa bikin klepek-klepek