Iblis Dari Laut

"Aksara tenang lah dulu, aku tidak ada urusan dengan pengkhianatan." Xavier berusaha untuk menjelaskan.

"Hentikan ini semua, Xavier! tolong kasihani lah Purnama, dia sudah banyak menderita." Aksara merasa begitu iba pada ketua agensi.

"Aku melakukan ini karena kasihan dengan Purnama." tegas Xavier.

"Dengan kau mencari tulang milik Adi? untuk apa kau mencuri tulang bajingan itu, kau ingin membangkitkan dia kan!" tuding Aksara langsung naik darah.

"Tidak! tolong percaya lah, jangan sampai ada yang tau lagi soal ini karena Purnama pasti akan mengamuk." ucap Xavier.

"Ya dia pasti akan mengamuk saat tau kau mencuri tulang Adi." angguk Aksara penuh kegeraman kepada dewa iblis ini.

"Aiiih sudah sekali aku bicara dengan kau ini." Xavier lama-lama juga emosi karena Aksara tetap menuduh dia sebagai pengkhianat.

"Ya tunjukkan sekarang pada ku sifat asli mu itu dan jangan pernah menutupi lagi semua keburukan yang ada di dalam diri mu itu, kau benar-benar tidak tahu terima kasih!" Aksara sangat marah kepada Dewa iblis.

Dewa iblis yang di tuding seperti itu tentu saja menjadi begitu bingung dan kelabakan harus menjelaskan bagaimana kepada Aksara, ini kalau dia mengatakan yang sebenarnya bahwa Zahra telah bangkit maka bisa saja Purnama akan marah dan menganggap dia tidak bisa menyimpan rahasia.

Tapi bila Dewa iblis tidak mengatakan yang sesungguhnya maka yang ada Aksara yang akan mengamuk dan menuding bahwa dia telah menjadi penghianat besar sehingga tega mencuri tulang milik juragan Adi untuk senjata membangkitkan, itu yang ada di dalam pikiran Aksara saat ini sehingga dia mulai emosi dan ingin menghajar Xavier.

Sungguh Dewa iblis berada di situasi yang sangat membingungkan dan dia juga tidak tahu harus bersikap bagaimana saat ini, bingung dan juga ketakutan karena dia ingin menolong Purnama tapi malah ada member lain yang salah paham seperti ini sehingga membuat situasi semakin sulit dan bingung untuk di mengerti oleh semua orang.

Xavier juga tidak bisa mau menyalahkan Aksara, karena wajar saja Aksara merasa kaget dan curiga ketika melihat Xavier masuk di dalam goa dan sekarang malah mengobrak-abrik isi sumur hanya karena ingin mencari tulang Adi yang akan dia jadikan senjata ketika nanti di butuhkan saat melawan Zahra anak dari Purnama.

Mau cerita yang sebenarnya juga tidak mungkin karena rahasia kebangkitan Zahra masih tersimpan rapat dan bila Xavier berkata kepada yang lain habislah sudah dia akan kena amuk oleh Purnama, sungguh rumit dan juga membingungkan posisi Xavier karena dia kebingungan dan saat ini sama sekali tidak ada member lain yang bisa menolongnya dari todongan senjata Aksara.

Kalau pun ada member lain maka hanya akan memperkeruh keadaan saja, karena mereka pasti percaya kepada Aksara bahwa Xavier telah menjadi penghianat di dalam agensi milik Ratu ular karena dia sudah berani masuk ke dalam goa dan mencari tulang milik juragan Adi yang terkubur rapat.

Ini mau tidak mau maka mereka harus adu kekuatan karena Xavier juga perlu mempertahankan diri agar tidak di hajar oleh Aksara, pedang emas itu sama sekali tidak bergeser dan malah yang ada semakin menggores leher Dewa iblis sehingga darah berwarna hitam mulai mengucur dari leher pria tampan di dalam sumur ini.

Wwuuuut.

Duaaaaak.

"Aaaghhk!" Aksara tersentak kaget dan juga kesakitan karena bagian tangan terkena hantaman Dewa iblis.

"Sudah aku bilang bahwa ini bukan kejahatan." Xavier berhasil lepas dari todongan pedang emas.

"Lalu apa namanya bila bukan kejahatan? tidak ada penjahat yang mau mengakui perbuatannya itu!" Aksara menatap Dewa iblis sinis.

"Aksara, mungkin saat ini kau tidak tahu tapi dalam keadaan ini suasana sedang begitu genting." Dewa iblis berusaha untuk meyakinkan Aksara.

"Kau yang menganggap suasana genting karena kau sudah tidak sabar ingin melukai Purnama!" bentak Aksara.

"Aiiih kenapa kau sulit sekali di ajak berbicara, aku sama sekali tidak ada berkhianat kepada ratu ular!" Xavier rasa ingin frustasi.

Aksara tetap tidak percaya dan beranggapan bahwa Dewa iblis memang mengkhianati ratu ular karena dia memiliki ambisi tersendiri dan mungkin saja selama ini dia merasa posisinya jauh lebih tinggi di bandingkan dengan ratu ular, tapi di sini dia justru hanya menjadi member saja dan tidak memiliki pengaruh yang cukup besar.

"Kau tidak puas hanya dengan menjadi member saja sehingga kau memiliki rencana untuk menyakiti Purnama!" tuding Aksara kembali.

"Buang pikiran buruk mu itu karena aku tidak pernah berpikir untuk mengkhianati dia!" Xavier juga mulai terbawa emosi.

"Tidak usah berdusta lagi, selama ini kau selalu mengatakan bahwa kau adalah Dewa iblis dan kekuatan mu jauh lebih tinggi dari pada dia!" Aksara tetap tidak mau kalah.

"Ah tidak kusangka bahwa kau adalah orang yang sangat rumit seperti ini." keluh Dewa iblis.

"Kau boleh selama ini menganggap aku tidak pernah serius ketika sedang bekerja, tapi aku tidak pernah menjadi pengkhianat." geram Aksara.

Ini entah bagaimana lagi cara Dewa iblis akan mengatakan kepada Aksara agar pria ini memahami bahwa dia mencari tulang juragan Adi bukan untuk penghianatan, otak Xavier sedang bekerja keras karena harus mencari cara agar aksara ini percaya bahwa yang di lakukan ini adalah tindakan yang benar.

Selamat malam, pas lima bab ya guys. jangan lupa like dan komen kalian semua, kita bertemu esok lagi dan semoga besok bisa lima bab juga, terima kasih untuk hari ini ya.