ayu ningtias binti Zaki harus merelakan pernikahannya berantakan karena mempelai pria tidak datang bersama keluarga nya.
tanpa di sangka bima Triadityatama paman mempelai pria yang datang menghadiri acara pernikahan. ayu yang di selimuti amarah dan dendam memaksa bima untuk menikahinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridha Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
"Apa aslinya kaya ya ?lihat Tuh hantaranya aja nggak main-main ."
"Hasil hutang kali "
Bisik-bisik tetangga terdengar.
"hantaran ? ini semua hantaran nya' ?" Siti yang tadi sempat mendapat kabar dari temannya seketika ke luar setelah melihat rombongan mobil berhenti didepan rumah Zaki.
"Iya ,benar ini semua hantaran untuk ayu "
Sinta tersenyum yang seperti mengejek pada Siti dan tetangga di seberang sana .mulut Siti terbuka lebar terpercaya .
"Itu mobilnya juga "
"Benar ! termasuk mobil baru Grace masih kinclong dan mahal " Timpa Kahiyang sembari melirik wanita yang tadi sempat ia tanyai ikut mengekor di belakang Siti.
"Bagaimana pak zaki apa sebaiknya mobil saya keluarkan dulu ?"
"Sebanyak ini "
" Mohon diterima, Kemarin saya sangat shock dan malu karena Bima hanya memberi mahar lima puluh ribu "Mama Sinta terkekeh .
"Jadi kami ingin menggantinya dengan hantaran yang terlambat ini "
"Bima pindahkan mobil papa biar pick up nya bisa masuk "
"Sambung ya menyuruh"
"Bima siap Ma "
Bima Berjalan ke depan mengambil kunci dan mengeluarkan mobil apa Idris dari halaman sementara, seza dan Pak Zaki masih terkejut dan tak dapat berkata tak nyang menyangka sama sekali mendapat hantaran sebanyak ini.
"Kami sudah boleh masuk Pak Zaki"
"Eh... iya silakan Pak Idris Maaf sekali kami masih kaget" Pak Zaki mempersilakan dengan tangan
"Hehehe Tidak apa besan, kami juga kaget dengan kelakuan Bima"kekeh papa Idris melangkah menaiki teras di ekori mama Sinta, keluarga kecil Kahiyang dan istrinya Malik, sementara Malik sendiri meminta izin untukmu memakai Mobilnya di depan salah satu tetangga Ayu .
"Ya Allah Pak banyak sekali apa rumah kami tetap akan muat" ungkap Pak Zaki melihat kebutuhan perabot rumah tangga ,seperti kulkas, mesin cuci ,sampai lemari baju diturunkan dari pick up.
"Hahaha tidak apa-apa Zaki biar nanti Bima yang pikirkan ditempatkan di mana" sahut mama Sinta tersenyum. berganti menatap anak bungsunya yang baru masuk
" Iya kan Bim"
"Eh apa Ma"
"Kamu yang nyariin tempat buat semua barang di depan itu"
"Loh emangnya Enggak muat ya ?sengaja lho kemarin pesan yang kecil biar muat"
Bima ikut duduk lesehan di bawah bersama Ayu dan Kahiyang dan keluarganya. karena kursi tamu tidak cukup untuk semua apa lagi Bu Siti ikut Duduk di sana walau tak ada yang nyuruh. seketika mata Siti melebar" sengaja pilih yang kecil ?segitu di bilang kecil ?dia ini lagi sok-sokan atau gimana "batinnya
Tentu saja Bima memang sengaja memanasi mu Siti
"Mau pamer ya ?jangan-jangan hasil ngutang ? "cetus Siti kepanasan " jangan sampai nanti saya jadi ikut di repotkan dengan urusan bayar hutangnya ya"
Bima Ter kekeh" Nggak kok Bu Tenang saja"
"Benar ini semua hadiah dari kami , karena Bima yang sudah kelamaan menduda dan akhirnya menikah, susah banget nyuruh dia mau buat nikah lagi kami ini sangat ingin menggendong cucu darinya, jadi kami sangat berterima kasih sama pak Zaki sekeluarga."timpal mama sinta
"loh bukannya Dafa juga cucunya bu besan? Sza tak mengerti.
" iya , bima kan om nya Dafa "
Siti sangat syok mendengar kenyataan yang baru saja ia dengar tapi raut wajah yang tadinya masam, jadi cerah sejarah matahari saat ini.
Ayu sendiri merasa aneh dengannya" Kenapa Bu Siti bisa cepat berubah Kenapa mu Siti Apa yang membuat Bu Siti berubah secara Cepat Padahal tadi masam banget "batin Ayu .
segemoyyy ituhhh