Goresan Pena Wanita Penghibur

Angela yang berada di bangku sebelah kemudi menoleh pada Damian yang menyetir. Sepertinya Damian memikirkan Keysha."Damian Apa kau akan menikahi Keysha?" Tanya Angela.

Damian yang semula menatap kedepan menoleh sekilas pada Angela. "Ya Angela.. Aku sudah berjanji akan melamarnya.. Aku harap kau bisa mengerti akan hal itu Angela.. Dan kau tau,, Tuan Baskoro pasti sangat senang setelah mendengar kabar dari kita. Dan dia juga pernah menyarankan agar aku segera menikahi Keysha.."

"Ya.. Damian, Tuan pasti sangat bahagia. Dan untuk hal itu, aku sudah mengatakan nya Damian asal kau mau berbagi kasih denganku aku akan menerimamu apapun keputusan mu Damian" kelas Angela.

Angela memang setulus hati mencintai Damian, lagipula Angela memang lebih dulu memiliki perasaan terhadap Damian. Jauh sebelum Damian bertemu dengan Keysha. Demi Cintanya, Angela rela berbagi dengan Keysha.

"Baiklah Angela.. Aku akan menyayangi mu sama seperti Keysha, namun aku tidak bisa memberitahu hubungan kita pada Keysha, karena belum tentu Keysha bisa menerima mu seperti kau menerimanya" Ucap Damian.

Damian sebenarnya berat untuk membohongi Keysha, apalagi setelah mengetahui identitas Keysha yang sebenarnya saat ini. Namun Damian juga tidak bisa lagi mengabaikan Angela karena kecerobohannya sendiri.

•

Damian serta Angela tiba di Mension Tepat Pukul 7 Malam hari.

"Sebaiknya kau membersihkan diri sebelum kita makan malam bersama Tuan" Ucap Damian, menyarankan pada Angela.

Angela tersenyum hangat. "Baiklah Damian, dan kau pun juga" ucap Angela, kemudian memisahkan diri dari Damian yang langsung menuju ke kamarnya.

Damian melangkah perlahan dengan hati yang berkecamuk. Damian begitu merasa bersalah pada Keysha. Andai saja Damian tidak terlena dengan sentuhan Angela, semua ini pasti tidak akan terjadi. Pikir Damian. Namun semua sudah terjadi Damian hanya bisa menjalani semampunya.

•

***

•

Didalam kamar Keysha gelisah menanti kepulangan Damian. Entahlah, dihatinya seperti ada yang mengganjal, namun Keysha tetap berharap semuanya baik-baik saja.

Keysha mencoba menghilangkan rasa gundah di hatinya dengan menscrol phonsel untuk melihat Video yang lucu.

Keysha tertawa ketika melihat Video seorang bayi yang lucu sedang tertawa, dan tak berselang lama dengan tawa Keysa terhenti, seseorang membuka pintu kamar nya.

Keysha meletakkan phonsel nya dan mengalihkan perhatian nya pada muka pintu. "Sayang.. Kamu sudah kembali" Ucap Keysha sembari menyambut hangat Damian kedalam pelukannya.

"Apa kamu begitu suntuk setelah aku tinggalkan begitu lama" Damian mengusap punggung Keysha dengan lembut.

Damian masih kepikiran akan kesalahan fatal nya hari ini. Keysha begitu tulus menyayanginya, dan Angela juga menunjukan ketulusannya selama ini. Baru kali ini dalam hidupnya dia merasa begitu terpuruk. Dan yang dia rasakan lebih sakit daripada tertembak oleh musuh-musuhnya selama ini.

"Sayaaang.. kenapa kamu Diam saja? Apa ada masalah?" Tanya keysha yang menyadari pergerakan Damian hanya terus mengusap punggungnya tanpa bersuara sepatah katapun setelah dia mengucapkan kalimat pertama nya.

Damian melerai pelukannya dan mencoba memaksakan senyumnya untuk Keysha. "Aku tidak apa-apa sayang.. Aku hanya butuh membersihkan tubuhku" ucap Damian berusaha menyakinkan Keysha dengan ucapannya.

Keysha melihat secercah keraguan dan juga kesedihan yang tersirat di pancaran netra Damian. "Kamu yakin sayang?" ucap Keysha yang meragukan kebenaran akan ucapan Damian.

Damian lagi-lagi mencoba memaksakan senyumnya "Apa kamu meragukan ku hemm..?" Damian mengecup ranum Keysha untuk mengalihkan perhatian Keysha.

Keysha membalas tanpa ragu setiap sesapan bibir Damian. Dan mereka saling melerai tautan bibir mereka setelah kehabisan nafas, kemuadian Damian dan Keysha saling melemparkan senyuman setelah nya.

Damian lantas membersihkan diri, yang di temani oleh Keysha, yang terpaksa haru mandi dua kali setelah dia sebenarnya sudah mandi sebelum.

Kedua nya juga sempat memadu kasih saat mandi bersama. Begitulah Damian yang memang selalu mencandui tubuh Keysha, dan begitu pula sebaliknya dengan Keysha yang tak pernah bosan di sentuh oleh Damian.

Damian beserta Keysha keluar dari dalam kamar setelah sama-sama rapi dan Fresh. Meraka menuju ke ruang makan yang saat ini sudah di tunggu kehadirannya oleh Baskoro yang sudah mengetahui.

•

Angela terlihat sesekali curi-curi pandang pada Damian, ketika mereka makan malam bersama. Sedangkan Tuan Baskoro sama sekali tidak berani berkata-kata apapun selagi makan, setelah saling sapa saat Damian dan Keysa tiba di ruang makan itu.

"Sayang.. Kamu Ngak nambah?" Damian menoleh dan tersenyum pada Keysha. Sedangkan Di seberang meja sana Angela juga ikut menoleh pada Damian, Angela seketika langsung tersedak. Namun Damian hanya menoleh sekilas, lalu kembali mengalihkan perhatiannya pada Keysha.

"Ah,, tidak sayang.. Aku sudah kenyang" Sahut Keysha, dengan mimik wajah yang khas, wanita yang sedang tersipu malu. Malu karena Damian memperlakukannya bak ratu di depan Tuan Baskoro, yang juga sempat mengalihkan perhatiannya pada Keysha, namun sejurus kemudian Tuan Baskoro kembali fokus pada makanannya, mungkin Baskoro tidak enak hati melihat Anaknya merasa Malu.

•

Setelah makan malam Damian meminta Keysha lebih dulu kembali kekamar, karena ada hal yang ingin dia bicarakan pada Tuan Baskoro, dan Keysha menurut saja.

•

"Damian.." Tuan Baskoro terlebih dahulu membuka suaranya, setelah beberapa saat terjadi keheningan setelah Keysha maupun Angela meninggal mereka.

"Iya Tuan.." Sahut Damian, menatap Tuan Baskoro.

"Apa kau bersungguh-sungguh dengan putriku Damian?" Tanya Tuan Baskoro menatap penuh interogasi pada Damian. Tuan Baskoro tidak mengetahui Nasib keyhsa selama ini. Jika saja dia Tau mungkin dia akan meminta segera menghabisi yang bersangkut paut dengan yang namanya Reno dan Juga Alex.

Damian terlihat menarik nafas nya dalam terlebih dahulu sebelum menjawab Tuan Baskoro. "Ya.. Tuan, Saya bersungguh-sungguh dengan Keysha dan aku berencana untuk melamarnya" Ucap Damian dengan mantap.

"Baiklah Damian. Aku harap kau bisa membahagiakan Putriku, dan aku yakin kau pasti bisa. Jangan seperti aku" Setelah mengucapkannya Baskoro langsung ingin beranjak begitu saja. "Dan satu lagi, panggil aku ayah mulai malam ini" Dan setelah mengatakan itu, Baskoro benar-benar meninggalkan Damian, tanpa menunggu jawaban Damian.

"Baik ayah!" Damian sedikit berteriak karena Baskoro sudah menjauh, karena Damian sempat melamun saat Baskoro mengucapkan kalimatnya. Dan Baskoro yang mendengar ucapan Damian berbalik sekilas untuk tersenyum, lantas meneruskan langkahnya menuju kembali kekamar.