Seorang lelaki yang hampa dan memilih menjalani hidup jauh dari keluarga hanya untuk membuktikan keberadaannya di dunia ini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dzulhilmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berbaik sangka.
Aziel menghela nafas perlahan dan bersiap untuk menerima pertanyaan dari Cahyo .
" Ada apa dengan danu ? lalu apa yang akan kau tanyakan padaku ? " tanya aziel kepada cahyo .
" Justru aku yang harusnya bertanya padamu ziel , ada apa dengan danu , apa yang dilihat danu sebenarnya sampai dia tak sadarkan diri begitu ?" Cahyo bertanya balik kepada aziel .
" Tunggu , sekarang ceritakan dulu apa yang diucapkan danu kepadamu ? " jawab aziel mencari celah agar bisa mempunyai alibi kuat .
" Jadi begini , danu bercerita padaku , bahwa semalam dia melihat hal aneh yang keluar dari kamarmu ziel " ujar Cahyo
" Hal aneh apa ?" aziel berusaha untuk tenang
" Danu melihat seperti asap , namun bukan asap , benda itu keluar tanpa berujung , seperti asap pada umumnya , namun danu bilang itu lebih seperti benda padat yang bisa melayang seperti asap " ujar cahyo
" Benda apa itu ? aku saja tidak mengetahui benda macam apa itu Yo .." ujar aziel yang kenyataannya juga bingung namun aziel yakin pasti itu perwujudan dari aura .
" Yang benar saja ziel , masa kamu belum pernah melihat benda itu ?" tanya cahyo
" Benar Yo , aku belum pernah mengetahui hal itu ... lalu apa lagi yang danu sampaikan ?" ujar aziel .
" Hanya itu saja yang danu sampaikan , dan lagi pengakuannya tekanan di sekitar kamarmu menjadi sangat berat , sehingga ia kesulitan bernafas , sampai akhirnya ia tak sadarkan diri , begitu sih " ujar cahyo .
" Aku sama sekali tak mengetahui hal itu Yo , karena yang aku tahu hanya mengerjakan amalan dan setelah itu aku beristirahat " ujar aziel .
" Entah halusinasi atau apa yang dialami danu , tapi untuk menghibur hatinya aku hanya menjadi pendengar setia saja ketika ia berbicara " ujar cahyo .
" Ya bisa jadi , lagipula jika ingin mengetahui apa itu kan bisa bertanya dan berbicara pada kiyai Ismajati , yang lebih tahu mengenai hal seperti itu " ujar aziel yang sedikit lega karena cahyo sepertinya tak mementingkan perkara yang dialami danu.
" Benar itu , aku pun heran pada danu untuk apa dia berada di semak-semak depan kamarmu pada waktu larut begitu ? seperti tak ada kegiatan saja , dia kan juga harusnya mengerjakan amalannya " ujar cahyo .
" Yasudahlah Yo , biar saja , kita tidak boleh su'udzon kepada orang , terlebih lagi danu , dia kan rekan seperguruan kita " ujar aziel yang berusaha untuk menutup pembahasan itu .
" Iya iya ... tapi omong-omong camilanmu habis ziel , hehehe jangan marah ya , aku khilaf " ujar cahyo yang baru sadar kalau camilan yang disuguhkan aziel habis .
" Hahaha gembuuul gembul ... tidak apa-apa , entah mengapa aku senang ketika melihat kamu makan " ujar aziel tertawa melihat tingkah laku temannya tersebut.
Di tempat lain , sementara aziel dan cahyo sedang asyik bersenda gurau , terlihat danu sedang berjalan menuju kediaman kiyai Ismajati.
dengan langkah terburu-buru danu melangkah , dan tiba di kediaman kiyai Ismajati.
" Assalamualaikum.... " danu mengucap salam .
" Walaikumsalaaam .. " terdengar suara kiyai Ismajati menjawab dari dalam .
*Cekrekkk .. nguuk
kiyai Ismajati membuka pintu .
" Danu ? duduk nak , apakah kamu sudah baikan ?" ujar kiyai Ismajati menyambut danu dengan ramah .
" Alhamdulillah sudah mbah , " jawab danu.
" Alhamdulillah jika sudah baikan , sepertinya ada hal penting yang ingin kau sampaikan nak " ujar kiyai Ismajati yang sudah tahu maksud dari kedatangan danu .
" Betul mbah , ada hal penting yang ingin saya sampaikan dan tanyakan " ujar danu .
" Silahkan nak , sampaikanlah , dan jika ada pertanyaan bertanya lah " ujar kiyai Ismajati tersenyum .
" Baik mbah .. yang ingin saya sampaikan adalah terkait apa yang saya alami semalam , tepatnya di kamar aziel. saya melihat kepulan seperti asap , namun saya yakin itu bukan asap , karena bentuknya padat namun sifatnya seperti asap , melayang dan terus menerus keluar dari kamar aziel , dan lagi saya merasakan tekanan di sekitar kamar aziel sangat besar dan membuat saya kesulitan bernafas , sehingga saya tak sadarkan diri mbah " jelas danu .
" Kepulan asap ? namun bukan asap ? hmmmm .... ini hanya pendapatku saja nak danu , mungkin itu sebuah halusinasi , adapun tekanan kuat yang membuat dirimu tak sadarkan diri itu disebabkan karena kekurangan oksigen , pada hakikatnya ketika malam hari semua tumbuhan mengkonsumsi oksigen nak danu , dan dirimu berada di diantara tumbuhan-tumbuhan termasuk pohon besar " ujar kiyai Ismajati berusaha mengalihkan pemikiran danu ke arah yang lebih logis.
" Namun yang saya lihat seperti kepulan asap itu nyata mbah , saya sangat yakin kalau itu bukan halusinasi " ujar danu meyakini apa yang di lihatnya semalam .
" Perbanyaklah istighfar nak danu , dan berusaha lah berfikir positif agar kita tak dibebani rasa was-was dan curiga " ujar kiyai Ismajati meyakinkan danu dengan senyuman .
Danu pun terdiam , bergelut dengan hatinya sendiri , apa yang dia lihat dia yakini bahwa itu nyata , namun kiyai Ismajati selaku gurunya meyakini bahwa itu hanya halusinasi.
# Aku sangat yakin bahwa itu nyata , namun kiyai Ismajati mengatakan bahwa itu halusinasi , sungguh membingungkan , aku melihat dan merasakannya sendiri ... tapi mungkin benar apa yang dikatakan kiyai Ismajati bahwa itu halusinasi , karena tidak mungkin kiyai Ismajati tak mengetahui ciri-ciri yang kusebutkan tadi # gumam danu dalam hati .
Begitupun dengan kiyai Ismajati yang terdiam melihat dan menunggu reaksi danu menanggapi jawabannya tersebut.
# Aziel , dampak dari energi dan kekuatan memang tak bisa dianggap enteng , buktinya sampai danu saja merasakan tekanan yang amat besar ketika mendekati kamarmu , kuharap danu bisa menerima penjelasanku , karena terpaksa untuk saat ini belum ada yang bisa mengetahui perihal ini # kiyai Ismajati pun bergumam dalam hati .
" Lalu pertanyaan apa yang akan kau tanyakan nak ? " kiyai Ismajati mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.
" Eeemmm anu mbah , saya hanya bertanya-tanya, sebenarnya siapa aziel ? orang seperti apa dia ?" tanya danu.
" Aziel ? aziel itu ya termasuk muridku , tak lebih dari itu aziel adalah seorang murid sama seperti kalian , semua kuanggap kalian muridku , Cahyo , Kuntadi , Kamu , begitupun Aziel , kalian semua muridku. dan jika bertanya orang seperti apa dia justru seharusnya kau lah dan teman-temanmu yang tahu soal itu karena kalian menghabiskan waktu bersama.. Belajarlah untuk berbaik sangka pada seseorang nak , maka hatimu pun akan tenang " ujar kiyai Ismajati tersenyum .
" Benar mbah ... " danu tertunduk dan merasa dirinya sudah berlebihan sampai menanyakan hal seperti itu kepada kiyai Ismajati .
" Semua sudah terjawab nak danu , semua ini jika kita masukkan kedalam pikiran akan jelek untuk diri kita sendiri nantinya , maka dari itu kita harus memiliki hati yang bebas , bebas dalam arti tidak mengurusi orang lain , cukup berkaca pada diri dan mengkaji diri kita masing-masing " ujar kiyai Ismajati tersenyum .
" Baik mbah , saya rasa cukup keluhan saya , dan saya meminta maaf jika ada ucapan yang tidak berkenan di hati mbah " ujar danu .
" Tidak masalah nak , insyaaAllah tidak akan terjadi salah paham dalam pembicaraan ini " ujar kiyai Ismajati.
" Baik mbah , kalai begitu saya pamit , alhamdulillah akal sehat saya sudah mulai terbuka , terimakasih arahannya mbah " ujar danu .
" Alhamdulillah jika begitu nak danu " jawab kiyai Ismajati.
" Baik mbah , saya pamit , assalamualaikum... " danu berpamitan .
" Walaikumsalaamm warahmatullah.." kiyai Ismajati menjawab salam danu .
Kiyai Ismajati pun menghela nafas , merasa lega karena muridnya bisa diatasi untuk tidak memikirkan hal itu .
di sisi lain ternyata ada Syifa yang mendengar perbincangan danu dengan ayahnya tadi .
# Aziel , aku makin penasaran dengannya , mengapa danu bisa sampai tak sadarkan diri di depan kamarnya aziel .. hmmmm # Syifa bergumam dalam hati .
Tak lama kiyai Ismajati pun kembali masuk kedalam kediamannya , dan tak disangka , Syifa sudah menunggu kiyai Ismajati masuk dan ingin bertanya sesuatu hal terkait aziel .
" Abii.... " Syifa yang secara tiba-tiba muncul dan memanggil kiyai Ismajati yang tak sengaja mengagetkan beliau.
" Astaghfirullah ... Syifa , kenapa tiba-tiba muncul begitu nak ?" kiyai Ismajati terkejut karena syifa tiba-tiba muncul dan memanggil namanya .
" Hehe maaf abi ... Ada yang ingin aku tanyakan pada abi .." ujar syifa
" Hmmm apa yang ingin kamu tanyakan putrikuuuu ???" ujar kiyai Ismajati
" Sebenarnya ada apa dengan aziel abi ? Mengapa sampai danu mengadukan keluhannya soal aziel ? Apakah aziel sudah berbuat yang tidak baik abi ?" tanya syifa .
" Haha , Subhanallah , begitu perhatiannya putri abi ini kepada aziel ..." ujar kiyai Ismajati tertawa
" Abi , aku sedang sungguh-sungguh bertanya ..." ujar syifa yang wajahnya memerah
" Kamu persis dengan ibumu jika sedang salah tingkah ..." ujar kiyai Ismajati tertawa melihat putrinya yang salah tingkah.
" Tidak ada apa-apa dengan aziel nak , dia juga tidak berbuat yang tak baik , kamu tenang saja " ujar kiyai Ismajati tersenyum lebar .
" Alhamdulillah jika begitu , aku hanya takut aziel berbuat yang tak baik saja " ujar syifa yang tak sadar apa yang diucapkannya suatu bentuk perhatian kepada aziel .
" Wah wah waaaahhh , putri ayah sudah bisa mencemaskan seseorang rupanya " kiyai Ismajati tertawa
" Abi ... sudahlah , aku malas bila begini pembahasannya " syifa merajuk malu.
Syifa pun bergegas masuk ke dalam kamarnya , dan menghela nafas sembari tersenyum .
# Aku hanya berharap kau tidak melakukan hal buruk ziel # gumam Syifa tersenyum sendiri di dalam kamarnya .