Tambatan Hati CEO Dingin

Terheran-heran Nana menatap ke sekeliling ruangan dan dia makin di buat shock ketika menyadari jika dia ada didalam pelukan Anthony.

"Aaaahhhh... ngapain Pak Anthony peluk-peluk saya.. Nanti saya adukan Anda kepada uncle Karl biar dihajar sama uncle..." ucap Nana sambil mendorong tubuh Anthony menjauh darinya.

Perkataan Nana disambut dengan gelak tawa para sahabatnya dan juga Karl. Mereka merasa geli mendengar perkataan Nana, padahal sedari tadi Nana tampak nyaman berada di pelukan Anthony.

Anthony hanya menggelangkan kepalanya dan menyandarkan punggungnya ke sofa. Melirik Karl yang tertawa terbahak-bahak, Anthony hanya mesem-mesem dan meringis malu.

"Dih Nana ketularan si bungsu nih.. lemot sekarang.." ujar Sasa ditengah tawanya.

"Aku mah engga lemot keleeeeessssss Sa... cuma mencerna perkataan kalian itu membutuhkan sedikit waktu untuk otakku." elak Mel.

"Sudah.. sudah.. jangan bertengkar.. kalian berdua ini percis kaya kucing dan anjing kalo berkumpul... Jika berjauhan kalian saling kangen dan mewek-mewek minta ketemu eh sudah bertemu malah jontok-jontokan engga pernah akur.." lelai Lily.

"Sekarang uncle mau kalian semua diam dan coba dengar penjelasan dari Anthony tentang bagaimana dia menemukan dan membawa Nana ke kediaman nya." perintah Karl kepada para gadisnya.

"Nah Anthony.. aku harap kamu dapat memberitahu kami bagaimana kamu bisa membawa Nana kesini.. Jangan ada yang terlewat.." pinta Karl.

"Baiklah uncle.. bolehkan saya ikut memanggil Anda uncle seperti para keponakan Anda? "

"Tentu saja.. panggil aku uncle Karl agar lebih akrab.. nah sekarang tolong ceritakan pada kami" ucap Karl menyetujui permintaan Anthony.

"Begini uncle... sewaktu saya pulang menuju tempat ini setelah menyelesaikan beberapa keperluan, mobil saya....." kemudian mengalirlah kejadian pertemuan dan bagaimana Nana bisa sampai ke kediaman Anthony.

Selesai bercerita Anthony menatap mereka semua, kemudian berkata " Nah begitulah kejadiannya mengapa Nana bisa berada di sini sekarang..."

"Terimakasih atas bantuan dan pertolongan Pak Anthony.. jika tak ada bapak entah bagaimana keadaan saya .. "ucap Nana setelah mendengar cerita bagaimana dia diselamatkan dan dibawa ke kediaman Anthony.

"Bagiku sekarang ini kalianlah keluargaku yang sebenarnya.. terimakasih selalu ada disampingku di saat aku sedang begini.. Uncle.. terimakasih.. Nana sayang uncle.. bagi Nana uncle Karl adalah ayah Nana... Sasa..Mel.. Lily.. kalian bukan hanya sahabatku tetapi kalian adalah saudara perempuanku.. terimakasih kalian telah hadir di hidupku... Nana sayang kalian .. lop yu sekebon girls.." sambung Nana.

"Untung bener beuuuuuuddd jadi Nana... dipeluk-peluk sama Pak Anthony yang gantengnya ngalahin arjuna yang baru turun dari angkot.." celetuk Mel.

"Bukan mirip arjuna Mel.. tapi mirip kang Leo De'kefret yang turun dari ojeg .. ituuuuhh yang naksir kamu Mel.. yang hunidun.." ucap Sasa.

"Iya Mel.. yang HUNTER.." tambah Lily disambut gelak tawa para sahabatnya.

Mel langsung cemberut ketika mereka menggodanya dengan mengungkit penampakan seorang lelaki muda yang mempunyai wajah jauh dari kata ganteng. Dengan gigi tonggos berkacamata tebal dan rambut klimis dibelah pinggir rapi tersisir, yang selalu mengejar-ngejar Mel dan memburu Mel dari saat pertama kali dia melihat Mel. lelaki muda itu terobsesi pada Mel, sangat menginginkan Mel menjadi kekasihnya.

Terkikik geli mereka jika teringat akan hal itu.

"Panggil abang saja.. jangan Pak.. " sela Anthony.

"Kalian itu mirip dengan mendiang adikku.. jadi aku berasa mempunyai adik perempuan kembali.." sambung Anthony.

"Ya keleeessss kami ini adek-adek kesayangan babang ganteng.. kecuali Nana tuh yang bukan adeknya babang.. Dia mah anggap aja koki bang.. ngomong ngomong Mel lapar nih bang.. pesen makanan apa ya enaknya?" ucap Mel yang langsung mendapat toyoran dari Sasa.

"Makaaaaaaannn terus yang kamu pikirin bungsu..."

"Biarin.. abis nangis kan butuh isi tenaga lagi buat menghadapi pertarungan dengan tante raflesia juga tante kembang tikotok ditambah sama para suaminya.. juga aku perlu siapin tenaga buat menghajar si cewe rongsokan obralan dan si biji korma... engga bisa di biarin mereka.." ujar Mel kembali sambil mengambil ponselnya dan membuka aplikasi pemesanan makanan.

"Nih pakai saja ponsel abang.. pesanlah apa yang mau kamu makan Mel.. pesankan juga buat semua.." ujar Anthony sambil menyerahkan ponselnya ke Mel.

"Dih babang ganteng.. tau aja deh kalo Mel lagi bokek.." ujarnya kegirangan sambil menerima hape Anthony.

"Ngomong-ngomong kita belom kenalan loh bang.. Namaku ASTRAEA STEPHANIE IONA MELANI.. biasa dipanggil Mel... Dan yang kalem lembut yang tadi babang ganteng usir dari samping Nana itu namanya LIANI CALLYSTA ELEANOR NYX panggilannya Lily.. trus yang paling cerewet paling kejam dan paling sadis yang duduk di samping Lily namanya DENALLIE CLARISSA TEODORA DOMENICA di panggilnya MI won aji no motto cap mangkok merah.. dan yang paling ganteng paling baik di dunia juga paling sayang sama Mel yang duduk di samping Nana namanya MINO KARL EUGEN SANDERS.. kami memanggilnya uncle Karl.. tapi tak jarang kami memanggilnya daddy Karl.. beliau paman kandung Sasa.." terang Mel kepada Anthony dengan antusias.

"Nama abang DEAN FYNEEN ANTHONY.. panggil saja Anthony.. abang Anthony... jika kita sedang berkumpul seperti ini panggil saja abang , eh tapi kenapa nama sebagus Clarissa jadi dipanggil miwon? kok .." pinta Anthony sambil mengerutkan keningnya mendengar panggilan Sasa.

"Dih abang.. Clarissa itu di panggilnya Sasa.. kaya merk penyedap rasa itu looohh.. dasar si bungsu aja yang nyeleneh manggil Sasa jadi mi won aji no motto cap mangkok merah.. untung engga ditambahin pake yang lainnya.." ujar Lily yang terkekeh geli melihat Anthony yang kebingungan.

Anthony yang mendengar nama panjang Karl sangat terkejut tapi berhasil menyembunyikan rasa terkejutnya dengan baik. Bagi orang-orang seperti dia yang mempunyai profesi terselubung sangat mengetahui siapa itu Mino Karl Eugen Sanders. Seorang ketua mafia besar di negri ini yang sangat di segani oleh para mafia, jarang yang mengetahui dan melihat sosok Karl. Bisa di anggap jika Karl adalah raja diraja para mafia. Pemimpin puncak rantai kekuasaan tertinggi para mafia. Maka terjawab sudah rasa penasaran Anthony ketika melihat bagaimana bar-barnya kelakuan Sasa.

Sementara itu para gadis sibuk mengerubungi Mel untuk memesan makanan dan minuman yang mereka inginkan. Sasa kemudian melirik pamannya dan berkata "Daddy.. Sasa pesenin menu biasa ya.. daddy tidak boleh makan pizza ato minum soda... hanya boleh makan salad dan air mineral saja."

" Eh mi won.. kamu kira uncle Karl kambing? Cuma diperbolehkan makan sayuran hijau.. tenang aja uncle Karl.. Mel uda pesenin uncle gulai kambing sate kambing pake nasi juga lontong buat minumnya Mel udah pesenin jus avocado juga jus buah naga merah.. di jamin sehat deh." ujar Mel sambil kembali memfokuskan perhatiannya ke menu yang menarik minatnya.

Ting..tong..ting..tong..

Bel pintu berbunyi mengalihkan perhatian Anthony. " Tolong bukakan pintu Ly.. palingan juga security yang mengantarkan pesanan kita.." pinta Anthony.

" Hah.. kan belom selesai Mel mesennya bang.. masa udah sampe lagi?"

Sementara Lily telah beranjak membukakan pintu. Dan masuklah Sam yang terheran-heran melihat para gadis yang ada di kediaman Anthony. Sangat langka bahkan sangat tidak memungkinkan jika Anthony membawa wanita yang tak dikenalnya memasuki penthouse miliknya. Sam telah mengenal Nana walaupun hanya sekilas saja sedangkan para gadis yang lain Sam tidak mengenal dan mengetahui nama-nama mereka. Maka tak heran jika Sam sampai terbengong-bengong dan terkejut melihat keberadaan para sahabat Nana dan yang lebih membuat Sam terkaget-kaget ketika melihat Mel asik memegang ponsel Anthony. Entah apa yang dicarinya menggunakan ponsel Anthony. Mulut Sam sampai terbuka lebar melihat pemandangan didepannya. Tampak Anthony duduk disamping Nana dengan tangan merangkul an sesekali mengelus rambut Nana, terlihat sangat manis perlakuan Anthony kepada Nana di mata Sam, sementara Nana terlihat nyaman dan tak terganggu oleh elusan di rambutnya.

"Tutup mulutmu Sam... jangan sampai lalat terbang dan masuk ke dalam mulutmu.."