“Tenanglah! Aku ada di sini untukmu.”
Ana seorang gadis yatim piatu yang asal mulanya tinggal bersama pamannya, Ana masih duduk di bangku SMA usianya baru 18 tahun,
dia terpaksa sekolah sambil bekerja di rumah seorang pria tampan yang tak lain adalah bos di tempat pamannya bekerja. Ana terpaksa melakukannya karena keinginan bibiknya yang tak menyukainya dan hanya akan menambah beban bagi keluarga mereka. Namun siapa sangka kehadirannya di rumah majikannya itu bisa membuat seorang pria tampan sedingin es semacam Haris Mahendra (28 tahun) tanpa sadar sudah jatuh cinta kepadanya. Akankah perjalanan cinta mereka akan berjalan mulus? sementara Aris sendiri sudah memiliki seorang wanita yang sangat di cintainya yaitu Bellena, istri nikah sirinya. Mereka terpaksa menikah siri karena alasan kedua belah pihak keluarga mereka yang tidak menyetujui hubungan mereka.
Penasaran?
Yuk cus langsung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Dua puluh Dua
Ana hanya menatap jengah ke arah majikannya itu, lalu langsung berlalu begitu saja ke arah kamarnya.
Sementara Aris, hanya bisa terkekeh saat
menikmati pemandangan Wajah seorang Ana,
yang tampak begitu cemberut karena aktivitas nakalnya itu.
"Ana, setelah kau kembali, segera masakan nasi goreng untukku!" Peritah Aris.
Itulah alasannya kenapa bisa dia kembali ke rumah secepat itu, karena saat di perusahaannya tadi, Aris terus menerus menolak semua masakan yang di buat oleh para karyawannya itu, karena tak sesuai seleranya.
Di dapur.
"Ana nasi gorengmu benar-benar harum, semakin membuatku di landa rasa kelaparan saat mencium baunya!" Ujar Aris.
Tubuhnya sudah berdiri di belakang gadis itu, seraya hidungnya terus menerus mengendus-ngendus bau wangi yang berasal dari tubuh Ana. Tak hanya sampai di situ, tangannya juga berbuat hal yang nakal terhadap tubuh gadis itu.
"Jangan pak!" Sela Ana. Sambil menghentikan
aktivitasnya sejenak, untuk mencoba mendorong tubuh majikannya itu ke arah belakang.
"Saat mencium wangi tubuhmu aku semakin di buat merasa lapar sayang!" Sahut Aris. Tangannya semakin dengan bebasnya terus menggerayangi tubuh putih nan mulus milik pembantunya itu.
"Jangan pak, jangan di teruskan, nanti nasinya gosong!" Ujar Ana memberi alasan.
Namun entah mengapa, seluruh tubuhnya sudah terasa mulai kehilangan tenaga karena ulah nakal pria itu.
"Kau yakin sayang menyuruhku untuk menghentikannya, tapi, sepertinya tubuhmu berkata tidak?" Bisik Aris di telinga gadis itu dengan nada yang begitu sensual.
Selang beberapa menit kemudian, indera penciuman keduanya pun, sudah mencium bau gosong yang berasal dari arah wajannya itu.
"Ah bapak, lihatlah! karena ulah bapak, Nasi gorengnya sudah menjadi gosong!" Gerutu Ana.
"Aku tak mau tau, kau harus memasakan nasi goreng yang baru kembali, untukku!" Perintah Aris. Lalu keluar ruangan meninggalkan gadis itu.
Ana benar-benar geram pada majikannya itu, bukankah ini semua karena ulah perbuatannya. Bisa-bisanya dia meminta Ana untuk membuatkan Nasi goreng yang baru kembali setelah apa yang sudah di perbuatnya.
Beberapa menit kemudian.
"Ini pak Nasi gorengnya," Ujar Ana sembari meletakan piringnya di atas meja.
Aris pun langsung menerimanya dan melahapnya dalam hitungan detik.
"Ambilkan nasi goreng kembali!" Perintah Aris.
Ana pun langsung memelototkan matanya,
saat melihat piring makan pria itu yang sudah bersih.
"Ini!" Ujar Ana lagi. Sembari meletakan nasi goreng sepiring besar di hadapan majikannya itu.
"Ambilkan aku air minum lagi!" Perintah Aris seraya mengelus-ngelus perutnya yang sudah kekenyangan.
Sementara Ana, lagi-lagi hanya bisa memelototkan kedua matanya, karena pria itu bisa menghabiskan semuanya dalam hitungan detik.
"Oya, nyalakan Ac nya terlebih dahulu!" Sela Aris.
Ana pun langsung kembali terlebih dahulu
untuk menuruti perintah majikannya itu.
Kejengkelannya terhadap pria itu semakin menjadi-jadi saja dari sebelumnya, karena ulah cerewetnya tersebut. Mengapa bisa pria itu memperlakukannya seenaknya, setelah apa yang sudah dia lakukan padanya saat di dapur tadi.
"Ini silahkan di minum!" Ujar Ana seraya meletakan gelasnya di atas meja. Setelah itu Ana pun langsung berlalu untuk meninggalkan pria itu.
"Apa lagi?" Tanya Ana. Karena pria itu tiba-tiba memegang lengannya.
"Sayang, siapa yang memperbolehkanmu kembali ke kamar sekarang, kau masih belum menyelesaikan tugasmu."
"Tugas apa lagi?" Jawab Ana ketus.
"Minum airnya! setelah itu transferkan
airnya lewat mulutmu!" Ujar Aris.
"Maaf! itu di luar tugas saya, jadi berhentilah menyuruh saya melakukan hal-hal yang extrim!" Tolak Ana tegas.
Lalu melangkahkan kakinya kembali untuk segera pergi ke kamarnya. Tapi lagi-lagi Aris berhasil mencekal lengannya kembali.
Tanpa banyak berfikir lagi, Ana pun langsung berinisiatif untuk menggigit lengan pria itu, agar dia bisa terlepas dari genggamannya.
"Auwwwwww," pekik Aris.
"Gigimu runcing sekali, bagaimana bisa lenganku langsung berdarah seperti ini?" Ringis Aris kesakitan seraya mengelus-ngelus lengannya yang tampak memerah dan juga menetes sedikit darah akibat perbuatan gadis itu.
"Siapa suruh bapak berani mengganggu saya!" Ujar Ana Acuh seraya langsung pergi dari sana.
Meninggalkan seorang pria yang menurutnya pantas mendapatkan pelajaran tersebut.
Semangat buat Aldo dan Sheri 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
senang lihat mereka semua,,,udah punya pasangan masing2 gk ada lagi yg mengganggu satu sama laen
plin plan bgttt kamu bell😂😂😂