Cinta Terlarang Sang Pangeran

Setelah kejadian itu Loxim langsung memeluk erat Alia, dan juga tidak lupa ia membawa penawar racun untuk istrinya. "Maaf sayang, karena dia membenciku kau yang menjadi korban dari vampire gila itu" ucap Loxim dalam hati.

"Daddy, jangan menangis.. Mommy baik-baik saja terimakasih karena sudah menyelamatkan mommy dari siluman itu" ucap Alia dengan lirih.

Loxim pun memeluk erat istrinya, ia merasa sangat bersalah akan semua ini. "Sekarang minum obat ini dan tunggu daddy di sini" dengan tatapan membunuh Loxim segera pergi meninggalkan Alia.

"Aku harap Loxim baik-baik saja tuhan, hanya dia yang aku punya saat ini.." Alia terus melihat ke arah pintu kamar. Ia berharap Loxim baik-baik saja saat melawan vampire itu.

***

Saat ini Loxim sudah berada di depan istana kerajaan vampire saat ini ia sangat marah pada pangeran licik itu. "Keluar kau Abigail..." teriak Loxim di luar istana.

"Cek... Karena siluman ular itu aku harus menghadapi Loxim..." Abigail terlihat sedikit panik karena Loxim sangat kuat.

Abigail pun keluar dari istana. Saat ini ia melihat taring tajam beserta mata biru dari pangeran Loxim. "Shit.. Aku harus mengalahkan serigala ini. Aku tidak ingin mati konyol karena ulah ular bodoh itu" ujar Abigail saat ini.

"Apa kau tidak puas hanya mengganggu aku saja Abigail.., aku tidak pernah membawa siapapun dalam permusuhan ini...apa kau ingin aku membunuh adik kesayangan mu itu sekarang" Loxim pun tersenyum dengan licik saat melihat Abigail panik saat ini.

"Jangan mencoba menyentuh adik ku Loxim, dan juga semua ini salah ular itu kenapa kau menyalahkan aku sekarang serigala bodoh.." Abigail mencoba membela diri saat ini. Karena ia tidak ingin Loxim mencelakai adik nya.

"Hhh kau pikir aku bodoh Abigail, aku tau semua rencana mu selama ini..."

"Kau ingin merebut Alia dari ku karena ia mempunyai darah suci yang selama ini kalian cari kan pangeran Abigail. Aku juga tahu kau sudah mengikuti Alia selama ini..." Abigail terkejut ternyata Loxim mengetahui semuanya.

"Hhh apa maksudmu Loxim, aku tidak pernah melakukan semua itu dan juga untuk apa aku ingin merebut Alia dari mu" Loxim merasa sangat marah karena saat ini Abigail masih saja tidak ingin mengakui kesalahannya.

"Baiklah jika kau masih saja mengelak aku akan membunuh adik mu Abigail, dan juga kedatangan ku kesini untuk memberitahuku bahwa kalian tidak akan pernah bisa menyakiti istriku.." ucap Loxim dengan tegas.

"Silahkan jika kau bisa menyakiti adik ku Loxim" Abigail tersenyum licik. Loxim tidak akan bisa menyentuh Chiara karena ada kalung pelindung dari sang ayah.

"Jangan remehkan aku Abigail, ingat..aku bisa dengan mudah membunuhnya saat ini" ucap Loxim dengan angkuh di hadapan Abigail saat ini.

Shit.. Aku harus menyelamatkan Chiara saat ini" Abigail pun segera masuk kedalam istana karena ia takut Loxim akan membunuh adik nya.

"Hhh sembunyikan dia dimana pun Abigail, aku akan dengan mudah menemukannya" Loxim pun masuk kedalam istana karena ingin membalas kejahatan mereka semua.

Tap

Tap

Langkah Loxim di dalam istana ini. Ia terus melihat ke segara arah karena ia tau Abigail tidak akan diam saja. "Abigail... Keluar kau sekarang, atau aku akan menghancurkan istana ini.." pekik Loxim karena sekarang ia merasa sangat muak.

Sring!

Celetuk!

Sebuah belati melesat dengan cepat ke arah Loxim, dan juga belati itu berhasil membuat wajah Loxim sedikit terluka. "Hh permainan yang cukup menarik Abigail.." Loxim pun menyeka darah di wajahnya dengan kasar.

Sekarang ia pun melempar belati itu ke arah jendela kamar karena ia tau Abigail ada di sana. "Ah.. Sial, lengan ku terluka.." pekik Abigail karena luka itu lumayan parah.

"Aku harus melawannya sekarang, kalau tidak istana ini akan hancur akibat ulah serigala bodoh itu" dengan cepat Abigail melesat ke arah Loxim dan menyerangnya.

Ting..!

Ting..!

Sreeek..!

Saat ini terjadilah perkelahian yang cukup sengit di antara mereka berdua, dan tidak ada yang mau mengalah. "Jangan mencoba menyentuh adik ku Loxim, di sini aku yang bersalah jadi lawan aku hingga kau puas.." teriak Abigail saat ini.

Tring..!

Ting..!

Srek..!

"Alia juga tidak bersalah Abigail, tapi kau berani mengusiknya apa itu pantas.." teriak Loxim karena ia merasa Abigail telah melanggar perjanjian mereka.

"Kenapa aku menyakitinya karena wanita itu mempunyai darah yang sangat aku inginkan Loxim, jadi bukan salah ku jika wanita itu mati.." Abigail terus menyerang Loxim sehingga mereka berdua sama-sama terluka.

"Kau sudah berani mengusik istriku Abigail, aku akan membuat hal yang sama pada adikmu" Loxim melesat dengan cepat ke dalam kamar dan memberi racun kedalam mulut Chiara.

"Lo_loxim, a_apa yang telah kakak ku lakukan" Lirih Chiara saat ini.

"Loxim..." teriak Abigail saat melihat adiknya sudah tidak sadarkan diri.

Loxim tersenyum saat melihat Abigail saat ini terduduk lemas di hadapan Chiara. "Ini akibat jika kau berani mengusik orang yang aku cintai Abigail.., aku harap kau tidak mengusik istriku lagi" Loxim pun pergi dari sana karena saat ini ia sudah terluka cukup parah.

***

🕊️🕊️🕊️

"Putri Chiara"

...****************...