Seorang gadis tujuh belas tahun yang tidak sengaja menyelamatkan nyawa seorang raja mafia berdarah dingin, bukannya menjadi korban dalam perkelahian geng, gadis itu justru menjadi istri yang mengubah raja mafia es menjadi anak manis.
Dia polos dan manis, dia dingin dan tegas. dia hampir empat belas tahun lebih tua darinya, tetapi dia tidak dapat menahan perasaan khusus yang dia berikan kepadanya.
Dia mencemooh dunianya yang rumit dan gelap, namun dia tertarik pada aura berbahayanya, belum lagi, keluarganya, yang tidak lebih baik dari apa pun yang jahat di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Balala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 31
Ketika lucas mendengar itu, dia meletakkan bubur di tangannya dan menatap cecil.
"Aku sudah bilang, aku ingin kau sendiri yang melepas topengku saat kau sudah jatuh cinta padaku" kata lucas.
Cecil tahu apa yang lucas maksud, dia memiringkan kepalanya dan menatap lucas.
"Jika aku tidak menyukaimu selama sisa hidupku, maka aku tidak akan bisa melihat wajah mu" Cecil berkata dengan cemberut.
Lucas menatap cecil dengan ekspresi serius.
"Maka aku akan terus berusaha, agar kamu dapat menyukai ku." Lucas berkata serius.
Wajah cecil memerah ketika mendengar itu.
Lucas menatap cecil dan mengulurkan tangannya untuk memberikan secangkir susu.
Cecil melihat susu di depannya dan menatap susu itu dari dekat. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan sekarang.
"Karena kita sudah menikah, maka mari kita memiliki kehidupan yang baik di masa depan.Jangan khawatir, aku tidak akan pernah mengkhianatimu, hanya karena kau sudah tua." Cecil berkata dengan serius.
Ketika Lucas mendengarnya dia tidak tahu apakah dia harus menangis atau tertawa.
"Aku percaya padamu." Lucas berkata sambil tersenyum.
Cecil melihat lucas dan tersenyum manis padanya.
Lucas menatap cecil dan merasa bahwa momen ini sangat indah.
Di masa lalu, dia berpikir bahwa dia akan sendirian selama sisa hidupnya, tapi karna satu malam, dia baru sadar seseorang penting dalam kehidupan orang lain.
Selain itu, dia juga sangat berterima kasih kepada orang yang menyerangnya, yang membuatnya terluka dan membiarkan cecil menyelamatkannya.
"Aku sudah kenyang." Cecil berkata sambil memegang perutnya.
"Paman jho "Lucas berteriak.
Ketika paman jho mendengar suara lucas, dia langsung masuk.
"Tuan,Nona." Paman Jho memanggil dengan hormat.
"Bawa makan ini" Lucas berkata dengan dingin.
"Baik tuan." Paman Jho berkata dengan hormat.
Cecil melihat perubahan ekspresi di wajah lucas dan menelan air liurnya.
"Tunggu." Lucas menghentikan paman jho.
"Tuan" Paman jho berkata dengan hormat.
Lucas tiba tiba berdiri. Meskipun tidak ada yang tahu ekspresinya, semua orang bisa merasakan betapa seriusnya dia sekarang.
Lucas berjalan ke arah cecil dan memegang tangannya, lalu menatap paman Jho.
"Mulai sekarang dia akan menjadi nyonya di rumah ini. Dia istriku sekarang. Jika ada yang berani tidak menghormatinya di masa depan, jangan salahkan aku karena berlaku kejam." Lucas berkata dengan dingin.
Meskipun paman jho terkejut ketika mendengar itu, namun dia berusaha bersikap tenang.
"Ya tuan, aku akan memberitahu yang lain dan membiarkan mereka tahu." Paman Jho berkata.
"Baiklah, kau bisa pergi sekarang." Lucas berkata dingin.
Paman Jho mendengarkan,dia membungkuk dan pergi dengan hormat.
Cecil masih terkejut melihat wajah lucas.
"Kenapa kau mengatakannya sekarang?" Cecil tidak senang.
"Tidak apa-apa. Mereka harus tahu siapa kamu sekarang." Lucas berkata dengan lembut.
"Baiklah" jawab Cecil dengan pasrah.
Cecil tiba-tiba memikirkan sesuatu dan mengangkat kepalanya.
"Mengapa kamu tidak menemaniku ke supermarket untuk membeli sesuatu? Aku tidak punya sandal di sini. Aku ingin membelinya." Cecil berkata sambil tersenyum.
Ketika Lucas mendengar bahwa mereka akan pergi ke supermarket, dia sedikit menolak.
Dia tahu bahwa hal-hal itu akan disiapkan oleh asisten khusus-nya, yaitu josep. Dia tidak perlu khawatir sama sekali tentang itu.
Tapi untuk cecil dia harus bersedia mengubah segalanya.
"Baiklah." Lucas mengangguk.
"Bagus." kata cecil dengan gembira.
Lucas memandang cecil dengan lembut. Selama cecil menginginkan nya dia akan berusaha melakukan apapun itu.
Setelah lucas dan cecil berganti pakaian, mereka menuju supermarket terbesar di kota itu....
...****************...
Setelah sampai di supermarket cecil tidak langsung membeli sandal, sebaliknya dia lari menuju food district.
Lucas menunduk dan melihat keranjang belanja di tangannya, dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan memiliki kehidupan seperti ini.
Terlebih lagi banyak orang yang menatapnya, meskipun dia sudah terbiasa dengan tatapan seperti itu, namun bukan dalam situasi seperti ini.
Lucas melihat makanan ringan di keranjang dan wajahnya menjadi suram.Dia menatap cecil yang sedang berjongkok.
Saat ini Cecil sedang berjongkok di depan rak dan merobek sekantong keripik kentang, Lalu dia memikirkan Lucas, dia menoleh dan menatap lucas dengan tersenyum.
"Aku belum pernah makan kripik kentang dengan rasa seperti ini sebelumnya, aku penasaran apa kah ini enak" Tanya Cecil.
Lucas tidak suka memakan makanan seperti itu, Jadi dia tidak tau rasa apa yang enak dan rasa apa yang tidak enak.
"Aku tidak tau" Lucas berkata dengan tersenyum.
Cecil mendengar itu dan langsung memasukan snack tersebut ke keranjang yang di bawa Lucas.
"Kalau begitu ayo kita beli dan cicipi" Cecil berkata dengan tersenyum.
Lucas menahan keinginan untuk marah dan mencoba yang terbaik untuk tetap tersenyum pada cecil.
Cecil berbalik dan berjalan ke arah lain, lucas dengan setia mengikuti di belakang cecil, Selain itu, lucas juga diam-diam mengembalikan banyak snack cecil. Lagi pula makan snack terlalu banyak tidak baik bagi tubuhnya.
Cecil berlari ke arah sepasang sandal kelinci yang lucu dan berhenti di sana. Dia mengambil sepasang sandal berwarna biru dan berbalik menatap lucas.
"Bagaimana dengan sepasang sandal ini" Cecil bertanya dengan tersenyum.
"Itu cukup bagus" Lucas berkata dengan lugas.
"Benarkah? kalau begitu aku akan memberi mu sepasang sandal ini, dan aku ingin sepasang sendal warna biru muda itu"Cecil menunjuk ke sepasang sendal di sampingnya.
Saat lucas mendengar itu dia memandang cecil dengan agak kesal, namun dia berusaha menahan keinginan untuk marah dan bertanya pada cecil.
"Apa menurut mu sandal itu cocok dengan ku" Lucas bertanya dengan dingin.
"Ya bagaimana kalau yang ini? Sandal kita akan couple"Cecil berkata dengan tersenyum.
Namun saat cecil melihat wajah lucas yang dingin. Senyum di wajah cecil menghilang.
"Apakah kamu tidak menyukainya? Kupikir kamu akan menyukainya" Cecil berkata dengan cemberut.
Lucas melihat ekspresi sedih cecil dan langsung mengambil sandal itu dari tangannya.
"Tentu saja suka, selama itu barang yang kamu pilih, aku pasti menyukainya" Lucas berkata dengan tersenyum.
Cecil mendengar itu dan langsung tertawa.
"Karna kamu menyukainya, aku akan memasukan sandal ini ke dalam keranjang"Kata cecil.
Setelah itu cecil memilih banyak barang, banyak dari barang tersebut yang lucas tidak sukai. Namun demi membuat cecil bahagia, lucas harus membeli semuanya.
Barang barang yang cecil beli hanya ke butuhan sehari harinya dan lucas. cecil juga mengganti semua alat mandi lucas.
Lucas melihat itu, dan merasakan rasa manis yang tak terlukis kan di hatinya.
Meskipun barang barang itu tidak sebagus yang di buat khusus, namun dia tidak akan menolak apa pun yang cecil berikan untuknya.
Dan hari ini, Lucas adalah pengawal cecil sepanjang hari, dia membantu cecil membawa semua barang yang telah dibelinya.
