Elisabeth Veronica Louie adalah seorang gadis yang tingkat pemalasnya sudah mencapai tingkat akhir.
Elisa hidup dengan kekayaan dan kasih
sayang yang lebih dari cukup, karena kedua itu membuatnya menjadi gadis pemalas.
Walau Elisa pemalas dia juga mahir dalam segala hal misalnya dalam bidang olahraga dan akademik.
Otaknya cerdas tapi sayang sifatnya sangat pemalas itu julukan Elisabeth si gadis pemalas.
Karena sifatnya sangat pemalas yang sudah mencapai tingkat akut, Elisa hidupnya harus berakhir dengan mengenaskan ditabrak sebuah bus di depan campusnya.
Bukannya masuk ke surga ataupun neraka,
Elisa harus menepati sebuah tokoh antagonis di dalam sebuah novel yang direkomendasikan oleh kakaknya.
Elizabeth Annabele Britannia.
Hidup antagonis yang penuh dengan masalah baik dalam maupun diluar.
"Dasar novel sialan! Harusnya tadi aku bisa masuk surga dan malas malasan disana, bukannya masuk kedalam novel apalagi aku harus menjadi si tokoh antagonis yang penuh dengan masalah."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
XAVIER POV
Lima hari sebelumnya, dikamar Xavier masih melihat nomer disalah satu aplikasi
chatting.
Entah kenapa perasaan Xavier sekarang ada yang tidak nyaman dan pikirannya tertuju pada satu gadis remaja cantik bernama Elizabeth Annabelle Wiranata.
Sejak pertama kali Xavier bertemu dengan gadis itu saat dirumah sakit karena penyerangan mendadak pada saat itu Xavier dan Roy saja yang sedang melihat pelabuhan tempat penjualan senjata ilegal,
tetapi saat perjalanan pulang Xavier diserang dan pada saat itu Roy sedang membeli coffee untuk bosnya.
Xavier langsung menginjak gas meninggalkan asisten pribadinya yang masih memesan coffee karena sebuah tembakan dimobil anti peluru.
Xavier turun dari mobil dikarenakan ada mobil musuh yang menghalangi jalannya.
Xavier melihat jaket yang dikenakan oleh musuhnya, dirinya tau siapa yang ingin
mengincar nyawanya, Scorpio.
Xavier berhasil lari dengan darah masih mengalir, ia berhasil mengalahkan mereka
semua tetapi nahasnya Xavier terkena luka sayatan yang dalam dan pada akhirnya Xavier pingsan dan tau taunya ia berada di rumah sakit dengan seorang gadis remaja yang sedang menonton drama kolosal.
Xavier tau siapa dia tetapi sifat yang dikatakan asistennya berbeda dengan apa yang ia lihat.
Xavier menawarkan kesempatan dengan gadis itu untuk menjadi kekasih pura puranya tetapi ditolak.
Pada pertemuan kedua dengan gadis itu digang sempit, Xavier diberi tau oleh Roy kalau didepan ada seorang gadis yang sepertinya mendengar tembakannya.
Siluet tubuh gadis itu mirip dengan gadis yang pernah menolongnya, ia menyuruh
Roy untuk memerintahkan anak buahnya untuk menembak ban mobil dibawa
mereka dan Roy harus memainkan drama supaya gadis cantik itu yang tengah duduk
atas motor mau memberi tumpangan kepada bosnya dengan maksud kalau mereka akan pergi ke acara yang tidak penting sama sekali.
Xavier dari atas mendengar pembicaraan ibunya dan gadis itu tentang perjanjian
pernikahan antara ibunya dan ibu dari gadis itu.
Entah kenapa bibirnya tersenyum tipis
mendengar itu tetapi tidak berlangsung lama karena gadis itu menolak dan mengaku mempunyai tunangan dari keluarga Dalbert.
Ahh rasanya ingin ia lenyapkan keluarga itu dan merebut gadis itu menjadi tunangannya.
Xavier mencoba searching di internet tentang perasaan tidak nyaman dan berdebar saat ia dan gadis itu bertemu secara sengaja maupun tidak di sengaja.
Hasil searchingnya adalah Perasaan cinta terhadap seseorang atau jatuh cinta pada
seseorang yang dia sukai.
Tapi Xavier sedikit terkejut melihat hasilnya, jatuh cinta terhadap perempuan yang menurutnya manusia paling merepotkan?
Rasanya Xavier ingin menenggelamkan dirinya karena dulunya dia pernah bilang kalau dia akan menjadi jomblo selamanya tapi ternyata ia merasakan cinta dan itu cinta
pertamanya terhadap perempuan yang kita berdua beda usia sekitar sepuluh tahun dan apalagi perempuan itu memiliki tunangan.
Tetapi Xavier mendapat kabar dari anak buahnya kalau gadisnya sudah membatalkan pertunangan dengan keluarga Dalbert, disaat itu Xavier mulai mendekati gadisnya secara perlahan.
Saat itu ia kecelakaan dan kakinya hanya ditetapkan lumpuh sementara oleh dokter
dan bisa berjalan lagi kalau melakukan terapi diluar negeri, tetapi Xavier menolaknya untuk sementara karena lumpuh sementaranya bisa mendapatkan gadisnya dan mengikat gadisnya dengan ikatan pernikahan.
***
"KAK!!"
Suara melengking adik perempuannya menggemakan mansion besar.
Xavier malas mengurusi adiknya itu karena menyebalkan gara gara adiknya
lamunannya buyar karena teriakan melengking tinggi adiknya itu.
"Apa?"tanya Xavier dengan dingin malas melihat wajah adiknya.
"Kak, kami mau pergi ke rumah sakit dulu yah soalnya Eliza kecelakaan."
Mata Xavier membola mendengar kalau gadisnya kecelakaan pantesan aja sedari tadi perasaannya tidak nyaman memikirkan gadisnya yang akan terjadi sesuatu yang buruk menimpanya.
"Gue ikut..."
"Tapi kak-"
"Oke lo boleh ikut."
Pasrah Jessica saat melihat tatapan
Xavier yang tajam dan dingin.
***
"Nih makan buah, Za"
Karen menyuapi potongan buah apel ke mulut Eliza.
"Aku udah kenyang, K-a-r-e-n!" Kesal Eliza sedari tadi diberi buah terus sampai
perutnya tidak bisa menampung lagi.
"Hehe"cengir Karen.
Eliza baru ingat beberapa jam yang lalu Marvin dan Melvin datang menjenguknya
tetapi kok dua batang hidungnya tidak ada sama sekali sejak Eliza membuka matanya.
"Oh yah, dimana si kembar itu?"
"Oh mereka lagi diluar tuh karena kak Xavier tidak memperbolehkan mantan
keluarga lo masuk"jawab Jessica dengan santai tanpa beban.
"Eliza tidak paham lagi dengan keluarga mafia melakukan musuhnya, ia hanya
bisa menggelengkan kepalanya.
Detik diganti menit, menit diganti jam, jam diganti hari, hari diganti Minggu.
Tidak terasa gadis remaja pemilik mata hazel itu dirawat di rumah sakit selama 3 Minggu untuk memastikan luka gadis itu tidak terbuka lagi jika melakukan aktivitas yang berat.
"Akhirnya bisa hirup udara segar lagi..."
Selama 3 Minggu, keluarga Britania tidak masuk ke ruang rawat inapnya di karenakan beberapa pengawal keluarga Leonhard berjaga di depan pintu ruang rawat gadis itu.
Tapi Eliza tidak perduli dengan itu, isi pikirannya hanya keluarganya aja keluarga Louie bukan keluarga Brittania.
Eliza masuk kedalam mansion keluarga Leonhard yang besar, Eliza masih tetap
tinggal di mansion ini karena Aliya tidak mau calon menantunya sakit lagi.
Eliza mau gak mau akhirnya menyetujui aja karena ada tanggung jawab disini yang
harus segera Eliza tuntaskan.
"Tante, besok aku kembali sekolah yah?"tanya Eliza meminta izin.
"Kamu kan belum sembuh jadi mana boleh ke sekolah dulu tunggu sampai kamu sembuh aja. Lagian sekolah itu punya Xavier, jadi gampang urus izin kamu"jawab Aliya tersenyum mengelus lengan yang namanya baru disebut.
Internasional LX Diamond school itu sekolah milik Xavier ( LX \= Leonhard Xavier) yang diberikan oleh Arion di ulang tahun Xavier berusia 5 tahun.
"Tapi sekarang aku sudah sembuh kok..."ucap Eliza mengedipkan matanya memasang muka imut (puppy eyes).
"Aduh untung aja aku sudah dapat calon menantu yang imut seperti ini"batin Aliya yang senang melihat Eliza melakukan puppy eyes.
"Baiklah, tapi harus pakai supir!"titah Aliya.
"Oke."
Eliza berjalan kecil masuk kedalam lift menekan tombol angka dua tempat kamar tidur Eliza berada.
"Imut yah mom?"
"Ya calon menantu mommy imut banget"jawab Aliya.
"Kalau daddy bagaimana mom? Imut gak?"tanya Arion memasang wajah memelasnya.
Aliya melihat wajah memelasnya suaminya memberikan tatapan datar,
"Sudah tua jangan menampilkan wajah seperti itu, tidak cocok gak ada imutnya sama sekali!"
Aliya melangkah masuk ke dapur.
"Sabar yah dad.."
Jessica mengelus kepala Arion dan Xavier memukul pelan pundak Arion.
"Dasar anak durhaka!"
Arion menyusul istrinya ke dapur.
***
aku pengen elize punya anak pertma cowo satu nya lagi cewe
ceritanya tidak tegang dan melow...
awalnya tegang jadi ...
tapi semangat untuk Thor....
mantap...
makin seru...
lanjutkan lagi...
grazy up
semangat Thor grazy up...