"Lima bersaudara dengan kedua orang tuanya adalah sebuah keluarga bahagia tenang dan damai, ibarat puzzle yang sudah sempurna sudah dipecahkan. Namun, insiden yang mengerikan terjadi, keluarga itu menjadi kelam karena ulah oknum yang jahat.
Tiga potongan puzzle hilang di tumpukan puzzle yang berbeda. Aku Glantea Albar berusaha menemukan tiga potongan puzzle itu. Tapi, takdir berkata lain aku tidak pernah menemukan tiga puzzle itu. Aku memutuskan menggantikan puzzle lain yang bentuknya sama dan jelas tidak pernah bisa sama dengan warna dari puzzle sebelum nya."
Kata Glantea di sebuah alat perekam kakinya mengalami patah karena insiden jatuh dari helikopter. setalah itu ada seorang yang membuka gubuk tua dimana dia berada sekarang lalu tiba-tiba dia bangkit tanpa peduli rasa sakit itu menghampiri seseorang dibalik pintu sambil menangis memegangi tangan orang tersebut "hiks... Hiks... ayahhh..... " Kata itu keluar dengan begitu tulus mengenali orang itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khabar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belajar dari Berkat yang Langka
Hari demi hari berlalu, Albar mulai mengetahui fisiknya yang lemah. Dengan hubungan yang kuat dengan harimau putihnya. Melihat Albar yang selalu murung setelah kejadian itu harimau putih berinisiatif menghiburnya dengan menjadi guru untuk Albar. Banyak hal yang sudah dia ajarkan ke Albar, mengajari tentang kehidupan di hutan, termasuk kemampuan fisik dan insting berburu yang penting.
Suatu pagi, saat matahari mulai menyinari hutan, albar dan harimau putih berkumpul di dekat air terjun yang tersembunyi. Harimau putih merasa saat yang tepat untuk memperkenalkan Albar pelajaran berburu yang penting.
Dengan gemetar, Albar mengamati harimau putih yang dengan anggun bergerak di antara pepohonan dan rerumputan. Harimau itu mengajari Albar cara melacak mangsa, cara menyelinap mendekati mereka tanpa terdeteksi, dan kapan saat yang tepat untuk menyerang.
Albar secara perlahan mulai mengikuti jejak harimau putih, mencoba meniru langkah dan gerakan yang halus. Mereka mempelajari tanda-tanda di hutan, seperti jejak, dedaunan yang terinjak, dan suara yang bisa menunjukkan keberadaan mangsa. Dari sana Albar memahami berburu bukan hanya tentang kecepatan dan kekuatan, tetapi juga tentang kesabaran, keterampilan, dan insting.
Harimau putih menjelaskan pentingnya memahami kebiasaan dan prilaku berbagai jenis hewan di hutan. Mereka memperhatikan cara beburu berbagai mangsa, seperti rusa, kelinci, dan burung. Albar belajar untuk memahami pola migrasi mereka, waktu makan, dan area persembunyian mereka. Semua pengatahuan ini akan menjadi aset berharga dalam mencari makanan di hutan.
Albar juga sekilas dilatih teknik berburu seperti mengendap-endap dengan diam, mengendalikan napas, dan menggunakan lingkungan untuk mendekati mangsa dengan hati-hati. Albar terkadang merasa frustasi saat beberapa upaya pertamanya yang gagal, tetapi harimau selalu memberinya semangat untuk terus mencoba dan belajar.
Beberapa pekan berlalu, Albar semakin terampil dalam berburu. Dia mulai memahami hutan dengan baik, dan keterampilannya dalam melacak dan mendekati mangsa semakin membaik. Harimau putih selalu ada di sisinya, memberikan bimbingan dan dukungan yang tak ternilai.
Namun, yang lebih penting.
Albar merasa pembelajaran ini tidak hanya tentang kemampuan fisik, tetapi juga menghibur dirinya. Setiap momen bersama harimau putihnya adalah pelajaran tentang bagaimana menghormati alam dan kehidupan di dalamnya. Dia merasa harimau putih telah mengisi kekosongan dalam dirinya yang muncul setelah peristiwa tragis beberapa pekan yang lalu.
Pelajaran pertama...,
Sesudah matahari terbit, Albar dan harimau putih berkumpul kembali di dekat air terjun yang tersembunyi seolah mengambil berkat dari tempat itu. Siap untuk pelajaran penting yang akan mengubah cara Albar melihat dunia berburu. Harimau putih, dengan gerakan gemulainya gerakan dan kehadiran yang kuat, akan menjadi guru bagi Albar dalam seni melacak mangsa.
Harimau putih memulai dengan menjelaskan tentang pentingnya kesabaran dan pengamatan dalam berburu. Dia menjelaskan, ‘untuk menjadi seorang pemburu yang baik, kita harus belajar membaca bahasa alam dan menafsirkan jejak yang ditinggalkan oleh mangsa kita.’ Mata harimau putih yang tajam mengarahkan Albar ke jejak segar di tanah, jejak kecil yang belum lama tersusun.
Dengan perlahan, harimau putih membawa Albar melalui langkah pertama dalam melacak mangsa. Mereka memberikan setiap jejak, menilai berapa lama jejak itu telah ada, dan mencari petunjuk tentang jenis hewan yang telah melintas. Harimau putih menjelaskan bahwa ukuran, kedalaman, dan jarak antara jejak dapat memberikan petunjuk penting tentang ukuran dan prilaku mangsa.
Saat terus melacak, harimau putih menunjukkan bagaimana melihat tanda-tanda lain di alam liar, seperti cabang yang rusak atau dedaunan yang terinjak. Semua ini memberikan gambaran tentang arah yang diambil oleh mangsa dan bahkan sejauh mana mereka mungkin telah berjalan.
Kemudian, harimau putih membawa Albar melalui proses melacak dengan mata, mengajarkan dia memahami tanda-tanda dan petunjuk yang tidak selalu terlihat oleh mata manusia. Dia diajarkan mengamati perubahan yang halus dalam lingkungan sekitarnya, seperti gerakan semak dan dedaunan yang mengarah pada lokasi di mana mangsa mungkin berada.
Setelah belajar banyak tentang banyak melacak jejak, harimau putih membawa Albar ke permainan yang lebih dalam dengan membawanya mengikuti jejak hidup seekor rusa. Harimau putih dan Albar bekerja sama, dengan harimau memberi petunjuk dan Albar mengikuti jejak rusa dengan hati-hati. Mereka menjelajahi alam liar dengan kesabaran yang tinggi, berhenti untuk mengamati jejak yang membawa mereka semakin dekat ke mangsa.
Akhirnya, setelah berjam-jam berlalu, mereka berhasil menemukan rusa itu. Dengan hati-hati, Albar melihat kearah rusa, berusaha untuk tidak menggangu binatang itu. Harimau putih menjelaskan pentingnya memahami prilaku hewan saat berburu.
Mereka menonton rusa bergerak di antara pepohonan, merasa aman, dan pada akhirnya, membiarkan rusa itu pergi tanpa mengganggunya. Harimau itu seolah mengatakan bahwa “pemburu bukan hanya melihat mangsa dan langsung memangsa, tapi mengetahui kapan waktu tepat untuk dimangsa. ”
Pelajaran kedua....,
Setelah beberapa hari Albar dan harimau putih berbagi banyak pengalaman dan belajar bersama di dalam hutan yang penuh tantangan ini. Namun, harimau putih ingin membawa Albar lebih jauh dalam memahami insting predator yang mendalam yang dimiliki oleh seekor harimau putih.
Suatu pagi yang cerah, mereka memutuskan untuk berfokus pada pengembangan insting predator Albar. Harimau putih mengajak Albar untuk mengamati prilaku dan sikapnya dengan seksama. Dia menjelaskan, “Insting predator bukan hanya tentang kecepatan dan kekuatan fisik, tertapi juga tentang kesadaran lingkungan dan kemampuan untuk membaca petunjuk yang tersembunyi.”
Mereka memulai dengan berdiam diri di dekat sumber air yang tenang, mengamati segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Harimau putih memandangi sugai dan segala aktivitas yang ada disana, termasuk burung yang mencari makan di air, ikan yang berenang, dan burung pemang yang mendekati air dengan perlahan.
Dalam keheningan yang penuh konsetrasi, harimau putih menjelaskan bagaimana predator harus memiliki kesadaran yang tinggi terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Mereka harus bisa membedakan antara kesempatan berburu dan situasi yang tidak memungkinkan.
Saat mereka terus melacak, harimau putih mengajarkan Albar tentang bahaya hutan. Dia menjelaskan bahwa sebagai seorang predator, Albar juga perlu memahami bahwa mereka tidak selalu berada di puncak rantai makanan. Mereka juga bisa menjadi mangsa bagi predator yang lebih besar atau lebih kuat.
Harimau putih memperkenalkan Albar pada konsep “Kesadaran alam”. Dia mengajarkan Albar bagaimana merasakan getaran dan suara di hutan yang bisa, mengungkapkan keberadaan predator lain atau bahaya yang mendekati.
Mereka mengamati getaran lembut di tanah yang mengidentifikasi pergerakan makhluk di sekitar mereka, dan mereka mendengarkan dengan cermat suara hutan yang berubah dan membawa pesan yang tak terucapkan.
Dengan bahasa yang langka harimau putih menjelaskan kepada Albar tentang kekuatan predator sejati bukan hanya dalam kemampuan untuk memangsa, tetapi juga dalam kemampuan untuk menghindari bahaya dengan bijaksana. Ini adalah pelajaran yang mendalam dari menjadi bagian dari alam liar, menghormati alam, dan menghargai kompleksitas ekosistem di mana mereka hidup.
Berhari-hari melatih insting, Albar menjadi lebih terampil dalam memahami bahaya dan membaca petunjuk alam. Dia belajar dalam kehidupan di hutan, kesadaran dan ketajaman indera adalah kunci untuk bertahan hidup.
Bersama harimau putih dia tumbuh sebagai predator yang bijaksana, yang menghormati alam dan memahami kedudukannya dalam ekosistem yang rumit. Dalam hutan misterius ini, dia merasa dirinya semakin terhubung dengan lingkungan sekitarnya dan lebih dekat dengan harimau putih daripada sebelumnya.
...֎֎֎...
