NovelToon NovelToon
I'M RAKA NOT RAZKA

I'M RAKA NOT RAZKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Mengubah Takdir
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: aria adelia

Raka Sahasya, laki laki yang hidupnya tidak pernah bahagia bahkan tidak pernah merasakan kasih sayang yang tulus itu meninggal dunia usai menyelamatkan seorang siswa yang terjatuh di jalan raya.

Namun bukannya di berangkatkan ke surga, ia malah di tahan dengan ucapan bahwa hidup nya belum selesai di dunia ini.

Raka belum pernah merasakan kebahagiaan, maka dari itu makhluk yang seperti malaikat itu memberikannya kehidupan yang kedua kalinya demi bahagia dan diliputi kasih sayang.

"Gua Raka! Siapa Razka?! Gak kenal!"

Di kasih kesempatan buat idup sih dikasih. Ya cuma ...

"Kenapa gua malah idup di badan orang lain anj*ng!"

Raka bertransmigrasi ke tubuh Razka pangeran Ganendra- laki laki yang ia selamatkan sebelum meninggal waktu itu.

"Sialan! Tau gini mending gak usah gua selamatin!"

Akankah kehidupan kedua nya berjalan dengan mulus? Bisakah Raka merasa bahagia dan di kelilingi oleh cinta dan kasih sayang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aria adelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

QTIME with Kaivan

Razka mengelus dadanya karena terkejut melihat Kaivan yang sudah berada di kamarnya dengan tawa yang terbahak bahak sampai terbatuk.

"Heh! Seneng bikin adem lu kaget hah?!" Razka menggelengkan kepalanya, merasa tak habis pikir dengan tingkah konyol nya yang tak pernah habis ini.

"Adek nya Abang pasti capek, sini sini masuk. Abang dah siapin baju yang cocok buat adek." Ucap Kaivan mempersilahkan adiknya untuk masuk ke kamarnya sendiri.

Razka meletakan tas nya dan mulai membuka kancing seragamnya. Sambil bersiap untuk mandi, ia juga sempat bertanya kepada Kaivan tentang kepulangan nya dari rumah sakit.

"Abang pulang jam 10an pas kamu masih sekolah. Di Anter bang Yohan," Jawabnya yang langsung mengangguk .

"Emang beneran dah gak papa? Gue mah gak mau kayak kemaren, kaget tau. Dah tau ngancem nyawa, masih beralasan demi gue, apaan coba." Omel Razka yang dengan ekspresi yang dibilang sangat... Menggemaskan? Yah, ia selalu terlihat menggemaskan di mata Kaivan.

"Iya dah! Abang janji gak akan gitu lagi. Kamu juga tau Abang gak selemah itu,"

"Kentut mu gak selemah itu! Dahlah, cape banget nasihati elu." Razka akhirnya pergi ke kamar mandinya.

Kaivan hanya mengedipkan bahu nya. Bukannya ia tidak peduli kepada tubuhnya, hanya saja sekarang ia sudah pasrah. Mau sekeras apapun berjuang, ia tetap harus menerima kenyataan nya kalau ia tidak akan pernah bisa sembuh.

Jadi, sambil menunggu waktunya tiba, tidak ada salahnya kan bermain main dulu?

Tanda bekas di dadanya menjadi saksi perjuangan nya yang begitu panjang dan menyakitkan. Itu adalah hal yang paling menakutkan bagi Kaivan. Hampir saja ia kehilangan nyawanya jika saat itu tidak ada yang mau mendonorkan jantungnya.

Orang baik itu dengan senang hati memberikan jantungnya karena ia sendiri juga menderita kanker otak stadium 4.

Yah, memang tidak sepenuhnya sembuh. Hanya saja jantung itu memang sedikit berguna karena tidak terlalu memberatkannya, hanya waktu tertentu saja yah... Jika ia bisa menjaga kesehatan nya dengan baik.

Razka dan Yudas adalah salah satu alasan mengapa ia ingin bertahan hidup lebih lama. Yudas yang sempat menjadi sasaran nya di uyel uyel itu menangis kencang melihat keadaan sang kakak.

Karena keinginan nya untuk mempunyai adik sangatlah besar sehingga sangat di sayangkan jika ia meninggalkan dunia ini dengan cepat.

Lalu Razka? Yah, anak itu juga sangat menggemaskan. Apalagi anak itu memanggilnya duluan, dari pada kedua orang tuanya.

Masih ingat sekali anak itu dalam pangkuan Ratih dan di berikan padanya ketika ia tengah berada di rumah sakit.

"Bababang,"

Mengingat itu ia jadi tertawa. Bisa bisanya si adik bilang gitu. Sudahlah, ia akan turun ke bawah untuk menyiapkan makan siang untuk adiknya.

"Lagi apa bang?" Sahutan lembut itu membuatnya menoleh, mendapati adiknya yang sudah duduk di meja makan sambil memperhatikan nya yang tengah memasak.

"Lagi ngupil ka," Jawabnya usil. Razka berdecak lagi. Sama Kaivan mah bikin dia naik darah Mulu. Kudu sabar.

"Pas banget kamu turun. Makan nih, Abang dah siapin makanan sehat dan bermanfaat buat kamu. Enak banget kok ini, gak beda jauh sama yang sering di buatin bi Wendah. Abang belajar dari dia,"

Razka mah tak peduli. Yang penting dia makan dengan tenang, tak peduli siapa yang membuatkan asalkan enak ketika menyentuh lidahnya.

Kaivan ikut duduk ketika menyelesaikan pekerjaannya. Razka mengambil satu piring dan mengambil nasi secukupnya, lalu tangan nya bergerak untuk mengambil ayam goreng.

"Sama sayur nya adek manis..." Kata Kaivan menyahut. Razka memutar bola matanya malas. Gak mau makan sayur sebenarnya, tapi ini adalah buatan sang kakak. Tidak bisa menolak.

Capcai itu nampak lezat juga. Sebenarnya Kaivan juga ingin sekali memakan capcai tersebut. Tapi sayang sekali, dokter Dimas menyuruhnya berdiet dan tidak boleh menyentuh makanan berminyak.

"Yang Laen pada kemana? Sepi amat," Kata Razka saat menyadari bahwa hanya ada mereka berdua di rumah itu.

"Oh iya, abang lupa bilang sama kamu ya. Bunda sama ayah ke luar negeri, ke Prancis sih buat ngurusin perusahaan disana. Kak Daniel juga keluar kota, bang Yohan bakal nginep di rumah temen nya soal nya ada tugas kelompok, kakak mu yang terakhir itu pasti nya lagi ugal ugalan di jalanan. Jadi cuma ada kita berdua, kita kan klop." Terang Kaivan yang menyatukan jari telunjuk dan jari tengah nya sambil tersenyum sumringah.

"Oooh... Pada sibuk sibuk ya? Ya udah," Razka acuh saja. Lagipula ia sudah terbiasa di tinggal sendirian. Tidak perlu di temani banyak orang pun tidak masalah baginya.

"Abang kok nasi nya beda?" Razka merasa aneh melihat nasi Abang nya. Nasi merah.

Kaivan dengan mulut penuh nasi itu kembali bilang kalau ia tidak boleh memakan makanan yang mengandung kolesterol, tidak boleh makanan yang berminyak, daging merah alias sapi juga tidak boleh.

"Ya gini kalau idup dengan tubuh penyakitan mah, banyak larangan nya. Ini gak boleh, itu gak boleh, cape dikit mimisan, stres dikit kambuh, tau deh, cape Abang juga kayak gini Mulu." Keluh Kaivan yang tetap tersenyum walaupun ia tengah mengeluhkan semuanya pada Razka.

Tentu Razka merasa kasihan pada abangnya yang ceria itu. Menanggung penyakit berat itu sulit. Jadi, sebenarnya Abang nya hanya memakai topeng agar orang orang tidak khawatir pada keadaannya?

"Dahlah bang. Lu kudu berpikir positif kalau lu bisa sembuh, lu kuat sebenarnya bang. Mana ada orang lain yang tetep masang muka ceria ketika lagi sakit kayak elu. Orang lain mungkin gak tau perjuangan loe, karena mereka gak ngerasain. Loe yang rasain, loe yang ngejalanin, jadi gue harap loe bisa jaga jantung loe baik baik."

Walaupun terdengar ketus dan terkesan tidak peduli, sebenarnya Razka sangat peduli kok kepada Kaivan. Ia jadi tergerak untuk menjaga Abang nya juga. Pasti Abang nya banyak pikiran, makannya ngomong kayak gini ketika tidak ada siapa siapa di sekitaran nya.

Kaivan merasa kedua matanya memanas. Tidak percaya bahwa sang adik akan melontarkan kata kata semangat kepadanya.

"Jangan merasa sendiri ketika loe punya kita sebagai pundak loe. Kalau loe mau ngeluh sama gue, ngeluh aja sampe mulut loe berbusa bang. Gue siap jadi pendengar loe kok." Razka mulai menunjukan senyuman nya.

"Karena sendirian itu gak enak. Setidaknya kalau gak percaya sama gue, loe boleh percaya sama Yudas yang lebih dewasa. Ataupun bang Yohan dan kak  Daniel. " Nasihat Razka yang menatap Kaivan dengan kedua matanya yang tampak berbinar.

"Jangan terus terusan nyembunyiin luka di balik muka ceria loe itu,"

Kaivan yang sudah tidak bisa menahan pun akhirnya runtuh juga. Menangis namun tertawa karena malah terdengar lucu ketika sang adik berbicara dewasa seperti itu.

"Abang gak pernah sembunyiin apapun sama kamu ataupun sama yang lain kok."

"Makasih udah khawatir ya, adiknya bang Ivan yang paling manis." Kaivan menarik Razka ke dalam pelukan nya, membiarkan anak itu mendengar detak jantung nya yang berdetak lebih lambat.

"Denger kan? Ini yang Abang khawatirin Ka,"

Mayan lah ya, ngetik sambil dengerin lagu nya Stray kids. Berhubung aku ini suka lagu K-Pop tapi yang paling greget itu sama si Eunchan sih, dari Tempest au kan?

Ada yang kpopers juga? Mari berkumpul di kolom komentar.

Kalian fandom apa aja nih?

Spiilll duoong...

...

...

1
Anita Jenius
Gambar visual tokohnya ganteng2.
5 like mendarat buatmu ya. semangat.
nikita willy
lah the end?
Ariaaa12: maksudnya tamat prolog nya kak😖
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!