NovelToon NovelToon
Cinta Demi Tuhan

Cinta Demi Tuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Cinta Terlarang / Teen School/College
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Purnamanisa

"Apakah cinta pernah salah memilih sasaran? Mengapa cinta tercipta diantara kita yang berbeda? Bolehkah aku marah pada Tuhan karena telah menumbuhkan cinta di hatiku untuk mu?"

Potongan sajak tulisan Renata menggambarkan luka hatinya karena kisah cintanya yang rumit. Perasaannya terhadap Gilang berkembang menjadi cinta yang tak pernah Renata sadari sejak kapan.

Kemunculan Renata yang tiba-tiba di kehidupan Gilang, membuat Ainun jadi sering memikirkan Gilang.

Kepada siapakah hati Gilang akan berlabuh? Kepada Renata yang berbeda keyakinan? Atau Ainun?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purnamanisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Andai...

Gilang terlihat melamun, menerawang jauh di kios ibunya di pasar. Masih teringat jelas bagaimana obrolannya dengan Reza kemarin sore membuat suasana antara Gilang dan Ainun menjadi canggung luar biasa.

"Mas ini kalo becanda suka ngawur," kata Ainun yang salah tingkah menanggapi kata-kata kakaknya.

"Lhooo... Mas ini serius, Dek. Gimana? Kalo Gilang kan yo masuk to?" tanya Reza semakin membuat Ainun tak bisa berkata apa-apa.

"Aduh, Bang... Sudah gojegan-nya," kata Gilang yang juga tak bisa berkata apa-apa untuk menanggapi Reza.

"Kalian ini. Lucu," kata Reza lalu menyeruput kembali teh panasnya. Gilang melihat ke arah Ainun yang ternyata juga sedang melihat ke arahnya, lalu mengalihkan pandangannya begitu mata mereka bertemu.

'Duuuh... Jadi terbayang-bayang Mbak Ainun...'

"Ehem!" sebuah deheman menyadarkan Gilang dari lamunannya tentang Ainun.

"Eh, Rena. Udah lama?" tanya Gilang yang baru menyadari kedatangan Renata.

"Udah. Sejam yang lalu," jawab Renata sambil melihat-lihat baju-baju yang dipajang di etalase kios.

"Eh? Serius?" tanya Gilang tak percaya.

"Lagian kamu lagi mikirin apa? Sampe nggak tau ada orang masuk kios," tanya Renata penasaran.

"Eh? Nggak ada," jawab Gilang salah tingkah. Renata memicingkan matanya penuh selidik.

"Cewek?" tanya Renata.

"Eh?"

"Kamu mikirin cewek kan? Makanya sampe nggak sadar," jelas Renata.

"Enggaaak..."

"Percuma mengelak. Keliatan kok,"

"Masa' sih?"

"Berarti bener lagi mikirin cewek," kata Renata.

"Ehem... Mah ambil pesenan?" tanya Gilang mengalihkan pembicaraan.

"Iya," jawab Renata singkat.

"Yang ini bukan?" tanya Gilang sambil menyerahkan beberapa baju yang sudah ditumpuk dan diikat jadi satu. Renata meneliti satu per satu.

"Ini uangnya," kata Renata sambil menyodorkan sejumlah uang. Gilang menghitung jumlah uang yang diberikan Renata.

"Kembali dua puluh ribu. Makasih," ucap Gilang, ramah.

"Makasih," ucap Renata dinging lalu hendak pergi.

"Langsung pulang?" tanya Gilang yang heran kenapa sikap Renata jadi mendadak dingin.

"Iya. Pulang dulu, mari," pamit Renata, dingin.

"Eh,"

Renata menoleh, menunggu Gilang menyelesaikan kalimatnya. Gilang terlihat bingung. Entah kenapa dirinya begitu ingin menghentikan Renata.

"Udah makan? Mie ayam lagi?" tanya Gilang kemudian.

"Lain kali aja, makasih. Pulang dulu," jawab Renata, yang kemudian dibalas anggukan lemas dari Gilang.

'Biasanya nggak kek gitu,'

***

Mood Renata mendadak turun drastis, ketika menyadari ada seseorang yang tengah dipikirkan Gilang. Padahal saat tahu bahwa Gilang tengah menjaga kios, hati Renata sangat bahagia.

'Mungkin bisa ngedate part two? Hihi, ngarep banget sih, Rena,'

Namun, ajakan makan mie ayam dari Gilang ditolaknya mentah-mentah karena rasa cemburu yang membakar hatinya. Meskipun dugaannya belum tentu benar, tapi dari respon yang ditampakkan Gilang seperti membenarkan dugaannya.

'Dia lagi mikirin siapa? Mbak Ainun?'

Pikiran Renata melayang jauh menuju saat makan mie ayam dengan Gilang beberapa waktu lalu. Diingatnya obrolan Gilang dengan Ainun.

'Tanggal dua puluh! Ada apa dengan hari itu? Mereka mau ngapain?'

Renata tak dapat menduga apa yang akan Gilang dan Ainun lakukan pada hari itu. Berbagai macam spekulasi dan asumsi coba Renata buat, tapi sepertinya bukan.

Setibanya di rumah, Renata melemparkan tubuhnya yang terasa begitu berat ke atas tempat tidurnya. Lengan kanannya menutupi matanya yang terpejam. Dering ponsel membuyarkan pikiran Renata. Sebuah nomor tak dikenal meneleponnya.

'Mama ngasih nomor ke siapa lagi sih?'

"Halo?" Renata menjawab panggilan.

"Halo. Rena? Ini aku, Gilang," kata suara di seberang.

"Eh?" Renata masih tak percaya.

"Ehe, ngambil nomor mu dari hp Ibuk. Udah sampe rumah?"

"Eh, udah. Baru aja,"

"Alhamdulillah..."

Hening.

"Eh," Gilang dan Renata memecah keheningan bersamaan.

"Kamu duluan," lagi-lagi mereka mengatakan hal yang sama bersamaan. Lalu tertawa.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya Gilang pada Renata setelah mereka puas tertawa.

"Eh?"

"Tadi keliatan bad mood banget," jelas Gilang.

"Oh~"

'Kamu yang bikin aku bad mood. Tadi. Sekarang enggak,'

"Nggak apa-apa kok. Udah baikan," kata Renata.

"Kedengeran,"

"Masa'?"

"Udah nggak sedingin tadi,"

Seketika Renata melayang, menembus awan mencapai nirwana.

'Oh God! Dia sepeka itu!'

"Emang iya?" tanya Renata sambil senyam senyum sendiri.

"Sampe takut,"

"Kenapa?"

"Takut kalo aku yang bikin kamu bad mood," kata Gilang yang sukses membuat Renata tambah melambung.

'Emang kamu, Gilang. Siapa lagi?' batin Renata gemas.

Renata jadi teringat tentang obrolan Gilang dan Ainun soal tanggal dua puluh. Ingin rasanya Renata menanyakan hal itu pada Gilang. Tapi, bagaimana caranya agar Gilang tidak curiga?

"Kok diem?" tanya Gilang.

"Eh? Nggak apa-apa. Mmm... kamu ada acara nggak tanggal dua puluh?" tanya Renata ragu-ragu.

"Tanggal dua puluh? Bulan ini?" tanya Gilang memastikan.

"Iya,"

"Kalo bulan ini pas ada acara di organisasi. Bulan depan Insyaallah kosong. Kenapa?" tanya Gilang.

"Organisasi?"

"Oh~ aku aktif di Pemuda Muhammadiyah. Tanggal dua puluh rencananya mau ada santunan untuk anak-anak jalanan gitu," jelas Gilang. Wajah Renata seketika sumringah.

'Jadi, yang dia omongin sama Ainun itu, masalah organisasi? Kirain masalah pribadi,'

"Emang kenapa? Kamu mau ngajakin aku kemana?" tanya Gilang, didengar dari nadanya sepertinya dia sedikit tertawa.

"Eh? Itu... Anu..."

"Kamu lucu," kata Gilang sambil terkekeh. Renata merengut, tapi hatinya sungguh bahagia.

"Ya udah. Lega rasanya tau kamu nggak apa-apa," kata Gilang. Renata tersenyum.

"Udah dulu ya," pungkas Gilang.

"Makasih," ucap Renata sambil tersenyum.

Panggilan telepon berakhir. Renata melemparkan tubuhnya sekali lagi di atas tempat tidurnya. Kini wajahnya dihiasi senyuman lebar. Degup jantungnya masih riuh, menerima kejutan bahagia dari cowok gebetannya.

Tak disangkanya Gilang akan khawatir dengan perubahan sikapnya di kios pasar tadi. Renata merasa Gilang sangat memperhatikannya.

'Dia cuma peduli sama aku atau...'

Renata mulai berasumsi, memikirkan hal-hal yang menyenangkan hatinya. Senyumnya terkembang semakin lebar. Lalu, tiba-tiba senyumnya memudar memikirkan Ainun yang melakukan kegiatan keorganisasian bersama Gilang.

'Pasti mereka sering ketemu. Udah sering ketemu pas ambil barang, pas ada kegiatan organisasi mereka ketemu lagi,'

Renata jadi lesu mengingat hal itu. Andai saja Renata dapat ikut dalam acara organisasi yang diadakan Gilang, pasti akan sangat menyenangkan. Tapi, organisasi yang diikuti Gilang sepertinya tidak akan menerima keikutsertaan Renata.

Renata menatap langit-langit kamarnya, memikirkan sesuatu yang tak pernah dia pikirkan selama ini. Sesuatu yang akan menjadi pertimbangannya mulai detik ini. Sesuatu yang tak mudah diputuskan. Haruskah dia berhenti? Atau tetap pada apa yang dia rasakan?

Renata bangun, lalu menatap tanda salib yang terpajang di tembok kamarnya. Wajahnya bertambah lesu. Mungkin sebaiknya dia berhenti sebelum semua menjadi lebih rumit. Tapi, bisakah?

'Andai saja kita sama...'

***

Author's note:

Gojegan : Candaan

1
dwi ka
Haduh ainun napa ngasi saran gtu sih..
Klo aku jd renata mah bkl jwb gini "coba mbak ainun duluan yg ungkapin, aku tar stelah mba ainun" 🤣 Plingan ainun jg gabakal mau ungkapin tuh 🤣 Nyuruh org lain emang pling gampang deh 😂
Emg dikira segampang itu nembak cwo apa 😏
dwi ka
Dah gilang pacarin aja dua2nya 🤣🤣
Sebutannya poligami sebelum nikah 🤣

Gregetan bgt deh sama tipe cwo kyk gilang ckck 😏😮‍💨
Sriza Juniarti
jangan menjauh 🥰💕💕
Ai-chan
terjebak perangkap bang reza ya lang? huhuhu
dwi ka
Nah bener nih yg dicaption joy..
Tipe cwo kyk gilang itu mang paling sukses bkin cwe2 kebaperan 😂

Klo tar punya pasangan yg sensian, gampang cemburuan, posesif,, Gak akan kuat deh..
Pasti bakal makan ati mulu tiap hari 🤣🤣
Ai-chan: iya ini bener... temen ku dulu pernah ada yang kek gini... masih jomblo juga sampe sekarang /Sweat//Sweat/
total 1 replies
dwi ka
Awalnya setuju renata sama gilang, tp makin kesini kyk banting setir deh..
Gilang keknya tipe cowo friendly gtu 🤣 jd kesannya suka tebar pesona ke cwe2, tipe gtu biasanya bkin mkn ati, bkin srg cembokur 😂

Yodahlah mending gilang sama ainun aja..
tuh nun ambil sono gilang 🤣🤣
Ai-chan
mulutnya udah ga bisa dikontrol ya, Nun? 😅😅
Ai-chan
Gilang keknya lebih santai kalo ngobrol sama Renata
Ai-chan
Ainun mulai sadar akan kehadiran Gilang gegara ada Renata
dwi ka
Klo tar endingnya gilang & ainun,
aku jd keinget film Ayat Ayat Cinta, kisahnya Maria, Fahri & Aisyah..
Agak mirip 😅
Nabila hasir
mau baca tapi takut endingnya.soalnya yg beda pasti sad ending.
tapi dak baca kepo ma penasaran ma critanya kk author
Purnamanisa: terimakasih sudah mampir😊😊
total 1 replies
Ai-chan
eh, bang reza, coba deh tuh tebar pesona ke renata, kan bang reza spesialis beda server 😅😅
dwi ka
Klo dari judulnya sih, hrsnya pemeran utama cewenya itu renata ya..
Aku sbnrnya lebih suka gilang sama renata.. Klo sama ainun kyknya gimana gtu susah jelasin..
Tp terserah author lah endingnya tar gmn 😁
Purnamanisa: terimakasih sudah setia menyimak Cinta Demi Tuhan 🙏🙏 semoga reader nggak bosen dengan alur ceritanya 😊😊
total 1 replies
Ai-chan
duh... ga kebayang gimana jadi renata
Ai-chan
keren ceritanya
Ai-chan
duh lang, jangan ngasih-ngasih harapan ke renata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!