Kisah Nyata : Adakalanya cinta itu memang harus dilepas, bukan karena jika bersama akan saling menyakiti, Namun...jika terus bersama, akan ada banyak hati yg tersakiti.
Diangkat dari kisah nyata, Adeeva seorang guru honorer yang di buat jatuh cinta oleh Adrian, seorang pria berprofesi sebagai polisi. Kegigihan Adrian membuat Adeeva luluh dan menerimanya.
Namun masalah demi masalah pun mulai bermunculan. Membuat Adeeva ingin menyerah dan berhenti. Bagaimana cara mereka menyelesaikan permasalahan yang ada? Akankah mereka bisa bersatu atau justru harus saling merelakan?
Temukan jawabannya di novel ini. Yang akan membuatmu masuk ke dalam kisah percintaan yang mengharukan.
Note : Demi menjaga privasi tokoh sebenarnya, semua nama dan lokasi kejadian sudah di rahasiakan.
follo saya di
Fb : Cut elvi anita
Ig : cut_elvi_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LV Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Abang Sayang Adek
Masa lalu kadang memang menjadi momok yang menakutkan bagi seseorang saat ingin membangun suatu hubungan. Sebab masalalu mampu mengubah rasa dan keyakinan seseorang dalam mencintai. Namun tidak bagiku. Jika orang bilang cinta itu buta, maka aku baru akan percaya. Sebab sepertinya aku sudah buta dari semua masalalu Adrian. Yang aku lihat saat ini hanyalah cintanya padaku dan niatnya untuk menikah denganku. Seperti malam ini. Kami berbincang lama di telepon. Seperti biasa, yang kami bahas saat teleponan adalah masalah masa depan. Tentang bagaimana nanti setelah menikah. Berapa anak yang mau kami punya. Mau rumah yang seperti apa. Yah, hal-hal sewajarnya seperti itu namun serius.
"Nanti kalau kita jadi nikah, adek mau konsep pernikahan yang seperti apa? " Tanyanya.
" Mau yang sederhana aja..... nggak yang mulug-mulug bang. " Jawabku.
"Selesai nikah, apa adek siap abang bawa ke kampung abg? " Tanyanya lagi.
"Kan perempuan memang ikut suami bang... namanya juga uda jadi istri. " Aku tertawa pelan.
"Nanti sebelum nikah, kita bakalan dibawa menghadap... " Katanya.
"Menghadap?" Menghadap kemana pikirku. Kerahmatullah.
"Menghadap ke kantor. Adek juga nanti harus menyiapkan surat izin menikah dengan abang yang di tanda tangani oleh orangtua adek. " Jelasnya.
" Ribet juga ya... " Aku tertawa.
"Yah namanya juga nikah sama anggota dek. " Katanya. Aku pun tersenyum.
"Dek... " Adrian kembali memanggikku.
"Ya bang... " Jawabku.
"Abang sayang adek... " Suaranya terdengar lirih.
"Iya adek tau kok... " Aku tertawa. Jarang-jarang dia bicara seperti ini. Serius lagi.
" Dek... " Dia kembali memanggilku.
"Iya.... apa lagi? " Aku mulai tertawa.
"Abang cintaaaaa kali sama adek. " gombalnya makin parah pikirku.
"Hahahaa... " Aku terkekeh.
"Kok ketawa? Emang ada yang lucu? " Dia terdengar serius.
"Eh enggak... maaf. " Aku menahan tawa.
"Orang serius dia malah ketawa. " Adrian merajuk.
"Serius kok... cuma lucu aja. Gemesh! " Balasku.
"Iya gemesh, kalau dekat uda abang terkam adek. " Katanya
"Kok terkam? Emangnya harimau? " Tanyaku
"Iya, kan abang harimau. " jawabnya.
"Bukan... abang bukan harimau.. " kataku.
"Trus apa dong... ? " Tanyanya.
"Abang kan dinosaurus... " aku terbahak.
"Hmmm... iya deh putri dodol. " Katanya membalasku.
"Kok putri dodol sih? Selalu ngatain deh " Aku merajuk. "Putri dodol kata orang maknanya bodoh kan ya?" Tanyaku.
"Siapa bilang putri dodol itu artinya bodoh? Dodol itu rasanya gimana? " Tanyanya.
"Yah... manis. " Jawabku.
"Enak kan kan? " Tanyanya lagi.
"Enak sih.. " Jawabku. Kamipun tertawa bersama.
Sejak malam itu, tak ada lagi sms-sms iseng yang masuk ke ponselku. Aku dan Adrian sudah kembali seperti awal kami bertemu. Aku berharap hubungan kami akan langgeng terus dan apa yang kami impikan dapat terwujud nyata. Aku tak bisa membayangkan bagaimana aku tanpa dia dan dia tanpa diriku. Mungkin langit akan terasa runtuh dan dunia akan tiada.
Sudah begitu banyak kenangan yang kami bangun bersama, sampai note books hampir kehabisan halamannya. Saat aku menulis apa yang aku dan dia lalui malam ini, aku melihat tinggal beberapa lembar lagi saja. Sepertinya aku harus membeli note book yang baru. pikirku.
Aku menutup buku tebal itu dan menyimpannya di laci. Langsung merebahkan badan diatas tempat tidur. Namun mataku seperti sulit untuk diajak kerja sama. Dari tadi tidak mengantuk sama sekali. Seperti orang yang sedang insomnia. Apa ini gara-gara kata-kata cinta Adrian tadi? Agh... ada apa denganmu adeeva?
kawen aja truss sama pak Edward udah beress.. gak banyak kali abis episode..