Follow IG : renitaria7796
Berliana Anastasia Wijaya, menjalin hubungan bersama Alexander William.Selama dua tahun berpacaran ternyata Alexander berselingkuh dengan sahabat kekasihnya sendiri Rania.
Selama tiga tahun Berliana pergi ke Luar Negeri melupakan keterpurukan dalam hatinya.
Selepas kepulangannya dari Luar Negeri, ternyata kedua orang tuanya telah menjodohkannya dengan anak dari sahabat mereka.
Karena tidak ingin membuat kecewa kedua orang tuanya, Berliana terpaksa menerima perjodohan dengan anak sahabat orang tuanya yang tidak lain adalah mantan kekasihnya sendiri Alex.
Di tengah perjodohan muncul sosok pria tampan yang membuat hati Berliana menjadi goyah.
Bagaimana kisah pernikahan Berliana dan juga Alexander?
Season 2
Jonathan Wijaya adik dari Berliana Anastasia Wijaya sangat membenci mantan kekasihnya Hera. Mereka putus karena Hera telah mempermalukan Jo di depan semua siswa saat sekolah.
Tapi takdir mempertemukan mereka berdua. Jo dan Hera di jodohkan oleh orang tua mereka.
Jo memiliki kekasih bernama Jessica. Jo menyiksa Hera calon istrinya, karena Hera tidak menolak perjodohan di antara mereka.
Bagaimana nasib Hera yang harus menjadi istri dari pria yang membencinya?
Lalu bagaimana nasib Jessica sebagai kekasih dari Jo?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Flashback masa lalu part end
Tubuh Berli bergetar saat pintu apartemen telah dirinya buka. Berli masuk kedalam apartemen itu. Sekeliling ruangan itu tampak sepi. Dilihatnya ada beberapa pasang sepatu wanita dan juga pria di dalam flat itu. Jantungnya berdetak kencang ketika ingin melangkahkan kaki ke pintu kamar.
Di bukanya secara perlahan knop pintu kamar.
Baju-baju tampak berserakan, matanya melotot saat melihat pemandangan yang begitu menyakitkan.
Sepasang anak manusia tidur dalam satu ranjang, satu selimut dalam keadaan polos.
Berli berusaha menahan airmata yang ingin jatuh dengan mengigit bibir bawahnya.
"Alex," teriak Berli kencang.
Sontak Alex dan Rania yang mendengar teriakan itu terlonjak kaget
"Sayang," panggil Alex.
Berli keluar dari kamar Alex menuju ruang tamu, Alex bergegas memakai baju begitu juga Rania.
"Sayang maaf, ini tidak seperti yang kau lihat," ucap Alex.
"Katakan," ucap Berli.
"Sayang... aku, mohon maafkan aku?"
Alex masih saja memohon maaf dengan meraih tangan Berli.
Berli menepis tangan Alex yang ingin meraih tangannya.
"Katakan... Alex, sudah berapa lama!" bentak Berli.
Alex tersentak akan bentakan Berli, begitu juga Rania yang berada tidak jauh dari keduanya.
"8 Bulan."
Alex terbata-bata menjawab pertanyaan Berli.
Tidak ada tangisan, hanya sorot mata tajam yang perlihatkan Berli kepada Alex.
"Kau mencintainya?" tanya Berli kembali.
"Tidak sayang, aku hanya mencintaimu," jawab Alex.
Plaakkk... !
Satu tamparan mendarat mulus di pipi Alex.
"Jika... kau tidak mencintainya, lalu kenapa kau tidur dan tinggal bersama layaknya suami istri. Katakan, kenapa hah?" tanya Berli. Dengan nada meninggi.
"A-aku hanya ingin-"
Alex tidak bisa meneruskan kata-katanya, Berli menghampiri rania.
"Katakan... kenapa Rania?"
"Kau tahu bukan, Alex adalah kekasihku?" tanya Berli.
"Maafkan... aku Berli, aku mencintai kekasihmu Alex," lirih Rania. Menundukan kepalanya malu.
"Cih... !"
Berli berdecak. "Ternyata, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Di mana urat malumu Rania. Setidaknya jangan menuruni sifat ibumu," cibir Berli.
"Jangan... menghina ibuku Berli!" bentak Rania.
Plaaaakkk... !
Satu tamparan di pipi Rania.
"Wanita Ja**ng... setidaknya kau bersifat baik Rania. Jika melihat sifatmu yang merebut kekasih wanita lain, maka ibumu lah yang akan disalahkan," bentak Berli.
"Tasia... jaga ucapanmu, kau telah menghina Rania!" bentak Alex.
"Wow... lihatlah, Rania kekasihku membelamu. Sepertinya memang kalian saling mencintai," cibir Berli.
"Dengar Tasia, kaulah yang membuat aku seperti ini. Kau yang tidak bisa memenuhi keinginanku untuk tinggal bersama. Kau lihat Rania, dia bisa memenuhi keinginanku." Terang Alex kepada Berli.
Plaaaakkkk... !
Satu tamparan mendarat lagi di pipi Alex.
"Pria Bre***k, jika aku tidak bisa memenuhi keinginanmu, lalu kenapa kau tidak melepas diriku. Kau menyakitiku, membohongiku Alex!" bentak Berli.
Dengan memukul dada Alex.
"Maafkan... aku Tasia, aku mencintaimu. Ku mohon, jangan berpisah dariku," lirih Alex. Memelas.
"Omong kosong Alex, aku membencimu. Sekarang kita PUTUS."
"Tidak... Aku mohon, kau milikku. Aku tidak mau menerima ini, aku tidak mau kita putus titik."
Suara Alex tak kalah keras.
"Terserah... sekarang kita putus. Kau Rania ambil saja pria breng**k ini, aku tidak butuh," ucap Tasia.
Lalu pergi keluar apartemen Alex.
Alex mengejar Berli yang telah masuk kedalam mobil, Alex mengetuk pintu kaca mobil Berli.
"Sayang... dengarkan aku, akan aku jelaskan semuanya," ucap Alex.
Berli tidak peduli dengan apa yang dikatakan Alex. Segera Berli memacukan kendaraannya.
Alex teriak frustrasi lalu mengumpat, bangkai yang telah lama di sembunyikan akhirnya tercium juga.
Sepanjang jalan Berli menangis histeris. Airmata yang sedari di tahan, tumpah ruah dengan isakan yang mengiringi,dalam hati Berli bertanya-tanya.
Kenapa Alex, kenapa, batin Berli.
********
Di ruangan lantai 3 kampus, suasana hening menyelimuti pagi ini. Vino dan Brian hanya diam melihat Berli yang tiba-tiba datang lalu menatap mereka tajam.
"Jelaskan!" ucap Berli.
"Apa tas?" tanya Vino.
"Jangan berpura-pura!" bentak Berli.
"Kalian... berdua sama seperti Alex, sudah membohongiku selama 8 bulan. Kenapa, aku menanyakan kabar Alex berubah tapi kalian bilang bahwa Alex sibuk. Tapi ternyata, pria bren***k itu bersenang-senang dan tinggal bersama sahabatku sendiri. Tidak wanita itu bukan sahabat ku tapi seorang pelakor." Terang Berli dengan isakan tangis.
Vino dan Brian tersentak mendengar penjelasan Berli. Bukan maksud untuk menyembunyikan perihal itu kepada Berli. Mereka berdua bagai memakan buah simalakama. Mereka sudah menasehati Alex tapi Alex saja yang tidak dengar.
"Maaf... Tasia, kami tidak bermaksud," ucap Brian.
Plaaaakkkk... Plaaaakkk... !
Tamparan masing-masing mendarat di pipi Vino dan juga Brian.
"Itu hadiah dariku," ucap Berli. Kemudian berlalu pergi.
Alex memakirkan mobilnya di parkiran kampus. Baru saja dirinya keluar dari mobil sudah di sambut hangat oleh Vino dan Brian.
Bugh... bugh... bugh... !
Tiga bogem mentah mendarat di pipi Alex.
"Bre***k... kamu Alex, baji***n," umpat Vino.
"Apa... maksud kamu Vin, mukul aku!" bentak Alex.
Bugh... !
Satu bogem dari Brian di perut Alex, pria tampan itu meringis sakit. Sudut bibir Alex pecah, darah segar mengalir di bibirnya.
Para mahasiswa berkumpul di area parkir melihat para idola kampus itu bertengkar.
"Kamu... pura-pura nggak tau, Alex huh!" bentak Brian.
"Aku... udah bilang sama kamu buat pilih salah satu, sebelum bangkai kamu itu tercium. Tapi lihat, kamu puas sudah nyakitin Tasia," ucap Vino geram.
"Kita... kecewa Alex sama kamu," ucap Brian. Lalu mengajak Vino pergi meninggalkan Alex.
*******
Berbulan-bulan Alex mencari keberadaan Berli. Tapi hasilnya nihil, Berli menghilang bak di telan bumi. Mansion, tempat-tempat yang pernah di datangi Berli sudah di kunjungi Alex tapi keberadaan Berli tidak ada.
Di ambilnya cincin berlian bermata Pink dalam laci. Cincin indah dan langka itu rencananya akan diberikan kepada Berli sebagai hadiah ulang tahun gadis itu.
Alex merutuki kebodohan yang telah dibuatnya sendiri.
Tasiaku kembalilah sayang, batin Alex.
Kesempatan ini tentu saja di manfaatkan oleh Rania. Sejak kejadian malam itu Rania selalu menjadi penghibur Alex. Rania kini sudah tinggal di apartemen mewah milik Alex. Apartemen yang selalu di kunjungi Berli.
Lama-kelamaan, Alex mulai melupakan rasa cintanya kepada Berli. Perasaan yang kosong itu mulai terisi. Alex mulai membalas perasaan cinta Rania untuknya.
Disisi lain belahan dunia, Berli mulai bangkit dari keterpurukan. Melanjutkan pendidikanya lalu bekerja sebagai karyawan biasa.
Bersama sahabatnya Indri dan juga Jo, pria yang membantu Berli membuka pintu password apartemen Alex.
Jo, pria itu kini sudah di angkat menjadi adik dari seorang Berliana Anastasia karna memang lebih muda 2 tahun dari Berli.
Jo sendiri seorang yatim piatu. Sehari setelah kejadian pahit itu, Berli meminta Jo untuk datang ke mansion. Berli meminta jo untuk menyembunyikan keberadaan dirinya sebab dirinya tahu Alex akan mencarinya.
Berli mengajak Jo ke luar negeri untuk menemani dirinya disana. Tentu saja Jo bersedia. Selama 3 tahun berli hidup di luar negeri tetapi bayang-bayang pria itu masih membekas.
Tbc
Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.
