Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan

''seharusnya aku tahu sejak awal reaksimu akan seperti itu, tapi mendengarnya secara langsung darimu membuatku semakin tidak bisa melepaskanmu'' batin Kai

setelah saling berpamitan dan berpelukan mereka pun meninggalkan bandara untuk kembali pulang.

dalam perjalanan pulang Jasmine lah yang menyetir mobil, sedangkan Ayana duduk di sampingnya dan Barra tidur nyenyak di belakang kursi pengemudi.

''apa yang Kai bicarakan denganmu Ayana?" tanya Jess penasaran

Ayana mengeluarkan kotak yang diberikan Kai dari dalam tasnya.

''hadiah? untuk apa?" tanya JAsmine lagi.

''hadiah ulang tahunku dari Kai" jawabnya sambil mengutak-ngatik kotak itu.

''Ayana, aku tahu sebenarnya kamu sangat pintar. kamu tahu bagaimana perasaan Kai sebenarnya terhadapmu kan?"

''Jess, bisakah kita tidak membicarakan hal ini?" pinta Ayana

''lihatlah dirimu, setiap aku menyebut nama Kai reaksimu selalu seperti itu. pokonya kamu harus segera bercerai dengan Aidan, dan kamu harus bisa bersama dengan Kai''

''tidak Jasmine, Kai sudah seperti sodaraku, dia sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri''

''seius Ayana, di dalam hati Kai aku ragu jika dia hanya menganggapmu seperti itu. jika ayahmu tidak memaksamu menikah dengan Aidan kala itu, aku yakin suamimu sekarang adalah Kai. kalian berdua akan lebih bahagia dan kamu tidak harus menanggung perlakuan seperti ini"

''Jasmine hentikan mobilnya!! berhentilah pura-pura kalau kamu baik-baik saja, aku tahu kamu terluka. aku tahu kamu menyukai Kai, ah tidak maksudku cinta!. aku tahu itu dari caramu menatapnya!"

''aku tidak tahu bagaimana caranya menghilangkan perasaan ini Ayana. aku tahu dia tidak akan pernah mencintaiku seperti dia mencintaimu. sungguh menyakitkan saat aku selalu berada di sisinya tapi pikirannya selalu tertuju padamu. perkataannya selalu tentangmu, bahkan hatinya selalu ada kamu, kamu, kamu dan kamu. bagaimana denganku? rasanya aku ingin mati Ayana"

''maafkan aku Jess, aku......"

''itu bukan salahmu Ayana, berhentilah meminta maaf. menurutku ini salahku karena sejak awal aku berharap suatu hari nanti dia akan menyukaiku dan menyadari bahwa aku bukan sekedar menganggapnya teman. aku selalu menolak ayah untuk menikahkanku karena aku mencintai Kai, tapi aku pikir ini saatnya untuk menghadapi kenyataan bahwa dia tidak akan pernah mencintaiku.''

''Jasmine jangan menyerah. aku yakin suatu saat nanti kai pasti akan menyadari perasanmu terhadapnya''

''aku lelah Ayana, kali ini aku akan melupakan dia dan berhenti menyakiti diriku sendiri dengan pikiran yang tidak akan pernah menjadi kenyataan. besok aku juga akan pergi ke Amerika, ayahku ingin mengenalkanku pada seseorang"

''aku akan mendukung apapun keputusanmu Jess. kamu gadis pemberani aku yakin kamu bisa mendapatkan hatinya Kai"

SKIP

setelah menidurkan Barra, Ayana kembali ke kamarnya. dia mengambil otak yang di berikan Kai siang tadi. dia menarik pita dan membukanya, di dalamnya ada poto Ayana sedang berlatih piano saat dia masih SMA.

tiba-tiba Ayana teringat dengan ulah tahun pertamanya yang dia habiskan bersama Kai dan Jasmine. saat itu adalah ulangtahunnya yang ke-16, dia sedang berlatih piano dan tiba-tiba Kai  dan Jasmine mengetuk jendela kamarnya. hari itu mereka memberinya sepotong kue dan berkata ''selamat ulang tahun Ayana''

sebelumnya tidak ada seorangpun yang pernah mengucapkan selamat ulang tahun padanya, bahkan ibunya tidak pernah merayakan ulah tahunnya. jadi setiap tahun dia mengucapkannya pada dirinya sendiri.

''pasti Kai mengamil poto ini diam-diam" ucapnya dalam hati sambil tersenyum mengingat masalalu itu.

tiba-tiba sebuah tangan muncul dan merampas bingkai foto itu dari tangan Ayana.

''apa yang kamu lakukan Aidan?" kesal Ayana pasalnya Aidan tiba-tiba mengambilnya begitu saja

Aidan tidak menjawab pertanyaan istrinya dan ia hanya melihat foto itu,  ''aku tiak tahu kalau kamu bisa bermain piano" ucapnya sambil mengembalikan fotonya

Ayana mengambil kembali foto itu dan meletakannya di atas meja lalu ia memilih duduk di sofa yang ada di kamar itu.

''ibuku seorang pianis, tapi aku tidak bisa memainkan piano sebaik dirinya. aku sudah lama belajar tapi tetap tidak bisa" ujar Ayana menjelaskan tanpa harus diminta

Aidan duduk di sofa samping Ayana lalu dia  menariknya dalam pelukannya sambil membelai kepala Ayana dengan lembut.

''tidak apa-apa, setiap orang memiliki keahliannya masing-masing" ucap Aidan menghibur dan di jawab dengan anggukan Ayana

Aidan tersenyum dan melepaskan dekapannya pada Ayana ''kemana kamu membawa Barra hari ini?" tanya Aidan

''hari ini Kai kembali ke Amerika, jadi aku dan barra pergi ke bandara untuk mengantarnya pergi" balas Ayana

Aidan terdiam dan memasang ekspresi wajah tidak senang. ''kenapa? apa kamu akan merindukannya? apakah itu poto darinya?" ucap Aidan sambil memberkan pertanyaan yang beruntun.

Ayana mengangguk sambil menatap wajah tampan Aidan yang terlihat kesal ''aku tidak suka kamu menemui kai apalagi membawa Barra"

Ayana menghela nafas tidak ingin menghadapi perubahan suasana hati suaminya karena dia tahu suaminya ini mempunyai kebiasaaan membesar-besarkan sesuatu.

sambil berdiri Ayana mengambil poto itu dan berjalan menuju tempat tidur untuk meletakannya di meja samping ranjangnya.

''kenapa dia malah menjauhiku" ujar Aidan dalam hatinya.

Aidan berdiri dan langsung memeluk pinggang Ayana erat-erat dari belakang dan tidak membiarkannya pergi.

''Aidan, apa yang kamu lakukan?" kaget Ayana yang tiba-tiba di peluk dari arah belakang.

Aidan tidak menanggapi pertanyaan istrinya, dia malah membenamkan wajahnya ke leher Ayana yang membuatnya merasa sedikit tidak nyaman dengan sikap diamnya Aidan.

tapi sebelum dia berbalik menghadapnya, Ayana merasakan sesuatu lembut dan hangat menekan lehernya, dia sedikit tersentak saat merasakan sensasi ketika Aidan menekan ciuman kupu-kupu hingga membuatnya meleleh di pelukan Aidan.

sambil melangkah mundur, Aidan kembali duduk di sofa membawa Ayana bersamanya duduk di pangkuannya. Aidan menarik resleting gaun Ayana dan menariknya ke bawah hingga memperlihatkan punggung halus Ayana.

Ayaan merinding saat Aidan mulai menciumi garis punggungnya dan menelusuri tulang punggungnya dengan menggunakan bibir lembutnya.

Ayana melepaskan bingkai poto yang ia pegang tanpa sadar, Ayaan menggerakan tangannya untuk menggenggam erat paha Aidan dan sedikit menancapkan kukunya di sana.

''Aidan.......'' lenguh Ayana pelan

Aidan menggerakan tangannya ke kaki Ayana, dia meraih ujung gaunnya dan menariknya melewati paha sampai memperlihatkan kakinya yang jenjang tanpa ada cacat sedikitpun.

dipandanginya istrinya yang mengenakan dalaman warna hitam sederhana ''sangat seksi" bisiknya di telinga Ayana.

''Ayana..........'' ucap Aidan dengan suara lembutnya. ''bagaimana kalau kita melakukannya seperti ini saja malam ini, di atas sofa" lanjut Aidan menggoda Ayana

dan malam itu terjadilah kegiatan hangat yang biasa di lakukan pasangan suami istri pada umumnya.

keesokan harinya....................!!

setelah semalaman menggauli istrinya, sekarang Aidan lebih bersemangat memimpin meeting penting mengenai proyek besar yang akan datang dan bekerja sama dengan perusahaannya.

Bersambung......!!!

LIKE LIKE LIKE

Temen², untuk cerita ini saya sudah menulis sebanyak 54 part, untuk up nya sendiri seminggu 3x ya dan untuk 2 minggu sekali saya juga akan usahakan untuk dabel up, sudah saya simpan di draf semuanya, jadi mohon di tunggu saja update-tan nya sesuai yang sudah saya jadwalkan, dan untuk jumlah keseluruhan part sampai end ada sekitar 70 part.

Saya ucapkan terimakasih banyak untuk kalian semua yang sudah berkenan membaca cerita aku yang masih sangat² amatir

Saya juga sedang menyiapkan cerita baru, mohon dukungan dari teman² semuanya, saya juga pastinya berusaha untuk meningkatkan tulisan saya agar lebih nyaman untuk di baca dan mudah di pahami.

Salam dari penulis amatir ini🙏🙏