NovelToon NovelToon
Di Tandai Duda Ganas

Di Tandai Duda Ganas

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda
Popularitas:390.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Yulianti Oktana

Pertemuan pertama di toko roti, membuat hidup Anjani selalu dihantui oleh seorang duda dingin bernama Kendra.
Anjani tak tahu bahwa Kendra adalah atasannya di tempat Anjani bekerja sebagai office girls.
Kendra yang kesal pada Anjani karena mengatainya pria impoten ketika sedang berebut sepotong roti, membuat Kendra bertekad akan balas dendam pada gadis berlesung pipi itu. Apalagi dia tahu bahwa Anjani adalah karyawan di kantornya.
"Akan ku buat kau seperti di neraka, kucing kecil" seringai mematikan dari bibir Kendra.
Akankah Anjani bertahan bekerja di kantor milik Kendra??...
Ataukah akan terjadi bibit cinta antara keduanya???
Baca terus ya novelku..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi Berobat

Subuh-subuh Rusli sudah membuat Anjani pusing tujuh keliling. Semua baju dan Jas milik Rusli dari dalam lemari ia keluarkan dan menyuruh Anjani untuk menyetrika semuanya.

"Untuk apa semua baju-baju dan jas Bapak di keluarkan sih?" tanya Anjani kesal.

"Besok hari pemilihan kepala desa, jadi Bapak harus tampil sempurna di depan orang-orang" jawab Rusli.

"Yasalam, begini nih kalau telat minum obat!" gumam Anjani.

"Satu saja Pak, kalau berantakan begini, ujung-ujungnya Jani yang repot" ucap Anjani sembari melipat baju-baju Rusli satu persatu.

"Yasudah Bapak mau pakai kemeja warna putih dan jas warna navi saja. Jangan lupa Ibumu pakai baju yang senada dengan Bapak" perintah Rusli yang masih menganggap Sarni istrinya.

"Iya Pak, iya!" ucap Anjani.

"Tas kulit Bapak yang warna hitam jangan lupa, siapkan" perintahnya.

"Iya!" sahut Anjani.

"Sepatu Bapak tolong semirkan!" perintah Rusli.

"Kok semakin banyak maunya Bapak ini" rutuk Anjani.

Rusli juga hendak keluar rumah, membuat Anjani heran.

"Bapak mau kemana subuh-subuh begini?" tanya Anjani.

"Bapak mau serangan pajar, Ini amplop buat warga!" jawab Rusli.

Anjani pun merebut salah satu amplop yang di pegang Rusli dan membukanya. Anjani pun terkejut karena dalam amplop itu isinya daun kering.

"Yasudah Pak, biar Jani saja yang serangan fajar, Bapak diam saja di rumah" pinta Anjani.

"Loh kok gitu, kan Bapak yang calon kepala desanya" balas Rusli.

"Sudah Bapak istirahat saja, sini amplopnya biar Jani yang keliling" Anjani segera merebut amplop itu lalu keluar dari rumahnya sembari mengunci pintu dari luar takut Rusli akan keliaran.

"Ya Allah, mau sampai kapan Bapak seperti ini?" Anjani berkata sembari meneteskan air matanya.

Ia pun duduk di pos ronda, menangis meratapi nasib hidupnya. Dari arah jalan, segerombolan bapak-bapak yang akan melakukan solat subuh berjamaah menghampirinya.

"Jani subuh-subuh begini kok disini?" tanya Damar.

"Biasa Bang, Bapak!" jawab Anjani lesu.

"Kasihan Pak Rusli. Nah ini ada Pak Tomy, tanya-tanya deh sama beliau, siapa tahu bisa bantu ngasih solusi" ucap Ridho.

"Anak saya Desi kemarin menderita baby blues yang cukup parah gara-gara waktu dia hamil, suaminya malah selingkuh. Dia jadi benci sekali sama baby nya, bahkan Desi mau merebus anaknya hidup-hidup kedalam kuali yang penuh air panas. Desi juga selalu mengamuk setiap malam, dan selalu mencakar-cakar wajahnya sendiri. Saya sebagai orang tua sangat sedih, saya terpukul dan jujur benci sekali pada mantan suaminya. Lalu saya dapat rekomendasi pengobatan di daerah Bandung semacam pesantren kejiwaan. Di bawalah Desi kesana, dan Alhamdulillahnya berobat dua bulan, Desi sudah berangsur normal dan mau menerima anaknya sampai sekarang Desi sudah benar-benar normal. Kamu kalau mau mengobati Bapak kamu di sana, nanti saya kasih alamatnya" tutur Tomy.

Anjani pun hanya diam, ia bingung karena belum siap jika ia jauh dari Rusli. Semenjak Rusli ODGJ, Anjani belum sama sekali membawanya terapi, ia hanya pernah ke dokter jiwa satu kali dan selama ini Rusli hanya meminum obat yang pernah diresepkan dokter dahulu.

"Apa biayanya mahal, Pak Tomi?" tanya Anjani.

"Tidak begitu mahal kok, Perbulan hanya 700 ribu, itu termasuk obat, makan dan biaya perawatan. Tempatnya juga masih asri dan lingkungannya bersih sekali" jawab Tomi.

Anjani kembali menimang-nimang usulan Tomi, ia ingin sekali Melihat Rusli kembali normal seperti dahulu. Ia juga ingin melihat Rusli bisa hidup lebih baik lagi.

"Demi Bapak kamu!" ucap Tomi lagi.

"Baiklah Pak Tomi, saya minta alamat pesantren itu" pinta Anjani.

Tomi pun langsung merogoh dompetnya, lalu ia mengambil sebuah kartu nama pesantren kejiwaan itu.

Pesantren Al-Warasiyah Min-Batiniyah....

Anjani pun pulang ke rumahnya, ia setuju untuk membawa Rusli berobat....

Siangnya, Anjani dan Rusli duduk di depan rumah, Anjani akan memulai bicara pada Rusli perihal pengobatannya di pesantren kejiwaan itu.

"Pak, Jani mau bicara!" ucap Anjani merasa ragu.

"Bicara saja, Jani!" balas Rusli.

"Hmmm, begini Pak, apa Bapak mau pesantren?" tanya Anjani.

"Hah, pesantren? Jani, Bapak bisa ngaji kok, kenapa harus masuk pesantren?" Rusli merasa heran dengan ucapan sang anak.

"Bapak tahu gak aturan baru kalau mau jadi kepala desa harus pesantren dulu supaya jadi acuan agar pribadi kita bisa lebih berkembang. Di sana Bapak tidak hanya mengaji, tetapi sosialisasi dengan sesama kepala desa. Itu wajib loh Pak peraturan baru. Bapak mau, ya?" bujuk Anjani.

"Kok Bapak tidak tahu aturan itu, ya?" ucap Rusli.

"Ini aturan baru, Pak. Tadi KPU kemari, cuma Bapaknya tidak ada saja" Anjani tetap bersandiwara.

"Yasudah Bapak mau masuk pesantren!" balas Rusli senang.

"Alhamdulillah.. Yasudah Jani siap-siap dulu ya, Pak" ucap Anjani senang.

...

Semua barang bawaan Rusli sudah siap, hari ini Anjani akan membawa Rusli ke Bandung. Ada rasa bahagia dan ada juga rasa sedih kala harus berpisah untuk sementara waktu dengan sang bapak.

Tak di sangka Kendra pun datang bersama kedua orang tuanya. Gendis memaksa ingin bertemu dengan Anjani.

"Mana sih rumahnya, Ken?" tanya Gendis.

"Dih Mama berisik sekali sih!" keluh Leon karena sang istri bicara terus.

"Mama kan tidak sabar ingin bertemu calon mantu!" balas Gendis.

Kendra pun menunjuk rumah Anjani.

"Itu rumahnya!" ucap Kendra.

Mereka bertiga segera mendatangi rumah sederhana milik Anjani.

"Assalamualaikum!" sapa Kendra.

"Waalaikumsalam" sahut Anjani dari dalam.

Anjani pun langsung menghampiri Kendra dan alangkah terkejutnya Kendra membawa kedua orang tuanya.

"Ini Anjani?" tanya Gendis.

"Iya, Ibu!" balas Anjani ramah.

Ia langsung menyalami Gendis dan Leon.

"Silahkan masuk, Ibu dan Bapak!" ucap Anjani.

Leon tak perkenalan lagi karena ia sudah tahu Anjani.

Mereka pun masuk kedalam rumah dan melihat koper sudah berjejer rapi.

"Loh kok banyak koper, siapa yang mau pergi, sayang?" tanya Kendra.

"Bapak, Mas!" lirih Anjani.

"Pergi kemana, hem?" tanya Kendra lagi.

"Berobat ke Bandung, Mas!" jawab Anjani.

Tak lama Rusli keluar dari kamarnya. Seketika Gendis dan Leon melotot.

"Eh ada tamu!" ucap Rusli ramah.

"Ini Bang Rusli kan?" tanya Gendis dengan mata berair.

"Rusli, Rus ini kamu kan?" Gendis dan Leon langsung berjalan menghampiri Rusli.

"Maaf ini siapa?" tanya Rusli masih bingung.

"Aku Leon, Rus. Leon kawanmu sewaktu kuliah di Singapura" jawab Leon.

"Kamu Leon? Leonardo si tompel?" tanya Rusli lagi yang mulai ingat.

"Iya Rus itu aku!" jawab Leon sembari menitikkan air matanya.

Seketika mereka pun berpelukan haru. Dua sahabat yang terpisah kini bertemu secara tidak sengaja.

"Bang masih ingat aku?" tanya Gendis.

"Adek Gendis kan!" jawab Rusli.

"Ia Bang ini Adek!" jawab Gendis sembari mengusap air matanya.

"Kamu kemana saja, Rus? Aku mencari mu selama ini?" tanya Leon.

"Aku ada saja, selepas kedua orang tuaku meninggal, hidupku tidak seperti dulu!" jawab Rusli sedih.

"Adek tidak menyangka bahwa dunia ini sangat sempit sekali" ucap Gendis.

"Lalu kamu mau kemana Rus?" tanya Leon.

"Mau pesantren, peraturan baru kalau nyalon kepala desa harus pesantren dulu" jawab Rusli.

"Bapak sakit Bu" ucap Anjani.

"Maksud sakit, bagaimana sayang?" tanya Gendis.

"Bapak kena gangguan mental akibat kalah dalam pemilihan kepala desa tujuh tahun yang lalu. Saya mau bawa Bapak berobat" jawab Anjani.

Gendis pun langsung syok. Ia tidak menyangka bahwa Rusli akan seperti ini.

"Ayo hari ini Mama antar pergi!" ucap Gendis.

1
Tan Wahyudi
Luar biasa
Lembayung Senja: terimakasih kakak
total 1 replies
Safitri Agus
nama pesantrennya sampai kubaca berulang kali 🤦😂
Sarita
ini yg jadi Anjani juga nyebelin mulutnya pengin di sambelin .ga mencerminkan gadis yg hidup susah .bpnya gila lagi
Safitri Agus
si othor ngaku kalau omes,🙈😂
Safitri Agus
bau minyak si nyong nyong kali si Jani,sampai Kendra kayak nahan bab 🤣
Safitri Agus
ku mampir lagi Thor,😁
Lembayung Senja: terimakasih sudah mampir....😘
total 1 replies
itin
pasti lukanya lebih sakit dari ambeyen ya? 😅😅😅😅😄😄🤣🤣🤣🤣🤣 gimana gtu ya rasanya
itin
kocak parah 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

dan kenapa harus plesetan sih say tulisannya. PERKOSA aja gtu ga usah perkaos merkaos perkoas apalah itu.
itin
langsung praktek rudalnya si ricky putri kecil ayah. kasihan si mbak kunti kena ospek yang ga bakalan dilupakan seumur hidupnya
itin
pak rusli kayak kenalan saya dulu. dia odgj karna patah hati sama perempuan. dikhianati calon istrinya. mirip seperti pak rusli, prilakunya kadang seperti orang normal. bisa masak beberes rumah malah pintar mengurus anak kecil. suka mengoceh sepanjang waktu ketawa ketawa (yg bikin orang pusing dan terganggu) tapi sejauh yg saya tau ga pernah melukai oranglain. beliau sudah almarhum karna sakit.
Lembayung Senja: kok bisa sama ya Kak perilakunya padahal saya ngarang loh ceritanya....😁😁😁
total 1 replies
Sabaku No Gaara
mksh makkthor ceritax bikin bayikk traveling otakx🤣🤣🤣🤣👏👏👏
Sabaku No Gaara
makkthor curcol yakkkk
Lembayung Senja: hehehehe.....😁
total 1 replies
my name
begitulah kalau nikah cuma karna nafsu doang pasti otaknya ditaruh didengkul
my name
dasar ambekan, dikit dikit cemburu
my name
selamat berbuka puasa kendra 😁😁 menu ternikmat yg sudah halal didepan mata
my name
Luar biasa
my name
kasian bgt sikunti diperkaos ricki, tp untungnya yg diperkaos kunti palsu coba kalau mb kunti yg asli... apa jadinya 🤔
my name
somplak bener 🤣🤣🤣🤣
my name
yaelah....pak duda langsung gas poll
my name
selamat berjuang kendra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!