Jiwa Tertukar Istri Terhina Dengan Gadis Bar-Bar Kaya

Arsenio mengurai pelukan dari kedua perempuan yang memeluknya, ada rasa aneh saat kini memikirkan hubungannya dengan Pamela. Ada semacam keraguan dalam hati, entah kenapa hatinya tiba-tiba merasa berat melanjutkan balas dendam pada perempuan tunangan nya itu.

"Bagaimana Killian?" tanya Arsenio pada Zayn.

"Dia dibawa pergi para anak buahnya," jawab Zayn.

"Aku akan segera melegalkan hak Wali-ku terhadap Arsy, dengan begitu jika Killian berbuat macam-macam aku masih mempunyai hak dalam hukum dan bisa melindungi Arsy." Ucap Arsenio.

"Kami juga bisa melindungi Arsy," Zayn sedikit tersinggung.

"Aku tak menampik peran kalian dalam membantu dan melindungi Arsy selama ini, tapi benar kata Killian, dalam hukum keluargamu tak mempunyai hak apapun terhadap Adik sepupuku. Aku juga akan membawa Arsy tinggal di kediaman ku, bagaimana pun Arsy masih istri Killian dan tak pantas dia tinggal disini karena ada kamu, Zayn." Arsenio menatap tajam Zayn, seperti hal nya Killian dia juga bisa menebak Zayn menyukai Arsy.

"Aku bisa tinggal di Apartemen, Arsy bisa tetap tinggal disini," tolak Zayn, biarlah dia yang mengalah tinggal diluar.

"Tidak! Aku akan tetap membawanya, serta keponakan ku." Arsenio tak mau ditolak.

"Hei! Hei! Kalian berdua, Arsy juga punya pemikiran sendiri. Kenapa kalian berdua meributkan sesuatu tanpa meminta pendapat orang nya langsung, jangan egois! Ck!" Pamela melotot pada kakak dan kekasihnya.

"Aku nggak bisa tinggal dengan Kak Arsenio," geleng Arsy.

"Kenapa?" tanya Arsenio.

"Wajah dan tubuhku milik Pamela, jika aku tinggal berarti aku tinggal sebagai tunanganmu. Apa nggak aneh, aku dengan tubuh Pamela pergi dan Pamela dengan wajahku malah tinggal disini," jawab Arsy yang menyadarkan pikiran Arsenio.

"Astaga! Aku lupa!" Arsenio berseru, lalu tiba-tiba ide terlintas dalam pikirannya. "Kalau begitu kita percepat pernikahan kita, Pamela. Jadi aku bisa membawa kalian berdua, tapi aku janji sebelum kalian berdua bertukar jiwa kembali aku tak akan menyentuhmu Pamela apalagi itu tubuh adikku."

"Kau sungguh bodoh!" Pamela berdecak berani, sungguh tak habis pikir dengan pikiran Arsenio.

"A-aku bodoh," Arsenio melongo tak percaya dipanggil bodoh oleh Pamela, lelaki yang selalu berwajah dingin itu kini terlihat seperti anak kecil yang sedang dimarahi Ibunya.

"Ya! Bodoh! Kau bisa saja tak menyentuhku karena ini tubuh adikmu, tapi saat janji suci di ikrarkan... bukankah Arsy yang akan mengucapkan nya meskipun tubuhku yang akan menikah denganmu! Itu artinya Arsy lah yang menikah denganmu, bodoh! Astaga, Arsenio!" Pamela geleng-geleng kepala.

"Ahhh!!" baru lah Arsenio mengerti, ia menghela nafas pelan. "Jadi mau bagaimana? Killian nggak akan menyerah, dia pasti akan merencanakan sesuatu bahkan aku yakin dia akan menyerang keluarga Osmond. Aku sudah menyelidiki tentang Ibu mertuamu Arsy, ternyata dia putri dari Mafia Itali. Akan bahaya jika Killian meminta bantuan kakeknya dari Itali, aku bisa melindungi Arsy karena aku juga mengenal seseorang yang berhubungan dengan Mafia. Dia adalah adik dari kakekku, nanti aku akan kenalkan juga padamu Arsy."

"Aku juga mempunyai keluarga dari pihak Mommy, keluarga Warner bisa membantu. Meskipun kakekku sudah meninggal, tapi salah satu Pamanku masih berhubungan baik dengan kami disini," timpal Zayn tak mau kalah dari Arsenio.

"Aku tau, tapi tidak semua keluarga Warner berhubungan baik dengan kalian 'kan? Karena kasus tabrak lari Pamela di Paris, yang aku dengar mereka muak dengan kelakuan Pamela yang selalu berbuat onar dan tak ingin nama baik keluarga Warner dirusak oleh Pamela lagi." Ujar Arsenio, namun lelaki itu tak sadar ada nada sarkas dalam ucapannya.

Pamela terhenyak, hatinya sakit mendengar ucapan Arsenio yang terkesan ikut memojokkan kelakuannya dulu. Dia tak percaya Arsenio sudah mengetahui semua kelakuan buruknya di masa lalu dan kini dengan sengaja membahasnya seolah sedang mengadili perilaku jahatnya.

"A-aku memang perempuan kejam, Arsenio. Lalu kenapa setelah mengetahui semuanya, kau masih ingin menikah denganku? Aku kira selama ini kau bersikap dingin padaku karena belum mencintaiku karena sejak awal kita berhubungan aku lah yang memintamu jadi kekasihku. Tetapi kini aku tau, ternyata sikap dingin mu padaku karena aku perempuan buruk yang tak pantas bersanding dengan mu, Pria baik. Benar, 'kan?" Pamela terlanjur kecewa pada Arsenio, kini pikirannya jadi kemana-mana bahkan dia mengingat kembali kebersamaan nya yang dingin bersama Arsenio selama 2 tahun ini.

Arsenio malah terdiam, dia sendiri kebingungan menjawab karena jujur tadi dia tak sadar bicara tentang kelakuan Pamela, itu hanya spontanitas karena dia tau keluarga Warner lah yang dulu membantu Pamela menutupi tentang kecelakaan tabrak lari Paman dan Bibinya, orang tua Calista.

"Karena kau sudah tau aku adalah wanita kejam, apalagi kesan darimu seolah kau pun seperti tak suka dengan perilaku dulu. Lalu buat apa hubungan kita lanjutkan, mari berpisah Arsenio!!!" dengan emosi Pamela keluar dari ruang kerjanya, lalu berlari ke kamar mencari kunci mobil.

Tak lama Pamela pergi dari Mansion mengendarai mobil, tentunya mobil miliknya sendiri. Karena tak ada instruksi dari sang majikan untuk mengejar Pamela yang berwajah Arsy, para pengawal hanya membiarkan Pamela pergi melajukan mobil sendirian.

"Kenapa kalian tak mengejarnya!" bentak Zayn kesal menatap para pengawal.

"Tidak ada perintah, Tuan. Kalau yang pergi itu Nona Pamela, tentu kami akan langsung mengejar," jawab salah satu pengawal.

"Sial! Kalian!" Zayn ingin mengatakan jika yang pergi Pamela, tapi akan terlihat konyol karena jelas-jelas Pamela sedang ada disana bersamanya.

Arsy ikut khawatir, wajah itu wajahnya. Arsy khawatir Pamela kenapa-kenapa diluar sana, karena Killian takkan mudah menyerah.

"Kak Zayn, cepat kejar! Aku takut terjadi sesuatu pada Pamela, cepat!" Arsy berusaha menarik tangan Zayn dengan panik.

Sedangkan Arsenio malah bergeming, entah apa yang sedang dipikirkan lelaki yang ingin membalas dendam itu.

"Ini salahmu, Arr! Kau salah sudah membahas kejadian yang ingin dilupakan Pamela! Bahkan kau seolah ikut menyalahkan nya! Kau tidak tau, kan?! Pamela pernah depresi dan sempat ingin mengakhiri hidupnya setelah kejadian itu! Betapa menyesalnya dia karena tak bisa menyerahkan diri, dia juga dipaksa Kakek-ku! Bajingan kau! Kau tidak tau cerita sebenarnya! Pamela juga ditekan keluarga Warner, kau tau besarnya kekuasaan Kakekku! Sialan!" setelah mengatakannya, Zayn berlari menuju mobil diikuti Arsy.

Di perjalanan, Arsy tak berhenti menangis dan berdoa mengkhawatirkan keadaan Pamela.

"Pamela akan baik-baik saja, sudah jangan menangis terus," meskipun Zayn juga panik tapi dia masih bisa menenangkan diri.

"Aku merasa bersalah pada Pamela, dia juga banyak tertekan dalam hidupnya dan sekarang aku menambah masalahnya dengan masalahku," Arsy tetap tak bisa tenang.

Zayn tak mengatakan apa-apa lagi, dia menatap kaca samping mobil dan ia lihat beberapa mobil pengawal mengikuti mereka termasuk ada mobil Arsenio diantaranya.

"Telepon adikku," ujar Zayn.

Arsy menurut mencoba menelepon tapi nihil, nomer Pamela tak aktif.

"Itu!!! Zayn! Mobil Pamela!" teriak Arsy melihat mobil Pamela sudah terhenti di tengah jalan. Firasatnya jelek, pintu mobil pun terbuka.

Zayn dan Arsy secepatnya keluar, berlari menuju mobil Pamela benar saja tidak ada Pamela di dalam nya.

"Sial!" Zayn menatap sekeliling tapi sunyi.

"Melihat keadaannya, aku yakin tadi Killian belum pergi dan melihat Pamela keluar gerbang Mansion. Dia kira itu aku, Zayn. Bagaimana ini?" Arsy berjongkok memeluk dirinya sendiri, merasa bersalah.

"Ada apa?!" Arsenio mendekat tapi tak ada yang menjawab, dia mencari keberadaan Pamela di dalam mobil dan tak ada. "Kemana Pamela?"

"Sepertinya dia dibawa Killian, hikss..." Arsy menjawab dengan lemas. "Bawa aku ke Mansion Killian, aku akan bicara jujur padanya jika aku ada dalam tubuh Pamela. Aku takut Pamela disakiti Killian, ayo pergi!'"

"Tidak! Kau juga penting, kau keluargaku! Aku nggak akan membiarkanmu terluka lagi! Cukup sudah kau dilukai bajingan itu!" Arsenio menolak.

"Tapi Pamela penyelamatku, dia juga kekasihmu Kak! Aku mohon dalam situasi ini, jangan terus egois! Sebelum kau mengetahui aku keluargamu dan melindungiku, Pamela dan keluarga Osmond lah yang selalu melindungi ku! Aku banyak berhutang budi pada mereka, lalu jika terjadi sesuatu pada Pamela kau pikir aku bisa hidup dengan rasa bersalahku!" teriak Arsy tak mau kalah.

Arsenio diambang kebimbangan, jika Arsy jujur tentang pertukaran jiwa pada Killian dan Killian melepaskan Pamela tapi ditukar dengan Arsy, sekali lagi dia takut tak bisa melindungi Arsy.