NovelToon NovelToon
UNSOLVED PUZZLE

UNSOLVED PUZZLE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Identitas Tersembunyi / Anime / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: EldLust

Dalam kisah yang sarat dengan misteri dan ketegangan, Ryuga, seorang pemuda yang penuh ambisi, terjebak dalam pusaran bayangan masa lalu yang gelap.

Sebagai adik dari seorang assistant professional yang menangani kasus pembunuhan, Ryuga tumbuh dalam ketidakpastian tentang keberadaan dan identitas kakaknya yang hilang. Meskipun tekadnya kuat, semakin dalam ia menyelidiki, semakin banyak rahasia yang terungkap, menantang kepercayaannya sendiri.

Mampukah Ryuga mengungkap kebenaran tentang kakaknya yang hilang dan menyatukan potongan-potongan masa lalu yang terputus? Apakah ia akan berhasil memecahkan misteri di balik hilang nya seorang assistant professional dan seorang pembunuh di waktu yang bersamaan? Saksikanlah perjalanan seru Ryuga dalam menghadapi tantangan dan bahaya dalam pencarian kebenaran yang membingungkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EldLust, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Trinitas Kegelapan

Setelah berhasil melarikan diri dari pertemuan mematikan dengan Dwizoujin dan El Densetsu, Ryuga dan teman temannya kembali ke kota dengan rasa lega yang luar biasa. Mereka tahu bahwa mereka telah selamat dari ancaman yang sangat besar, tetapi juga sadar bahwa ancaman tersebut masih mengintai. Meskipun demikian, mereka bertekad untuk melanjutkan hidup mereka dan mencoba menemukan keseimbangan antara persiapan menghadapi musuh dan kehidupan sehari hari mereka.

Hari hari kembali berjalan normal di sekolah. Mereka mengikuti pelajaran dengan tekun, meskipun bayangan pertarungan yang mereka alami masih tergantung di benak mereka. Waktu kenaikan kelas semakin dekat, dan suasana sekolah dipenuhi dengan semangat dan antusiasme untuk masa depan.

Dengan semakin dekatnya waktu kenaikan kelas, sekolah mengadakan berbagai kegiatan untuk merayakan pencapaian para siswa. Pentas seni dan lomba lomba menjadi acara yang sangat dinantikan oleh semua orang. Suasana sekolah berubah menjadi lebih hidup dan penuh warna.

"Ini kesempatan bagus untuk bersantai sejenak," kata Shiro sambil tersenyum. "Kita bisa menikmati acara acara ini sebelum kembali fokus pada misi kita."

Ryuga mengangguk setuju. "Ya, kita butuh sedikit waktu untuk merelaksasi diri. Dan aku juga berpikir kita bisa menggunakan kesempatan ini untuk kembali ke pegunungan, menemui Paman Kazuki."

Satoshi yang mendengar percakapan itu menambahkan, "Dia pasti bisa memberikan kita lebih banyak pelatihan dan informasi. Kita bisa menyusun rencana baru sambil menikmati liburan di pegunungan."

Setelah melalui hari hari penuh kesibukan di sekolah, mereka memutuskan untuk mengambil cuti dan berkunjung ke pegunungan tempat Kazuki berada. Mereka menyusun rencana dengan hati hati, memastikan bahwa perjalanan mereka aman dan bermanfaat.

"Kita akan berangkat segera setelah pentas seni selesai," kata Ryuga. "Kita bisa menggunakan waktu liburan ini untuk mempersiapkan diri lebih baik."

Mereka sepakat dan mulai mempersiapkan perjalanan mereka. Suasana di sekolah semakin meriah dengan berbagai persiapan untuk pentas seni. Ryuga dan teman temannya berpartisipasi dalam beberapa kegiatan, menikmati momen momen kebersamaan dengan teman teman sekelas mereka.

Akhirnya, hari yang dinantikan pun tiba. Pentas seni berlangsung meriah, diisi dengan pertunjukan tari, drama, dan musik yang menghibur. Setelah acara selesai, Ryuga dan teman temannya bergegas pulang untuk mempersiapkan perjalanan mereka ke pegunungan.

Mereka berangkat pagi pagi sekali, dengan semangat baru dan harapan yang tinggi. Perjalanan menuju pegunungan terasa menyenangkan, mereka menikmati pemandangan alam yang indah dan udara segar yang menyegarkan.

Saat mereka tiba di pegunungan, Kazuki sudah menunggu dengan senyum lebar. "Selamat datang kembali," sambutnya dengan hangat. "Aku senang melihat kalian kembali dengan selamat."

Ryuga dan teman temannya duduk dengan tenang di kabin Kazuki. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan, mereka akhirnya bisa berbicara dengan Kazuki mengenai masalah yang mereka hadapi. Kazuki mendengarkan dengan seksama saat mereka menceritakan tentang Dwizoujin, El Densetsu, dan pertemuan yang mencekam dengan mereka.

Kazuki menghela napas panjang sebelum memulai penjelasannya. "Apa yang kalian hadapi adalah Trinitas Kegelapan. Mereka terdiri dari Dwizoujin, El Densetsu, dan Kurayami. Mereka sering mengklaim sebagai bagian dari sepuluh pembunuh peringkat teratas, tetapi sebenarnya mereka berada di level terendah. Meski begitu, mereka sangat berbahaya dan tidak bisa dianggap remeh."

Ryuga menatap Kazuki. "Jadi, mereka bukan yang terkuat?"

Kazuki mengangguk. "Benar. Mereka bukan sepuluh pembunuh peringkat teratas, tetapi ambisi dan kekejaman mereka luar biasa. Aku pernah menghadapi mereka di masa lalu. Mereka mengklaim diri mereka sebagai yang terkuat untuk menebar ketakutan dan mencapai tujuan mereka."

Di tengah pembicaraan yang semakin serius, pintu kabin terbuka dan tiba tiba munculah Fujin. Kazuki tersenyum dan memperkenalkan pria itu. "Ini Fujin, sekutu lama dan teman yang sangat bisa diandalkan."

Ryuga dan teman temannya terkejut, mereka baru tahu bahwa selama ini Fujin adalah teman dekat dari Paman Kazuki, karena semenjak ia memberikan kertas kode rahasia itu, Fujin menghilang tiba tiba, tapi ia masih ingat tentang bisnisnya dengan Ryuga.

Fujin mengangguk sebagai salam, lalu menatap Ryuga dengan penuh perhatian. "Aku datang dengan berita penting," katanya, "ini tentang kakakmu."

Ryuga merasakan jantungnya berdebar kencang. "Apa yang kau ketahui tentang kakakku?"

Fujin mengambil napas dalam dalam sebelum menjawab. "Aku tidak tahu identitasnya secara lengkap, tetapi yang aku tahu, dia masih hidup. Dia mungkin tidak bisa dikenali karena keadaan yang dialaminya, tetapi dia pasti masih hidup. Aku telah mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang dapat dipercaya."

Mata Ryuga berkilauan dengan harapan. "Di mana dia sekarang? Bagaimana aku bisa menemukannya?"

Fujin dengan rawut yang serius, sembaring membakar rokok "Jujur saja, kau tidak akan bisa menemukan dia sampai kapan pun, kecuali kebalikannya"

Ryuga menanyakan dengan nada yang tegas "Kenapa seperti itu? Bukan kah kau sudah tahu, bahwa dia masih hidup"

Fujin menjawab sambil merokok "Aku tahu dia masih hidup, bukan berarti aku tahu dimana dia sekarang"

Fujin menyerahkan sebuah berkas kepada Ryuga. "Di dalamnya ada suatu tempat rahasia, yang belum dikunjungi oleh siapapun."

Ryuga membuka berkas itu dan melihat beberapa catatan dan peta. "Terima kasih, Fujin. Ini lebih dari cukup."

Kazuki menepuk bahu Ryuga. "Kita akan membantumu, Ryuga."

Ryuga bertanya bagaimana orang seperti Kazuki bisa selamat tanpa luka dari Trinitas Kegelapan "Paman Kazuki, bagaimana caranya untuk menghadapi Trinitas Kegelapan?"

Kazuki menjawab "Caranya cuma satu, yakin kepada kemampuan mu"

Setelah pembicaraan yang berlangsung lama di kabin, mereka pun kembali ke pegunungan, Kazuki memutuskan untuk memberikan latihan intensif yang pernah ia pelajari sebelumnya. Dia tersenyum, mengingat latihan latihan tersebut sebagai bagian penting dari pelatihannya di masa lalu.

"Kalian mungkin menganggap ini sebagai permainan anak kecil," kata Kazuki dengan senyum misterius, "tapi percayalah, ini akan menguji dan memperkuat kalian dengan cara yang tidak pernah kalian bayangkan."

Kazuki membawa mereka ke sebuah tebing terjal yang menjulang tinggi. "Tugas kalian sederhana," katanya. "Kalian harus memanjat tebing ini berulang kali, tetapi setiap kali kalian mencapai puncak, kalian harus membawa satu benda kecil dari bawah ke atas."

Benda benda tersebut bervariasi, mulai dari batu kecil hingga tongkat bambu. Mereka harus memanjat tebing dengan kecepatan dan ketepatan, serta memastikan mereka tidak menjatuhkan apa pun.

Ryuga dan teman temannya menghela napas dalam dalam. "Yang benar saja, ini tidak masuk akal," kata Shiro.

Namun, saat mereka mulai memanjat, mereka segera menyadari bahwa tugas ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang ketahanan mental dan ketekunan. Setiap kali mereka mencapai puncak dan turun lagi, tubuh mereka semakin lelah, tetapi semangat mereka semakin tinggi.

Kazuki membawa mereka ke hutan bambu yang lebat. "Sekarang, kalian akan belajar menebas bambu menggunakan tangan kosong," katanya sambil menunjukkan teknik teknik dasar.

"Ini hanya bambu," Anui bergurau. "Bagaimana bisa menebas bambu dengan tangan kosong menjadi latihan yang efektif?"

Kazuki tersenyum. "Cobalah sendiri."

Dengan skeptis, Ryuga mengangkat tangannya dan mencoba menebas sebatang bambu. Ternyata, bambu itu sangat kuat dan keras. Setelah beberapa kali mencoba, tangan Ryuga mulai merah dan bengkak.

Kazuki pun tertawa yang melihat Ryuga dan teman temannya kesakitan, kemudian ia menunjukkan teknik yang benar, memperlihatkan bagaimana cara memfokuskan kekuatan dan energi pada titik tertentu. "Ini bukan tentang kekuatan kasar, tapi tentang teknik dan konsentrasi."

Perlahan, mereka mulai menguasai teknik tersebut. Menebas bambu dengan tangan kosong yang agak sulit kini sudah mulai terlihat goresan pada bambu nya.

"Hahaha Aku berhasil, kalian semua lemah" Ucap Taka dengan tangan yang berdarah darah

"Taka, tangan mu kenapa?" Tanya Shun

"Hah....aduh aduh, Sakit" Ucap Taka

"Hahaha, sok kuat sih" Ucap Lee Kim

"Taka aku tau kamu bisa taekwondo, cuma ini bambu bukan sembarang bambu, lebih seperti batu" Ucap Ryuga

"Hei Nak, sini biar paman obati luka nya" Ucap Kazuki sembaring memegang tangan Taka

Setelah latihan yang cukup keras, sama keras nya seperti bambu tersebut, Kazuki menyusun sebuah permainan yang tampaknya sederhana. "Kita akan bermain permainan jejak," katanya. "Aku akan menyebarkan beberapa benda di seluruh hutan ini, dan kalian harus menemukannya."

Mereka terbagi menjadi tim dan diberi peta kasar. "Ini seperti mencari harta karun," kata Ryuga, matanya berkilauan dengan semangat.

Namun, saat mereka mulai mencari, mereka menyadari bahwa hutan itu penuh dengan rintangan tersembunyi. Ada jebakan, teka teki, dan tantangan fisik yang harus mereka atasi untuk menemukan benda benda tersebut.

Permainan ini tidak hanya menguji ketangkasan dan kecerdikan mereka, tetapi juga kerja sama tim. Mereka harus saling membantu untuk mengatasi rintangan, menggunakan strategi yang baik dan komunikasi yang efektif.

1
Irene Puspitasari
menarik
EldLust: Terimakasih telah menyukai karya saya, semoga kamu menyaksika ceritanya sampai akhir🤗
total 1 replies
Ayano Kouji
Jalan ceritanya keren abis.
EldLust: Terima kasih atas pujian yang membuat hati saya berbunga bunga. Namun, percayalah, masih banyak yang menunggu untuk diungkapkan. Setiap halaman adalah rahasia baru yang menarik
total 1 replies
I,ts Zero
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
EldLust: Terimakasih telah mengunjungi dan menyukai karya saya, semoga kamu terhibur dengan karya yang saya buat/Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!