Dokter Cantik Tuan Psikopat

...༻⌘༺...

Melihat Ares mengamuk, Athena segera mendekat. Dia memeluk lelaki itu dari belakang. "Sudah cukup, Ares!" pekiknya.

Dalam sekejap Ares berhenti memukuli tikus. Lelaki itu terdiam dalam pelukan Athena.

"Apakah kau bisa berhenti melakukan hal gila ini?" ujar Athena. Air matanya menetes secara perlahan. Hati Athena merasa tersayat saat melihat keadaan tikus yang telah mati tak berbentuk itu.

Dengan lirikan tajamnya, Ares menatap Athena. "Kenapa kau menangis?" tanyanya. Tanpa ekspresi sama sekali di wajahnya.

Athena tak mengatakan apapun. Dia masih terisak sambil terus menatap mayat tikus yang sudah dibunuh oleh Ares.

Ares membalikkan badan menghadap Athena. Entah kenapa kali ini dia tidak suka melihat Athena menangis. Itu pertama kalinya Ares rasakan. Padahal sebelumnya Ares sama sekali tak terganggu dengan tangisan Athena.

"Berhentilah menangis," suruh Ares dengan tatapan serius.

Akan tetapi tangisan Athena justru semakin histeris. Wajah cantiknya itu sudah memerah sepenuhnya.

Tatapan Ares tampak bergetar. Dia memasang tatapan yang tak pernah terlihat sebelumnya. Ada tatapan kepedulian dari seorang psikopat itu. Sepertinya kehadiran Athena sukses membuat sepercik empati muncul di hati Ares.

Grab!

Ares peluk Athena dengan erat. "Berhentilah menangis! Aku mohon!" ucapnya tegas.

Lagi-lagi perintah Ares diabaikan oleh Athena. Tangisan perempuan itu bahkan sudah mencapai sesegukan.

Karena mencemaskan Athena, Ares gendong perempuan tersebut dengan gaya bridal. Dia tak peduli dengan luka di kakinya.

Ares memilih menahan sakitnya dan membawa Athena ke kamar. Kemudian dia rebahkan perempuan itu ke ranjang.

Tangisan Athena mulai mereda. Ia menatap Ares dengan seksama. Memperhatikan ekspresi tidak biasa Ares.

Tanpa diduga, Ares membersihkan air mata di wajah Athena dengan tangannya. "Jangan menangis lagi. Aku benci melihatnya!" pungkasnya. Meski berucap begitu, raut wajahnya masih terlihat datar.

Deg!

Jantung Athena berdegup kencang. Anehnya juga, dia menyukai kalimat yang dilontarkan Ares itu.

"Istirahatlah!" ujar Ares, lalu dia pergi dari kamar dengan kaki pincangnya.

Athena terkesiap. Dia duduk tegak sambil terus melihat ke arah pintu.

'Apa yang aku lihat itu? Apa dia peduli padaku?' batin Athena yang perlahan tersenyum. Sebab yang dia tahu seorang psikopat tak memiliki rasa empati. Sepertinya usaha Athena berhasil untuk membuat Ares berubah. Sekarang yang harus dilakukannya adalah membuat Ares menghilangkan kebiasaan membunuh, baik itu binatang atau manusia.

"Rencanaku tadi sukses besar," gumam Athena.

Dari kejadian tadi, Athena tak bisa melupakan debaran jantung yang dirasakannya. Perlahan dia pegang dadanya.

"Kenapa jantungku berdebar?" ucap Athena. Dia langsung menggeleng tegas karena tak mau berpikiran kalah dirinya jatuh cinta pada Ares.

Athena sempat melamun. Dia takut sekali dirinya benar-benar jatuh cinta pada sosok Ares. Jika itu terjadi, bukan hanya orang tuanya yang tak merestui, bahkan alam pun tak akan merestui cinta mereka. Memang seburuk itulah sudah sosok Ares.

"Sebaiknya aku minum dulu," kata Athena seraya turun dari ranjang. Dia pergi ke dapur untuk membasahi tenggorokannya yang kering.

Di waktu yang sama, Cody masih di dalam lemari. Sayangnya dari sana dia tetap tak bisa melihat sosok Athena. Cody hanya bisa menyimpulkan kalau Athena adalah orang yang penting untuk Ares.

'Dia sepertinya sangat menyayangi perempuan itu. Aku rasa perempuan itu adalah kelemahannya,' pikir Cody.

Karena merasa suasana sudah aman, Cody perlahan membuka lemari. Lalu dia keluar dari sana. Cody terpikir untuk menelusuri tempat dimana sekarang dirinya berada.

Kini Cody sudah keluar dari ruangan tempatnya bersembunyi. Dia melangkah maju dengan sangat pelan. Misinya sekarang adalah melakukan pergerakan tanpa suara.

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dari arah atas. Selanjutnya, terdengar langkah kaki pincang yang menuruni tangga dengan pelan.

"Sial!" Cody memilih bersembunyi ke bawah meja. Untungnya keadaan basement tidak begitu terang. Terutama di titik dimana Cody sekarang bersembunyi.

Ares tampak masuk ke ruang CCTV. Tujuan utamanya tentu adalah untuk mencari keberadaan Cody.

Saat Ares sedang sibuk, diam-diam Cody bergerak lagi. Dia berniat ingin keluar dari basement. Cody sepertinya penasaran dengan sosok perempuan yang menemani Ares di rumah tersebut. Ia merasa kalau perempuan yang bersama Ares sepertinya bisa diajak kerjasama.

Dengan pelan Cody lewati ruangan Ares berada. Lalu dia naiki tangga menuju ke atas. Sampai akhirnya Cody keluar dari basement. Sekarang dia bisa melihat bagaimana penampakan rumah Ares yang sebenarnya.

Dari arah kanan, Athena mendekat. Ia baru selesai meminum segelas air putih.

Karena mendengar suara langkah kaki mendekat, Cody menoleh ke arah Athena. Matanya langsung terbelalak. Selain kaget, dia juga terpesona karena sudah lama tidak melihat perempuan tersebut.

"Athena! Kau--"

Buk!

Belum sempat Cody puas mengagumi cinta pertamanya, Ares memukulnya dari belakang dengan balok kayu. Cody sontak jatuh tumbang ke lantai.