Untuk mendapatkan kekuatan, Yu Huang Pageran dari kerajaan Huang Tai Yi harus menyamar sebagai seorang perempuan dan berguru pada Dewi Xuanwu, putri dari Dewa Perang.
Kekuatan Yu Huang meningkat dan menguasai kekuatan pengendali Kipas Zonggua (kipas besi). Saat usianya sudah cukup, dia kemudian jatuh hati kepada Dewi Xuanwu dan saat itu Dewi Xuanwu sudah mengorbankan dirinya untuk menutup gerbang dunia Iblis yang terbuka.
Yu Huang sedih dan menghabiskan waktunya untuk berkelana hingga dia di jodohkan dengan Putri Langit Guan Yin, cucu Kaisar Langit yang akan menjadi penerusnya.
Yu Huang menolak pernikahan itu, begitupun dengan Putri Langit Guan Yi karena mereka berdua sudah mencintai seseorang dan menyimpannya nama mereka dalam hati.
Mereka adalah takdir yang harus bertemu dengan melewati banyak cobaan takdir. Untuk menambah Kultivasi mereka berdua hingga menduduki puncak tahta tetinggi langit dan akhirnya saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Kau hanya bisa turun gunung dalam waktu yang lama, dan kau pergi begitu saja sangat cepat," jelas Chang Luo merajuk.
Fengyi tersenyum dan memberikan banyak pengertian agar Chang Luo mengerti keadaannya. Aturan para kakak seperguruannya semakin ketat, tapi Fengyi berjanji jika dia bisa mendapatkan waktu luang, dia akan membawa Chang Luo berjalan-jalan melihat pemandangan indah danau di Lembah Lotus.
"Benar kah?" tanya Chang Luo dengan semangat.
Fengyi tersenyum kemudian mengangguk. Chang Luo akhirnya memeluk Fengyi sebagai tanda dia sangat setuju dengan semua yang Fengyi katakan.
Fengyi pamit bersama dengan Xian Tian, dia segera kembali ke lembah lotus.
Di gerbang memasuki lembah lotus, dia bertemu dengan Xiaoli.
"Kamu saat ini menjadi murid yang penurut, kau sering pulang tepat waktu saat keluar," ucap Xiaoli.
"Tentu saja, aku tidak ingin mengecewakan guru," timpal Fengyi tersenyum ceria.
"Iya. Saat nanti guru selesai meditasi, aku akan memberitahu semua kebiasaan baik ini, agar kau mendapat pujiannya," timpal Xiaoli.
Fengyi kemudian menggelengkan kepalanya dan segera memasuki Lembah Lotus bersama dengan Xian Tian. Mereka berdua saling bercerita, tentang putri Chang Luo, tiba-tiba Lingxiu menyapa mereka.
"Dari mana kalian?"
Fengyi dengan cepat berdalih jika mereka berdua baru saja menghirup udara segar di tepi danau.
"Bagaimana dengan guru, apakah meditasinya sudah selesai?" tanya Fengyi.
"Belum, kita tunggu saja," ucap Lingxiu dan melanjutkan percakapan mereka ke tempat lain.
Xian Tian yang kembali merasa diabaikan memutuskan untuk memasuki kamar, tapi tanpa sengaja dia melihat bayangan Chang Luo, selendangnya terjuntai jelas bersembunyi di balik pohon setelah itu dia berlari dengan wajah yang sedih.
"Pasti dia menggunakan mantra yang Fengyi berikan agar tidak terlihat memasuki gerbang Lembah Lotus," batin Xian Tian.
Xian Tian tersenyum, dia menebak jika Chang Luo cemburu dengan Dewi Xuanwu.
Chang Luo menangis tersedu-sedu di dalam gua terlarang tersebut, perasaannya seakan teriris dan merasa dihianati. Dia pun merasa tidak berarti dan pengorbanannya sia-sia saja selama ini, karena Fengyi hanya mengutamakan Dewi Xuanwu.
Tiba-tiba suara langkah kaki memasuki gua membuat Chang Luo segera menyeka air matanya.
Dia berdiri dengan sikap siaga dengan menajamkan tatapannya ke arah mulut gua. Tidak berselang lama, seorang pria yang baru saja di temuinya beberapa saat yang lalu, kini kembali menemuinya. Xian Tian, dia datang dengan membawa beberapa jenis buah-buahan dan juga bunga kepada Chang Luo.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Chang Luo datar.
"Ah. Salam tuan putri, saya hanya membawa beberapa buah dan bunga ini untuk menghibur tuan putri," jelas Xian Tian.
Alis Chang Luo berkerut. Xian Tian yang sadar hal itu segera meletakkan semua yang ditentengnya di sebuah batu yang datar berbentuk meja.
Dia menjelaskan jika beberapa saat yang lalu, dia melihat Chang Luo berlari dari Lembah Lotus dengan menyeka air matanya.
"Maaf jika saya lancang tuan putri, tapi Feng memanglah orang yang tidak konsisten sama sekali, dan aku yakin. Dia sangat menyukai gurunya, bukan menyukai tapi dia mencintainya karena setiap saat dia selalu membicarakannya," jelas Xian Tian yang memulai aksinya.
Mata Chang Luo kembali memerah, tanpa sadar dia mengusir Xin Tian keluar dari gua saat itu, dia tidak ingin mendengar nama guru dan Fengyi lagi, dia ingin sendiri. Xian Tian merasa kecewa tapi dia tidak menyerah, dia akan berniat datang lagi dan berusaha untuk mendapatkan Chang Luo.
Dia tersenyum sinis dan memberi hormat sebelum meninggalkan gua tersebut.
Esok hari Xian Tian kembali berkunjung dengan membawa bando yang terbuat dari beberapa bunga untuk Chang Luo. Dalam keadaan kecewa dan seseorang datang untuk menghibur. Chang Luo mulai sedikit menerima kehadiran Xian Tian, walau hanya sebagai orang yang bisa saja dijadikan pelampiasan amarahnya.
Chang Luo bercerita banyak hal tentang bagaimana besar perasaan yang dimilikinya kepada Fengyi, bagaimana besar pengorbanannya dan bagaimana dia harus menjadi seseorang yang Fengyi sukai, semuanya telah dia lakukan hampir satu tahun berada di kaki gunung Chang wu hanya demi Fengyi.
Menekan kekuatan Iblisnya demi cintanya kepada Fengyi.
"Aku tidak mengerti, mengapa Feng, tidak memiliki perasaan yang sama besarnya dengan perasaanku, apa dia benar-benar tidak menyukaiku? Dan menganggapku sebagai teman biasa saja?" teriak Chang Luo yang mulai merancau karena minum banyak arak saat itu.
"Tuan Putri, menurut saya, ini masalah waktu. Feng lebih dulu bersama dengan gurunya dibandingkan anda dan dia sudah menghabiskan banyak waktu bersama dibandingkan dengan anda, karena itu...."
BBBRRAAAKKKK....
Chang Luo melempar kendinya dan mengusir Xian Tian dari gua itu kembali, dia tidak ingin mendengar ucapan yang bisa menyakiti hatinya begitu saja.
Xian Tian yang melihat Chang Luo kalut dan tidak begitu sadarkan diri karena mabuk. Dia mengambil kesempatan dengan menggunakan mantra sihir. Kekuatan yang selama ini disembunyikannya dengan baik, dia bisa menggunakan jurus memanipulasi wajah. Wajahnya bisa berubah sesuai dengan wajah yang diinginkannya, walau itu hanya sesaat.
Dia melangkah keluar gua dan di depan sana dia mulai konsentrasi dan memutar tubuhnya sekali, tiba-tiba dia berubah dengan pakaian yang biasanya Yu Huang kenakan. Kini dia berubah menjadi Yu Huang, dia tersenyum sinis dan mulai memasuki gua tersebut.
"Chang Luo..."
Chang Luo yang sedari tadi mabuk dan menyenderkan tubuhnya di sebuah bongkahan batu besar berbalik ke arah sumber suara. Matanya membulat sempurna karena pria yang sangat disukainya berada di hadapannya. Chang Luo berlari dan memeluk erat tubuh Xiang Tian.
"Feng... kau dari mana saja, aku rindu..."
"Feng... kau jahat! Kau tidak peduli denganku..."
"Kau hanya peduli dengan guru mu itu, apa aku kurang cantik? Tidak bisa kau andalkan?"
"Feng... aku selalu bisa mengerti dan menerimamu, tapi kenapa kau memberiku masalah sebesar ini, kau yang tidak bisa menerimaku dan..."
Sebuah ciuman mendarat di bibir Chang Luo dan itu mendapat respon dari Chang Luo. Dia memeluk erat Xian Tian dan membalas ciuman tersebut. Mereka berdua saling berpagutan. Chang Luo mulai tidak sadarkan diri dan mengikuti seluruh permainan yang Xian Tian lakukan.
Xian Tian menggendong tubuh Chang Luo dan meletakkannya di atas pembaringan yang seadanya, kemudian tangannya mulai melepas gaun yang di gunakan Chang Luo.
Mereka berdua menghabiskan malam dengan bercinta, Chang Luo melampiaskan seluruh amarah dan nafsu yang terpendam selama ini, dia melakukannya dengan sangat menikmati karena di matanya, dia sedang bersama pria yang dia cintai.
Chang Luo memutar posisi mereka dan mulai ikut menciumi tubuh Xian Tian dan merabanya. Kali ini dia yang memimpin membuat Xian Tian merasa kemenangan berada di tangannya. Suara erangan dan desahan menggema begitu jelas di dalam gua tersebut.
"Ah... Feng, aku mencintaimu, ah, ah, ah, asshhhhh....."
