NovelToon NovelToon
Villain'S Mother Change

Villain'S Mother Change

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:668.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: eka zeya257

Zella, gadis bar-bar yang baru berumur 19 tahun, sekaligus pemilik sabuk hitam karate. dia terkenal di kalangan anak seusianya karena memiliki sifat ceria dan blak-blakan serta tak kenal takut.

Hingga suatu hari saat dia hendak berangkat ke tempat latihannya, dia tersandung batu dan membuat tubuhnya nyungsep ke dalam selokan dan meninggal di tempat.

Zella kira dia akan masuk ke dalam alam baka, namun takdir masih berbaik hati membiarkan dia hidup meski di tubuh orang lain.

Zella bertransmigrasi ke dalam novel yang sudah lama dia baca, dan menjadi tokoh antagonis yang selalu menyiksa anaknya.

Akankah Zella mampu mengubah sebutan 'Penjahat' pada dirinya? dan meluluhkan hati anaknya yang sudah di penuhi dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

...Kita semua punya batas, entah itu batas wajar, sabar, atau pun sadar....

...>Zella <...

...☠️☠️☠️...

Mansion Naraga terlihat lebih sibuk dari pada biasanya, para pelayan sedang berbenah membersihkan setiap sudut rumah tersebut. Di antara mereka ada Zella yang tengah mengatur mansion itu, dia sedang membereskan barang-barang miliknya dan juga Arzen.

Seminggu yang lalu setelah Zella menemui Ziven, dia langsung bergegas mencari rumah baru yang akan dia huni bersama sang anak. Surat adopsi yang Zella urus juga sudah selesai, kini dia tinggal memberikan surat gugatan perceraian pada Zion saat dia pulang nanti.

Zella sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi, dia ingin segera bebas dari status istri Elzion Naraga. Zella ingin membangun keluarganya sendiri tanpa ada tekanan dari mana-mana.

"Mom,"

Mendengar panggilan dari Arzen, Zella segera menoleh. Dia tersenyum hangat menyambut kedatangan Arzen dan juga Orvie yang baru saja pulang sekolah.

"Eh, Sayang, baru pulang hm?" ujar Zella seraya berjalan menghampiri Arzen.

Arzen mengangguk, dia meraih tangan Zella lalu mengecup lembut punggung tangan perempuan itu, begitu juga dengan Orvie.

"Tante apa kabar?" tanya Orvie di selingi senyum cerah.

"Baik, kabar kamu gimana? Eh, kalian berdua belum makan siang, kan?" cecar Zella ketika menyadari jam sudah menunjukan pukul dua belas siang.

"Aku juga baik, Tan, kebetulan kita berdua langsung pulang jadi belum makan," sahut Orvie merasa malu.

Zella mengusap pucuk kepala Orvie, "Tante udah siapin makanan di meja, kita makan bareng yuk,"

Kedua pemuda itu mengangguk, mereka mengikuti Zella menuju meja makan. Begitu sampai Arzen dan Orvie tercengang melihat banyaknya makanan yang tersaji di sana. Arzen menoleh ke arah Zella, terlihat ibu tirinya itu sudah sibuk di dapur bersama para pelayan.

Tak berselang lama Zella kembali ke meja makan dengan membawa sepiring potongan buah yang beragam, Zella meletakannya di atas meja lalu menarik kursi dari bawah meja dan mendudukan tubuhnya di kursi itu.

Dia meraih piring lalu menanyakan pada Arzen ingin lauk yang mana, dengan gesit Zella mengambilkan makanan yang Arzen inginkan. Setelah selesai kini dia mengambilkan makanan untuk Orvie, dan selanjutnya untuk dirinya sendiri.

"Makan yang banyak, biar kalian cepat tumbuh besar," ujar Zella, senyum di bibirnya tak pernah redup.

Dia menikmati setiap momen yang dia lalui bersama putranya, Zella memperhatikan Arzen yang mulai memakan sayur. Ada rasa bangga terselip di hatinya kala melihat Arzen tidak lagi pilih-pilih makanan.

'Jadi gini rasanya jadi orang tua, ternyata nggak buruk juga tapi kenapa gue sering lihat berita anak kecil pada di buang yah?' batin Zella merasa prihatin.

Dia teringat dulu saat masih hidup sebagai anak kos, sering kali dia melihat para polisi menemukan bayi di tumpukan sampah dan juga di tepi jalan. Zella tak habis pikir, mengapa para orang tua begitu tega membuang darah daging mereka sendiri padahal tidak ada anak yang mau lahir di dunia jika mereka tahu akan di buang.

Mereka menikmati makanannya dengan tenang, selang beberapa menit kemudian mereka bertiga selesai makan siang, para pelayan mulai membereskan meja makan.

"Mom, aku sama Orvie mau ke kamar dulu," pamit Arzen seraya memundurkan kursinya.

Zella mengangguk, "Kalo butuh apa-apa tinggal panggil pelayan yah, Sayang,"

"Oke, Mom," sahut Arzen.

Dia mulai melangkah menuju tangga di ikuti Orvie, saat mereka berdua berada cukup jauh dari Zella. Orvie memberanikan diri bertanya pada sahabatnya itu.

"Zen, sejak kapan hubungan lo sama Tante Zella baikan?"

Arzen mengangkat kedua bahunya acuh, "Nggak tahu, gue nggak inget tepatnya kapan cuma udah lumayan lama sih,"

"Bagus deh, gue kira lo bakal musuhan terus sama ibu lo. Gue kadang kasihan dulu gue sering lihat ibu lo melamun kaya orang nggak punya tujuan hidup,"

Seketika Arzen menghentikan langkahnya, dia menoleh ke samping dimana Orvie berdiri.

"Sejak kapan? Gue nggak pernah lihat Mommy melamun tuh?"

"Sering, dulu waktu gue main kesini hampir setiap hari ibu lo duduk di taman sambil melamun, lo aja yang nggak perduli," sahut Orvie apa adanya.

Mereka mengobrol santai, sampai tak terasa mereka sudah tiba di depan pintu kamar Arzen. Sesaat Orvie merasa bingung karena setahu dia, kamar Arzen berada di lantai bawah bukan di lantai atas.

Orvie menepuk pundak Arzen pelan, "Sejak kapan lo pindah kamar?"

"Seminggu yang lalu, kata Mommy biar enak kalo mau main ke kamarnya gitu," sahut Arzen sembari membuka kenop pintu kamar.

Mereka berdua memasuki kamar bernuansa putih bersih, kamar itu tepat berada di sebelah kiri kamar milik Zella.

...***...

Sedangkan di lantai bawah, Zella masih sibuk mengurus barang-barangnya. Hingga sesaat kemudian muncul pelayan dari arah dapur, pelayan itu mendekat ke arah Zella sambil membawa kalender kecil di tangannya.

"Nyonya," panggil pelayan tersebut.

Zella menoleh, dia menatap heran saat pelayan itu menyodorkan kalender padanya.

"Ini untuk apa? Apa kamu belum gajian?" ujar Zella, nampak wajah perempuan itu menunjukan raut bingung.

Pelayan itu menggeleng pelan, dia menunjukan angka yang di lingkari warna merah. Angka tersebut menunjukan tanggal 27.

"Nyonya, besok hari ulang tahun Tuan Elzion. Apa anda ingin menyiapkan kejutan untuk Tuan?" tanya pelayan itu sopan.

Para pelayan biasanya sangat sibuk setiap kali Tuan mereka akan merayakan hari ulang tahun, dulu Zella sebagai istri begitu heboh menyiapkan banyak kejutan dan juga dekorasi berharga fantastis dengan harapan Zion bisa melihatnya sebagai istri yang baik.

Zella terdiam, dia bahkan lupa kalau besok hari ulang tahun Zion. Terlebih selama ini hari-harinya hanya berisi Arzen, dia bahkan tidak merasa sudah menikah terlebih sikap Elzion begitu brengsek jadi dia malas mengingat segala sesuatu mengenai laki-laki tersebut.

"Boleh, siapkan saja kue dan lilin tidak usah pake dekor segala, saya ingin memberikan kejutan sendiri besok apa kamu bisa menyiapkannya?" sahut Zella setelah lama berpikir.

Pelayan itu mengangguk antusias, setelah mendengar perintah Zella pelayan itu bergegas kembali ke dapur untuk berdiskusi dengan pelayan lain. Sedangkan Zella, dia tersadar jika hari ini merupakan kepulangan Zion dari Kanada.

Dia melihat jam dinding yang terpajang di atas televisi, perkiraan Zion tiba di rumah sekitar sore hari. Dia bergegas membereskan pekerjaannya, karena esok dia ingin memberikan kejutan paling mewah seumur hidup bagi suami brengseknya itu. Berbagai rencana sudah tersusun rapi di dalam kepala mungil perempuan tersebut, dia sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Zion.

"Pfft kayanya bakal seru deh,"

Zella tersenyum penuh arti, dia memutar-mutar ponselnya di tangan. Hari ini Zella merasa moodnya sangat baik, dia bahkan lebih senang dari biasanya.

1
Milea Milea
Kecewa
Emily Aulia
crazy couple
Suwanto Wanto
sll aja metong hish...bikin emosi jiwa aja si Thor ini ..hah GK seruuu
Suwanto Wanto
ya ampun Thor thoor kejam amiir ..kasian si zella sial mll
Suwanto Wanto
Luar biasa
Suwanto Wanto
/Drool/
Rosienge Masri Ali Pakaya
mantap kisah nya ,dalam kisa in ,menggambarkan seorang wanita yg sabar dan tanggu. lanjuut boy.
Binti
kenapa sih kak kalo bikin cerita selalu sad ending MC nya mati
Zee✨: nggak tau kak, aku sukanya yg kaya gt 😅🤣
total 1 replies
Khoerun Nisa
si zella klh SM musuh ecek2 kesan nya jdi gmn gtu ..mninggalnya klu brtarung SM mafia kejam Bru sreg bgt mninggalnya lh ini sm musuh kelas teri GK level bgt
Khoerun Nisa
paph Toni yg aga baik di buat mati duluan sedngkn yg bnr2 jagn si nandin dibuat senang2
Khoerun Nisa
zella syg kmu klh pintar dri musuh belum bertarung udh klh aja
Khoerun Nisa
klu TDK salh di awal bab zela suka di temenin laki2 dlm kmr nya apa ia masih perawan
Khoerun Nisa
di awal sblum ada penjelasan otor aku GK suka knp sikap zela m suaminya bgtu eh pas tau mlh geram bgt
Binti
awal yang bagus mom
Zakina Inar
cakep amat yg jadi Arsen.
ANNTIE
/Smile/
Oi Min
latar nya Amerika, tp namanya klo aq lbh cocok ke Eropa.
Oi Min
wah..... agak susah ini mah....... anaknya dah gedhe 15 taon umur nya
Oi Min
mati......??? py nasibe penggemar rahasia ne zella
Dbz Mar
apakah ziven juga penggemar rahasia di khidupan zella sblumnya ya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!