NovelToon NovelToon
Istri Pilihan Shankara

Istri Pilihan Shankara

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / istri ideal
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Skinant

Shankara Adhiyaksa. Putra sulung Reenan Xavier Adhiyaksa dan Annisa Harsono, lelaki tampan mapan dan kaya raya tentunya.

Hidup aman tenang dan damai yang ia jalani berubah seketika ketika sang ayah menyuruhnya untuk menikahi seorang perempuan pilihan ayahnya,

Disisi lain pertemuannya dengan wali kelas adiknya membuat Shankara sedikit terusik karena perasaan yang ia rasakan pada wali kelas adiknya sedikit berbeda, bisa di bilang ia jatuh cinta pada pandangan pertama

Tapi ia juga tidak mungkin mengecewakan ayahnya walau hatinya bersikeras menolak permintaan sang ayah

Di hadapkan pada dua pilihan, siapa yang akan di pilih Shankara pada akhirnya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skinant, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

"Sudah di jalan?" tanya Ana yang saat ini sedang menelfon Shan,

"Belum sayang, tadi aku mengantar ayah bertemu investor dan baru akan menjemput mu sekarang" jawab Shan

"Tidak usah buru-buru, aku tunggu di depan gerbang sekolah"

"Nanti biar Shaka yang menemanimu di sana, sepertinya dia sudah pulang kuliah aku tidak tenang jika kamu sendirian sedangkan penguntit mu dalam satu lingkungan denganmu"

"Ya sudah kamu cepat kesini saja"

"Aku berangkat sekarang"

Shan mematikan telfonnya dan segera melaju untuk menjemput calon istrinya, pikirannya sudah entah kemana saat ia membayangkan Ana menunggunya sendiri dan ada Dimas di dekatnya,

"Ku lindas lehernya jika berani macam-macam dengan calon istriku" gumam Shan,

Ia membawa motornya melaju dengan cepat namun tetap hati-hati, jarak kantornya dengan sekolah Ana lumayan jauh butuh waktu hampir 1 jam untuk menuju ke sana apalagi sekarang juga macet, entah berapa kali umpatan yang Shan keluarkan ketika kemacetan tidak kunjung terurai,

Hampir satu jam terjebak macet akhirnya Shan bisa kembali melaju dengan lancar, hari semakin sore dan Shan masih setengah perjalanan menuju ke tempat Ana berada.

...****************...

"Maaf terlambat" ucap Shan saat berhenti tepat di depan Ana,

"Tidak apa-apa, memang biasanya macet dan jaraknya juga jauh jadi santai saja" jawab Ana,

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Shan saat melihat gelagat aneh pada kekasihnya,

Ana menggeleng, tapi air matanya menetes tanpa ia sadari dan hal itu membuat Shan menjadi panik seketika,

"Ada apa?" tanya Shan sambil memegang bahu Ana,

"Bilang ada apa?" tanya Shan lagi,

"Tidak apa-apa, sudah ayo pulang" Ana melepas tangan Shan yang menggenggam lengannya

"Jawab dulu ada apa!"

"Sudah ayo pulang, malu di lihat banyak orang nanti" ucap Ana menyadarkan Shan bahwa mereka masih di pinggir jalan yang banyak orang berlalu lalang

"Kita makan dulu lalu pulang" ajak Shan yang di balas anggukan oleh Ana,

Shan dan Ana berlalu ke tempat yang Shan inginkan, percuma jika Shan bertanya kepada Ana jika jawaban akhirnya hanya terserah atau aku ikut saja,

Shan dan Ana sampai di salah satu fast food kesukaan Shan sewaktu SMA,

Shan membantu Ana turun dari motor besarnya, jika di amati lebih dekat Shan melihat beberapa bagian baju Ana kotor dan juga cara berjalan Ana yang sedikit tertatih pincang,

"Kamu kenapa?" desak Shan

"Kita bicara di dalam"

Shan dan Ana mengambil tempat duduk yang berada di sudut ruangan jadi mereka lebih merasa nyaman untuk bercerita nantinya,

"Bicaralah"

"Begini....." ucap Ana seperti menahan tangis,

"Aku menunggumu di dekat sekolah sejak tadi, aku tau pasti kamu terjebak macet atau sedang mengurus pekerjaan lain karena itu aku tetap diam saja dan tidak menghubungimu sampai akhirnya sekolah sudah sepi dan aku melangkah lebih jauh dari sekolah karena aku ingin mencari tempat yang lebih ramai"

"Lalu?"

"Ternyata pak Dimas masih ada di sekolah dan mengikuti ku dari belakang, dia sedikit berlari untuk menyamakan langkahnya denganku setelah itu dia memarahiku habis-habisan karena menurutnya aku ini mata duitan dan hanya mementingkan materi dari seorang laki-laki bahkan dia juga mengungkit kerusakan motornya yang kamu tabrak tempo hari"

Ana berusaha menahan air matanya mati-matian saat ia sedang berbicara tentang kejadian yang menimpanya tadi,

"Entah sudah berapa banyak kata-kata kasar yang dia ucapkan padaku belum lagi dia dengan berani merampas tas ku dan membuka dompetku untuk mengambil semua uang milikku katanya untuk mengganti separuh kerugian yang dia tanggung untuk memperbaiki motornya"

Darah Shan sudah semakin mendidih sejak Ana bercerita tentang kejadian yang menimpanya sore ini,

"Aku tidak apa-apa jika pak Dimas memang mau minta ganti rugi, aku menggantinya bahkan jika dia meminta untuk di belikan motor baru pun aku tetap akan menurutinya karena bagaimanapun mungkin tetap ada kesalahanku disana tapi caranya benar-benar tidak masuk akal, setelah mengambil uangku dia mengembalikan tasku dengan cara di lempar aku mengambilnya karena kartu-kartu penting ada di dalamnya kemudian entah kenapa pak Dimas mendorongku saat aku berlutut mengambil tas ku, makanya bajuku kotor karena terjatuh tadi" terang Ana,

Shan sudah tidak tau lagi harus bagaimana menyikapi laki-laki penguntit Ana, Shan benar-benar berfikir untuk melindas leher Dimas saja karena ulahnya pada Ana, tangan Shan terkepal erat membayangkan kejadian yang menimpa Ana tadi,

"Brengsek" ucap Shan berulang kali di dalam hatinya, ia masih berusaha tersenyum untuk menenangkan Ana agar di rasa semuanya akan baik-baik saja,

"Yang penting kamu selamat, setelah ini kita pulang dan obati luka-lukamu" ucap Shan berusaha untuk menenangkan Ana yang berusaha untuk tidak menangis di tempat umum,

"Aku ingin mengundurkan diri saja dari sekolah, aku akan mencari kerja di tempat lain saja"

"Tetaplah disana jika kamu suka menjadi guru, untuk urusan itu serahkan padaku saja"

"Aku tidak enak hati jika seperti itu, nanti orang mengira aku memanfaatkan mu"

"Aku tidak masalah jika mau di manfaatkan olehmu memang itu tugasku, karena aku ingin bermanfaat untukmu, persetan dengan penilaian orang lain aku yang menjalaninya bukan orang lain" terang Shan,

"Habiskan lalu pulang, aku akan bicara pada ayah dan bunda nanti"

Ana hanya bisa mengangguk patuh dengan ucapan Shan.

...****************...

BRAAKKKKKK

Kursi kerja milik Reenan sudah menjadi puing-puing saat Shan masuk ke dalamnya membuat dua orang dewasa lainnya hanya menatap aneh pada Shan,

"Anakmu" bisik Reenan pada Annisa,

"Jika seperti itu lebih mirip dirimu" jawab Annisa sambil berbisik juga,

"Apa dia menyuruh kita kesini hanya untuk menyaksikannya menghancurkan ruang kerjaku? Bahkan mobilku belum datang sampai sekarang" keluh Reenan yang hanya bisa di dengar oleh Annisa,

"Iiissshhhh!!!!!" jawab Annisa kesal,

"Shan" panggil Annisa saat melihat Shan sudah sedikit lebih tenang,

"Kenapa tiba-tiba mengamuk?" lanjut Annisa lagi,

"Ayah dan bunda harus setuju dengan usulku"

"Apa yang harus ku setujui? Apa aku harus setuju kau menghancurkan ruang kerjaku?" jawab Reenan malas

Shan sedikit melihat apa yang ia lakukan pada ruang kerja ayahnya, sedikit rasa bersalah hadir saat sadar ruang kerja yang semula rapi sudah tampak seperti area perang, tapi biarlah bukan itu hal yang ia maksud,

Shan menatap kedua orang tuanya serius terutama bundanya,

"Setuju tidak setuju aku meminta yayasan sekolah kakek untuk di serahkan padaku secepatnya!"

1
Sh
35 juta.. duit khayalnya author.. habis ga?? kalau mazih banyak, kirim ke rumahku 1 😄
Skinant: /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Sh
Minggu lalu aku baru baca ortunya..jalan cerita nya ga bisa tertebak..penuh kejutan..aku pikir nikah ama orang kaya enak dan jalannya lurus aja, tapi ternyata penuh kejutan.walau baru 2 novel, tapi bakatnya udah keliatan.sehat selalu dan makin kreatif Author.
Skinant: Terima kasih banyak /Heart/
total 1 replies
Sh
aku kalau ke kantor juga naik ojek online.boleh beliin juga ga ?
Isnaaja
kak kinan semangat nulisnya.
tiap selesai baca aku kasih bunga buat shan. /Kiss/
Skinant: Makasih banyak looohhhh /Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
Isnaaja
wah si dimas cari gara gara melulu,, kayanya ini orang mau di sleding deh. /Panic/
Isnaaja
bersambung....
shan kamu harus sabar, othor kita menjedanya untuk beberapa waktu yang tidak bisa ditentukan. /Facepalm/
Isnaaja
uhuy,, kayanya mau belah duren nih. prikitiwww/Chuckle/
aca
ana sok. cantik hadeh
Isnaaja
terimakasih pesan pesannya papah reenan. ☺
Isnaaja
pecat lah si dimas teh,, bikin ulah wae/Panic/
Isnaaja
cepat sehat kak kinan🤗.
Isnaaja
kayanya shan udah bosan hidup /Facepalm/
Isnaaja
baru tau kamu hah?
Isnaaja
benar benar ya kamu itu.
Tami Satra
bunda Annisa datang ya Shan 🤔
Isnaaja
auto dikawinin langsung ini mah.😁😁
Isnaaja
hayo,,siapa yang gak akan suudzon melihat penampakan itu?
Isnaaja
jangan memutuskan sesuatu ketika sedang marah,nanti kamu menyesal loh.
Isnaaja
stalker harus dikasih pelajaran.
Isnaaja
saudara apaan yang begitu aja pake duit 10 juta.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!