NovelToon NovelToon
Slice Of Life

Slice Of Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:183.1k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Slice Of Life berkisah tentang sepotong kehidupan yang dialami oleh tiga orang perempuan yang berbeda usianya serta dunianya.

Mereka lalu bertemu tanpa sengaja di sebuah aplikasi pertemanan karena suatu postingan viral di media sosial.

Menjadikan ketiganya lalu menjalin sebuah persahabatan yang unik.

Apakah mereka akan sanggup terus mempertahankan persahabatan mereka dengan problema serta konflik yang mereka hadapi masing-masing ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 Pesan Teruntuk Jennifer Chan

Trang ! Trang ! Trang ! Suara berisik terdengar keras dari arah laptop yang tersedia di atas meja belajar milik Jennifer Chan.

Jennifer Chan masih tenggelam dalam tugas rumahnya yang menumpuk karena dia harus menyerahkannya besok senin.

Trang... ! Trang... ! Trang... ! Kembali suara dari arah laptopnya terdengar ramai, Jennifer Chan yang tidak terlalu memperhatikan bunyi notifikasi itu lalu menoleh ke arahnya karena terusik.

Diarahkannya kursor panah ke arah kotak notifikasi, sejumlah pesan sistem muncul, Jennifer Chan kemudian membacanya cepat, dipilihnya notifikasi pesan terkirim dari Rose Yan.

"Rose Yan ? Dia mengirimku pesan ?" tanya Jennifer Chan sambil membuka notifikasi pesan yang biasa terlampirkan pada notifikasi di laptopnya.

Klik... Klik..., dia menekan dua kali kotak notifikasi itu lalu muncul kalimat pesan pada layar laptopnya.

"Bisa kita bertemu di cafe yang ada di apartemen Pudong road atau aku menjemputmu ke rumahmu, beritahu alamatmu jika dijemput di rumah... Dari Rose Yan... !"

Sebuah pesan dari notifikasi terbaca oleh Jennifer Chan yang memberitahukan padanya bahwa Rose Yan membuat janji temu.

"Bertemu di cafe Pudong ? Ada apa ?" tanya Jennifer Chan sambil berpikir sebentar.

Jennifer Chan meraih ponsel pribadinya dari atas meja belajarnya lalu mencari nomer telepon milik Rose Yan.

"Apa sebaiknya aku menghubunginya atau mengiriminya pesan saja ?" katanya lagi.

Dipandanginya layar ponsel miliknya lalu di tekannya nomer tersebut.

RRRR... RRRR... RRRR... Ponsel miliknya berbunyi pelan, dia menunggu sejenak panggilan teleponnya diterima.

Diperiksanya kembali tugas rumahnya sambil menelpon.

Kling... ! TOLONG TINGGALKAN PESAN ! PENGGUNA NOMER SEDANG SIBUK !

Terdengar suara pemberitahuan dari arah telepon milik nomer Rose Yan.

Jennifer Chan mencoba untuk menelpon kembali tetapi tetap sama, suara pemberitahuan kembali terdengar lagi dari pnggilan teleponnnya.

"Hufh... Sebaiknya aku mengirim pesan sekarang lalu menelpon melalui panggilan suara agar nanti Rose Yan tahu dari notifikasi yang ada...", ucap Jennifer Chan kemudia dia menulis pesan untuk Rose Yan.

Saat Jennifer Chan mengirim pesan, dia melihat deretan kotak pesan terkirim yang belum terbaca olehnya.

Pesan terkirim itu semuanya dari Rose Yan dan dia belum membacanya semua pesan-pesan itu sebab seminggu ini Jennifer Chan disibukkan dengan tugas rumah yang menumpuk untuk nilai tambahan raportnya nanti.

"Astaga..., aku belum membaca pesan sama sekali bahkan melihat ponselku saja, aku tidak sempat melakukannya...", kata Jennifer Chan sambil mengeluh.

Jennifer Chan lalu membaca lagi pesan-pesan yang terkirim itu lalu membalasnya satu persatu pesan tersebut.

Cukup lama Jennifer Chan membalas pesan karena pesan masuk terkirim juga berasal dari pemberitahuan grup kelasnya yang berisi tugas.

"Fuih..., cukup melelahkan meski hanya menulis pesan dan aku masih harus mengerjakan tugas rumah dari sekolah sampai senin...", ucapnya lalu menyandarkan punggungnya ke arah kursi belajarnya.

Jennifer Chan mengusap-usap keningnya dengan pelan.

Terasa melelahkan juga harus membaca serta menulis pesan sebanyak itu, ditambah lagi dia harus menyelesaikan tugas sekolah yang jumlahnya tidak tanggung-tanggung banyaknya.

Tugas-tugas sekolah itu memang harus dia selesaikan karena bulan ini adalah masuk pertengahan semester untuk tambahan materi ujian nanti serta penambahan nilai raport.

Jennifer Chan agak mengeluh ketika dia harus mengerjakan tugas sekolahnya, selama ini dia memiliki nilai pelajaran yang sangat sempurna diseluruh mata pelajaran sekolah karena dia berprinsip bahwa di sisi lain kekurangannya, dia masih memiliki nilai lebih yaitu kepintaran di sekolah.

Menurut Jennifer Chan meski dia mempunyai tubuh kurang proporsional seusianya, dia masih memiliki nilai lebih lainnya yaitu pintar dalam pelajaran yang akan menunjangnya di masa depan meski dengan tubuh gemuk.

Jennifer Chan menoleh pelan ke arah lemari pendingin yang tersedia di meja belajarnya lalu membukanya, untuk melihat isi lemari.

"Aku belum menyediakan camilan ringan dalam lemari es, stok persediaan camilan ringanku mulai menipis karena selama seminggu ini aku sibuk", kata Jennifer Chan seraya mengambil tiga bungkus makanan ringan yang terakhir dari dalam lemari esnya.

Srek... Srek... Srek... Di letakkannya semua camilan ringan itu ke atas meja belajarnya, tak lupa juga dia mengambil minuman ringan dari dalam lemari es.

"Aku akan menghabiskannya semua camilan in lalu melanjutkan kembali mengerjakan tugas sekolah", ucapnya sembari membuka bungkus camilan ringannya dengan gunting.

Jennifer Chan mulai melahap makanannya sambil menunggu notifikasi masuk dari ponsel pribadinya.

Terlihat Jennifer Chan menikmati setiap camilannya dengan santai sedangkan tugas sekolah masih menumpuk dan dia hanya mengerjakan sebagian tugas saja.

Kling ! Satu pesan masuk setelah menunggu sekitar sepuluh menit, waktu yang cukup lama untuk membalas pesan.

"Pesan dari grup sekolah...", ucap Jennifer Chan saat dia melihat layar ponsel miliknya.

Jennifer Chan kembali meletakkan ponselnya sedangkan tangannya sibuk beraktivitas dengan melahap camilan-camilan itu.

"Kenapa Rose Yan belum membalas pesanku ? Apa dia sedang pergi atau tidak memiliki pulsa ?!" ucapnya.

Jennifer Chan agak penasaran dengan Rose Yan karena pesan yang terkirim untuk ketemuan. Sebab saat terakhir mereka melakukan chating melalui pesan yang terkirim pada ponsel dari pesan akun pribadi, Rose Yan tidak menepati janjinya sehingga Jennifer Chan tidak bertemu dengannya padahal dia sudah jauh-jauh datang dari kota ke mansion kuno yang letaknya di luar kota dimana Rose Yan tinggal bersama kedua orang tuanya.

"Nanti dia tidak datang lagi dan menjadi kebiasan dia untuk melupakan janjinya ketemuan", ucap Jennifer Chan.

Didalam pesan terkirim, Rose Yan menyatakan penyesalannya karena dia tidak dapat menemui Jennifer Chan di mansion lantaran dia pergi ke kota untuk mencari tempat tinggal baru sementara sebelum rumahnya terjual.

Rose Yan juga mengirim pesan permintaan maafnya sebab dia tidak dapat menepati janjinya pada hari itu.

Jennifer Chan mencoba mengerti akan hal itu, meski demikian dia harus bersiap-siap jika nanti Rose Yan melupakan lagi janji mereka untuk bertemu karena itu dia memastikan lagi dengan mencoba panggilan vidio call.

Sayangnya, sampai detik ini, Rose Yan belum juga membalas pesan-pesan darinya dan membuat Jennifer Chan agak meragukan kenalan barunya itu, pikirnya bahwa Rose Yan tidak dapat dipercayai semua pesannya.

"Kenapa dia tidak menjawab panggilan vidio call-ku ? Apa dia sedang berpura-pura atau sengaja melakukan hal ini ?" kata Jennifer Chan mulai berpikir tentang Rose Yan yang merupakan kenalan barunya itu dari aplikasi pertemanannya.

Jennifer Chan kembali mencoba menghubungi Rose Yan melalui panggilan vidio call.

Masih tetap sama, tidak ada respon dari Rose Yan meski sudah berulang-ulang kali, Jennifer Chan mencoba menelponnya tetapi kenalannya itu tetap tidak menjawabnya.

Jennifer Chan memutuskan tidak mengikuti ajakan Rose Yan untuk mereka bertemu di cafe, tempat makan yang ada di area apartemen di kawasan Pudong road, jalan yang jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal Jennifer Chan.

Tidak ingin terkecoh serta dibohongi oleh Rose Yan maka Jennifer Chan lebih memilih bertemu lewat panggilan vidio call daripada harus bertemu secara langsung yang dirasakan bahwa hal itu tidaklah efektif bagi Jennifer Chan karena akan membuang-buang waktu lama baginya untuk datang ke cafe, ditambah lagi, belum pastinya mereka akan dapat berjumpa secara nyata sebab banyaknya halangan yang datangnya bisa saja sewaktu-waktu tak terduga.

Jennifer Chan kembali menelpon Rose Yan melalui panggilan vidio call, hanya untuk memastikan baginya sendiri bahwa Rose Yan benar-benar membuat janji bertemu nanti.

1
Bouyan
👍👍👍
Anonymous
❤️❤️❤️❤️❤️
horse win
💕💕💕
Manno Riky
🎁🎁🎁🎁🎁🎁
stumble guy
💯
LoL öz
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Reny Rizky Aryati, SE.
☺️☺️☺️☺️
Anonymous
amazing story
Reny Rizky Aryati, SE.
👍👍👍👍👍👍
Reny Rizky Aryati, SE.
/Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok/
Reny Rizky Aryati, SE.
👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Reny Rizky Aryati, SE.
/Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Good/
Reny Rizky Aryati, SE.
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Hera Imoet
senangnya punya teman baru.. 😁🤭
Hera Imoet
engeh ga ya .. bukan nya pernah ketemu ya mereka... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
gitulah laki2 egois.. merasa bisa mengurus anak... yakin bisa... meremehkan kekuatan perempuan yaa... the power of emak emak... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Reny Rizky Aryati, SE.: /Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok/
total 1 replies
Hera Imoet
lawan jc.. jangan pernah membiarkan pembulyan sedikitpun.. berikan efek jera pada mereka, secara kamu sama hak dengan mereka... lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
bagus ceritanya... dengan 3 pemeran utama dengan masing2 masalahnya namun bersahabat di dunia Maya sampai berkeinginan saling menguatkan semoga di kenyataannya jg yaa
Hera Imoet
semoga kamu kuat ya RY.. ada anakmu yg bisa menguatkan kamu... semangat... semangat juga buat author 😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!