Dion Mahesa Birawa adalah seorang menantu yang tidak berguna di keluarga Wolf. Setiap hari hanya mendapat hinaan dari seluruh anggota keluarga mereka, terutama Jasmine istrinya, dengan teganya berkhianat di belakangnya.Perceraian sudah tidak bisa di elakkan lagi. Tapi, tanpa mereka sadari, lelaki yang selalu di anggap tidak berguna itu, adalah seorang putra mahkota, pewaris tunggal sebuah perusahaan besar dunia. Tidak ada yang tidak mungkin baginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Tamu tak di undang
Jam pada saat itu, telah menunjukkan pukul 11.50 waktu bagian barat. Dion sudah kembali dari kota J, dan sekarang tengah berada di kamar suitnya, menikmati santap siang, yang diantar langsung oleh kepala restoran dan eksekutif chef, didampingi oleh 7 pramusaji yang selalu melayani Dion
Setelah selesai makan, Dion berencana ingin mengistirahatkan tubuh dan pikirannya, dengan mandi busa terlebih dahulu, karena semua sudah dipersiapkan oleh pelayan yang khusus didatangkan ke kamarnya
Setelah mereka semuanya keluar, Dion membuka pakaiannya, dan segera masuk ke dalam jacuzzi, kemudian berendam di sana
"Uhh..segar..!" Katanya lirih
"Badanku rasanya sangat nyaman setelah berendam di tempat ini."
"Sebaiknya aku sudahi mandi ku dan tidur. Aku sangat lelah setelah hampir tiga hari ini, terus memikirkan rencana ku."
"Biar ku serahkan saja pada orang orang ku, untuk melaksanakan semua itu."
"Aku tidak perlu turun tangan langsung, tinggal perintah, maka semuanya beres. Sungguh hidup ini benar benar berkelas, Hahaha.." Kata Dion sambil tertawa pelan
Beberapa saat kemudian, Dion sudah tertidur dengan pulas nya. hampir satu setengah jam dia tertidur. Bergegas dia melihat jam di dinding, ternyata waktu telah menunjukkan angka 1.30
"Uh.. Masih ada waktu setengah jam lagi, untuk mereka menikmati kenyamanan hidup. Setelah itu, baaaamm..! hancur seperti debu
"Aku bisa membayangkan, bagaimana reaksi orang orang serakah itu, pasti mereka tidak akan percaya apa yang telah menimpa mereka. Aku jadi penasaran, dan ingin melihatnya langsung
"Sebaiknya aku keluar dari kamar ini, dan pura pura tidak tahu, bahwa hari ini adalah hari bahagia Jasmine dan Brian, berikut keluarga serakahnya itu."
"Aku ingin melihat kepanikan di wajah wajah mereka, begitu mengetahui menantu yang sangat dibanggakan oleh orang tua Jasmine dan saudara saudaranya, diseret seperti penjahat besar oleh petugas keamanan, atas tuduhan menggelapkan uang perusahaan."
Lima menit berselang, Dion sudah berada di lobby hotel, melihat para tamu undangan sudah ramai berdatangan, dan langsung memasuki ruang resepsi melalui pintu khusus menuju ruang tersebut
Dion juga ingin mencoba peruntungan, dengan ikut ikutan masuk ke dalam ruang tersebut, berlagak sebagai tamu undangan juga
Tidak ada rintangan yang berarti yang Dion temui, karena pada saat itu, dia memakai pakaian yang sedikit bagus, walau tidak kelihatan berkelas, tapi sebenarnya sangat berkelas, karena harganya yang mahal
Hanya orang orang tertentu yang mengetahui berapa harga pakaian yang dikenakan oleh Dion
Karena penampilannya saat itu cukup rapi, maka petugas penerima tamu mempersilahkan Dion untuk masuk
Setelah dia masuk, Dion terpana melihat ruangan yang digunakan untuk resepsi tersebut, begitu luas dan megah
Dengan hiasan khas pengantin, yang didominasi warna merah, biru dan merah muda,di balut dengan warna kuning, ditambah dengan banyaknya ornamen ornamen cantik, dan bunga bunga hidup, serta bunga sintetis, menambah semaraknya ruangan pesta tersebut
Ruangan pesta itu, juga dilengkapi dengan sebuah layar lebar, yang menempel di dinding, gunanya adalah untuk menampilkan potongan peristiwa pernikahan dan lain sebagainya
Ketika tengah asyik menikmati kemegahan ruangan itu sambil berjalan pelan, Dion dikejutkan oleh sebuah suara yang tiba tiba terdengar di belakangnya
"Berhenti.!. Teriak sebuah suara yang menggelegar dari belakangnya, hingga membuat tamu undangan menoleh ke tempat peristiwa itu terjadi
"Siapa yang mengizinkan mu masuk keruangan ini?. Dasar pengemis. Keluar..! Kau tidak pantas berada di sini."
"Kau hanya akan membuat tamu tamu terhormat ku muntah, karena melihatmu!"
"Cepat panggil penjaga, untuk menyeret gelandangan ini dari sini..!" Teriaknya keras sambil menunjuk nunjuk kan tangannya ke arah Dion
Dion membalikkan badannya, dan melihat orang yang barusan menegurnya adalah Brian, musuh bebuyutannya, salah seorang yang menjadi targetnya untuk dihancurkan, malah dia ditempatkan pada urutan pertama dari rencana penghancuran tersebut
Dion hanya tersenyum, mendapat teguran yang sangat merendahkan dirinya itu
Ketika Dion ingin menjawab, dari samping kanan dan kirinya, berkelebat sepasang tangan, yang akan menamparnya secara bersamaan
Dion bukanlah orang lemah, yang gampang untuk disentuh, apalagi dilukai. Dengan sedikit mencondongkan kepalanya ke belakang, tamparan tersebut lewat begitu saja, dan hanya mengenai angin
Melihat tamparan mereka tidak mengenai sasaran, membuat orang yang akan menampar tersebut menjadi murka, kemudian mengeluarkan kata kata kotor kepada Dion, untuk melampiaskan kekesalannya
"Ternyata kau masih hidup." Kata salah seorang wanita yang mau menampar Dion tadi
"Dasar sampah, gelandangan, pengemis, benalu, laki laki tidak berguna."(bla bla bla)
"Bagaimana kau bisa masuk ke ruangan ini? Tak tahukah kau, bahwa tempat ini hanya untuk orang orang terhormat seperti kami?"
"Kau tidak diundang. Kenapa berani masuk keruangan resepsi ini?"
"Kau itu siapa, dan kenapa berani masuk kesini tanpa diundang. Apakah kau ingin memunguti sisa sisa makanan dari kami,.ha..!"
"Ini adalah ruang resepsi pernikahan anakku Jasmine, kau itu bukan siapa siapa lagi. Keluar..!."
"Kau tidak dibutuhkan di sini." Teriak seorang wanita berpakaian mewah, yang di sampingnya juga ada seorang wanita muda, yang juga berpakaian mewah
Mereka yang barusan ingin menampar Dion adalah, Everly ibunya Jasmine, dan Chalista, mantan adik iparnya. Sementara mantan mertua laki lakinya tidak kelihatan, mungkin sedang tidak berada di ruangan itu
Brian yang punya hajat, semakin geram dan muak dengan tingkah laku Dion, yang tidak tahu malu tersebut, padahal hari ini adalah hari bahagia nya bersama dengan istrinya Jasmine, yang sudah dinikahi dengan mahar tinggi
Tapi kehadiran Dion telah membuat pesta pernikahannya menjadi kacau. karena Dion dengan tidak tahu malu ikut masuk ke dalam ruangan tersebut, sebagai tamu tidak di undang
Sebenarnya Dion bukan bermaksud untuk mengacaukan pesta itu, tapi dia hanya ingin melihat bagaimana situasi yang akan terjadi, ketika si sombong Brian dibawa paksa oleh petugas keamanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya
Tapi begitu dia masuk ke dalam ruangan itu, perhatiannya teralihkan oleh kemegahan ruangan pesta tersebut, walau dia tahu semua itu adalah miliknya
Sebuah ruangan yang khusus di disain oleh pemilik hotel bintang lima, untuk tempat melangsungkan pesta berskala besar, dan khusus untuk orang orang kaya saja
Ruangan itu berada di lantai dua, mengambil tempat hampir mencapai seperempat ruangan lantai tersebut. Ruangan yang di desain khusus untuk acara pesta. Jadi tidak heran ruangan tersebut sangat megah dan mewah, entah berapa harga sewa ruangan itu
Ketika tengah asyik menikmati kemegahan dan kemewahan ruangan itulah, Dion terlihat oleh Brian, Everly juga Chalista
"Apa yang kau tunggu!, cepat keluar sebelum aku panggil petugas keamanan untuk mengusirmu dari sini!" Brian semakin marah melihat Dion tenang tenang saja, dan seperti tidak menganggap mereka ada
"Aku juga diundang oleh Jasmine, untuk datang di pesta pernikahannya." Dion mengarang cerita, sebenarnya dia hanya ingin mengulur ngulur waktu saja, sampai orang orangnya datang
"Aku tidak mengundang mu, dan aku tidak mau kau datang mengotori pesta pernikahan ku ini!" Tiba tiba terdengar sebuah suara yang mematahkan alasan Dion datang di pesta tersebut
"Oh ho...! Ternyata kau Jasmine, kukira siapa?" Jawab Dion cuek. Sedikitpun tidak ada tersirat sisa sisa cinta dimatanya, malah seperti menyiratkan aura kematian begitu memandang nya
Sudah hilangkah rasa cinta, sayang, dan perhatian Dion pada mantan istrinya, yang dulu selalu diperlihatkan padanya
"Kau kira kau siapa ha!. Kau tidak berhak berkata seperti itu. Dasar laki laki sampah. Sebaiknya kau pergi sebelum kesabaranku habis!" Tantang seorang pria muda berpenampilan parlente, yang ternyata adalah Vincent, musuh bebuyutan nomor dua nya
"Aku laki laki sampah, lalu kau sendiri apa, bangkai.?" Celetuk Dion sekenanya, tidak ada rasa takut sedikitpun pada Vincent
"Kurang ajar!. beraninya kau!" Teriak Vincent emosi dan merasa terhina. Dia berniat maju untuk penampar Dion, tapi dia teringat betapa kuatnya Dion, waktu dia mengalahkan para penjaga keluarga Wolf dengan mudahnya
Vincent membatalkan niatnya untuk menampar Dion, dan diam tanpa bersuara lagi
Pada saat itu, 4 orang petugas keamanan hotel, dan 4 orang pengawal keluarga Wolf datang tergesa gesa
Mereka datang atas laporan dari salah seorang tamu undangan, bahwa telah terjadi kekacauan di ruangan pesta
Petugas keamanan hotel tersebut, belum pernah melihat Dion, dan tidak mengetahui siapa Dion yang sebenarnya
Melihat petugas keamanan hotel datang, seluruh tamu yang hadir menjadi lega, pasti orang yang telah membuat pesta ini menjadi kacau dan terkendala, akan dipaksa keluar, dan syukur syukur masih hidup setelahnya
"Bagus sekali kalian datang. Cepat bereskan pengemis ini, dan seret dia, serta patahkan tangannya." Seru Brian senang
Seorang petugas keamanan sekilas memandang kearah Dion, lalu dengan pongahnya melangkah kearah nya, sambil mengayun ayunkan tongkat penjaganya di udara
Ketika jaraknya tinggal 1 meter dari Dion, tanpa ba bi bu, dia langsung mengayunkan tongkat kebanggaannya ke arah kepala Dion, dan...