Niel Vilet adalah seorang pangeran dari kerajaan Loginia yang memiliki reputasi buruk sepanjang kerajaan berdiri, hanya dalam masa menjabatnya 3 tahun sebagai raja, dia telah memicu pemberontakan terhadapnya yang dipimpin oleh empat pahlawan reformasi yang terdiri dari pahlawan pedang, tombak, perisai dan gadis suci.
Keempatnya berhasil membunuhnya setelah menggabungkan seluruh kekuatan dalam peperangan panjang, dalam penyesalan itu Niel berharap bisa mengulang kembali semuanya dari awal hingga akhirnya dia menyadari telah kembali ke sosoknya di masa lalu 10 tahun yang lalu. Di kesempatan keduanya ia ingin menghindari eksekusinya dengan berbagai cara yang dapat ia lakukan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isekai Fantasy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31 : Empat Roh Agung
Yang muncul dari lingkaran sihir adalah sebagai berikut.
Roh air, Undine.
Roh api, Flames.
Roh Tanah, Roxia.
Dan Roh angin, Nymp.
Keempatnya merupakan wanita cantik dengan pakaian berwarna serupa dengan elemen mereka. Masing-masing harus dikatakan memiliki data tarik berbeda.
Undine memiliki rambut biru di kepang satu ke belakang. Flames berambut merah sepinggul acak-acakan, Roxia memiliki rambut sebahu coklat sementara Nymp memiliki rambut hijau pendek dengan poni menutupi sebelah matanya, ia yang paling terlihat tomboy di antara ketiganya khususnya dalam berpakaian yang memiliki celana dibandingkan gaun ataupun rok pendek.
Mereka berlutut padaku.
"Kami siap menerima perintah Anda master."
Keysa menatapku curiga.
"Mereka semua wanita cantik, mungkinkah diam-diam pangeran punya hubungan khusus dengan keempatnya."
Aku mengalihkan pandangan ke samping sedikit ragu, jelas hal itu mustahil, singkatnya ini pertama kalinya aku bertemu dengan mereka.
Undine yang terlihat seperti kakak perempuan membalas.
"Setiap roh yang dipanggil ke dunia ini mereka akan secara otomatis menjadi bawahan orang memanggil, ini seperti sebuah kontrak khusus yang tidak tertulis."
Flames menyela.
"Mengejutkan bahwa ada seseorang yang dengan sengaja memanggil kami roh agung untuk datang kemari jadi kami sedikit penasaran dan memilih menyetujuinya."
"Dengan kata lain kalian bisa menolak jika kalian tidak ingin," atas pernyataan Keysa keempatnya mengangguk mengiyakan.
Mereka mengalihkan pandangan ke arahku dan aku menjelaskan tugas yang mereka harus jalani.
"Jika menghancurkan setiap monster di sekitar ini, itu bukan hal sulit apiku bisa melakukannya dengan mudah."
Nymp mendesah pelan.
"Aku akan mengawasinya, jadi master tidak perlu khawatir."
Aku secara refleks merasa tenang, tidak ada permintaan khusus selain itu, sisanya mereka bisa menikmati hidup di tempat ini semau mereka. Bahkan aku mengizinkan
mereka pulang pergi ke dunia roh dan manusia tanpa kesulitan.
"Bagaimana mengatakannya, ini benar-benar langka untuk roh memiliki kebebasan seperti ini," kata Undine yang mendapatkan anggukan Roxia yang tersenyum senang.
"Aku sedikit penasaran dengan dunia manusia fufu."
Dibandingkan iblis memanggil roh agung lebih baik karena mereka jarang melakukan tindakan bodoh dengan seenaknya.
"Ngomong-ngomong apa bawahan kalian tidak bermasalah jika pemimpin mereka malah melayani manusia?"
"Kami pikir itu tidak menjadi masalah, lagipula tidak banyak orang yang mampu memanggil roh agung seperti ini bahkan semuanya ada di sini, yang aku pikirkan aku seperti akan mendapatkan keuntungan lebih baik di masa depan nanti jika mengikuti Anda master."
Roh benar-benar jujur.
Setelah kriris sebelumnya telah diselesaikan gelombang berikutnya tidaklah menjadi ancaman, aku berada di ruanganku saat Lime tertawa terbahak-bahak di sofanya.
Dia tidak tertawa karena ada yang lucu hanya saja saat ini semuanya ulah Keysa yang marah karena Lime membaca bukunya.
"Berhenti membuatku tertawa haha."
"Berikan bukunya."
"Kota ini tidak memiliki banyak buku, biarkan aku meminjamnya."
"Tidak boleh, ini buku berharga."
Buku yang mereka perebutkan merupakan buku tentang seorang pangeran yang mencari pengantinnya melalui sepatu kaca, di antara para perempuan buku ini begitu terkenal.
Pada akhirnya Lime menyerah hanya untuk merajuk padaku karena bukunya telah diambil oleh Keysa.
"Pangeran dia bersikap kasar padaku, tolong marahi dia."
Apa orang ini sudah gila? Yang ada aku yang akan dimarahi olehnya.
"Aku akan pergi ke wilayah Count, akan aku belikan banyak buku hingga kalian tidak perlu bertengkar lagi."
Keduanya menatapku dengan mata berbinar, sekarang aku ingin memutuskan siapa yang ingin aku panggil untuk menemani.
