NovelToon NovelToon
Luka Cinta Tak Berobat

Luka Cinta Tak Berobat

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:52.4k
Nilai: 5
Nama Author: Meindahfizz88

Luka Cinta Tak Berobat

Aisyah Humaira adalah seorang gadis desa yang tinggal di rumah majikan sang mama, selama tinggal di rumah sang majikan Aisyah bersahabat baik dengan putra rumah megah itu. Ia juga dianggap seperti anak seperti anak sendiri oleh sang majikan. Namun setelah kejadian naas itu telah mengubah segalanya. Aisyah gadis yang ceriah berubah menjadi gadis pemurung dan pendiam. Aryan yang selalu curhat dengan Aisyah tiba-tiba berubah menjauh, bahkan dia menawarkan diri pada orang tuanya untuk melanjutkan studinya di luar negeri saat tahu kehamilan Aisyah. Aryan tak ingin dimintai pertanggungjawaban karena tak memiliki rasa pada sahabatnya. Akhirnya Aisyah memutuskan membesarkan anaknya seorang diri. Aisyah lebih memilih menyembunyikan Ayah dari anak yang dikandungnya hingga pergi dari rumah megah itu. Ia akan membawa lukanya sendiri, tak perlu ada orang lain ikut merasakannya karena kesalahannya di malam itu. Cintanya hanyalah sebuah batas impian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindahfizz88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.9

Pagi yang cerah terlihat seorang gadis tengah terbangun dari mimpi indahnya. Dengan terburu-buru ia beranjak dari tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi. Pagi ini Aisyah sudah memutuskan untuk pergi dan menetap di desa. Entah apa tanggapan Bu Nandini dan tuan Abraham. Yang pasti Aisyah ingin pergi secepat mungkin.

" Apa kamu benar-benar ingin pulang ke desa?" tanya Bu Marni.

Melihat putrinya yang tengah bersiap-siap, ia pun masuk dan menyapanya. Rasa tak tega sabagai ibu yang melahirkannya hingga mengalahkan kemarahannya.

Aisyah hanya mengangguk mendengar pertanyaan sang ibu. Perasaan lega dalam hatinya ketika ibunya kembali menegurnya.

" Kamu yakin?" Sedangkan ibu tidak mungkin meninggalkan nyonya di sini, apa alasan ibu ketika mereka bertanya?"ucapnya.

"Lagian kontrak ibu masih lama, nak.

Aisyah menatap sejenak ibunya seraya tersenyum, " tenang aja Bu!" Aisyah pasti baik-baik aja bersama nenek. "Ucapnya meyakinkan Bu Marni.

Bu Marni ingin membujuk putrinya bahwa siapa ayah yang tengah di kandungannya, namun tiba-tiba Bu Nandini datang menemui mereka.

Sejenak Nandini memejamkan mata, ras sedih kini tidak dapat dibendung.

" Kenapa kamu tidak tinggal di sini aja, Nak!" Pamanmu memiliki rencana untuk menguliahkanmu setelah kamu selesai di SMA."ujar Nandini.

Aisyah tersenyum miris dalam hati, sayang sekali cita-citanya telah sirna begitu saja.

Nandini merasa sedih karena Aisyah bersikeras untuk balik ke kampung sedangkan dia sudah terlanjur sayang dengannya.

Sedangkan Aisyah tidak mampu bertahan di rumah megah itu karena setiap kali bertemu Aryan, lukanya kian bertambah.

Bu Marni menitipkan air mata, ia akan berpisah dengan putrinya. Tapi ia berjanji setelah kontraknya selesai dengan majikannya, secepat mungkin menyusul putrinya ke kampung.

" Sarapan dulu, Suci! " panggil Nandini.

Dengan berat hati Suci melangkahkan kaki menuju meja makan bersama majikan sang ibu. Di sana ada Aryan yang sedang duduk bercengkrama dengan orang tuanya. Rasa dag dig dug dirasakan gadis tersebut belum sanggup bertemu dengan pria pujaannya.

" Sini, Sayang!" Ucap Nandini.

Tangannya Suci kini menarik kursi dekat sang majikan, tatapan tajam dari pria tersebut seolah ingin menelannya.

" Hari ini aku yang melayanimu, putri cantik mama yang tidak lama lagi meninggalkan kami." ujar Nandini dengan guratan sedih.

" Di makan ya, Sayang!" titah Nandini.

Ia lalu melayani Aisyah dengan sepenuh hatinya seakan-akan hari ini adalah hari terakhir mereka.

Aisyah pun makan dengan pelan, sekali-kali di ajak bicara oleh Nandini dan Abraham. Hal yang jarang dilakukan oleh tuan rumah tersebut kecuali jika memang diperlukan. Setelah selesai makan mereka mengantar Aisyah ke depan pintu karena gadis itu sudah bertekad untuk pulang.

***

"Aisyah pulang, Bu. "ucapnya.

Tangan mungilnya meraih lengan ibunya dan menciumnya dengan kasih sayang. Dan hal yang sama dilakukan pada Nandini dan Abraham.

Terakhir adalah pria pujaannya, dengan ragu Aisyah mendekatinya dan berusaha tersenyum damai.

" Aku pergi, Yan." ucapnya menatap sahabatnya.

Kini Aryan menatap tempat kosong tidak berani memandang wajah Aisyah. Ia menetralkan perasaannya yang tiba-tiba sesak.

Rasa canggung keduanya membuat Bu Marni curiga pada putra majikannya.

" Mana mungkin?" Aryan selalu menjaga Aisyah." batin bu Marni.

Matanya kini melirik kedua remaja tersebut.  Dulu mereka selalu bersama seperti saudara adik dan kakak. Tapi belakangan ini hubungan mereka semakin menjauh dan tidak ada orang pun yang tau alasannya kecuali mereka berdua.

Aisyah menunduk merasa bersalah, ia pergi dari rumah ini dengan sedikit k3boh0ng4n.

Andaikan Aryan menahannya, pasti ia tetap tinggal di sini.

Tapi pria tersebut tidak terbesit dalam benaknya untuk menghentikan langkahnya.

Sopir pak Abraham sudah siap mengantar Aisyah pulang ke desanya. Sedangkan Nandini memeluknya dan menangis seolah tidak rela Aisyah pergi.

Hati-hati, Sayang!" Jika kamu butuh sesuatu telepon aku atau pamanmu."ucapnya.

Aisyah mengangguk kemudian masuk ke dalam mobil setelah memeluk kembali sang ibu. Marni sebenarnya ingin pulang bersama Aisyah, tapi dia tidak punya alasan yang tepat. Lagian masa perjanjian dengan pemilik rumah tersebut belum usai.

Dalam mobil Aisyah termenung sambil mengingat kembali yang dikatakan Aryan padanya." Jangan pernah bermimpi untuk memilikiku!" Karena hatiku sudah menjadi milik wanita lain.

Kalimat itu masih terngiang-ngiang di telinganya.

Sementara Aryan langsung masuk ke kamarnya setelah kepergian Aisyah. Rasa bersalah kini semakin menghantuinya. Dengan langkah gontai pria tersebut melangkah menuju kasur empuknya sambil menatap langit-langit kamar.

" Entah kenapa aku merasa kehilangan seseorang yang sangat berarti untukku?" Dia bukan wanita yang kucintai tapi kenapa setelah kepergiannya, aku merasa telah kehilangan sesuatu yang berharga." Batinnya.

Tanpa terasa cairan bening menetes di pipi.

Sepi tanpa celoteh sahabatnya, setiap hari Aisyah selalu menegurnya ketika melakukan kesalahan. Tapi hari ini dia telah pergi dan Aryan tahu alasannya.

Sebuah pesan membuyarkan lamunannya, Aryan bangkit lalu mengambil ponselnya, bibir kini mengembang melihat siapa yang menelepon. " Pujaan hati," ucapnya seraya tersenyum.

" Hallo, Sayang. " Sapa wanita bernama Zahra.

Seketika kesedihan Aryan sirna setelah mendengar suara sang kekasih yang dirindukan.

" Aku sangat merindukanmu, Sayang." ucap Aryan.

Kini wajahnya berbinar melupakan kegundahan yang menghantuinya. Sedangkan wanita di balik telepon makin bahagia mendengar ungkapan kekasihnya.

" Aku juga," balas Zahra dengan hati berbunga-bunga.

Kini Zahra merasa lega karena salah satu temannya mengatakan padanya bahwa Aisyah akan kembali ke desanya. Itu artinya hubungannya dengan Aryan makin langgeng dan tidak ada lagi yang mengganggunya.

" Besok, aku tunggu kamu di sekolah ya. " ucap Zahra.

Mendengar kata sekolah, Aryan kembali teringat pada sahabatnya Aisyah. Ketika Aisyah masih ada, mereka selalu bersama dan kerja tugas bersama meski mereka tidak satu kelas.

" I-iya, Sayang. " ucapnya.

Entah kenapa setelah hari ini Aryan tidak memiliki semangat, dia malas ke mana-mana.

" Nak, Aryan!" panggil Bu Marni.

Aryan terkesiap mendengar suara itu. Bu Marni adalah salah satu orang yang dihindarinya.

Ia menutup telepon lalu melangkah dengan pelan membuka pintu.

" Ada apa, Bi?"tanyanya.

Dia berusaha sesantai mungkin agar tidak seorang pun yang curiga padanya termasuk Bu Marni.

" Boleh bibi masuk?"

Bu Marni menelisik wajah itu kemudian masuk ke dalam kamar putra majikannya setelah diberi izin.

" Kenapa bibi menemuiku?"tanyanya.

Jangan ditanya yang dirasakan Aryan saat ini. Hatinya mulai ketar-ketir dan tidak mampu menatap wajah wanita paruh itu.

" Tatap bibi, Nak!" pintanya menatap tajam putra majikannya.

Aryan dengan ragu menatap wajah itu, rasa gugup pada dirinya namu berusaha untuk dikendalikan.

" Katakan padaku!" Apa yang terjadi pada Aisyah?"tanyanya dengan penuh penuh penekanan.

Tubuh Aryab membeku seketika. Mulutnya tercekat tidak tahu apa yang harus dikatakan.

"Jawab!" t3kan Bu Marni.

Aryan menggeleng tanda tidak tahu apa-apa.

Bu Marni tidak percaya, setahunya Aisyah selalu pergi sama Aryan. Ya.. hanya dia pria yang selalu bersama putrinya.

" Aku tidak percaya kalau kamu tidak mengetahui sesuatu pada putriku." ucapnya dengan suara bergetar.

1
Nasechah
lanjjut
Dian Isnawati
lanjut
Daulat Pasaribu
knp up sedikit thor
Nasechah
semangat up nya thor
Dian Isnawati
lanjut
Ambo Nai
cepat bongkar keburukan Zahara
Daulat Pasaribu
jgn di kasih ampun lah Thor si aryan
Meindah88
Sabar kak😍
Anonymous
kok nggantung bgt thor...
Nasechah
yahhh kok dikit banget up nya, padahal slalu d tunggu
Daulat Pasaribu
lanjut Thor knp upnya makin sikit thor
Nasechah
jangan lama2 y kak up nya, penasaran ama ending nya
Daulat Pasaribu
jgn sampai di maafkan sama aiyah begitu mudah bayangkan bertahun tahun.
Dian Isnawati
lanjut
Nasechah
makin penasaran sama ceritanya
Daulat Pasaribu
mampoos kau Aryan
kalau bisa dpt balasan lebih parah kau aryan
Daulat Pasaribu
biarkan saja.midah mudahan aisyaha dpt jodoh yg lebih baik
MeiSusi Lowati
satu kata.... SOOOKOOOR
Bunda Vitaliq
bagus ceritanya AQ suka
Daulat Pasaribu
kpn si Thor si Zahra ini ketahuan selingkuh....klau bisa Thor dua cecunguk (Aryan&Zahra) itu kena balasan setimpal timpalnya.
Meindah88: sabar kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!