Pernikahanku hancur karena hadirnya orang ketiga yang mengaku sebagai putri dari seorang pengusaha terkenal di kota jakarta. Suami dan mertua yang yang matre memilih untuk mencampakan aku demi seorang wanita pembohong itu.
Selain aku di campakan aku juga sering mendapatkan perlakuan kasar dari mertua dan suamiku. namun aku bahagia karena aku masih memiliki seorang adik ipar yang sangat amat baik kepadaku, dia selalu membelaku. dan aku janji suatu suatu saat akan aku jadikan dia adik kandung sungguhan.
Jika wanita yang mengaku dirinya adalah putri orang terkaya di kota jakarta, terus aku ini siapa?
*******
Ikuti ceritaku ya, karena tidak kalah seru dari yang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
Dengan gaya sombongnya Danang bangkit berdiri dan berjalan mendekati Miranda.
"Yes akhirnya aku akan diangkat menjadi direktur juga. Lihat saja kamu Dedy akan aku pastikan kamu akan di pecat" Batin Danang.
"Jangan tanya kenapa saya memanggil Miranda dan Danang kedepan karena ada sesuatu yang ingin saya katakan kepada mereka berdua. Baik kita tidak perlu menunggu lama lagi saya akan panggilkan putri saya karena saat ini dia ada bersama disini. Sayang silakan masuk?" Panggil Tuan Devan.
Cekrek....
Pintu terbuka dan tak lama seorang gadis cantik memasuki ruangan bersama dengan asistennya semua mata tertujuh kepadanya. Namun sayang tidak ada yang mengenalinya lantaran masih mengenakan topeng.
Sambutan tepuk tangan dari para karyawan, mereka bahagia karena bisa mengenal langsung dengan putri bos besar.
Deg.....
"Kenapa ada wanita lain, bukannya kata Miranda dia putrinya?" batin Danang.
Namun berbedah dengan Miranda dan Danang, Danang menatap tajam ke arah Miranda yang ada di sampingnya. Tubuhnya gemetaran karena ketakutan.
"Miranda apa-apaan ini? Kalau perempuan ini adalah putri dari Tuan Viktor lalu kamu siapa? Kalau seperti ini posisi kita bisa terancam pecat." bisik Danang.
"Mas, bisa tidak diam saja nanti juga kamu akan tahu aku ini putri dari Tuan Viktor atau bukan."
"Wah...ternyata putrinya bos besar cantik sekali badannya juga bagus."
"Iya baru kali ini aku melihatnya, tapi katanya dia sudah menikah."
"Kenapa aku merasa perempuan ini familiar banget ya seperti kenal gitu. Tapi siapa ya tidak mungkin si gembel itu." Batin Danang.
"Sial kenapa harus putri aslinya Tuan Viktor datang sih kalau gini posisiku terancam." Batin Miranda.
Tuan Viktor dan nyonya Maudy bangkit dari duduknya dan berdiri didekat Tiara. Tuan Viktor memeluk Tiara dengan erat.
"Danang, Miranda kalian merasa perna melakukan kesalahan tidak?" tanya Tuan Viktor.
"Maaf Tuan kesalahan apa maksud Tuan? Selama saya kerja disini saya tidak perna melakukan kesalahan. Tapi saya mengerti maksud Tuan kesalahan yang saya lakukan adalah menikah dengan putri Tuan tanpa ijin dari Tuan. Namun Tuan tenang saja Miranda baik-baik bersama saya." Ujar Danang.
"Apa hubungan pernikahan kamu sama Miranda dengan saya. Tidak ada sangkut pautnya dan untuk kamu Miranda apa kesalahan kamu? Mau kalian menikah atau tidaknya itu bukan urusan saya " Tanya Tuan Viktor.
"Jangan begitu Tuan Viktor saya tahu anda marah karena saya nikahi putri anda tanpa ijin. Tapi bukan begini caranya membawa wanita lain kesini untuk mengaku sebagai putri anda. Cara yang anda lakukan sudah menyakiti hati Miranda." ujar Danang
"Hey....maksud kamu apa, siapa putri saya? Dengar ya Danang Miranda ini bukan putri saya. Jasi untuk apa saya marah kalau kamu menikah dengannya. Jangan ngarang cerita kamu justru ini putri asli saya." bentak Tuan Viktor.
"Ayah maafin Miranda jika Miranda tidak mengabari ayah dan ibu saat Miranda menikah dengan mas Danang. Karena Miranda tidak mau menganggu pekerjaan ayah dan ibu." Ujar Miranda membuat Tuan Viktor dan bu Maudy saling pandang.
Sebagai orang besar mereka langsung mengerti bahwa saat itu Miranda berusaha berbohong dan mengakui mereka sebagai orang tuanya.
"Maksud kamu apa sekretaris Miranda! Memanggil saya dengan panggilan ayah, sejak kapan saya jadi ayah kamu?" Bentak Tuan Viktor.
"Ayah ini aku anak kalian, masa ayah dan ibu tidak mengenal anak sendiri karena sudah lama tidak bertemu." ujar Miranda
"Diam kamu, sejak kapan kamu menjadi anak saya, saya hanya melahirkan seorang putri dan sekarang ada disini tapi bukan kamu. Para karyawan dan rekan kerja semuanya jangan dengarkan bualan perempuan ini dia seorang pembohong. Saya hanya melahirkan satu putri dan dia ada disini." Ujar nyonya Maudy emosi.
"Sebelum putri saya membuka topengnya, saya ingin jelaskan bahwa putri saya ini perna menikah dengan seorang pria penghianat. Selama dua tahu lebih putri saya hidup menderita bersama dengan laki-laki bajingan yang tidak bertanggung jawab. Dan sekarang laki-laki itu sudah menceraikan putri saya dan dia sudah menikah lagi. Saya sebagai orang tua saya tidak akan mengampuni laki-laki kurang ajar itu. Dan akan saya membuat perhitungan dengannya." Ujar Tuan Viktor panjang lebar.
"Wah...siapa laki-laki bajingan itu. Lebih baik penjarakan saja dia, berani-beraninya dia menyakiti putri tunggal bos besar kita."
"Siapa laki-laki bajingan itu aku yakin setelah ini hidupnya segera mendekat kepada maut."
"Bram...kamu dengar sendiri bukan? Bahwa Miranda bukan putrinya Tuan Viktor tapi dari tadi aku merasa familiar dengan wanita itu." ujar Dedy.
"Danang pasti menyesal karena telah menceraikan Tiara dan lebih memilih Miranda kita tunggu saja hasilnya. Dari awal aku memang tidak yakin bahwa Miranda adalah putri Tuan Viktor " ujar Bram.
"Sayang buka topengnya biar semua orang mengenal kamu" ujar Tuan Viktor.
Semua para karyawan menunggu Tiara membuka topengnya. Dan nyonya Maudy ikut membantu Tiara.
Satu....dua....tiga....taraaaaaaa.
Semua orang tercengang saat melihat Tiara...apalagi Bram, Dedy dan ayahnya, Miranda dan Danang. Danang benar-benar syok tahu bahwa ternyata Tiara adalah putri dari Tuan Viktor dan nyonya Maudy.
"Loh....Tiara? mana mungkin Tiara adalah putrinya Tuan Viktor? Kalau memang iya, kenapa selama ini Tiara mengakui bahwa dua orang tua yang sudah meninggal itu adalah orang tuanya. Kalau Tuan Viktor dan nyonya Maudy adalah orang tua kandung Tiara terus yang selama ini hidup bersama Tiara itu siapa?" ujar Dedy.
"Ini Tiara mantan istrinya Danang bukan?" tanya Bram.
"Iya benar dia Tiara mantan istrinya Danang." ujar Dedy.
"Wah....cantik sekali nona Tiara...cantik ikut nyonya Maudy...tapi laki-laki terkutuk siapa itu yang menyia-nyiakan nona Tiara ya."
Semua mata tertujuh kepada Tiara. Mereka serius mendengar penjelasan dari Tuan Viktor mengenai Tiara namun di kagetkan dengan tawaan renya dari Danang.
"Ti....tiara!....mana mungkin dia adalah putri Tuan Viktor berarti Miranda bukan putrinya. Ah aku tidak percaya pasti ada kesalahan ini. Sepertinya wanita miskin ini sengaja mengaku sebagai putri Tuan Viktor agar aku mau kembali dengannya jangan harap." batin Danang.
"Sial....kenapa harus wanita miskin ini yang di pilih Tuan Viktor sebagai putrinya. Seharusnya aku yang ada di posisinya itu." batin Miranda
Hahaha....
"Yang benar aja Tuan, perempuan gembel ini adalah putri anda?...jangan membohongi kami semua Tuan karena kami sudah tahu bahwa putri anda adalah nona Miranda yang notabene cantik dan berpendidikan. Sementara wanita gembel ini hanya tamatan SMA. Dan kamu wanita miskin dan burik...kamu mengunakan pelet apa untuk memelet kedua orang tuanya Miranda. Kamu mau mengakui diri kamu sebagai Miranda agar aku kembali pada kamu jangan harap" hardik Danang.
Brukkkk.....brukkkkk
"Berani sekali kamu mengatai putri saya seperti itu. Punya keberanian juga kamu" ujar Tuan Viktor melayangkan tendangan tepat di perut Danang membuat Danang mengaduh kesakitan.
"Ayah...apa-apaan sih kasar banget sama mas Danang? Dia adalah menantumu ayah, dan aku ini putri mu bukan dia...dia hanya mengaku menjadi diriku saja. Karena dia tidak mau di ceraikan oleh mas Danang makanya dia sengaja mendekati ayah sama ibu untuk menarik simpati mas Danang....dia ini hanya wanita gembel dan miskin." ujar Miranda sengaja mendekati Tuan Viktor dan nyonya Maudy.
Plakkkkk..!!
Namun sayang dengan satu kali ayunan tangan satu tamparan keras membekas di pipi mulus Miranda dari nyonya Maudy. Nyonya Maudy tidak terimah putrinya di hina oleh kedua orang itu.
