NovelToon NovelToon
Terjerat Tuan Muda

Terjerat Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:44.8k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

Rysta Maura Lian,
dia seorang wanita cantik yang telah berusia 33 tahun.
ia tumbuh dan besar di panti asuhan.
hidupnya yang sebatang kara dan pernah di vonis sulit memiliki keturunan membuatnya menjadi seorang wanita yang memiliki sudut pandang berbeda tentang kehidupan.

ia pun memutuskan, jika ia hanya akan hidup sendiri selamanya...sebuah hubungan hanya akan membuat hidupnya rumit dan membuang buang waktunya.

hingga di usianya 17 tahun seorang wanita konglomerat membawanya dari sana.
merubah dirinya dari yang bukan siapa siapa menjadi dia yang keberadaannya sangat di segani dan di hormati.
karena ia adalah sang asistan pribadi wanita konglomerat itu.

hingga di malam naas itu, seseorang memaksakan dirinya kepadanya.
merenggut apa yang ia miliki dan ia agungkan.

apa yang akan Rysta lakukan jika seseorang itu memaksanya untuk menjalin sebuah hubungan yang tak pernah ia ingin jalani selama ini...??

dan mampukah seseorang itu merubah sudut pandang wanita itu tentang kehidupan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

penjelasan

Rysta nampak masih berkutat di dapurnya sejak setengah jam yang lalu.

Sementara Edward masih betah duduk di kursi meja makan dengan terus memperhatikan Rysta yang masih nampak sibuk memasak.

Melihat pergerakan Rysta di sana, hatinya menghangat.

Namun...

Tiba tiba rasa takut di tinggalkan wanita itu menghinggapi hatinya.

Raut wajah pria itu berubah murung.

Hal itu belum terjadi, tapi kenapa rasanya sudah sangat sakit.

Membayangkan saja, Edward sudah seperti tak bisa bernafas.

" kau masak apa, kenapa lama sekali ?! Aku sudah sangat lapar " Edward berkata dengan nada seperti merengek.

Rysta hanya melirik sejenak kemudian kembali melanjutkan kegiatannya.

Tak berapa lama makanan hasil olahan Rysta tersaji di atas meja.

semangkok capjay dan sepiring telur dadar beserta kerupuk yang masukkan ke dalam sebuah toples berada tepat di depan mata Edward.

Pria itu menatap makanan itu tak berkedip.

" aku hanya bisa masak seperti ini, jika kau tidak cocok cari dan pesanlah di luar " kata Rysta dingin sembari mengambil nasi dan meletakkan di piringnya sendiri.

Kemudian ia mulai menambahkan sayur dan juga telur ke dalam piringnya dan kemudian mulai menyuap.

Tak lupa ia juga menyertakan kerupuk dalam piringnya.

Kerupuk adalah makanan wajib pendamping Rysta saat makan.

Ia akan mencari lebih dulu kerupuk sebelum ia makan.

" kau tidak ingin melayani suamimu makan ?! " tanya Edward dengan nada sedikit manja.

" ini hanya masakan orang desa, kau tak bisa memakannya " jawab Rysta dengan tetap menyuap makanannya.

" siapa bilang, aku pernah memakan masakan seperti ini.

Shafeea pernah memasakkannya untukku " jawab Edward kemudian,

Dulu....dulu sekali ketika ia sempat hendak di jodohkan dengan gadis itu oleh sang nenek, hubungannya dengan Shafeea memang pernah sedekat itu.

Hingga meski tak sering, tapi Shafeea juga pernah memasak seperti ini meski tak sama persis dan ia turut memakan masakan itu.

Dan ia tak ada masalah dengan itu.

Sejurus kemudian, Edward melipat bibirnya rapat rapat.

mendengar penuturan Edward tentang makanan yang di menurut Rysta adalah masakan, wanita itu terdiam.

Rysta menghentikan sejenak suapannya,

Namun kemudian ia mendorong bakul nasi beserta lauk pauknya agar lebih dekat kepada Edward.

Selanjutnya ia melanjutkan suapannya pada makanan di piringnya hingga tandas.

Tak ia hiraukan Edward yang tak kunjung mengambil makanannya.

Pria itu seolah sibuk menatapnya saja.

Rysta bangkit dari duduknya kemudian melangkah ke arah tempat cuci piring.

Ia membersihkan piring bekas makannya dan setelah itu ia berlalu begitu saja meninggalkan Edward yang masih duduk terdiam menatapnya.

Sepeninggal Rysta, Edward menghela nafas.

Ia mengambil nasi dan lauk pauknya kemudian mulai menyuap.

Setelahnya, pria itu menyusul Rysta masuk ke dalam kamarnya, setelah sebelumnya ia kembali membersihkan tubuhnya terlebih dulu di kamar mandi yang ada di ujung dapur.

Rysta telah berbaring di atas tempat tidur dengan membungkus tubuhnya dengan selimut.

Edward memutuskan menyusul wanita itu dengan berbaring di sisinya.

Ia menyusupkan lengannya untuk memeluk pinggang ramping Rysta.

" jangan bersikap dingin begini padaku..." bisik pria itu di telinga Rysta.

ia tahu, wanita itu belum tidur.

Rysta hanya diam.

" tadi Lily hanya mengkonsultasikan kesehatan neneknya yang terindikasi terkena syaraf terjepit di punggungnya denganku " kata Edward lagi.

Pria itu semakin mengeratkan pelukannya pada Rysta ketika wanita itu tak kunjung merespon ucapannya, dan rasanya...

Ia sangat merasa nyaman dan tenang.

Tak pernah ia merasa senyaman ini.

" tak perlu menjelaskan apapun kepadaku, kau berhak melakukan apapun yang kau ingin lakukan tanpa terbebani diriku.

Jangan khawatir, aku tidak akan mempertanyakannya padamu " terdengar jawab Rysta membuat hati Edward mencelos.

" apa maksudmu...kau istriku, kau berhak tahu apapun tentang diriku " jawab Edward

" jangan membuatku tertawa, kau tahu persis apa alasan di balik kita menikah...jadi sudahlah, jangan berdrama lagi. Aku lelah.

Hari ini pekerjaanku sangat berat " jawab Rysta lagi dengan posisi tetap membelakangi Edward.

Edward merasa geram dengan jawaban Rysta itu.

Ia menarik tubuh wanita itu hingga telentang kemudian ia mengungkung tubuh Rysta di bawah tubuhnya.

" apapun alasannya kita sudah menikah...kau milikku " jawab Edward kemudian.

Hatinya berdesir nyeri mendengar ucapan wanita itu.

Tiba tiba bayang bayang Rysta meninggalkan dirinya untuk Hose membuatnya bergidik ngeri.

Tidak....tidak akan ia biarkan.

Rysta miliknya, hanya miliknya....

Desisnya dalam hati.

Sementara Rysta yang berada dalam kungkungan Edward, menatap pria itu dengan tatapan tajam.

" tiga bulan....bukankah itu waktu yang kau janjikan kepadaku ?!

Setelahnya kita pasti akan berpisah.

Jadi....untuk apa bersikap seolah kita adalah pasangan suami istri yang sebenarnya "

" Rysta aku ...." Edward mendengus

" jangan khawatir, aku tidak akan pernah menolakmu.

Meski hati dan pikiranmu tak berada bersamamu. Itu tak menjadi masalah untukku.

Kau ingin....?! Lakukan saja " Rysta kembali bersuara,

Namun...kata kata Rysta terdengar seperti cibiran di telinga Edward.

Bukannya melanjutkan, pria itu justru turun dari atas tubuh Rysta.

" kenapa kau sekeras ini...

Aku menikahimu secara sah menurut hukum dan agama, dan kau tahu itu " kata Edward pelan.

Rysta menarik nafas dalam dalam.

" aku sudah mengatakan alsannya kepadamu bukan ?! " jawab Rysta

kini giliran Edward yang terdengar menghela nafas.

" benarkah hanya itu alasanmu, bukan karena kau yang ingin kembali kepada Hose ?! "

" hanya itu kau bilang, itu masalah besar....jadi jangan menganggapnya remeh. Aku tahu kau bahkan merasa galau karena hal itu " jawab Rysta ketus

" mengenai Hose, itu tidak ada urusannya denganmu, aku pun sudah menolaknya, pada intinya..aku hanya ingin menjalani kehidupannku sendiri " lanjut Rysta lagi masih dengan nada ketus.

" tidakkah itu terdengar egois ?! " tanya Edward.

" mungkin...tapi memang itulah keinginanku sejak awal.

Aku tak ingin bersama siapapun, apalagi terikat pernikahan....bagiku itu akan membuang buang waktu saja.

ya memang terkesan egois memang, tapi setidaknya keinginanku tidak merugikan siapapun bukan ?! " lanjut Rysta lagi dengan tegas.

Edward mengerutkan keningya

" aku tidak bisa...." kata Edward, kemudian pria itu berbalik dan kembali berbaring di sisi Rysta.

Ia kembali melingkarkan lengannya pada pinggang ramping wanita itu.

" aku tidak bisa menuruti keinginanmu ..."

" itu artinya kau menjilat ludahmu sendiri " cibir Rysta kesal

" tidak masalah...." jawab Edward sembari menyusupkan wajahnya pada ceruk leher wanita itu.

Sementara lengannya masih memeluk erat perut rata Rysta.

" pecundang kau..." umpat Rysta kasar.

" katakan semaumu...." jawab Edward asal.

Kini ia sudah yakin dengan perasaanya terhadap wanita itu.

Ia tak akan melepaskan Rysta walau apapun nanti hasilnya.

Entah benar ia tak akan memiliki keturunan dari wanita itu atau mungkin sebaliknya.

Biarlah waktu yang akan menjawabnya.

Edward semakin mengeratkan pelukannya pada Rysta dan tanpa sadar, pria itu telah mengungkung Rysta di bawah kungkungannya.

Jemari pria itu dengan perlahan namun pasti membuka satu persatu kancing piyama wanita dalam kungkungannya itu.

Sementara kedua matanya terus menatap wajah Rysta yang menoleh ke samping seolah enggan bertatapan dengannya.

Entah demi apa.....

Rysta terus merutuki dirinya sendiri, bagaimana dirinya bisa tiba tiba terjerat dengan pria ini.

1
UmmuShafira
sungguh terharu 😭😭😭
UmmuShafira
Luar biasa
Siti Sa'diah
sungguh luar niasaaaa ahir yg sangat bahagia
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Tuti Tyastuti
happy end ya bwt ed sm rysta🤗🤗🤗
Sabaku No Gaara
ahh...bayik tau lok khitara pasti buat happy end
Nani Rahayu
happy buat tuan muda ed nona rysta......🤗🤗🤗
Al Fatih
sudah tamat kak....,, beneran ini🤔
Tuti Tyastuti
lanjut thor😢😢
Tuti Tyastuti
ya allah rysta km pasti bisa bertahan km kuat ayo semangat😭😭😭😭
sizuka
semoga selamat semuanya..kok aku sedih yaa😭😭
anah raditya
pokony 22ny hrs selmt ya Thor...
Wanah Sahwanah
thoor bikin mewek
Lanjut
Nanik Normaidah
semoga selamat ketiganya
Nur Adam
lnjjt
Al Fatih
yaa Allah,, pagi2 sdh harus berurusan dgn bawang😭😭😭,, semoga ibu dan debay kembar bisa selamat semuanya.... aamiin
Siti Nurhasanah: ya Author yg pengasih dan penulis...selamatkanlah Rysta dan si kembar, aamiin...
total 1 replies
Ninik
ikut deg deg kan jadinya
Wanah Sahwanah
selamat kan semuanya thoor...
aku Yg tegang
Tuti Tyastuti
usahakan dokter dua"nya selamat😭😭😭
Mugiyati
Rista dan bayinya selamat ya thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!