NovelToon NovelToon
Gus Lukman & Syafa

Gus Lukman & Syafa

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Beda Usia / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:125.6k
Nilai: 5
Nama Author: @nyamm_113

Namanya Ahmad Lukman Al hafiz
Seorang gus yang terkenal dengan hukuman yang tidak main main dan sedikit kejam. Seorang gus yang dingin, cuek dan galak. Mendapatkan julukan Gus galak dari para santri termasuk seorang santriwati yang sangat sering berurusan dengan gus Lukman.

Namanya Syafa Aisyah
Gadis cantik yang terkenal dengan tingkahnya yang sangat bandel, membuat siapa saja yang berurusan dengannya harus ekstra sabar dan bagi para santri di pesantren syafa hanya santri yang susah di atur. Namun belum banyak yang tau sisi lain dari dirinya yang terjadi dimasa lalu.

Siapa sangka suatu insiden yang membuat gus Lukman dan syafa harus hidup sebagai pasangan suami istri.

"Mau pamer sama senja, kalau gus lebih indah dari dia."

"Mimpi apa saya semalam sapai dapat istri bandel seperti kamu."

"Syafa boleh nyerah ngak Gus, Syafa capek."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nyamm_113, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 031

Selamat membaca,,,

[GUS LUKMAN & SYAFA]

Di aula pesantren Al Ikhlas semua santri duduk dengan rapih, mereka sedang menunggu sang Kiyai yang belum masuk ke dalam aula.

Mereka berkumpul di aula pesantren karena akan ada penyampaian penting dari Kiyai Zaen, terlihat juga beberapa pembina ustadz dan ustadzah seperti ustadz Kalasa, ustadz Brama, ustazah Arah dan Ning Fitri juga ada. Serta beberapa pembina lainnya.

Dari arah pintu depan aula Kiyai Zaen di dampingi oleh kepala madrasah aliyah yakni ustadz Khalid Abbas serta Gus Lukman sendiri dan beberapa orang lain mengikut di barisan belakang.

Semua santri secara bersamaan berdiri dari kursi dan menundukkan kepalanya, sebagai tanda adab mereka terhadap guru mereka.

"Belajarlah adab sebelum ilmu, sebab ilmu tampa adab hanya akan membuatmu sombong. Iblis, ilmunya tinggi tapi di laknat sebab kesombongannya." (Habib Nobiel Al Musawa).

Setelah Kiyai Zaen dan rombongannya duduk didepan, mereka juga ikut duduk kembali.

Terlihat ustadz Brama naik ke podium sebagai pembawa acara hari ini. "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Salamnya.

"WA'ALAIKUM SALAM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH."

"Bismillahirrahmanirrahim, pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur atas rahmat Allah yang telah memberikan kita semua berupa nikmat kesehatan. Sehingga kita dapat hadir bersama-sama di tempat yang InsyaAllah di rahmati oleh Allah SWT."

"Untuk mempersingkat waktu, kepada Kiyai Zaen Al Hafiz selaku pimpinan pondok pesantren Al Ikhlas bogor, waktu dan tempat di persilahkan."

Setelah itu Kiyai Zaen berdiri berjalan ke podium, menatap semua anak-anaknya dengan teduh.

"Terimakasih kepada ustadz Brama, dan terimakasih banyak kepada anak-anakku semua yang hadir pada hari ini. Serta para pembina pondok dan guru-guru yang menyempatkan hadir di sela-sela kesibukan kalian." Tuturnya.

"Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Salam Kiyai Zaen.

"WA'ALAIKUM SALAM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH."

"Terimakasih banyak, saya tidak akan bersama-sama berdiri disini karena waktu yang singkat. Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada anak-anakku semuanya, pertama. Sebentar lagi ulang tahun pesantren yang ke-17 tahun, kita semua sepakat akan merayakan seperti tahun lalu."

Semua santri bersorak senang, tentu saja senang karena acara ulang tahun pesantren sangat meriah. Apalagi marawis pondok akan tampil dan itu sangat di nantikan oleh santri putri tentunya.

Di pondok pesantren ada beberapa incaran santri putri, mau tau ngak?

Yang pertama, ada Asatidz yakni santri yang suka mengajar. Kedua, ada Rois pondok. Ketiga, ada Qori' pondok yakni tilawah qur'an. Keempat, ada supir Kiyai. Kelima, ada media pondok. keenam, ada putra Kiyai. Dan ketujuh, ada Marawis.

Dari satu sampai tujuh di atas semua adalah incaran para santri putri, tapi poin keenam sangat mustahil di dapat. Semuanya adalah aset pesantren yang tidak bisa dilewatkan.

"Saya berharap semua santri ikut berpartisipasi untuk kelancaran acara pesantren, dan acara akan dilaksanakan seminggu lagi." Kata Kiyai Zaen.

###

Setelah acara selesai, semua santri kembali ke asrama masing-masing, tapi tidak dengan seorang perempuan yang terlihat sibuk membersihkan aula ini sendirian.

Siapa lagi jika bukan Syafa, perempuan itu dihukum karena kesalahannya sendiri. Tadi saat Hendak menyusul kedua temannya keluar dari aula pesantren dia tidak sengaja menumpahkan air aqua yang dia bawa dari rumahnya. Saat Hendak berdiri dari tempat duduknya Syafa tidak melihat ada orang yang lewat didepannya.

Plashback of

Bruk

Syafa tidak sengaja menabrak orang didepannya, dan air yang dia pegang tumpah ke gamis perempuan itu.

"Astaghfirullah, Syafa!" Geramnya. Dia adalah Ning Fitri.

Tentu saja Syafa panik. "Aduh! Afwan Ning, ana tidak sengaja." Kata Syafa sambil menunduk.

"Tidak sengaja bagaimana ha! Liat gamis saya jadi basah kan!" Ucap Ning Fitri. Entah kenapa dia tidak suka dengan Syafa, semenjak dia tau hubungan keduanya Ning Fitri berusaha untuk tidak menimbulkan dendam dalam dirinya. Namun itu sangatlah sulit.

"Afwan Ning, ana benar-benar tidak sengaja." Ujar Syafa. Untung saja di aula ini hanya ada mereka berdua.

"Doyan banget kamu buat ulah Syafa!"

"Ning, ana minta maaf."

"Liat ini Syafa! Gamis saya basah gara-gara kamu!"

"Tapi Ning, gamisnya juga tidak terlalu basah."

Apa yang dikatakan Syafa memang benar, gamis Ning Fitri tidak terlalu basah hanya saja Ning Fitri yang suka melebih-lebihkan.

"Pokoknya saya hukum kamu! Beresin semua aula ini."

Syafa membulatkan matanya, yang benar saja dia dihukum hanya karena tidak sengaja menumpahkan air minum itu. Dan itu juga tidak terlihat basah hanya sedikit saja yang basah.

"Ning, saya minta maaf. Tapi itu tidak terlalu basah Ning." Kata Syafa. Memberanikan diri untuk menatap lawan bicaranya.

"Jangan membantah Syafa! Oh atau sudah berani karena kamu istri dari Gus Lukman begitu?" Tuding Ning Fitri.

Syafa melihat sekitarnya takut ada orang lain disini namun untung saja hanya mereka berdua. "Ning." Belum selesai berbicara Ning Fitri kembali bersuara.

"Saya tau Syafa! Dan saya tidak terima itu!" Ujar Ning Fitri. "Kamu kan yang menggoda duluan Gus Lukman? Tidak tahu malu kamu jadi perempuan Syafa!" Lanjutnya.

Syafa yang mendengar itu hanya diam, tidak mau menanggapi apa yang di ucapkan Ning Fitri kepadanya. Selagi itu tidak benar, dia tidak akan membuang-buang waktunya hanya untuk menanggapi hal itu.

"Kamu juga yang membuat Gus Lukman membatalkan perjodohan kami! Saya akan merebut kembali apa yang seharusnya saya miliki!" Tutur Ning Fitri. Menatap tajam Syafa. "Bersihkan aula ini sekarang!" Lanjutnya.

Setelah itu Ning Fitri pergi meninggalkan Syafa sendirian, sebenarnya Syafa sedikit goyah dia merasa bersalah kepada Ning Fitri. Tapi dia biasa apa, jika Gus Lukman adalah jodohnya yang dikirimkan oleh Allah.

"Astaghfirullah, sabar Syafa." Katanya. "Rumah tangga mu sedang di uji." Lanjutnya.

Plashback on

Setelah membereskan peralatan kebersihan yang dia pakai untuk membersihkan aula ini, dia perlahan melangkah keluar gedung aula. Menutup pintu aula lalu berjalan dengan lesu pulang ke rumah.

Sebelum benar-benar melangkah, dia di kejutkan dengan sosok suaminya yang tiba-tiba saja sudah ada di depannya.

"Astaghfirullah mas!" Syafa menatap tajam suaminya.

"Maaf, dihukum lagi?" Tanya Gus Lukman. Menatap sekitarnya sebentar, lalu berjalan kedepan Syafa untuk melap keringat di kening istri kecilnya.

"Mas, nanti ada yang liat ih!" Kata Syafa. Buru-buru sedikit menjauh dari suaminya, nanti ada yang liat kan ngak lucu.

"Hahah, ayok pulang." Katanya pada Syafa. Masih menjaga jarak dengannya, sangat lucu batin Gus Lukman.

"Mas duluan ajah, aku ikut dari belakang." Jawab Syafa. Di angguki oleh Gus Lukman yang berjalan duluan, setelah itu di susul Syafa di belakangnya.

"Syafa." Panggil Gus Lukman. Tetap berjalan didepan. "Kamu belum jawab pertanyaan saya." Lanjutnya.

"Pertanyaan yang mana?" Tanya Syafa. Menatap punggung lebar suaminya.

"Kenapa bisa di hukum? Siapa yang menghukummu?" Tanya Gus Lukman.

"Ning Fitri." Jawabnya singkat.

Gus Lukman yang mendengar itu berhenti melangkah namun tidak berbalik menatap Syafa.

"Kenapa bisa?" Tanyanya sekali lagi. Melanjutkan kembali langkahnya.

"Bisalah lah Gus." Jawab Syafa ringan.

"Jawab yang benar Syafa!" Geramnya sedikit. Istrinya ini benar-benar yah.

"Syafa tidak sengaja menumpahkan air minum ke gamis Ning Fitri." Jawab Syafa. Memainkan jari-jari mungilnya.

Gus Lukman menghela nafas panjang. "Ada-ada saja kamu Syafa." Ucap Gus Lukman.

Syafa hanya terseyum tipis, dia pikir Gus Lukman akan marah atau semacamnya. Namun ternyata tidak.

###

Saat melewati halaman depan ndalem Gus Lukman melihat dua laki-laki yang dia sangat kenal, siapa lagi jika bukan ustadz Kalasa dan ustadz Brama.

"Waduh! Pengantin baru nih, habis dari mana?" Tanya ustadz Kalasa tengil.

"Kepo." Singkat, padat dan jelas. Itulah jawaban Gus Lukman.

"Idih! Ditanya juga bukannya di jawab." Ujar ustadz Kalasa kesal.

"Assalamu'alaikum ustadz." Celetuk Syafa pada kedua sahabat suaminya.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh."jawab keduanya.

"Syafa, pulanglah duluan nanti mas nyusul." Ucap Gus Lukman.Terseyum pada istrinya.

"Nggih Gus, ustadz ana pamit. Assalamu'alaikum." Pamit Syafa pada ketiga laki-laki tampan itu namun sayang dua di antaranya masih jomblo.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh."

Setelah melihat Syafa pergi dari halaman ndalem, ketiganya duduk di bangku depan ndalem.

"Ngapain kalian disini?" Tanya Gus Lukman.

"Numpang makan lah Gus! Hahah."

"Iya, kita numpang makan disini."

"Kenapa ngak di kantin?"

"Bosen, pengen di masakin."

"Makanya kawin biar ada yang masakin kayak Gus Lukman."

"Nikah woi! Nikah bukan kawin."

"Ckkk, iya iya! Sama saja."

"Kenal, lamaran lalu nikah. Letak susahnya dimana?"

"Ya Allah Gus!"

"Gampang sih! Tapi yang susah itu calonnya teh mana?"

"Usaha dong Bram."

"Diam ente!"

Mereka terus berdebat, menikah memang gampang tapi yang susah itu cari calonnya dimana? Belum lagi kalau ngak sesuai dengan idaman kita.

"Mau yang seperti apa Brama santriwati, ustadzah atau hafizah?" Tanya ustadz Kalasa pada ustadz Brama.

"Tapi kalau yang datang perempuan biasa bagaimana? Kau mau?" Lanjut Gus Lukman. Menatap ustadz Brama yang terlihat tenang.

"Jika perempuan biasa yang Allah takdir kan, maka akan ku santriwatikan dia bersamaku." Ucapnya dengan bangga.

"Wow! Lanjutkan ustadz!" Ujar ustadz Kalasa. Menepuk punggung sahabatnya.

Sedangkan Gus Lukman hanya terseyum mendengar itu, sangat bersyukur karena persahabatan mereka awet sampai hari ini dan semoga saja sampai ke jannah kelak.

[GUS LUKMAN & SYAFA]

1
Dilema Wella
Buruk
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum,
salken, thor
Rosma Niyah: wa'alaikum salam, salken balik
total 1 replies
Ran Tea
Luar biasa
Nurma Yani
☺️ happy ending
Nurma Yani
Hedehhh
#ayu.kurniaa_
.
Micke Rouli Tua Sitompul
pelakor di mana2
Rosma Niyah: enaknya pelakor di apa in?
total 1 replies
Juju M
ini beneran cuman sampe sini ajah ceritannya KA 🥺
Rosma Niyah: khamm, masih mikir-mikir buat lanjut sihh
total 1 replies
yoongi kocheng
ning jangan korbankan sifatmu, walaupun apa yg kamu kenakan itu berbeda dengan sifatmu, tapi banyak yg mengukur paka yg dikenakan akan selaras dengan sifat, tolong jangan nodai kain tipis yg menutup wajahmu.
Rosma Niyah: bener banget
total 1 replies
yoongi kocheng
beneran gus suka sama syafa?
Rosma Niyah: iya dong, kan Syafa cinta pertamanya Gus
total 1 replies
andimluv
Haloo Kak Nyam, aku suka novel ya Kakak. Mampir juga ya Kak ke karya ku yg berjudul, TUNANGANNYA USTADZ MUDA. /Smirk/
Rosma Niyah: InsyaAllah, siap
total 1 replies
Piet Mayong
moga aj beneran taubatan nasuha bukan tobat sambel..
Rosma Niyah: hahahh, iya
total 1 replies
Piet Mayong
kuat iman juga y gus...
Rosma Niyah: InsyaAllah
total 1 replies
N@r@
🤣🤣🤣🤣sebel banget klo lgi ngomong langsung dipotong
Rosma Niyah: bener banget
total 1 replies
Piet Mayong
hahaha...
ada ada aj kamu ning....
sana pulang belajar lagi, atau g buka bukunya jgn dijdikan pajangan lemari kaca..
Rosma Niyah: bener banget
total 1 replies
Piet Mayong
PR buat mu itu gus...
ambil tindakan apa kamu sama si ning nong neng gong itu...
Rosma Niyah: kasian ya ning Fitri
total 1 replies
Piet Mayong
ilmunya ning cadar sekalinya cetek amat y
Rosma Niyah: hahahhh iya
total 1 replies
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor
Rosma Niyah: terimakasih
total 1 replies
Henni Meidiyati
typo byk, kelebihan huruh tadi jd tadik dll
Rosma Niyah: maaf ya, soalnya masih pemula, masih belajar soalnya/Smile/
total 1 replies
Erika Solis
Maafin aku udah nunda untuk membaca nih novel, penyesalan banget!
Rosma Niyah: lanjut lagi bacanya
Rosma Niyah: lanjut lagi bacanya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!