NovelToon NovelToon
Monic Nufus Alzie

Monic Nufus Alzie

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Persahabatan / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nafras

Monic, seorang gadis yang memilih menetap di sebuah pesantren. Dan di sana ia bertemu dengan seorang ustadz muda, ia bernama Niko Dika Ardan yang merupakan anak sulung dari Abi Roma Jaya Ardan dan Umi Sakila Tiara Ardan yang merupakan pemilik pesantren.
Keduanya cukup dekat, mereka bahkan sempat berencana akan menikah. Tetapi semuanya gagal karena ternyata Niko di jodohkan dengan anak dari sahabat Abi Roma yang juga anak pemilik pesantren.
Akankah hubungan mereka masih berjalan, dan terjadi poligami. Ataukah akan kandas?
Ig: Nafras03

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MNA 30

" Yang kau katakan benar dek, tapi sangat sulit mencari wanita yang memang pas di hati mama." ucapnya ya memang seperti itu kebenarannya, karena sama mama memang sangat sulit untuk suka dengan gadis yang dekat dengannya.

" Aku tidak tahu menahun mengenai hal tersebut Kak, tetapi yang kakak katakan memang sangat benar. Jangankan untuk kakak, untuk diriku saja Aku sangat bingung harus bagaimana mencari yang tepat di hati Mama." ucapnya yang juga sangat frustasi karena sang Mama selalu menolak lelaki yang dekat dengannya.

" Kalau begitu kita sama-sama berpikir saja Dek, dan kita juga harus berdoa. Semoga saja kita bisa menemukan seseorang yang pas di hati Mama, sehingga kita tidak perlu keliling ke sana kemari untuk mendapatkan seseorang yang kita cintai dan juga dicintai oleh Mama." ucapnya dan sang adik pun mengangguk.

" Kalian berdua ngapain masih di sana, cepat sana tidur udah malam." bentak Maya yang kini berdiri di tangga karena masih melihat kedua anaknya itu berbincang di ruangan utama.

Kedua anak Maya yaitu pun segera berlari menuju kamarnya masing-masing, karena mereka tidak ingin mendapat amukan dari mamanya. Sang Mama memang sangat sayang kepada keduanya, tetapi jika keduanya berbuat salah maka mamanya adalah orang yang paling galak. Dan menurut mereka mamanya adalah orang yang sangat menakutkan, karena itu mereka sering berlindung di balik ayahnya.

...----------------...

Saat ini Niko sudah berada di rumahnya, iya masih saja terus memikirkan mengenai kejadian tadi di rumah Monic. Entah kenapa ia semakin takut akan kehilanganmu ini untuk selamanya, apalagi dahulu iya pernah menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan oleh Monic kepadanya. Walaupun dulunya Ia hanya menuruti permintaan kedua orang tuanya saja, tetapi tetap saja ia telah menyakiti hati di hari pujaan hatinya itu.

Ia pun terus memikirkan hal tersebut, hingga tiba-tiba telponnya berdering. Ia pun segera mengangkatnya ketika melihat nama yang tertera, karena memang saat ini ia butuh tempat untuk bercerita. Dan ia yakin kalau Raaf pasti bisa membantunya, walaupun terkadang ia memang suka mengejeknya.

" Assalamualaikum Raaf." ucapnya untuk mengawali pembicaraan.

" Waalaikumsalam, bagiamana rencanamu tadi?" tanyanya yang sangat penasaran.

" Awalnya semuanya berjalan dengan lancar, tetapi semaunya berubah. Monic menolak ku, aku yakin dia pasti masih sakit hati dengan ku." ucapnya.

" Siapa pun orangnya pasti akan sakit hati ketika di tinggal nikah, dan sekarang kau justru datang kembali ke hidupnya setelah ia berusaha untuk melupakan mu. Coba kau bayangkan kau yang sedang di dalam posisi tersebut, apa yang akan kau lakukan?" tanyanya dan Niko pun memikirkan apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu.

" Yang kau katakan memang sangat benar, jika aku yang ada dalam posisi dia aku pasti akan berusaha menghilang dan yang intinya tidak ingin bertemu dengannya." jelas Niko.

" Itu kau sudah tau jawabannya, dan saranku lebih baik kau berdoa saja. dan jika ia memang adalah jodohmu, kau pasti akan disatukan olehnya dengan jalan yang tidak kita ketahui." ucap Raaf memberi saran.

" Terima kasih ya, kau selalu saja bisa membantu ku untuk tenang." ucapnya.

" Kita adalah sahabat, dan sudah seharusnya kita saling membantu. Dan aku juga berharap kau bisa menemukan seseorang yang memang ditakdirkan untukmu, agar kau bisa hidup bahagia." ucapnya.

" Insyaallah, mudah-mudahan saja. Dan kau juga agar bisa segera menjalin hubungan dengan Rania." ucapnya yang tentunya mengagetkan Raaf.

" Apa maksudmu dengan berkata seperti itu Niko?" tanyanya yang masih terkejut dengan penuturan dari sahabatnya itu.

" Aku bisa menyadari dari pandangan kalian, kalau sebenarnya kalian saling mencintai. Tetapi kalian berdua sama-sama memegang gengsi yang sangat kuat, sehingga tidak satupun dari kalian yang mau mengutarakan isi hati kalian." ucap Niko ya memang sudah melihat gelagat dari temannya itu dan juga Rania.

" Entahlah Niko, aku merasa kalau aku sangat tidak pantas dengan Rania. Rania sebenarnya adalah anak orang berada, sedangkan aku hanya anak orang biasa. Kami berdua berasal dari dua dunia yang sangat berbeda dan bertolak belakang, dan aku sangat tidak yakin dia bisa hidup dengan lingkungan yang susah. Karena sejak dulu ia selalu hidup dengan lingkungan yang bergelar harta, dan lingkungan itu sangat bertolak belakang dengan lingkungan kehidupanku selama ini." jelasnya Dani ku pun merasa kasihan kepada sahabatnya itu, karena ternyata ada alasan di mana sahabatnya tidak pernah mengutarakan isi hatinya. Dan itu semua karena sahabatnya merasa minder, sebab Ia dan Rania memiliki latar belakang kehidupan yang sangat berbeda.

" Kau tidak bisa menyimpulkan sendiri Raaf, yang namanya kata cinta tidak tahu akan jatuh kepada siapa dan di mana. Bila kau tidak mencoba untuk mengutarakan isi hatimu, maka sampai kapanpun kau tidak akan pernah menemukan jawaban dari perasaanmu itu. Saranku lebih baik kamu mengutarakan saja isi hatimu, siapa tahu Rania menerimamu." ucapnya yang ingin juga sahabatnya bahagia, karena iya sangat tidak tega melihat sahabatnya yang minder dengan status sosial yang ia miliki.

" Mungkin yang kau katakan memang ada benarnya Niko, tetapi aku masih tidak memiliki keberanian untuk mengutarakannya kepada Rania. Status sosialku dan dia sungguh sangat jauh berbeda, dan jika ia menerimaku apakah mungkin keluarganya mau menerimaku juga." ucapnya.

" Setidaknya kau harus berusaha untuk mencobanya, jika kau tidak mencobanya maka kau tidak akan pernah mengetahuinya." jelasnya dan Raaf pun mengangguk.

" Terima kasih Karena telah memberi saran kepadaku, Aku akan berusaha untuk mencobanya. Semoga saja suatu hari nanti Rania bisa menerimaku, dan aku harap kedua orang tuanya juga mau menerima aku." ucapnya ya memang khawatir karena perbedaan status sosial antara dia dan juga Rania.

" Amin... mudah-mudahan saja semuanya berjalan sesuai dengan rencana yang telah kita susun. Dan aku berharap kau bisa bahagia bersama dengan Rania, gadis cantik yang bisa meluluhkan hatimu." ucapnya yang memang sudah mengenal sahabatnya itu sejak lama dan sudah mengenal tabiatnya juga.

" Insya Allah semuanya berjalan dengan lancar, dan aku akan mencoba mengutarakan hatiku kepadanya." ucapnya yang kini sudah mantap untuk mengutarakan isi hatinya.

" Syukur alhamdulillah kalau kau memang sudah mantap untuk mengutarakan isi hatimu kepada Rania, Kini aku hanya bisa membantumu lewat doa saja agar Rania mau menerimamu." ucapnya.

Ia pun akhirnya segera pergi meninggalkan ruangan Niko, dan Dia pun melihat jadwal Rania mengajar. Karena Ia memang sudah mantap untuk mengutarakan isi hatinya kepada Rania, dan dia juga berniat untuk mengutarakannya dalam waktu dekat. Agar hati dan pikirannya tidak goyang kembali, walaupun ia harus menerima jawaban yang akan diberikan nantinya baik atau tidak.

1
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
aca
jangan bkin balikan kasih jodoh lain pliss
aca
emank. geby ma niko egois alasan ortu halah alasan aja kaum munafik
aca
jangan ampe. balikan masak dpat bekasi kayak niko. malesss laki. plin plan
aca
psangan egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!