NovelToon NovelToon
SEPASANG PENGANTIN PENGGANTI

SEPASANG PENGANTIN PENGGANTI

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:27.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zainuri I

Kirana Larasati meminta izin cuti karena saudaranya menikah. keesokan harinya saat datang ke pesta pernikahan tanpa sengaja bertemu dengan bos besarnya di kantor. usut punya usut ternyata bos besarnya adalah saudara dari calon iparnya. entah apa yang terjadi, kedua mempelai melarikan diri entah ke mana. kedua keluarga bingung akhirnya mengajukan Kirana untuk menjadi pengantin pengganti. sedangkan dari pihak pria mengajukan bos besar Kirana sebagai pengantinnya.
bagaimana kisah mereka? kepoin di sini SEPASANG PENGANTIN PENGGANTI.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zainuri I, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SPP 31

Kirana sudah menyelidiki kasus suami Sari yang diketahui bernama Huda. Tentu saja dengan kemampuan yang Kirana miliki, itu bukan hal yang mustahil. Namun fakta mencengangkan ditemukan oleh Kirana.

"Mas, aku rasa pertemuan kita dengan Rian memang sudah digariskan," ucap Kirana masih memangku laptopnya.

"Maksud Adek?" tanya Devian bingung.

"Lihatlah ini." Kirana menyerahkan laptop pada Devian. Devian mencermati apa yang didapatkan istrinya. Matanya membulat dan seketika mengingat kejadian saat perusahaannya diretas. Saat itulah dia menjadikan istrinya tim rahasia IT.

"Artinya, akan percuma jika kita membuka ulang kasus ini," ucap Devian. Kirana mengangguk. Toh orang kaya yang curang itu sudah bangkrut. Bahkan pria kaya yang dulu menjadi majikan Huda juga sudah diganjar seumur hidup karena kasus korupsi.

"Apa bisa kita jamin saja pak Huda?" tanya Kirana. Devian terlihat berpikir dan segera menghubungi pengacaranya.

Devian kembali setelah berbicara dengan pengacaranya.

"Bagaimana?" tanya Kirana tidak sabar.

"Kata pak Jarot, daripada menjaminnya, lebih baik membuktikan pak Huda tidak bersalah. Dengan demikian, negara akan memulihkan nama baik pak Huda" jelas Devian.

"Itu lebih baik," balas Kirana senang.

"Apakah buktinya sudah ada?" tanya Devian.

"CCTV sudah ada semua. Hanya saja kita tidak punya saksi," jawab Kirana.

"Kita bicarakan dengan pak Jarot lebih lanjut nanti. Sekarang mari kita istirahat," ucap Devian dengan tanda khususnya untuk Kirana. Kirana tertawa dan mengerti maksud suaminya mengajak istirahat. Hanya Kirana dan Devian yang mengerti, bunda nggak ngerti lho!

Sementara itu, Risma dan Riko sedang dalam perjalanan menuju ke kota Y. Cukup lama perjalanan yang mereka tempuh, hampir delapan jam. Untuk perjalanan kali ini, mereka tidak membawa si kembar. Misi Riko kali ini adalah mendapatkan restu dari orang tua Risma.

Riko memasuki halaman rumah yang ditunjuk oleh Risma. Riko dan Risma saling berpandangan setelah mesin dimatikan. Riko tahu kalau calon istrinya takut karena perbuatannya sendiri beberapa bulan yang lalu. Baik Riko ataupun Jakfar sudah tahu cerita Risma yang melarikan diri saat pernikahan. Meskipun begitu, Riko dan Jakfar tidak mempermasalahkannya. Toh bukan sepenuhnya salah Risma. Dan yang paling penting adalah karena kejadian itu, akhirnya si kembar otw punya ibu baru.

Riko turun terlebih dahulu, kemudian membukakan pintu untuk Risma. Risma masih diam di dalam meskipun pintu sudah terbuka. Riko berjongkok dan meraih tangan Risma. Risma menatap Riko yang tersenyum lembut padanya. Riko mengangguk untuk memberi semangat pada Risma. Akhirnya Risma turun dengan menggandeng tangan Riko.

Tak lama setelah keduanya turun, pintu rumah terbuka. Tampak pria paruh baya yang mengenakan kaos oblong putih dan sarung berdiri di depan pintu. Matanya sedikit memicing untuk melihat siapa yang bertamu cukup larut.

Risma menghentikan langkahnya setelah cukup dekat dengan ayahnya. Lukman tertegun melihat putri sulungnya berdiri dihadapannya.

"Siapa, Yah?" tanya Khadijah dan menyusul suaminya keluar. sama halnya seperti Lukman, Khadijah juga tertegun melihat Risma. Risma sendiri merasa takut jika dirinya ditolak oleh ayah dan ibunya.

"Ayah, Ibu," panggil Risma membuat Lukman dan Khadijah sadar kembali. Khadijah langsung berlari menghampiri Risma.

"Anakku, anakku, hu hu hu." Khadijah memeluk Risma dan seketika menangis. Kekhawatiran yang selama ini bercokol dihatinya seketika sirna.

"Ibu," panggil Risma lirih. Tak urung, Risma juga menangis. Lukman menatap kedua wanita berharganya dengan haru. Lukman menyeka sudut matanya dan mengalihkan pandangan. Matanya tertuju pada Riko ketika memalingkan wajah. Lukman melangkah berlahan menghampiri Riko. Hap, Lukman memeluk Riko dengan erat. Riko terpaku mendapatkan pelukan dari calon mertuanya.

"Terimakasih telah membawanya pulang," ucap Lukman lirih namun tulus. Riko tersadar dan membalas pelukan Lukman.

"Sudah tugas saya, Pak," jawab Riko. Riko tidak tahu harus memanggil ayah Risma siapa. Lukman mengangguk saja karena belum tahu hubungan antara pria dihadapannya dengan putri sulungnya.

"Mari masuk. Biarkan mereka saling melepaskan rindu," ajak Lukman. Riko ikut saja perkataan Lukman.

"Duduk, Nak." Riko mengangguk dan kini berhadapan dengan calon mertuanya. Si Riko sudah ngaku-ngaku aja.

"Maaf, anak ini siapa?" tanya Lukman.

"Saya Riko, Pak," jawab Riko singkat.

"Apa hubungan Nak Riko dengan Risma, anak saya?" tanya Lukman hati-hati.

"Oh, itu_ emm_." Riko bingung harus menjawab apa. Lukman masih setia menunggu penjelasan Riko.

Apa aku bilang saja sekarang tujuanku? monolog Riko dalam hatinya.

"Maaf, Pak. Sebenarnya niat saya mengantar Risma pulang untuk meminangnya. Ijinkan saya memperistri putri Bapak sekaligus ibu untuk putra kembar saya." Riko mengatakan maksudnya dengan tegas dan penuh percaya diri. Lukman cukup terkejut dengan pernyataan Riko. Fokus Lukman tertuju pada putra kembarnya.

"Apa Nak Riko duda? Maaf bukan bermaksud," tanya Lukman tak enak hati.

"Benar, Pak. Anda tidak perlu merasa tidak enak. Saya memang duda dengan dua putra kembar. Risma adalah pengasuh putra saya lima bulan ini," cerita Riko mengakui status dudanya. Lukman mengangguk dan tidak menyangka jika putrinya akan menghindar sejauh itu.

"Ayah," panggil Risma dan langsung menubruknya.

"Ayah, hu hu hu," panggil Risma lagi dan memeluk Lukman dengan erat. Lukman membalas pelukan putrinya tidak kalah eratnya. Dirinya juga sangat merindukan putri sulungnya ini.

"Bagaimana kabarmu? Apakah kamu hidup dengan baik selama ini?" tanya Lukman pada putrinya yang masih di pelukannya. Risma mengangguk.

"Iya, Ayah. Risma hidup sangat baik."

Pelukan mereka akhirnya terlepas. Lukman menghapus air mata putrinya dengan tangan tuanya.

"Dasar cengeng. Sudah mau jadi ibu, masak masih suka nangis," ledek Lukman. Risma tersadar dan langsung bangun hendak mencari Riko. Sepertinya Risma lupa bahwa dia pulang diantar oleh Riko.

Lukman dan Riko terkekeh geli melihat kebingungan Risma.

"Kamu kenapa, Nak?" tanya Khadijah seraya membawa nampan dan meletakkannya di atas meja. Lukman langsung saja mengambilkan Riko teh yang dibawa istrinya.

"Terimakasih, Pak." Lukman mengangguk. Risma menoleh mendengar suara majikannya, ralat, calon suaminya.

"Eh, Tuan sudah di sini?" Riko mengangguk dan memberikan senyuman manis yang mampu membuat kaum hawa terpikat. Pun dengan Risma. Dia menunduk malu dan itu tidak luput dari pandangan Lukman dan Khadijah. Jika Lukman tersenyum senang, lain halnya dengan Khadijah. Dia masih belum tahu hubungan Riko dengan Risma.

"Ris, duduklah," perintah Lukman. Risma memilih duduk di samping ibunya.

"Bu, Ris," panggil Lukman sebelum memulai pembicaraan. Risma dan Khadijah kompak mengangguk dan fokus pada Lukman.

"Nak Riko sudah menyampaikan maksud kedatangannya sekaligus mengantarkan putri kita. Nak Riko ingin meminang putri kita. Bagaimana menurut Ibu?" Khadijah cukup terkejut. Baru saja putrinya pulang, apa harus pergi lagi?

Lukman menghela napas melihat istrinya melamun. Bukan tidak tahu perasaannya, namun memang sudah garisnya seperti ini.

"Kalau Risma, bagaimana?" Risma memandang tiga orang di sana bergantian. Saat pernyataan Riko kemarin, hatinya sudah mantap akan menerimanya. Namum ketika melihat ayah dan ibunya, entah mengapa hatinya kembali bimbang.

Riko menunggu jawaban Risma dengan perasaan was-was. Dia takut jika dirinya ditolak.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Maaf yah baru update. Habis rewang dua hari ini.

1
Eka Bundanedinar
siapapun akn marah anton klo kluarganya disakiti dan diusik
Amalia Putri
di tunggu kelanjutan nya thor semangat sehat"terus.
Eka Bundanedinar
sombong amat hendrawan g tau aja siapa lawanmu dibikin miskin tau rasa nnti
Wati_esha
Kirana - Devian bergerak cepat untuk segera mendapatkan hak adopsi.
Wati_esha
Nadin - Naira sudah mulai sembuh.
Wati_esha
Terima kasih update nya.
Next, ditunggu kelanjutannya.
Amalia Putri
lanjut thor
Eka Bundanedinar
sekarang g cuma kerja it rahasiakirana tp ibu dr ank" dan semoga diberi mommongam
bahagia sllu ya dev dan kiran
Sri Mulyani
semoga nantinya Kirana segera hamil.agar lebih lengkap kebahagiaan mereka
Wati_esha
Sayang ya, kedua anak perempuan itu masih belum "jinak." Entah apa yang membuat mereka seperti itu. 😭
Wati_esha
Horang kaya mah bebas yak. Urusan lancar saja. ☺😜
Wati_esha
Terima kasih update nya.
Next, ditunggu kelanjutannya.
Eka Bundanedinar
keluarga bahagia g mndang starta...
Eka Bundanedinar
semoga kebaikan devian dan kirana mndapat kebahagiaan yg brlimpah seneng ya wlpun cuma novel
Wati_esha
Galang, dengan ingatannya Kirana ---> Karina. 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Wati_esha
Mengapa kedua ansk perempuan itu tantrum ya? 🤔🤔🤔🤔🤔
Wati_esha
Devian - Kirana panen anak adopsi, sekaligus empat bila kedua anak perempuan itu mau hidup bersamanya.
Wati_esha
Orgil itu tak ada hubungan darah dengan kelima ansk yang menyertainya.
Wati_esha
Seorang bayi dibawa oleh dua anak perempuan yang kini sedang tantrum di RS. Bersaudarakah mereka?
Wati_esha
Terima kasih update nya.
Next, ditunggu kelanjutannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!