NovelToon NovelToon
Pendekar Sakti Thung Seng

Pendekar Sakti Thung Seng

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / kelahiran kembali menjadi kuat / Dunia Lain / Dendam Kesumat / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: Pencari keabadian

Thung Seng seorang jenius beladiri yang juga memiliki seorang istri yang cantik jelita, dimana hal tersebut memancing iri dan dengki dari kakak seperguruannya sendiri.

Dengan memanfaatkan kekuasaannya sebagai seorang Raja dan melakukan kolaborasi dengan orang kepercayaannya Thung Seng, maka kakak seperguruan Thung Seng berhasil menangkap bahkan menghancurkan ilmu kungfu yang dimiliki oleh Thung Seng.

Sanggupkah Thung Seng yang kehilangan ingatan dan kehilangan kungfunya melakukan balas dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pencari keabadian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29.Fang Fang.

Fang Fang dengan gerakkan sangat cepat melemparkan pisaunya yang menembus dada Pemimpin bandit dan pisau tersebut seperti bernyawa mampu berbalik serta mencari mangsanya sendiri.

Dalam waktu sangat singkat, tiga Pemimpin bandit pun tewas, meninggalkan Anak buah yang tidak memiliki kultivasi kungfu.

“Ampuni Kami oh Dewi yang sakti,”ucap Seorang Bandit dengan berlutut.

“Hmm baik Aku memberi waktu tiga menit untuk Kalian melarikan diri, setelah tiga menit maka pisauKu akan beraksi kembali!”ucap Fang Fang,

Mendengar ucapan Fang Fang maka rombongan bandit menjadi kacau balau, Mereka semua lari serabutan meninggalkan jenazah tiga Pemimpin bandit.

Pisau milik Fang Fang melayang statis di udara.

“Hihihihi tiga menit sudah berlalu, segera ucapkan perpisahan kepada tubuh Kalian!”seru Fang Fang yang bergema di seantero hutan.

Kepanikan melanda para Bandit sehingga Mereka semua menambah cepat larinya.

Pisau milik Fang Fang mulai bergerak dan dimana-mana terdengar teriakkan.

Pisau milik Fang Fang tanpa kesulitan menembus pohon, memotong cabang pohon serta menembus segala rintangan dengan mudahnya sebelum menembus tubuh para korbannya.

“Dua puluh tujuh, dua puluh delapan, dua puluh sembilan, tiga puluh…hei ke mana yang satu lagi bersembunyi, coba Ku teliti,”pikir Fang Fang yang melihat para korbannya dengan pikiran batin.

“Hmm tidak ada, mungkin Aku sebelumnya salah menghitung,”pikir Fang Fang yang kemudian melesat pergi.

Dua jam kemudian Seorang bandit keluar dari tumpukan jenasah temannya.

“Huh hampir saja nyawaKu melayang,”pikir Bandit tersebut sambil berjalan mengendap-endap melihat situasi.

“Dapat,”pikir Fang Fang yang berada di luar hutan sambil melempar pisaunya.

Di tempat lain di dekat gerbang kota Wuchou terlihat Xie Yu dan Xie Fang sedang mengantri untuk masuk ke dalam kota.

Setiap yang mau masuk ke dalam kota dilihat wajah dan penampilannya oleh Prajurit yang memegang sebuah poster sketsa wajah Thung Seng.

“Para orang tua dan wanita boleh masuk lebih dulu sedangkan anak muda dan anak kecil tetap mengantri dengan bimbingan orang tuanya masing-masing!”seru seorang Prajurit yang baru saja datang.

“Fuhhh untunglah prajurit yang baru datang punya kebijaksanaan sehingga Kita tidak perlu mengantri lama,”ucap Xie Yu sambil mengelap wajahnya yang keringatan.

“Entah siapa yang sedang di cari oleh para prajurit?”gumam Xie Fang.

“Siapapun yang di cari bukan urusan Kita, lebih baik secepatnya Kita ke tempat angkutan umum yang akan membawa Kita ke desa lain,”ucap Xie Yu.

Mereka berdua pun berjalan kembali menyusuri kota.

“Lihat Ayah, bukankah itu poster sketsa pendekar penolong Kita?”seru Xie Fang dengan lantang.

“Psssttt jangan berteriak,”ucap Xie Yu dengan wajah yang pias memberi peringatan.

Tapi nasi sudah menjadi bubur karena dengan segera sekelompok prajurit sudah mengelilingi Xie Yu dan Xie Fang.

Sementara itu di satu gedung milik perguruan Bangau Sakti yang berada di kota lain, terlihat Pendekar Bangau Putih dan Tetua Pedang Emas sedang beradu argumentasi sambil memandang sketsa burung besar.

“Maaf Tetua Pedang Emas, menurutKu ini adalah seekor burung bangau.”

“Hey mana bisa begitu, hanya berdasarkan kaki dan leher yang panjang lantas Anda menyimpulkannya sebagai bangau. Anda tidak obyektif atau jangan-jangan karena perguruan Anda adalah perguruan Bangau?”ucap Tetua Pedang Emas.

“Tok tok tok,”bunyi ketukan pintu menghentikan adu argumentasi Mereka berdua.

“Masuk!”perintah Pendekar Bangau Putih.

“Maaf Ketua perguruan dan Tetua Pedang Emas, baru saja ada laporan bahwa Bocah Iblis berada di dekat kota Wuchou.”

“Kalau begitu tunggu apalagi, ayo Kita berangkat ke kota Wuchou!”seru Pendekar Bangau Putih.

“Tidak, percuma Kita pergi ke sana, lebih baik Kita langsung pergi ke gunung Muroq. Bocah itu hilang ingatan, mengambil darah serigala perak dan pasti Dia hendak mengambil sekuntum Bunga Api di gunung Muroq.”

Sementara itu Thung Seng sudah berjalan di tempat teratas dari gunung berapi Muroq.

“Saudara burung be_.”

“Panggil Aku sebagai saudara Phoenix,”sela burung besar.

“Baiklah saudara Phoenix, Kita telah mencari sekuntum Bunga Api tapi tidak ada.”

“Hmm kemungkinan di bawah sana, di dekat magma.Ayo naik ke punggungKu, Kita akan turun ke bawah.”

Phoenix bersama dengan Thung Seng pun memasuki gunung berapi Muroq.

“Lihat saudara Thung Seng, ada beberapa bunga yang mengambang di atas magma…eh harumnya juga mengusik hidungKu, ayo Kita dapatkan bunga itu!”seru Phoenix dengan bersemangat sambil meluncur turun.

Tiba-tiba saja luncuran turun Phoenix terhenti dan Thung Seng pun terpental dari punggung Phoenix, untungnya ada jaring yang menahan jatuhnya Thung Seng.

“Sial, ini jaring laba-labanya Tetua Hijau!”umpat Phoenix.

“Hahaha burung jelek, ternyata Kau bisa bicara,”ucap tabib Chan Bei.

“Burung jelek ini rupanya kangen terhadap jaringKu, hahahaha,”ucap Tetua Hijau.

Keduanya tiba-tiba muncul di dekat Phoenix.

“Kalian dua manusia bau ditambah dengan Tetua Ungu telah menjebak dan menangkapKu dahulu, tentu saja Aku ingat!”seru Phoenix dengan marah sampai urat lehernya menonjol keluar.

“Hihihi sungguh pertemuan Keluarga yang sangat mengharukan dan dipenuhi oleh ucapan penuh cinta dan kasih sayang!”ucap sebuah suara Wanita yang merdu, setelah itu muncul seorang Wanita yang cantik jelita di sebelah Thung Seng.

“Bocah Iblis alias Thung Seng apakah Kau mengenaliKu?”tanya Wanita itu.

“Apa ini, bagaimana Wanita itu seakan kenal dengan Thung Seng? Kebodohan apa yang sudah diperbuat oleh Thung Seng?”pikir Phoenix dengan rasa ngeri.

“Bagaimana Aku bisa mengenali Bibi, sedangkan wajahKu saja menghadap ke bawah.”

“Baiklah Aku akan membantu ingatanMu,”ucap Wanita itu sambil mengeluarkan sebuah cambuk dari bahan metal.

“Pertama, Kau menemuiKu di kebun bunga.Apa Kau ingat?”

“Tidak.”

“Ctangg!”bunyi cambuk metal mengenai tubuh Thung Seng di mana kali ini Thung Seng merasa sangat sakit yang melebihi pukulan siapapun yang pernah di terimanya.

“Kedua, Kau mendorongKu ke rerimbunan pohon bunga.Apa Kau ingat?”

“Tunggu, biar coba Kuingat dulu…oh rupanya Kau bocah cengeng itu.”

“Bagus bagus Kau ingat, terimalah balasanKu atas penghinaanMu!”seru Wanita itu sambil kembali mengayunkan cambuk metalnya berulang-ulang ke punggung Thung Seng.

“Tidak, Aku tidak boleh membiarkan SaudaraKu mati di tangan Wanita maniak ini,”pikir Phoenix dengan penuh tekad sambil dengan sekuat tenaga berusaha bangkit berdiri.

Usaha sekuat tenaga dari Phoenix membuahkan hasil sehingga dirinya terlepas dari jaring lengket milik Tetua Hijau.

“Ti…tidak mungkin burung jelek ini bisa lepas dari jaringKu!”seru Tetua Hijau dengan terperanjat.

“Bodoh, jangan diam saja, tangkap burung jelek itu!”perintah Wanita itu.

“Siap Ketua,”jawab tabib Chan Bei yang kemudian mencabut sebilah pedang hitam yang mengandung racun.

Bersambung :))

1
Ahmad Yani
lanjut thor
Fikachu
karya yang bagus 👍
RisingPhoenix: Terima kasih 🙏🏼😃
total 1 replies
Xiao Shuxiang
AWAL YG MENARIK
RisingPhoenix: Terima kasih 🙏🏼
total 1 replies
Amelia
semangat terus ❤️❤️
RisingPhoenix: Terima kasih 🙏🏼🙏🏼🙏🏼, sama-sama semangat sebagai penulis 💪🏼😃👍🏼.
total 1 replies
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
RisingPhoenix: Terima kasih atas kunjungannya dan salam kenal juga 🙏🏼😃.
total 1 replies
ayub tambunan
ini yang bikin malas baca masa jadi anak 12 tahun giman mau berkelahi nya maaf nda jadi lanjut baca
RisingPhoenix: Terima kasih atas kunjungannya. 🙏🏼.

Justru di situ uniknya cerita ini, karena dengan tubuh istimewanya serta kungfunya yang naik dengan cepat serta interaksi yang unik dengan burung besar 🙏🏼😃.
total 1 replies
jaka saba jati
katanya pek liong...knapa manggilnya tung seng
RisingPhoenix: Pek Liong nama pemberian ketika Dia tidak tahu nama aslinya, sedangkan Thung Seng adalah nama aslinya.

Terima kasih sudah berkunjung membaca 🙏🏼🙏🏼🙏🏼.
total 1 replies
Membo 69
cocok judulnya pendekar bloon😆😆😆
RisingPhoenix: 😂😂namanya juga lupa ingatan jadi minim pengalaman 😃😃😃😅🙏🏼
total 1 replies
Membo 69
kalau alur cerita ada POV sepertinya kurang apik Thor..Napa ngga dijadikan satu dgn. plot ceritanya .seakan terkesan cerita dipaksakan jadinya🥱
RisingPhoenix: Baik, terima kasih atas sarannya 🙏🏼
total 1 replies
Membo 69
jgn diulang ulang kalimat yg sama..dan kosakata juga perlu dibenahi bro
Razali Azli
cerita novel dah menarik. tapi nama² watak sangat tidak menarik. saranku thor, akan datang atau jika ada novel baru usahakan agar nama watak dan tempat dijadikan lebih baik.
RisingPhoenix: Razali Azli, terima kasih atas masukannya 🙏🏼
total 1 replies
RisingPhoenix
Terima kasih 🙏🏼🙏🏼🙏🏼😃
Ismaeni
lanjut thor,ceritanya menarik
RisingPhoenix: Terima kasih atas dukungannya @ismaeni 🙏🏼
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!