Apa itu bitcoin?
Siapa pencipta bitcoin?
Kenapa harus bitcoin?
Untuk apa bitcoin itu?
Apa tujun dari bitcoin?
Saat semua orang mulai bertanya tanya tentang bitcoin, langit tiba tiba berubah dan semua pertanyaan akhirnya akan terjawab
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yanir90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Waktu berlalu
"Bagilah Val, ibu juga tidak mengerti kenapa hal itu terjadi setiap hari. Tolong maafkan ibu Val... ibu merasa gagal menjadi seorang guru." Carla yg berbaring di sebelah Val sambil memeluknya mulai menceritakan kenapa dia bisa sampai seperti ini.
Yang menjadi pikiran Val adalah apa yg Carla ceritakan merupakan pengalaman mereka berdua di kehidupan sebelumnya dimana mereka menikmati hari hari penuh kenikmatan di apartemen Val.
"Jadi apa rencana ibu? bagi ku tidak masalah melakukan ini setiap hari, aku menyukainya. Ibu sangat nikmat dan sensasi memiliki hubungan gelap dengan guru sendiri sangat menggairahkan bagi ku."
"Val... kamu mulai nakal" Carla mencubit dada Val sambil tersenyum genit.
"Siapa yg lebih nakal di sini? guru yg memanggil siswanya untuk bercinta di tengah malam atau siswa yg menuruti kata kata gurunya."
Seketika Wajah Carla memerah dan segera merajuk. "Sudah ibu bilang, semua karena mimpi sialan itu."
"Ok ok, aku hanya bercanda. Jadi apa rencana mu Bu?"
Tatapan Carla kembali melunak dan dia menguatkan pelukannya pada Val. "Ibu juga bingung."
"Bagaimana jika kita rahasiakan hubungan ini lebih dulu sampai aku lulus. Setelah itu ibu bisa pindah ke Korea, aku akan memberi biaya yg cukup untuk ibu tinggal dengan nyaman di sana."
Carla menatap Val dengan tatapan bingung. "Bagaimana kamu tahu jika ibu ingin pergi ke Korea?"
Val tersenyum sebelum berkata. "Aku berencana pergi ke Cina selama satu tahun untuk belajar pengobatan tradisional Cina dan setelah itu pergi ke Korea untuk menjalankan sebuah bisnis. Tunggu aku satu tahun dan setelah itu kita bisa hidup bersama di Korea."
"Ibu baik baik saja, tapi semua itu butuh biaya yg sangat besar. Dari mana kamu.."
Val menutup bibir Carla dengan jarinya sambil berkata. "Ibu tidak perlu khawatir, banyak hal yg belum ibu ketahui tentang ku tapi semua akan ku beritahu secara perlahan pada waktu yg tepat."
"Val kamu semakin misterius."
"Lupakan itu, mari fokus masalah saat ini."
"Masalah apa lagi?"
"Apa ibu tidak ingin bertanding lagi?"
Seketika wajah Carla memerah. "Kamu harus segera kembali atau Windy akan curiga."
"1 atau 2 putaran tidak masalah."
Mendengar itu Carla semakin gelisah dan dengan malu malu menganggukkan kepalanya.
...****************...
Waktu berlalu dengan cepat dan tanpa terasa hari kelulusan tiba. Usaha perhiasan yg Val kerjakan juga sudah mengumpulkan keuntungan hingga lebih dari 30 miliar.
Semua karena pesanan yg terus berdatangan dan biaya produksi yg hampir tidak ada berkat semua bahan material yg Val gunakan merupakan hasil meminjam dari gudang harta keluarga Ilvy.
Tapi bagi Val, keuntungan 30 miliar masih jauh di bandingkan keuntungan yg dia dapat dari perdagangan di market crypto.
Dari 19 miliar modal awal kini sudah mencapai 1 triliun dalam waktu 3 bulan. Itu semua berkat ingatan yg dia miliki di kehidupan pertamanya.
Tapi untuk kedepannya, Val perlu mengatur rencana baru karena koin koin yg dia ketahui akan mengalami kenaikan juga semakin sedikit.
Di kehidupan pertama Val bukanlah seorang trader atau investor di market crypto jadi semua koin yg dia tahu akan mengalami kenaikan murni dari curhatan teman temannya yg sering mengenang masa lalu.
Tidak semua koin di bahas oleh mereka, karena yg mereka bahas hanya koin koin yg mereka perdagangkan.
Setengah dari 1 triliun segera Val investasikan ke bitcoin. Sisanya Val simpan dalam dompet digital dalam bentuk coin USDT.
Untuk 30 miliar dari hasil bisnis perhiasan, 80%nya Val ubah menjadi coin USDT dan menyimpannya di Dompet elektronik yg berbeda untuk mempermudah dalam melakukan transaksi di luar negeri. Sedangkan sisanya Val simpan di bang sebagai dana darurat yg bisa di gunakan kapan saja.
Untuk Windy, tentu saja dia sudah mendapat bagiannya sendiri dan sangat puas dengan semua itu.
Sedangkan Untuk Carla, dia sudah lama meninggalkan negara ini dan menetap di Korea karena keluarganya selalu menekannya untuk segera menikah.
Awalnya, Val ingin memberikan 10 miliar sebagai pegangan untuk Carla tapi dia dengan tegas menolak dan hanya mau menerima setelah Val menurunkan jumlahnya menjadi 1 miliar.
Acara perpisahan menjadi gempar setelah Windy menunjukan wajah aslinya yg ternyata sangat cantik. Tentu saja para lebah jantan mulai mendekat setelah mencium bau wangi, tapi kata kata tak tahu malu Windy langsung menghapus harapan mereka. "Lubang di selangkangan ku hanya boleh di masuki oleh tongkat sakti yg ada di selangkangan Val, kalian menjauh..."
Val hanya bisa menggelengkan kepala mendengar kata kata Windy yg di ikuti ekspresi bangga.
"Val, boleh kita bicara berdua saja." Ayu bertanya dengan sikap yg ragu ragu.
"Jika kamu ingin minta maaf maka aku sudah memaafkan mu tapi jika itu apakah kita bisa bersama lagi maka jawabannya adalah tidak mungkin."
"Val, selama 3 bulan ini aku sudah berusaha berubah. Tidak ada pria lain yg aku ijinkan untuk menyentuh ku."
"Itu bagus, pertahankan. Mungkin suatu hari kamu akan menemukan pria baik yg bisa membuat mu bahagia."
Ayu menggelengkan kepala sambil menggenggam tangan Val. "Beri aku kesempatan Val, kali ini saja. Aku mohon..."
Val menepuk pundak Ayu dan berkata dengan nada serius. "Bukan aku tidak memberi mu kesempatan, tapi aku sudah memiliki seseorang."
"Windy"
Val hanya tersenyum sebagai jawaban.
"Tapi dia bilang kalian hanya berteman."
"Aku tidak bilang wanita itu adalah Windy."
Ayu semakin menguatkan genggaman tangannya. "Val.... aku salah, aku sudah banyak menyakiti mu, aku wanita paling hina, aku memang tidak pantas untuk mu." Air mata Ayu mulai menetes. "Rasanya sangat menyiksa tanpa mu beberapa bulan ini Val. Aku baru sadar hanya kamulah satu satunya orang yg benar benar mencintai ku. Aku bodoh... sangat bodoh."
"Jalan yg akan ku lalui sangat berat, kamu tidak akan bisa mengikuti ku. Setelah ini aku tidak akan lagi di negara ini."
"Kemana? Kemana kamu akan pergi?"
"Bahkan jika kamu tahu itu tidak ada gunanya. Apa kamu punya uang untuk pergi ke luar negeri."
"Aku... aku..."
"Jalan kita berbeda dan untuk saat ini kita tidak bisa bersama tapi tidak tahu untuk masa depan."
"Apa suatu hari nanti kamu akan kembali?"
"Tentu saja dan saat itu jika kamu masih mencintai ku maka aku akan menerima mu dengan sepenuh hati."
"Apa kamu serius?"
"Tentu saja."
Ayu menghapus air matanya dan menatap Val dengan penuh harapan. "Untuk terakhir kali, aku ingin mencium mu."
Val tersenyum dan segera memeluk Ayu lalu mencium bibirnya. Setelah itu Ayu membenamkan wajahnya di dada Val.
"Aku akan menunggu mu."
"Aku mengirimkan sejumlah uang ke rekening bank mu. Gunakan sebaik mungkin, aku tahu apa masalah mu."
"Val... kapan kamu melakukannya?"
"Tadi pagi."
"Val...." Tangisan Ayu menjadi semakin kencang.