Nawang wulan gadis cantik dan manis berusia 23 tahun yang baru saja diterima menjadi tenaga pengajar di sebuah SMA swasta yang terkenal elit dan mahal dikotanya. Wulan dipertemukan dengan seorang murid laki-laki bernama Alexander yang tanpa diduga jatuh cinta dan menunjukkan perhatiannya dengan brutal kepada wulan.
Akankah wulan luluh dengan perhatian dan cinta murid nya yang terpaut jarak 4 tahun dari wulan ? bahkan wulan menganggap nya masih bocil (bocah kecil) bukan sebagai seorang pria.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mona_minYoongi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Klan Moonlight
"Wahhh...sudah ada yang baru ya ?" terdengar suara seorang gadis yang berdiri didepan Wulan dan Gilang dengan mata yang melotot tajam.
Seketika wajah Gilang berubah pucat. Wulan hanya menatap bingung pada gadis didepannya. Ia tidak mengenal gadis itu. Terlihat ia menggunakan gaun ketat berwarna krem diatas lutut sangat serasi dengan warna kulitnya yang putih bersih. Rambut nya di ikat separuh dan separuhnya lagi dibiarkan tergerai. Gadis yang cantik batin Wulan.
Gilang segera berdiri dan menarik gadis itu keluar restoran. Entah apa yang mereka bicarakan. Wulan pun cuek dan melanjutkan kembali menghabiskan hidangan didepannya.
Dilihat dari gestur tubuh dan mimik wajah kedua nya, ia yakin jika mereka berdua lebih dari sekedar teman. Bisa saja itu pacar Gilang yang tidak terima Gilang dijodohkan dengannya. Sama seperti ia dan Alex. Wulan menghembuskan nafasnya pelan. Tiba-tiba saja ia berharap gadis tadi bisa membatalkan perjodohannya dengan Gilang.
Tak lama kemudian, Gilang masuk kembali kedalam restoran. Wajahnya yang kusut ia paksa tersenyum didepan Wulan.
"Maaf ya dek jangan salah paham, tadi cuma teman mas saja kok" terang Gilang dengan wajah serius
Wulan hanya mengangguk pelan. Ia tidak tertarik dan tidak peduli. Setelah menghabiskan makanan, mereka pun segera pulang.
🌹🌹🌹
Royal loyalty hotel
Alex terbangun saat jam menunjukkan pukul tujuh malam. Ia langsung tertidur setelah menyelesaikan kesepakatan bisnis dengan kolega nya yang berasal dari korea selatan tadi sore. Alex meregangkan otot-ototnya. Ia merasa sudah lama tidak berolah raga.
Alex segera mandi dan berpakaian casual. Ia menggunakan sweatshirt dan celana chino berwarna hitam tak lupa menggunakan masker berwarna hitam. Penampilannya sangat gagah dan keren.
Alex menghubungi Jack dan segera turun ke basement hotel, ia menunggu nya disana. Tak berapa lama Jack pun sampai dan mobil mereka pun melaju membelah jalanan malam.
"Jack ke markas Black Phantom" ujar Alex
Jack pun kaget, sudah lebih satu bulan Alex tidak kesana. Tepatnya sejak ia bertemu dengan Wulan.
Klan Moonlight memiliki beberapa markas tepatnya ada empat markas yang memiliki kegunaan dan fungsi yang berbeda-beda. Dulunya saat Kakek Dimitri masih berkuasa, Klan Moonlight hanya memiliki satu markas saja. Namun saat kekuasaan berada dipundak Alex, ia mulai memecahnya menjadi beberapa markas. Agar Klan Moonlight tidak segera tumbang jika ada lawan yang berhasil menghancurkan salah satu markas.
Markas Black Phantom digunakan untuk menginterogasi dan mengeksekusi orang-orang yang membelot atau berkhianat.
Markas Black Venom digunakan untuk memproduksi berbagai macam senjata api yang digunakan untuk mempersenjatai anak buah Alex. Klan Moonlight tidak memproduksi senjata api untuk dijual secara terus menerus. Mereka membatasi nya agar senjata ciptaan klan Moonlight yang beredar tidak banyak digunakan para mafia. Jadi nilai jualnya sangat tinggi karna diproduksi terbatas selain itu kualitas senjata ciptaan klan ini juga sangat berkualitas.
Markas Black Diamond adalah markas yang berhubungan dengan IT. Dimarkas inilah segala informasi dapat diperoleh dan digunakan untuk kepentingan Klan Moonlight. Markas ini juga merupakan mata bagi seluruh tubuh Klan Moonlight, mereka mengawasi semua kegiatan di dalam dan diluar Klan. Orang-orang yang bertugas di markas ini adalah orang-orang pilihan dan sudah teruji kesetiaannya. Identitas mereka tertutup dan sangat rahasia. Hanya Alex dan Jack yang mengetahui siapa saja mereka.
Markas terakhir adalah markas Moonlight. Markas ini adalah markas utama. Dimarkas ini Alex melatih seluruh anak buahnya. Ia juga mengatur dan membuat strategi bersama anak buah nya untuk menjatuhkan lawan dimarkas ini.
Jack pun mengarahkan mobil ke markas Black Phantom. Markas ini berada di tengah kota dan hanya berjarak satu jam dari hotel Alex. Posisi masing-masing markas terletak berjauhan. Dan untuk markas utama Moonlight terletak ditengah hutan. Mereka harus menempuh perjalanan kesana selama tiga jam.
Tak lama mobil pun sampai disebuah gudang tua yang terbengkelai. Dulu nya ini merupakan pabrik sepatu yang mengalami kebakaran. Alex kemudian membeli nya dari pemilik sebelumnya. Markas Black Phantom berada dibawah bangunan pabrik ini.
Mobil Jack berhenti didalam pabrik. Kemudian mereka berjalan ke belakang pabrik yang telah dipenuhi semak belukar yang rimbun, bahkan ada rumput yang telah menjalar sampai ke atap pabrik. Jack pun menggeser rumput-rumput yang menghalangi dinding dan terlihat ada tombol persegi di bagian bawah dinding. Jack memasukkan kode angka dan kemudian terdengar suara pintu bergeser di lantai pabrik yang telah ditutupi tanah. Terlihat jenjang yang mengarah kebawah, Jack dan Alex segera menuruni jenjang tersebut. Setelah mereka masuk, pintu pun otomatis tertutup tanpa meninggalkan bekas seolah-olah mereka hilang lenyap bagai ditelan bumi.
🌹🌹🌹
Malam itu Tary dan ibu nya baru saja selesai makan malam. Hidup mereka menjadi lebih tenang setelah pindah dari mansion Heru.
"Bagaimana hari pertamamu di panti asuhan nak ?" tanya bu Marni
"Semuanya berjalan baik bu, syukurlah orang-orang dipanti sangat ramah dan anak-anak nya juga baik-baik" jawab Tary dengan wajah berseri.
Tary mendapatkan hukuman yang sama dengan Eve yaitu menjadi pengajar sementara anak-anak di panti milik yayasan Xander Loyalti Corporation selama satu bulan. Tapi Tary tidak mempermasalahkan hukuman nya, malah ia merasa senang dan tidak terbeban karna keceriaan anak-anak menular padanya.
Selama mereka tinggal dirumah Doni, mereka jauh lebih bahagia dan tidak merasa tertekan. Tidak ada yang mengintimidasi dan menekan mereka lagi. Doni pun juga selalu mengantar jemput Tary ke panti, hubungan kedua nya semakin dekat. Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu. Tary dan ibu pun menengok ke arah pintu. Mungkin saja Doni yang datang pikir mereka. Tary pun beranjak dan segera membuka pintu. Tary pun kaget dan ketakutan melihat tamu yang datang.
"Siapa nak ? Apa nak Doni" tanya bu Marni
"Wahhh sudah hidup senang ya sekarang sampai tidak ingat pulang" terdengar suara seorang wanita yang sangat dikenal oleh Tary dan bu Marni.
"Nyo...nyonya Cassandra...si...silahkan duduk nya" bu Marni kaget hingga ia tergagap.
Nyonya Cassandra adalah mama Eve. Selama beberapa hari anak buah suami nya mencari tahu keberadaan Tary dan Marni. Keluarga Harytama sangat marah pada mereka berdua. Saat mendapat laporan dari anak buahnya kalau posisi Tary dan Marni sudah diketahui, ia pun segera berangkat menuju alamat yang ia dapat.
"Bagaimana rasanya setelah mempermalukan kami disekolah Tary ?" tanya Cassandra ketus, ia melihat ibu dan anak itu dengan sinis.
Tary sudah gemetaran. Ia ketakutan begitu pula dengan Marni.
"Maafkan kami nyonya, sungguh Tary tidak bermaksud begitu" bela bu Marni
"Lalu kenapa kalian tidak kembali kemansion dan memilih kabur ? Apa kurang nya kami selama ini Marni ? ingat hutang budi mu pada kami" Suara Cassandra menggelegar memekakkan gendang telinga.
Tary sudah menangis tertunduk, sedangkan bu Marni segera berlutut dihadapan mama Eve.
"Maaf kan kami nyonya, tolong" ujar bu Marni lirih sambil mengatupkan kedua tangannya didada.
"Ikut aku pulang sekarang juga, seumur hidup pun kalian mengabdi belum terbayar hutang budi mu Marni"
"Baiklah nyonya" lirih bu Marni berderai air mata.
Mereka pun membereskan baju-baju yang tidak seberapa, sementara barang-barang lain tidak ada karna semua sudah disediakan oleh Doni. Akhirnya mobil Cassandra melaju meninggalkan rumah Doni dengan membawa Marni dan Tary.
...****************...
lanjut kak /Smile//Smile//Smile/
lanjut kak/Smile//Smile//Smile/