Damned ... I Love You !!!

" Hahhhh !! Kau adalah istrinya ?! Jika kau adalah istrinya maka aku adalah ayahnya ... bercandamu tidak lucu Nona ! Sergei adalah keluarga terpandang jadi tidak mungkin jika aku atau khalayak ramai tidak mengetahui pernikahan pewarisnya ! " ujar Alan sambil tertawa kecil , tawa sumbang yang diiringi sebuah keraguan . Alan hanya takut jika wanita disisinya benar benar mengatakan sebuah kebenaran .

" Terserah , aku sudah mengatakan semua ! Jadi aku mohon kedepannya jangan pernah berpikir jika aku bekerja padamu hanya untuk menjadi mata mata Sergei ! "

" Kau bisa dengan cepat belajar , aku rasa kau bisa menjadi sekretaris hebat yang bisa aku andalkan . Sudah menjadi rahasia umum jika aku dan Lucas selalu bersaing , mungkin dia ingin merebutmu dariku karena dia tahu kau adalah pegawai yang sangat bisa di andalkan !! "

Sampai di atas terlihat Dean sudah menunggu , dan Alan mengerti arti tatapan wakil CEOnya itu . Dean hanya ingin bicara empat mata dengannya , mungkin ada informasi baru yang ditemukan pria itu mengenai Lucas dan Amy .

" Amy kau masuk dulu ke kantor , aku ingin ke kantor Dean sebentar membahas sesuatu "

" Ok , tapi pastikan selesai sebelum semua divisi siap di bawah " sahut Amy uang menganggukkan kepala ketika Dean mengangguk seakan menyapanya . Dia merasa wakil CEO Gregory adalah pria yang dipenuhi misteri . Dean sangat jarang bicara , wajah pria itu bahkan terlihat lebih dingin dari es di kutub utara .

Sedang Alan yang sudah sampai di ruang kantor wakil CEOnya langsung duduk di depan meja kerja Dean . Pria itu tak sabar untuk segera mendengar semua tentang wanita pujaan hatinya .

" Amy Abellard , dua orang tuanya sudah meninggal dunia . ltu artinya wanita pujaan anda adalah yatim piatu ... "

Alan berdecak ketika mendengar Dean menyebut kata ' pujaan ' karena baginya terdengar seperti sebuah ejekan . Dean adalah pria yang direkrut ayahnya , pria itu sebenarnya seumuran dengannya tapi banyak orang mengira jika Dean berumur jauh lebih tua darinya .

Alan tahu Dean bukan pria sembarangan , walaupun pria itu adalah bawahannya tapi Dean mempunyai jaringan bisnis sendiri . Yang ia dengar Dean mempunyai sebuah kamp pelatihan bodyguard yang diwariskan oleh ayahnya .

" Ayah dari Nona Amy baru meninggal beberapa minggu yang lalu sedang ibunya meninggal sekitar dua belas tahun yang lalu . Ayahnya meninggal karena sebuah penyakit sedang ibunya meninggal karena sebuah kecelakaan . Dan anda tahu ? Saya menemukan fakta menarik lainnya ... " ujar Dean malah tak meneruskan kata katanya , pria itu mengambil sebuah berkas dan diletakkan didepan atasannya .

" Jangan menjeda kata katamu Dean ! Kau seperti sengaja membuatku mati penasaran . Katakan saja semuanya dengan cepat sebelum Nyonya Muda Gregory datang kesini dan marah pada kita "

" Jangan menaruh harapan terlalu tinggi Tuan , bisa jadi Tuhan sudah mempunyai rencana lain untukmu " cibir Dean dengan wajah yang datar .

Alan melihat berkas yang disodorkan padanya , jika tidak salah itu seperti kepingan berita yang dibuat seperti kliping . Sebuah berita kecelakaan mobil yang diambil dari sebuah surat kabar lama .

" Apa yang anda lihat mungkin berhubungan dengan masa lalu wanita pujaan anda . ltu adalah berita kecelakaan pewaris Sergei dua belas tahun yang lalu , waktu yang sama dengan kecelakaan yang terjadi ibu Nona Amy "

" Lanjutkan .. "

" Ada hal luar biasa yang terjadi , ada yang mengcover semua berita tentang kecelakaan itu . Berita itu benar benar di tutup dengan paksa , dan sepertinya kita tahu siapa yang bisa melakukan hal sebesar itu "

" Tuan Besar Phillipe Sergei " sahut Alan yang diangguki oleh wakil CEOnya .

" Berita itu ditarik sebelum media bisa mengungkap semua korban kecelakaan . Kabarnya Tuan Phillipe bertanggung jawab penuh atas kesalahan putranya "

" Semua ? Apa itu artinya korban lebih dari satu ?! " tanya Alan yang langsung menoleh ke belakang karena sebelum Dean menjawab pertanyaannya Amy sudah berada di depan pintu memanggil namanya .

" Tuan Alan Macgregor ... Tuan Dean Kahl ! Semua kepala divisi sudah menunggu kalian , jadi sebaiknya anda sekalian segera bergegas ke bawah "

Alan dan Dean segera beranjak dari duduknya , pagi ini memang mereka ada jadwal meeting jadi pembicaraan mereka harus dihentikan dan dilanjutkan nanti . Mereka juga tak ingin Amy mendengarnya atau wanita itu akan salah paham pada mereka .

" Hari ini setelah makan siang kita juga ada pertemuan dengan Tuan Darius dari Sergei " kata Amy pada Alan yang berjalan disampingnya .

" Soal itu biar saya yang menanganinya Nona , saya yang akan menggantikan Tuan Alan . Kebetulan ada poin dalam kontrak yang harus saya bahas dengannya " sahut Dean sambil menatap atasannya , memang ada sesuatu yang harus ia tanyakan pada wakil CEO Sergei itu .

" lya , kita punya acara yang lebih penting hari ini ! Biar Dean yang menanganinya "

" Tapi hari ini tidak ada jadwal lain lagi setelah pertemuan dengan Sergei . Atau aku melupakan sesuatu !? " tanya Amy melihat notes kecil yang berisi semua jadwal yang ia tulis berkenaan dengan semua kegiatan Alan di perusahaan .

" Hari ini kita ada acara makan siang "

" Dengan klien mana !? "

" Hanya kita berdua , ada yang harus kita bahas dan itu lebih penting dari semua jadwal di notesmu "

" Tentang ? "

" Masa depan . Awwwsshhh ... !! " pekik Alan kaget karena Amy menepuk keras bahunya .