Sinta Maharani seorang wanita bertubuh tambun, terpaksa harus menikah karena perjodohan yang dilakukan oleh kakeknya dengan salah satu cucu sahabat baik sang kakek bernama Dirgantara sawito Atmojo
Sinta sering diabaikan dan dihina oleh orang tua suaminya dan Dirgantara sang suami tak pernah mau peduli karena mereka menikah tanpa cinta, Dirga sendiri sudah punya kekasih
akankah Sinta terus bertahan atau pergi meninggalkan semuanya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31 Parsel cantik
sudah seminggu setelah menghadiri pesta pernikahan Khanza bersama beberapa teman termasuk pak Rachmat dan Gerald kini sinta kembali Sinta kembali sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang kasir
Sedangkan pekerjaan Khanza untuk sementara waktu di gantikan oleh cici yang juga kasir yang sering bergantian sift dengan mereka
Dan sekarang patner Dengan sinta dan juga mereka bergantian untuk lembur sampai Khanza masuk kembali
"kak sin kemarin waktu kakak ke pestanya kak Khanza Andika datang bawa parsel berisi coklat loh kak tapi karena kakak nggak ada ya coklatnya di makan bersama teman-temannya di di Depan toko" ucap cici karena baru ingat memberitahukan pada Sinta
"Andika !? Andika siapa!?" tanya sinta
"itu loh kak yang anak SMA yang nembak kak sinta dulu" jawab Cici
"oh anak itu!? Tapi ngomong-ngomong sudah lama loh nggak nggak sering datang kesini "ucap Sinta yang baru ingat andika
"kakak kangen ya" goda Cici menaik turunkan alisnya
Mereka bebas bergosip ria karena belum ada pengunjung yang melakukan pembayaran
"ishhh,kamu ini kalau ngomong suka ngadi-ngadi deh" ucap Sinta memutar badannya membelakangi cici karena ada pelanggan ingin membayar belanjaannya
"mau pakai kantong please atau tas-tas belanja cantik bu!? Tapi nambah tiga ribu rupiah ya bu" ucap sinta
"pakai plastik aja mbak "jawab ibu itu
"oke bu,jadi totalnya Rp. 275.000.00 ya bu" itu ucap Sinta pada ibu itu dengan ramah senyumnya tak pernah lepas dari bibirnya
"ini mbak"ucap ibu itu menyodorkan uang pembayarannya
"uangnya pas ya bu" jawab sinta setelah menerima uang ibu itu dan di balas anggukan kepala oleh ibu itu
"ini bu belanjaannya, terimakasih telah berbelanja di tempat kami" ucap sinta membungkukkan badannya sedikit sebagai tanda hormat dan terima kasih
"iya mbak sama-sama,bisa nggak cubit pipinya sedikit soalnya gemes " jawab ibu-ibu itu dan sinta hanya tersenyum ibu-ibu itu mengulurkan tangannya kepipi sinta namun bukan mencubitnya tapi mengelusnya sedikit
Sinta hanya tersenyum pasrah karena bukan hanya ibu itu saja yang melakukan hal itu pada sinta tapi banyak ibu-ibu yang katanya gemas lihat pipi mochi Sinta yang putih mulus
Banyak juga cowok-cowok yang ingin melakukan hal yang sama tapi sinta tidak mengizinkannya dan beruntungnya mereka tidak pernah ada yang memaksa
Sampai jam kerja sinta selesai sinta masih saja sibuk melayani pembayaran pengunjung Hingga berganti sift dengan Jeni
Sedangkan mesin kasir cici tutup untuk sementara waktu karena ingin istirahat dulu sebelum lanjut karena hari ini cici lembur
"Jen saya pulang dulu ya" ucap sinta pada jeni
"siap kakak" jawab jeni yang kini sibuk menggantikan sinta di mesin kasir
"yuk ci,kamu mau pulang atau mau ke mess aja !?" tanya sinta
"ke mess aja deh kak, soalnya kalau pulang kerumah biasa sudah malas untuk masuk lagi" jawab Sinta
"Ya sudah ayo " ucap sinta
Di mess tempat sinta tinggal memang ada satu kamar khusus untuk karyawan yang ingin beristirahat atau nginap jika sedang lembur dan tidak ingin pulang kerumah mereka seperti cici saat ini
Jadi mereka tidak akan merasa tidak enak hati pada penghuni tetap di mes itu karena harus masuk kekamar mereka apa lagi jika penghuni kamar sedang bekerja
"kak itu kayaknya si andika deh" ucap cici menunjuk seseorang yang sedang duduk di atas motornya dan tersenyum pada mereka
"sinta memperhatikan arah petunjuk Cici dan benar saja cowok putih abu-abu yang dulu mengajaknya pacaran sedang duduk diatas motornya dekat gerbang masuk supermarket dengan full senyum ke arah mereka
Tapi hari ini Andika memakai baju kaos berwarna abu-abu dengan celana jeans hitam dan terlihat tampan dan sedikit terlihat dewasa
"hai Mbak cantik " sapa Andika saat sinta dan Cici sudah berada di dekatnya
Andika turun dari motornya dan kini berdiri di depan sinta
"mbak makin cantik deh, apalagi hampir empat bulan ini nggak liat mbak saya makin terpesona "ucap Andika dan sinta hanya memutar bola matanya malas
"gombal teroooossss " ucap cici
"biarin mbak iri ya nggak ada yang gombalin " jawab Andika ketus
"sorry dorry morry ya,saya nggak iri ama gombalan anak bau kencur kayak kamu" ucap cici nggak kalah ketus
"sudah sudah jangan Debat di tengah jalan nggak malu apa di liatin orang-orang " ucap sinta menengahi
"yuk kak pulang ,udah gerah ini" ajak cici dan sinta pun ikut berjalan karena tangannya di tarik oleh cici
"mbak cantik tunggu " ucap Andika dan berlari kecil mengejar sinta dan cici yang kini sudah berbelok masuk ke dalam gang menuju mes mereka
Cici terus menarik sinta karena kesal pada andik si bocah tengil
"mbak nggak mau nanya saya kemana beberapa bulan ini!?" tanya Andika karena Sinta sejak tadi hanya diam
"oh emangnya kemana!?" tanya sinta akhirnya
"saya ikut mama kekota B mbak dan saya juga di pindahkan sekolah kesana" jawab Andika
"oh begitu " ucap sinta
"kok cuma seperti itu ucapnya mbak !?" kesal andika namun tetap sabar karena harus bisa meluluhkan hati sang pujaan
"ya trus saya harus bilang apa!?"ucap sinta lagi
"ya tanya kek mbak apa sebabnya saya ikut mama dan pindah sekolah dan kenapa saya ada di sini sekarang " ucap Andika
" ya sudah trus jawabannya apa !?" tanya sinta dan cici sudah menahan tawanya karena tidak menyangka jika sinta bisa sekonyol itu
sinta terkesan cuek tapi juga konyol karena mau-maunya meladeni bocah ingusan seperti andika
"mau saya jawab yang mana dulu mbak !?" tanya andika
"ya terserah kamu aja mau jawab yang mana dulu " jawab sinta masih cuek tapi itu tidak masalah untuk Andika yang penting sinta ingin mengajaknya bicara
"saya dan adik saya ikut mama karena mama sama papa sudah cerai dan kami ikut mama karena papa nikah lagi sama Tante penjual seblak di pasar sana
saya memilih ikut mama karena saya tidak suka sama Tante seblak itu dan tidak mau tinggal serumah dengannya karena dia itu genit bin mesum
trus saya datang kesini karena kangen sama mbak sinta" ucap Andika mengutarakan semua alasannya pada sinta
"lalu sekolah kamu di sekolah baru bagaimana kalau kamu ada disini !? Atau kamu ini bolos sekolah ya!?
Bagaimana mau jadi orang pintar kalau sekolah aja ogah-ogahan yang rajin kesekolah aja belum tentu pintar apalagi kamu yang malas kesekolah " jawab Sinta ,cici melotot melihat reaksi Sinta mengomeli andika panjang lebar
Andika juga ikut bengong dan tersenyum-senyum sendiri dapat omelan panjang dari sinta wanita tambun yang sudah mencuri hatinya itu
"ya Allah cantik banget kalau lagi ngomel-ngomel kayak gini,saya rela ya Allah di omelin terus tiap hari sama Mochi kesayanganku ini" ucap dika dalam hati
"eh kok malah bengong !?" ucap sinta membuyarkan lamunan Andika
"saya kesini itu sudah dapat izin kok mbak soalnya saya lagi ngurus semua surat-surat kepindahan kami" jawab Andika masih senyum-senyum
Kini mereka sudah Berdiri di depan pintu pagar mes sinta
"hus pulang sana kami mau istirahat " usir Cici mengibas-ibaskan tangannya pada Andika
"mbak ini buat mbak sinta, selamat istirahat ya mbak
Oh iya mbak besok saya sudah balik ke kota B pasti bakal Rindu sama senyuman dan suara mbak Sinta " ucap andika lalu menyerahkan sebuah kantong plastik yang berisi parsel pada Sinta sekaligus berpamitan pada Sinta
"kamu hati-hati ya di jalan, belajar yang benar biar jadi orang sukses dan bisa ngebahagiain mama kamu
Jangan buat mama kamu pusing memikirkan kamu apa lagi kamu itu anak sulung dalam keluarga berarti kamu yang harus menjadi panutan untuk adikmu dan pelindung untuk mama kamu"nasehat sinta dan tanpa sinta sadari Andika merekam suara sinta saat Sinta menasehatinya
"iya mbak saya akan selalu ingat nasehat mbak cantik kesayanganku " ucap Andika
Sinta hanya menghela nafas panjang mendengar ucapan andika,sinta sebenarnya mengingat sang adik rasa rindunya kini semakin membuncah namun sinta tidak ingin menghubungi adiknya karena dia takut adiknya itu tau keberadaannya tak menutup kemungkinan jika sang adik memberitahukan kepada keluarga dan mantan suaminya
"saya pamit ya mbak" ucap andika menyodorkan tangannya untuk menjabat tangan sinta
Sinta yang tak tegaan menyambut tangan Andika dan Andika langsung mengecup punggung tangan Sinta yang menurut andika sangat lembut Dan halus
Sinta yang terkejut langsung menarik tangannya
Andika tersenyum bahagia karena bisa mengecup punggung tangan wanita pujaannya itu
"saya pamit ya mbak" ucap Andika
"iya,kamu hati-hati ya dan Terima kasih parselnya" jawab Sinta datar
Andika mengangguk lalu berbalik badan dan berjalan berjikrak- jingkrak sambil bernyanyi kecil
Alhamdulilah keluarga Agam baik semua gak ada yang menghina Sinta😇