Dibalik diamnya seorang istri ada penyesalan suami yang sangat mendalam.
Zhia Vanelesia yang telah merasa lelah dengan sikap sang suami yang suka seenaknya saja akhirnya memilih untuk Diam. Dia tidak perduli lagi dengan apa yang di lakukan suaminya dan memilih untuk mengejar karirnya kembali.
Rayyan Ardinata sosok suami yang masih suka kebebasan. Dia selalu menghabiskan waktunya dengan nongkrong dengan teman temannya di bar. Hingga akhirnya Rayyan terkejut melihat reaksi istrinya yang akhirnya diam dan tidak perduli lagi akan apa yang dia lakukan.
Rayyan langsung saja membuat keputusan untuk membawa wanita ke rumah besar mereka untuk melihat bagaimana reaksi istrinya nantinya.
Namun, alangkah terkejutnya Rayyan melihat reaksi istrinya ketika melihatnya sedang bercumbu mesra dengan selingkuhannya di dalam kamarnya.
Mulai dari kejadian itu, Rayyan memilih untuk berubah dan mengejar kembali cinta sang istri.
Akankah Rayyan berhasil merebut hati istrinya kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Mendengar Zhia menerima tawaran dari Ramlan, Kinan dan Rayyan langsung saja menceramahinya secara berjamaah. Kinan dan Rayyan langsung saja membawa Zhia pulang dan menjadikannya terdakwa dan mereka berdua menjadi hakimnya.
"Zhi, apa kurang uang yang ku berikan kepadamu? Aku telah memberikan kartu kredit tanpa batas kepadamu. Tapi, kenapa kamu masih menerima tawaran Ramlan?" oceh Rayyan menatap Zhia dengan tatapan penuh kekecewaan.
"Ia! Apa uang yang ku berikan kepadamu tidak cukup? Aku telah bekerja keras untukmu dan juga Rissa. Tapi kenapa kamu masih seperti kekurangan uang" ucap Kinan mengacak acak rambutnya frustasi.
"Ta... Tapi aku hanya ingin membangun karirku kembali" ucap Zhia menunduk penuh penyesalan.
"Aku mengerti, Zhi. Tapi lihat keadaanmu sekarang. Kamu sedang hamil muda" ucap Rayyan langsung saja duduk di lantai sambil mengengam tangan Zhia.
"Ia, Zhi. Kami tidak masalah jika kamu ingin mengejar karirmu. Tapi, kamu harus sabar dulu. Lihat bayi dalam kandunganmu" ucap Kinan kembali.
"Aku janji akan menjaga kandunganku. Aku akan mengaturnya dengan baik. Tapi, aku mohon izinkan aku izinkan aku menerima tawaran Ramlan sekali ini saja" ucap Zhia penuh permohonan.
Melihat Zhia yang terus saja bersikeras ingin menerima tawaran Ramlan, Rayyan dan Kinan langsung saja mengusap wajah mereka kasar sambil membuang napas mereka kasar. Mereka binggung bagaimana caranya agar Zhia mau membatalkan perjanjiannya dengan Ramlan.
"Aku tau jika kalian punya uang yang banyak. Bahkan aku bisa mendapatkan apapun yang aku mau dari uang kalian. Tapi, aku hanya ingin mengejar cita citaku selama ini. Apa kakak lupa jika sedari kecil aku sangat ingin menjadi model di acara besar seperti yang di tawarkan Tuan Ramlan kepadaku" ucap Zhia langsung saja memperlihatkan wajah sedihnya.
Melihat wajah sedih Zhia berlahan kemarahan Rayyan dan Kinan langsung saja menyusut. Mereka berdua langsung saja saling lempar pandang karna tidak tau harus berkata apa lagi. Semarah marah apapun mereka kepada Zhia tapi, ketika melihat wajah sedih Zhia berlahan amarah mereka langsung saja menyusut dengan seketika.
"Ok! Baiklah. Kamu boleh menjadi model di acara itu. Tapi, kamu tidak boleh memakai high hels, gaunmu tidak boleh berat dan menggangu kandunganmu. Satu lagi kamu tidak boleh berdiri terlalu lama. Kamu tidak boleh kelelahan" ucap Kinan tegas.
"Tapi, Nan" ucap Rayyan tidak terima.
"Apa kamu punya solusi lain?" ucap Kinan tidak punya jalan keluar lain.
"Ok! Tapi kamu harus membawa Nur untuk membantu mengurus keperluanmu" ucap Rayyan akhirnya mengalah.
"Ok! Terima kasih suamiku" ucap Zhia langsung memeluk Rayyan dan menciumi seluruh wajahnya.
"Ehem!" dehem Kinan cemburu.
"Terima kasih kakakku yang paling tampan" ucap Zhia berlari kecil ke arah Kinan lalu memeluknya dan memainkan wajah Kinan seperti anak kecil.
"Aw! Sakit, Zhi" pekik Kinan ketika Zhia menarik hidung mancungnya.
Bukannya merasa bersalah Zhia malah cengengen tanpa dosa. Zhia lqngsung saja memeluk Kinan dengan penuh kasih sayang. Melihat Zhia yang memeluknya Kinan langsung saja membalas pelukan Zhia dengan penuh kasih sayangnya.
"Kakak tidak lupa'kan dengan janji kakak?" ucap Zhia langsung saja mengingat janji yang telah Kinan buat.
"Ia... Ia... Kakak janji akan segera mencari kakak iparmu" ucap Kinan tersenyum terpaksa.
"Ok! Nanti pas menghadiri acara lelang itu kakak harus membawa kakak ipar" ucap Zhia tidak mau di bantah.
"Apa! Zhi, mencari pasangan itu tidak semudah mencari gorengan" ucap Kinan berpikir bagaimana caranya dia mendapatkan wanita idamannya dalam waktu seminggu.
"Aku tidak tau dan tidak mau tau" ucap Zhia masa bodoh dengan kebingungan Kinan.
"Nyonya, ini cemilannya" ucap Nur membawa cemilan dan juga minuman yang di pesan Zhia.
"Terima kasih, Nur" ucap Zhia ramah.
"Kalau begitu saya permisi dulu, Nyonya" ucap Nur langsung saja pamit undur diri.
"Wau... Montok" ucap Kinan langsung saja memperlihatkan mata keranjangnya.
"Dasar kakak mesum!" teriak Zhia langsung saja melempar bantal ke wajah Kinan.
"Kakak tidak mesum. Kakak juga pria normal yang pantang melihat wanita montok" ucap Kinan tersenyum nakal.
"Apa kamu juga seperti itu, Ray?" ucap Zhia langsung saja menatap Rayyan tajam.
"A... Aku? Kenapa jadinya ke aku sayang?" ucap Rayyan kebingingan karna tanpa sebab Zhia langsung menuduhnya yang tidak tidak.
"Ha... Ha... Mapus" ucap Kinan tertawa renyah ketika melihat wajah bingung Rayyan.
"Kau bumbui apa pikiran istriku?" ucap Rayyan menebak jika Kinan telah berbicara yang tidak tidak tentangnya.
"Aku tidak mengatakan apapun. Aku hanya mengatakan pembantumu itu seksi" ucap Kinan membayangkan tubuh seksi dan montok Nur.
"Aku tau jika Nur seksi. Tapi, aku tidak pernah meliriknya. Karna aku sudah punya istri yang sangat cantik sepertimu, sayang" ucap Rayyan mencoba mengoda Zhia.
"Awas kamu ya jika macam macan lagi di belakangku" ucap Zhia sambil menusuk cemilan yang di berikan Nur mengunakan garpu.
"Ia, Sayang" ucap Rayyan menunduk ketakutan melihat aura kemarahan Zhia.
"Ha... Ha... Ternyata cazanova insyaf dan menjadi STI sekarang" ucap Kinan tertawa terbahak bahak melihat ekspresi wajah Rayyan.
"Diam kau!" teriak Rayyan dengan kesal sambil melemparkan bantal ke wajah Kinan.
Kinan langsung saja tersenyum licik karna akhirnya menemukan cara untuk mengolok olok Rayyan. Sedangkan Rayyan hanya mampu membuan napasnya kasar melihat Kinan yang terus saja mengejeknya.
"Kak! Kakak gak pulang. Lihat hari semakin malam" ucap Zhia melihat hari yang sudah larut malam.
"Baiklah! Kakak juga mau istirahat. Soalnya besok ada rapat penting. Kamu juga langsung istirahat ya, jaga keponakanku dengan baik" ucap Kinan mengelus perut Zhia yang masih datar.
"Siap, Kak" ucap Zhia tersenyum menganguk.
Kinan langsung saja mengelus lembut puncak kepala Zhia lalu mencubit hidungnya kecil. Setelah itu Kinan langsung saja pamit untuk pulang. Tak lupa sebelum pulang Kinan mengejek Rayyan terlebih dahulu lalu berlari kecil untuk menghindari amukan Rayyan.
"Nasib punya kakak ipar menjengkelkan" guman Rayyan kesal sambil menatap Kinan yang berlahan menjauhinya.
"Sayang, terima kasih ya karna kamu mengizinkan aku dekat dengan Kak Kinan" ucap Zhia menatap Rayyan dengan lekat.
"Dia adalah kakakmu, jadi aku tidak berhak menjauhkan kalian. Walaupun dia bukan kakak kandungmu tapi, dia telah melindungimu dan membesarkanmu dengan tangannya sendiri" ucap Rayyan yang memang sudah tau bagaiman perjalanan hidup Zhia bersama Kinan.
"Terima kasih ya, Sayang" ucap Zhia langsung saja memeluk Rayyan.
"Tapi, itu semua tidak gratis, Sayang" ucap Rayyan tersenyum nakal lalu membawa tubuh Zhia kedalam gendongannya.
"Tapi, Sayang"
"Kamu tenang saja. Aku akan melakukannya dengan hati hati" ucap Rayyan lalu membawa tubuh Zhia kedalam kamar mereka.
Bersambung.....
Hai... Semuanya. Sambil nunggu up jangan lupa mampir di karya temanku ya. Karyanya sangat menarik di jamin kalian akan suka😊.
Kinan cinta Zhia
Zhia cinta Rayyan
ini cinta segi 4 atau jajar genjang 😅😅