RAHASIA ISTRI KU

Ketika Hasan tak kunjung kembali dari belakang, Haidar memutuskan untuk menyusul ke belakang. Haidar tidak terlalu terkejut ketika ia melihat Hasan sedang berusaha mengajak Milla berbicara. Sebab di pikiran Haidar sudah terbesit jika memang Hasan ke belakang dengan maksud lain yaitu mencari Milla.

Sesuai dugaannya ternyata benar jika memang Hasan mencari Milla. Haidar masih diam ketika mereka berbicara. Haidar berusaha mencerna apa yang mereka bicarakan. Disaat Haidar melihat Milla enggan berbicara kepadanya dan Hasan masih ingin berbicara dengan Milla. Haidar berdehem dan Haidar melihat mereka berdua terkejut dengan kehadirannya..

Milla yang melihat Haidar berusaha bersikap setenang mungkin. Sedangkan Hasan seperti sedang kepergok dan dia juga berusaha tetap tanang.

"Jenengan butuh sesuatu bib,,, " Kata Milla

"Ndak saya tadi hanya mau menyusul Gus Hasan takutnya tersesat.. " Kata Haidar dengan menekan kata tersesat. Hasan tau jika Haidar hanya menggodanya tapi tidak bagi Milla ucapan Haidar seperti sindiran.

"Antum bisa saja,, masak iya saya tersesat.." Kata Hasan dengan tenang

"maaf sebelumnya saya tak pamit kebelakang ya. Jika butuh sesuatu bisa panggil saya atau mbk ndalem lainnya.." Jelas Milla dan kebelakang menuju ke dapur ndalem. Mereka berdua hanya menjawab dengan anggukan saja.

"Tunggu bib,,," Kata Hasan ketika ia di ajak ke depan

"Iya antum mau tanya sesuatu atau ada yang antum butuhkan..? " Tanya Haidar

"Iya Ana mau bertanya tentang Milla..." Hasan menunggu reaksi dari Haidar

"Antum mau tanya apa ke saya, kenapa tadi antum tidak bertanya langsung kepada dia.." Kata Haidar

"Tadi ana mau bertanya tapi keburu antum datang. Jadi ana mau tanya ke antum saja, selain Milla mengajar di pondok kenapa dia ada di ndalem antum...? Lantas bagaimana bisa antum kenal dengan Milla kan Milla dari jepara?" Hasan memberondong Haidar dengan pertanyaannya

" Pertanyaan antum banyak bener... Antum sendiri tadi denger tidak kalau dia bilang kalau butuh sesuatu manggil saja dia. Jadi ya seperti itu.." Haida menjawab dengan malas

"maksud antum Milla juga ndalem di sini.. Kenapa harus jadi ndalem bib..." Haidar semakin kesal dengan pertanyaan Hasan. Ingin rasa nya Haidar menjawab jika Milla adalah Istrinya tapi ia sangat menahannya.

"Lebih baik antum tanya ke Milla sendiri jangan ke saya kalau antum tanya terus. Ayo ke depan saja jangan disini.." Haidar mengajak Hasan kembali ke ruang tamu.

Dipikirnya hanya Hasan saja yang membutuhkan jawab tentang Milla kenapa ada di sini. Haidar sendiri masih bertanya tentang hubungan mereka dan tentang kegiatan Mila di pondok

********

Di belakang Milla yang merasa badmood dengan datangnya Hasan dan menyinggung tentang kejadian yang dia ingin lupakan. Dengan entengnya dia ingin menjelaskan semua setelah ia dijadikan bahan hinaan oleh seluruh keluarganya.

Sedangkan Risti dan Rusda yang melihat Milla dalam keadaan tidak baik saja hanya diam saja. mereka berdua tak berani berbicara sebab Milla itu orang nya jarang marah. walaupun di marahi mamah Hanna ia masih bisa tersenyum dan bercanda kembali. kali ini berbeda ia hanya diam dan itu membuat Risti dan Rusda takut dibuatnya.

Milla berusaha menyibukkan dirinya dengan memotong semangka sedangkan di belakang Milla Rusda dan Risti mencuci piring yang akan di gunakan untuk menata makanan. Bu Umi yang baru saja datang melihat mereka bertiga seperti sedang diam diaman. Bu Umi bertanya dengan memberikan isyarat kepada mereka berdua ada apa dan mereka berdua menjawab dengan isyarat juga. Bahwa mereka tak atau apa yang terjadi.

"Milla pamit sholat isya' dulu ya. Tolong kalian berdua lanjutkan. Bu umi minta tolong kalau mamah Hanna Mencari Milla bilang saja Milla sedang sholat.." Kata Milla dan hanya di iyakan oleh mereka bertiga tanpa ada yang berani bertanya

Milla memutuskan akan sholat terlebih dahulu. Selain itu ia ingin menenangkan dirinya. Milla mengambil wudhu di kamar mandi belakang tak mungkin ia sholat di kamar sebab akan terjadi kehebohan jika sampai ia yang dikenal sebagi Ndalem masuk ke kamar keluarga apalagi itu adalah kamar Haidar sebab di ruang keluarga ditempati teman teman Mamah Hanna dan pastinya disitu ada Bella juga.

Ia sholat di tempat Sholat, setelah sholat Milla tak beranjak dari sajadahnya. Ia beberapa kali merenungkan dalam diam, entah apa yang terjadi tiba tiba Milla menangis dalam diamnya. Milla tak kuat untuk berdoa. Ketika ia menengadah ke atas di situlah Milla mulai menangis dan menutup wajahnya.

Ia mengingat tentang perjalan kehidupannya yang mulai berat ketika ia lulus SMA dulu ketika masih duduk di bangku sekolah Milla merasa tak pernah memiliki masalah. Hidupnya tenang dan menyenangkan. Tapi Milla memang masih naif waktu itu tak tau jika dalam kehidupan pasti memiliki masalah.

Milla berusaha untuk tak mengingatnya lagi....

Tapi pria itu datang dengan enaknya dan mengatakan akan menjelaskan kepada Milla. Jujur saja Mila sudah tak mau mengingatnya kembali.

Milla yang masih diam di sajadah terkejut ketika mamah Hanna memanggilnya "Iya Ma sebentar Milla lipat mukena dulu..." kata Milla, Milla segera pergi ke kamar mandi dan membasuh mukanya.

"Mill apa kamu membuat bingkisan lebih..? Diluar ada fansnya Haidar jadi mama akan memberikan mereka bingkisan... "Kata Mama Hanna

Milla mengangguk dan bertanya butuh berapa bungkus. Mamah Hanna mengatakan jika ia membutuhkan sekitar 5 bungkus.

Milla mengambilkan 5 bungkus bingkisan dan mamah Hanna kembali ke depan mengantarkan Bingkisan tersebut.

Milla berjalan kebelakang dan menemui Risti "Mbk Risti makanan untuk anak hadroh sudah semua apa belum.." Tanya Milla

"Sampun mbk, tapi Risti liat tadi masih ada jajan di meja mbk, Risti mau antar kedepan tapi takutnya itu untuk tamunya bib idar." Kata Risti sembari memperlihatkan beberapa camilan

"Oh iya maaf Milla ndak ngomong ke kamu, itu untuk anak Hadroh. Sudah ndak papa biar saya bantu bawakan ke depan tapi lewat samping saja ya mbk.." Risti mengangguk. Ternyata mbk Milla sudah ndak marah sepertinya.

Milla dan Risti keluar ke depan dengan membawakan makanan. Banyak yang menyambut dirinya.

Milla menata camilan di tengah tengah anak hadroh "Hush kalian kok berisik banget saya datang, tau aja kalau saya lagi bawa makanan..." Kata Milla tertawa

"Iya dong mbk Milla,,, kita dari tadi juga nungguin, kok camilan nya belum dateng hehehe" dengan tak tahu dirinya salah satu anak hadroh menjawab dan disambut sorakan anak anak lainnya

Hanya dengan mereka Milla bisa tertawa kembali, Milla menganggap anak anak hadroh dan tim sudah seperti keluarganya sendiri. Bahkan semua anak Hadroh tau jika Milla ini adalah istri Haidar. Jadi mereka sangat menghormati Milla apalagi dengan sikap dan perhatian Milla kepada mereka membuat anak Hadroh merasa sangat di perhatikan.

Ada salah satu anak Hadroh yang sedang melakukan live tapi Milla tak tau. Biasanya Mereka semua tau jika saat ada Milla mereka akan mengarahkan siaran ke arah lain atau mematikannya. Sebab Milla memang sangat menjaga privasinya.

Ali yang melihat anak baru segera menegurnya sebab ia sedang mengarahkan ponsel nya ke arah Milla "Dit kamu jangan ngeh live dulu atau kalau ndak ponselnya diarahkan ke yang lain dulu.." Kata ali dan anak baru yang bernama Adit itu penasaran kenapa tak boleh

"Kenapa memangnya bang,,..? trus kenapa kok beliau sepertinya sudah sangat mengenal abang abang.." Tanya Adit yang usianya paling muda

"kepo kamu..!" Kata Ali dan Adit kesal dibuatnya

Didalam Haidar mendengar anak hadroh sangat heboh segera pindah ke depan ternyata di sana ada Milla. Mereka sedang bercanda dengan Milla. Milla yang melihat Haidar ikut keluar tak menggubris Haidar sama sekali..

Ali yang melihat Haidar datang segera menyambutnya dengan guyonan "Kenapa bib, di dalam gerah nggeh, disini lo enak bib semilir dan ada Es kopi seteko juga.." Haidar yang di goda lantas Menepuk punggung Ali. Ali bergeser memberikan tempat untuk Haidar dan posisinya sekarang Haidar duduk bersebelahan dengan Milla.

...----------------...