NovelToon NovelToon
Perjalanan Pulang Menuju Ajal

Perjalanan Pulang Menuju Ajal

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Pengganti / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Razanur salsa

di kisahkan seorang anak kecil hidup sebatang kara hingga dewasa kehidupannya selalu di timpa kesialan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razanur salsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit

Bulan berganti bulan aku tinggal di rumah pakde, aku pun sudah mendapat ijin dari ketua rt dan beberapa warga setempat.

Setiap hari aku melakukan rutinitas seperti biasa, pagi dini hari aku belanja ke pasar. Pagi harinya aku keliling berjualan mendorong gerobak, pakde sekarang tidak ikut berjualan berkeliling.

Pakde berjualan di depan rumah, karena faktor usia juga pakde tidak kuat berkeliling lagi. Aku berjualan keliling menggantikan pakde, semua harga dan nama bahan aku catat.

Banyak pelanggan pakde yang menanyakan keadaannya, aku bilang pakde baik-baik saja hanya mau berdagang di rumah saja.

Aku setiap hari bejualan keliling mendorong gerobak, tidak ada kata lelah buatku. Pakde dan putrinya sudah baik mau memberikan tempat tinggal padaku, aku tidak akan mengecewakan kebaikan pakde.

"sayurrr..ibu-ibu sayurrr"teriakku memanggil.

Dari kejauhan ada suara memanggil ku.

"bang sayur.."teriak suara seorang perempuan.

Aku pun berhenti dan menengok kebelakang.

"iya bu"jawabku yang sudah berhenti.

Setelah ibu itu berdiri di samping gerobak dan memilih belanjaan nya, aku tidak hanya diam membantu itu memilih bahan-bahannya.

"mau masak apa bu hari ini? "tanyaku berbasa-basi.

"sayur lodeh sama ikan bandeng bang"jawab ibu itu tak melihatku.

Ibu itu sudah selesai berbelanja lalu pergi kembali pulang, aku lanjut kan berkeliling.

"sayurrr...ibu sayur nya bu"teriak ku memanggil.

Lama aku berjualan keliling tak terasa waktu sudah mulai sore, barang dagangan pun tinggal sedikit. Aku berjalan keliling mengambil jalur pulang, langit terlihat gelap tidak seperti biasanya.

Tak lama hujan turun, walau tidak lebat lama terkena air hujan akan tetap basah. Aku melihat sebuah rumah kosong lalu aku meneduh di depannya, waktu sudah magrib sedikit agak gelap dan hujan semakin lebat.

Aku sendiri di depan rumah kosong itu membuatku agak sedikit jenuh, tiba-tiba aku mendengar suara dari dalam rumah kosong itu.

Brrussrakkk...

Terdengar seperti benda jatuh, aku tetap tak menghiraukannya.

Sreeek..sreeek

Suara lain terdengar seperti benda di seret.

"siapa ya, ada orang di dalam?"tanyaku sambil melihat ke arah ke dalam rumah kosong itu.

Tak ada jawaban aku memberanikan diri sedikit masuk ke dalam, gelap tak terlihat apa pun di dalam sana lalu aku keluar lagi.

Sreeek...praaank

Suara terdengar lagi seperti kaca atau piring pecah, aku tak menghiraukan apa pun yang aku dengar.

Tiba-tiba angin berhembus menerpa tubuhku, dan membuat seluruh tubuhku merinding.

Aku berbalik ingin masuk ke dalam, rasa penasaranku tiba-tiba sangat tinggi. Langkahku perlahan masuk ke dalam takut ada paku atau pecahan kaca.

Belum aku masuk ke dalam pundak ku ada yang menepuk, aku spontan reflek mengeluarkan jurus bangau pincang.

Chiiaaat...

"ayo maju, siapa yang berani"teriak ku sambil memasang jurus tadi.

"bang lagi apa di sini? "ucap seorang pria memakai baju kokoh dan peci.

"eh..pak haji, kirain siapa"jawabku menunduk malu.

"hujan sudah reda, abang ga pulang? "tanya pria itu ternyata pak haji.

"iya ini mau pulang pak haji"balasku sambil mengambil gerobak.

"ya sudah pak haji, saya pamit dulu"ucapku sambil mendorong gerobak.

Pak haji hanya melihatku dari tempatnya berdiri, ia hanya menggelengkan kepala merasa lucu dengan tingkahku.

Aku terus mendorong gerobak walau masih gerimis, setiap langkahku menimbulkan percikan air yang menggenang.

Setelah sampai di depan rumah aku melihat pakde duduk di depan teras rumah, mata nya terus mengawasi area sekitar.

"kamu dari mana aja toh mas, jam segini baru pulang? "tanya pakde sambil berjalan mendekatiku.

"tadi aku meneduh sebentar pakde"jawabku sambil membawa masuk barang dagangan.

"baju kamu basah semua mas"balas pakde melihat yang basah kuyub.

"iya pakde, tadi aku paksa jalan takut kemalaman di jalan"jawabku masih merapihkan barang dagangan.

"di dalam sini ada jas hujan mas, kenapa ga di pakai? "ucap pakde sambil mengeluarkan jas hujan.

"saya ga tahu pakde, kalau di dalam sana ada jas hujan"timpalku lagi.

Semua barang dagangan sudah selesai di masukkan ke dalam rumah, aku mendorong gerobak ke samping rumah lalu ku gembok rodanya.

Aku masuk melalui pintu belakang, lalu masuk ke kamar mandi. Setelah selesai mandi aku pergi ke ruang tengah, di sana sudah ada pakde dan putrinya.

"sini mas, makan dulu"pinta pakde.

"iya pakde terima kasih"jawabku sambil duduk dekat pakde.

"makan yang banyak, biar ga sakit"ucap pakde begitu perhatian padaku.

"iya pakde"balasku sambil menguyah makanan.

Selesai makan bersama aku bantu membereskan semua piring, lalu mencucinya agar besok bisa di pakai lagi.

"sini toh mas, ga usah di cuci biar nanti putri saya saja yang cuci"pinta pakde padaku.

"iya pakde, sedikit lagi selesai"jawabku sambil membereskan piring yang sudah di cuci.

Semua sisa bekas makan kami sudah aku bersihkan, lalu aku pergi ke depan rumah. Terlihat pakde lagi duduk santai di temani secangkir teh hangat, aku duduk di samping pakde sambil mengeluarkan uang hasil jualan ku tadi.

"ini pakde uang hasil jualan tadi"ucapku sambil menyerahkan uangnya.

"banyak juga hari ini kamu jualannya"jawab pakde sambil menghitung uang.

"iya pakde tadi lumayan ramai yang belanja"balasku menyenderkan tubuhku pada dinding.

Kami tak banyak yang di obrolkan hanya candaan kecil saja, malam tak terasa sudah sangat larut. Aku dan pakde masuk ke dalam untuk istirahat, seperti biasa sebelum tidur aku salat isya yang tadi sempat terlewat.

Malam ini terasa begitu dingin, aku menarik selimut menutupi tubuhku yang kurus. Tubuhku terasa begitu sakit dan ngilu, mungkin karena tadi aku terkena hujan.

Kepalaku terasa pening, tubuh walau sudah ku selimuti masih terasa dingin. Aku tidur dengan menggigil kedinginan, aku paksa pejamkan mata namun tetap tidak bisa.

Hingga terdengar suara pakde memanggilku, aku belum bisa memejamkan mata. Waktu sudah jam dua dini hari, seperti biasa aku belanja bahan dagangan ke pasar.

Saat aku mau bangun dari kasur, badanku terasa begitu berat. Aku paksakan untuk bangun, lalu aku keluar kamar menghampiri pakde yang lagi menghitung uang untuk belanja.

"kamu kenapa mas, wajahmu kok pucat? "tanya pakde yang terkejut melihat wajahku.

"ga apa pakde"jawabku lemas.

"ga apa gimana nya, kamu sakit ya mas? "ucap pakde dengan wajah bingung.

"saya ga apa-apa pakde, nanti juga sembuh sendiri"balasku masih bersandar ke dinding.

"hari ini kamu ga usah belanja, biar pakde saja yang ke pasar"pinta pakde sambil berdiri masuk ke kamar.

Aku tak bisa menjawab apa pun, tubuhku terasa sangat lemas tak bertenaga. Aku di bantu pakde masuk ke kamar, lalu membaringkan di atas kasur menutupi dengan selimut.

1
desyaulia wahyuni05
I was very hurt reading it
Razanur Salsa
👍👍👍
Bisma
saat ini no komen ceritanya bagus
Nurhasanah
lanjut thor
Sarah Fadhilah mumtaz
lanjut kak
Nurhasanah
keren kak
OkitaNiken
Jadi sekarang umurnya Ridwan berapa tahun?
OkitaNiken
Ada masalah apa sih Pak Budi etega itu ga pulang-pulang selama bertahun-tahun? Minimal pulanglah sesekali lihat keadaan anaknya sendirian atau kasih nomor kontak kek biar bisa dihubungi.

Syukur ada pak Ibnu yang bener bener baik dermawan
OkitaNiken
Umur 8 tahun ditinggal sendirian di rumah? Bahkan tanpa makanan, astagaa tega sekalii/Sob/
OkitaNiken
Sedih banget bacanyaa, aku kira ayahnya Ridwan jahat karena ninggalin Ridwan tinggal sama kakek neneknya di desa. Tapi ternyata ayahnya Ridwan sebaik itu/Sob/

Semangat Thor, aku suka karyamuu
OkitaNiken
Ini kisah asli author nya kah? Astaga sedih sekali, kenapa orang tuanya Ridwan cerai?
Razanur Salsa
terima kasih kak, aku pemula dan ingin benar-benar menceritakan kisah nyata hiduku. aku hanya bisa menulis yang aku tahu aja, mohon bimbingannya kalau ada kesalahan/Pray/
OkitaNiken: Ini beneran kisah hidupmu Thor?
total 1 replies
Hiro Takachiho
Wah, cerita ini seru banget, bikin ketagihan!
Itzel Juárez
Gak bisa berhenti baca ceritanya, thor kesempatan ketemu penulis kayak kamu gak banyak loh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!