Sekuel Need A Bride
🍂🍂
.
Menikah dengan kakak angkatnya sendiri, tentu tidak pernah ada dalam bayangan seorang Quuenara Angelistya, biasa dipanggil dengan sapaan Ara. Gadis yang masih duduk di bangku sekolah tersebut terpaksa menerima takdirnya yang tiba-tiba saja sudah menikah dengan kakak angkatnya sendiri.
Sementara itu, pria yang tiba-tiba saja dipaksa menikahi adik angkatnya sendiri, jelas memberontak. Akan tetapi orang tuanya memegang rahasia besar Ryu, yang jelas tidak ingin terbongkar. Sehingga Ryuga Antonio Rayyansyah, putra tunggal dari pebisnis terkemuka tersebut tidak bisa berkutik selain menerima pernikahan tersebut.
Akankah rumah tangga mereka berjalan lancar? Sementara Ara sendiri tidak tahu suaminya siapa dan seperti apa. Di tambah lagi Ryu dan Ara tidak pernah bertemu selama sepuluh tahun terakhir. Sebab, Ryu memilih tinggal bersama tantenya yang ada di Kanada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TMKA. Terjawab Sudah
Bab. 32
"Udah, sana mandi dulu. Dandan yang cuantik, tapi jangan make baju kurang bahan yang biasa kamu buat tidur itu loh, Sayang. Ingat, ya!" perintah mama Yuan dengan wajah serius.
Entah kenapa ia merasa takut, kalau-kalau Ara mengenakan baju tidur yang biasa dia pakai malam ini dan putranya yang katanya akan pulang itu melihatnya. Ah ... mama Yuan jadi berpikiran yang aneh-aneh. Meskipun itu sangat wajar sekali.
"Lah, kenapa, Ma? Memangnya dia nginep di rumah kita?" tanya Ara heran.
Selain opa dan omanya, tidak ada yang berani menginap di rumah ini. Karena sikap papa Rio yang juga sangat posesif kepadanya, selalu melarang saudara atau keponakannya untuk menginap di sini. Padahal Ara juga tidak pernah keluar menggunakan baju tidurnya jika tidak mendesak. Seperti haus di tengah malam dan tidak ada air di kamarnya. Kalaupun ada yang melihat, ya berarti rejekinya mereka. Pikir Ara yang sangat simpel.
"Iya, Sayang. Udah, jangan ganggu Mama dulu. Nanti keburu orangnya tiba, masakannya belum selesai. Kan malu nanti Mama," ucap mama Yuan sembari mendorong halus tubuh Ara agar gadis itu menjauh dari sana.
Ara tidak punya pilihan. Gadis itu menurut dan kemudian menaiki anak tangga menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.
Di dalam kamar, Ara rebahan sebentar di sofa. Mengeringkan keringat yang ada di tubuhnya terlebih dulu baru masuk ke kamar mandi. Gadis itu pun melakukan ritualnya di kamar mandi. Yakni memakai lulur dan kemudian berendam dengan ekstra bunga Gardenia. Harum nya yang sangat kuat dan membuat pikiran menjadi tenang. Sangat cocok sekali untuk menetralisirkan suasana hati Ara saat ini.
Kurang lebih gadis itu melakukan ritual nya selama satu jam lamanya. Karena Ara pikir jika ia membantu mamanya di dapur, pun tidak akan diperbolehkan oleh mama Yuan. Jadi dari pada waktunya menganggur, Ara memanfaatkan dengan sangat penuh perhitungan.
Sesuai dengan permintaan mamanya, Ara memakai baju yang sopan menurutnya. Karena tidak terbuka. Kalaupun masih terlihat lekuk tubuhnya, salahkan saja mereka yang berukuran sempurna.
Karena Ara pikir mamanya akan kedatangan tamu istimewa, sehingga ia tidak boleh membuat mama dan papanya nanti malu dengan penampilan dirinya. Ara memilih memakai baju dengan panjang sebatas lutut dan lebar di bagian roknya. Sedangkan di bagian atas tampak memiliki belahan sedikit lebar, meskipun tidak terlalu ke bawah. Masih aman lah. Dan di bagian lengannya begitu ketat dan panjang. Seolah mengikuti bentuk tangan Ara.
Ketika mamanya masuk, Ara masih menata rambutnya menjadi keriting di bagian bawahnya saja. Lalu menarik bagian samping ke atas dan menjepitnya di sana dengan jepit mutiara. Benar-benar terlihat seperti seorang putri kerajaan saja. Bahkan mama Yuan sampai dibuat terpana melihat kecantikan Ara yang lebih lebih lebih dari biasanya. Sebab Ara juga mengaplikasikan make up tipis di wajahnya yang memang sudah cantik dari lahir.
"Waaaahhh ... cantik banget ini anaknya Mama!" seru mama Yuan ketika masuk dan menghampiri Ara.
Ara menoleh lalu tersenyum malu di puji oleh mama Yuan.
"Ma ... Ara malu," rengek gadis itu salah tingkah.
Meskipun sering kali mendapat pujian, namun jika mama dan papanya yang memuji dirinya, Ara merasa sangat spesial sekali.
Mama Yuan terkekeh dengan sikap Ara yang seperti ini.
"Cantik kok, Sayang. Cuantik buanget malahan. Coba deh kamu berdiri sekarang," ujar mama Yuan sambil meminta Ara berdiri.
Gadis yang tingginya melebihi mama Yuan tersenyum pun menurut. Ara memutar tubuhnya, memperlihatkan penampilannya ini apakah ada yang kurang.
"Ara cuma nggak mau bikin Mama dan Papa malu di depan tamu spesial Mama," cicitnya kemudian mengenai alasannya sedikit berdandan. Meskipun mereka hanya makan malam di rumah saja.
Sedangkan mama Yuan terdiam. Matanya berkaca-kaca melihat Ara yang tumbuh mulai dewasa.
"Kamu sangat mirip sekali dengan mami kamu, Sayang. Mama sangat berterima kasih pada Mami Tusha, yang memilih dan mempercayakan kamu pada Mama. Jangan benci dia lagi, bisa? Dia dulu punya alasan memberikan mu pada Mama." entah mengapa mama Yuan jadi teringat mengenai masa lalu di kala mantan tunangan adik iparnya itu justru mendatangi rumahnya dan menitipkan gadis kecil berusia lima tahun kepada dirinya.
