NovelToon NovelToon
Istri Tak Ternilai

Istri Tak Ternilai

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:12.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Terbangun dari koma akibat kecelakaan yang menimpanya, Lengkara dibuat terkejut dengan statusnya sebagai istri Yudha. Jangan ditanya bagaimana perasaannya, jelas saja bahagia.

Namun, Lengkara merasa asing dengan suaminya yang benar-benar berbeda. Tidak ada kehangatan dalam diri pria itu, yang ada hanya sosok pria kaku yang memandangnya saja tidak selekat itu.

Susah payah dia merayu, menggoda dan mencoba mengembalikan sosok Yudha yang dia rindukan. Tanpa dia ketahui bahwa tersimpan rahasia besar di balik pernikahan mereka.

******

"Dia berubah ... amnesia atau memang tidak suka wanita?" - Lengkara Alexandria

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 - Maaf

Setelah tadi siang dibuat berdebar tak karuan, malam ini Bima memastikan jika tidak ada yang aneh dengan sang istri. Usai makan malam Bima berlalu ke ruang kerja demi memeriksa laporan pak Chandra yang tidak sempat dia buka ketika di kantor.

"Dia tidak tanya ... mungkin belum saja."

Mungkin sejak tadi Yudha menunggu kabar darinya. Baru sekarang Bima sempat memberitahukan bahwa dia baik-baik saja. Tidak ada tragedi rambut dijambak atau dilempar pisau dapur seperti yang Yudha khawatirkan.

"Syukurlah, dia baik-baik saja?"

"Hm, sangat baik ... nasi gorengnya kau makan tidak, Yudha?"

"Sudah tentu, mubazir kalau tidak."

Jujur saja dia merasa berdosa dan bersalah kala mengingat sesuap saja tidak sempat masuk ke mulutnya. Walau memang benar bukan Bima yang dimaksud Lengkara, tapi pertanyaan Lengkara ketika dia pulang seakan tengah mengharapkan pujian tetap menjadi alasan Bima tak enak hati.

Mereka masih hendak bicara, tapi ketukan pintu membuat Bima mengakhiri teleponnya. Bisa dipastikan Lengkara, sontak Bima beranjak demi membukakan pintu, dia lupa jika saat ini bersama istri, bukan dua adik tiri berandal yang kerap mengacaukan suasana hatinya.

"Kok dikunci?" tanya Lengkara dengan kening berkerut, bisa jadi dia merasa tersinggung karena hal ini.

"Tidak sengaja, kamu mau masuk?"

"Heum ... Mas masih lama, 'kan? Ini aku buat susu biar kuat begadangnya," ucap Lengkara kemudian melangkah masuk lebih dulu, melewati Bima yang saat ini hanya terpaku menatap punggungnya.

Beberapa detik dia terdiam, tapi seketika sadar dengan email yang masih terbuka. Andai Lengkara tidak sengaja membacanya, bisa jadi malam ini adalah hari kematian Bima.

"Sa-sayang, biar aku saja ... sepertinya panas." Dalam keadaan terdesak, panggilan semacam itu lolos dari bibirnya.

Sedikit lagi Lengkara tiba di mejanya, tapi belum sempat lantaran Bima meraih gelas yang dia bawa. Baiklah, sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu, Lengkara memilih mengelilingi ruangan yang selalu terkunci di saat sang suami pergi.

Tidak ada yang aneh, ruangannya juga tidak terlihat asing. Beberapa foto yang di pajang adalah dirinya, begitu juga yang ada di meja. Bima tidak lagi bicara, terlebih lagi kala Lengkara meminta izin untuk menunggunya selesai di sofa.

Dalam diam Bima memantau Lengkara yang kini tengah membaca majalah dengan posisi tengkurap di sana, kaki mulus yang sejak tadi mengayun ke kanan dan ke kiri sedikit mengusik ketenangan matanya. Apa tidak bisa sambil duduk saja? Sungguh, untuk bagian ini Bima sedikit sakit kepala.

Cukup lama Bima biarkan, mungkin itu kesenangannya hingga tidak henti berceloteh setiap membuka lembaran yang lain. Tanggung jawab Bima memang begitu banyak, bahkan setelah susu hangat itu hampir habis, pekerjaannya belum juga tuntas.

"Mas," panggil Lengkara tanpa menatap ke arahnya.

"Iya, kenapa?"

"Kamu belum ngantuk?" tanya Lengkara yang kini beranjak dan mendekat ke arahnya, jelas saja Bima was-was. Beberapa kemungkinan bisa terjadi, andai tiba-tiba sang istri duduk di pangkuannya bisa dipastikan Bima mati kutu.

Bima menggeleng, tapi beberapa detik kemudian dia menguap dan memijat pangkal hidungnya hingga Lengkara menutup laptop Bima tanpa aba-aba. Sontak pria itu mengerutkan dahi, dia bahkan belum menuntaskan semuanya malam ini.

"Jangan terlalu keras ... kamu juga perlu istirahat," tutur Lengkara lembut yang membuat rasa kantuk Bima kian menjadi.

"Biasanya aku belum mengantuk jam segini," ujar Bima mengusap wajahnya pelan, dia sempat menatap jam digital di atas meja dan memang belum waktunya dia terlelap.

Sejak tadi sudah dia rasakan dan berusaha ditahan. Mungkin benar dia terlalu keras dalam bekerja, semenjak Lengkara sadar waktu istirahatnya benar-benar terbatas, mungkin wajar saja jika malam ini dia begitu lemah.

"Ke kamar ya, besok lanjut lagi. Mata kamu sudah merah," tutur Lengkara tidak peduli penolakan dia menuntun Bima agar beranjak ke kamar segera.

Nyatanya rasa kantuk Bima benar-benar tidak tertolong, pria itu bahkan menggeleng beberapa kali demi bisa terus terjaga hingga ke kamarnya. Sementara Lengkara sejak tadi terus memeluk lengannya lantaran khawatir sang suami tumbang sebelum waktunya.

Tiba di kamar tubuh Bima seakan terpikat pesona tempat tidur hingga tidak perlu menatap langit kamar lebih dulu agar bisa tertidur. Bima mendengkur halus dalam pengawasan Lengkara yang kini tengah melepas jam tangan dan menyelimuti tubuhnya.

"Maaf ... aku mungkin jahat, tapi kalian yang memulai ini semua," gumam Lengkara seraya merogoh ponsel Bima di saku celananya.

Selama ini dia tidak pernah mengusik privasi siapapun, termasuk Yudha sendiri. Namun, untuk saat ini Lengkara merasa tidak ada yang bisa dia percayai kecuali diri sendiri.

Lengkara mengatur napas dan memejamkan mata kala mencoba untuk membuka ponsel Bima. Meski saat ini sang suami tengah mendengkur pelan, tapi bukan berarti Lengkara tidak khawatir ketahuan di saat menggunakan jemari Bima untuk membuka kunci benda pipih itu.

"Eeungh."

"Shuut, sebentar, Mas."

.

.

- To Be Continued -

1
Ismalinda
Luar biasa
Ruaitoh
kenapa kisah sean dan kara sedih banget si
Ruaitoh
Luar biasa
Ruaitoh
akh cerita nya engga pernah gagal thor
Dede Exis
wkwkwk
Dede Exis
Luar biasa
Dede Exis
eh busyet..tiba2 udh 3x aj
Nisha Aniest
Luar biasa
bunga lily
tengah mlm mewek aku thor bacanya
Ummee
oh oh oh... ternyata kecelakaan yudha ada yg merekayasa
bunga lily
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
ida nurhalimah
Luar biasa
Ummee
apa lengkara jodohnya bima?
trus yudha sama siapa thor🤭
Ummee
😭😭😭😭😭😭
Ummee
susunya dikasih obat tidur ini pasti
Ummee
yudha cacat krn kecelakaan bersama lengkara kah?
Gagas Permadi
iihhhhh keren nih Thor versi cerita si Yudha
Gagas Permadi
the best yg
Gagas Permadi
tHorrr bener² raja menTEGA teganya kasian kan si Yudha dan bikin LUMPUH😭😭😭
Desy Puspita: Maafin akooh😭
total 1 replies
Gagas Permadi
ya Allah nyesek bgt😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!