NovelToon NovelToon
Menikahi Pria Bangkrut Dan Arogan

Menikahi Pria Bangkrut Dan Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:150.7k
Nilai: 5
Nama Author: Jesi Jasinah

Patah hati saat mengetahui kenyataan kekasihnya menikahi perempuan lain yang sudah dihamilinya. Membuat Elena terpaksa menerima lamaran seorang lelaki yang jauh dari impiannya selama ini. Hal ini terpaksa dia lakukan demi menutupi rasa malu kedua orang tuanya karena undangan pernikahannya yang sudah tersebar.

Diliputi rasa sedih, akhirnya kini dia sah menjadi istri Anggara seorang lelaki yang usahanya sedang bangkrut, dan terkenal dingin juga arogan.

Menikah tanpa cinta dengan kondisi ekonominya yang sulit ditambah sikap arogan dan dingin suaminya, sungguh merupakan tantangan berat baginya. Namun tekatnya yang ingin mempertanggung jawabkan keputusan yang telah diambil dan hanya ingin menikah sekali seumur hidup membuatnya harus bertahan dan berusaha menyesuaikan diri dengan situasi ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesi Jasinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Meminta Restu

Seminggu kemudian,  aku dan Jhon bersiap-siap akan mengunjungi kedua orang tuaku dirumahnya. Kami berangkat menggunakan supir.  Rena dengan tenang tertidur dalam gendongan lelaki yang akan jadi papa sambungnya. 

Mobil terus meluncur melewati jalanan ramai lancar menuju sebuah komplek elit.   Kulihat Jhon hanya diam membeku sepanjang perjalanan.

"Apa yang sedang kamu lamunkan Jhon,  apa kamu takut ketemu papa dan mama.  Kamu jangan khawatir, papa dan mamaku orang tua yang baik.  Beliau tidak memandang orang lain dari status sosial dan latar belakangnya.  Kita lihat saja nanti bagaimana reaksi kedua orang tuaku.  

Sedikit banyak aku menceritakan siapa kamu agar mereka tidak terkejut dan bisa berfikir jernih untuk memutuskan sesuatu nantinya," ucapku. 

Jhon mengarahkan pandangannya kearahku.  Dia menatap lekat seluruh wajahku.   Dadaku berdesir halus saat pandangan kami bertemu,  aku tidak tahu ada rasa nyaman dan bahagia dari tatapannya yang teduh.   

Kenapa kali ini aku baru menyadari kalau Jhon begitu tampan, hidungnya yang mancung dengan rahang yang kokoh dan dipenuhi bulu-bulu halus yang tumbuh diatas kulitnya yang berwarna eksotis.  Apalagi badannya yang besar,  tinggi dan berotot benar-benar membuatku menelan saliva.   

Kenapa baru sekarang aku membayangkan betapa hangat pelukannya,  merinding rasanya bila membayangkan bagaimana jari-jari besar dan kekar itu menyentuh tubuhku dengan sangat lembut. 

"Ini pertama kalinya aku akan bertemu dengan orang tua seorang wanita yang aku cintai.  Ya memang baru kali ini aku jatuh cinta sih," ucapnya terkekeh"

Ucapan Jhon telah menghentikan lamunanku. Pasti saat ini wajahku sedang terlihat merona dihadapan jhon. Tiba-tiba sebelah tangan Jhon menggenggam tanganku, karena sebelah tangannya digunakan untuk menggendong Rena yang masih tertidur pulas. 

"Mulai sekarang kita hadapi sama-sama tantangan hidup kita yang ada di depan mata.  Kita akan sama-sama berjuang untuk mendapatkan restu orang tua"

Ucapan lelaki yang kini sedang menggendong anakku hingga tertidur benar-benar telah membuatku panas dingin terbuai dalam cinta.   Cinta… ya sepertinya aku telah benar-benar jatuh cinta pada pembunuh bayaran yang ada disampingku.   Ya… tepatnya mantan pembunuh bayaran karena sebentar lagi dia akan bekerja dikantorku. 

Kini mobil kami telah memasuki rumah papa dan mama.   Kulirik sekilas wajah Jhon semakin tegang.   Aku langsung menyentuh lengannya dan berbisik tepat didepan gendang telinganya. 

"Bersikaplah biasa saja,  tidak usah grogi,  kamu harus buat papa dan mama merestui hubungan kita.   Satu hal yang harus kamu ingat.  Aku sekarang sudah jatuh cinta padamu.   Perjuangkan cinta kita agar kita bisa bersatu,  hidup satu atap, tidur satu ranjang dengan restu kedua orang tua kita, " bisikku pada lelakiku. 

Jhon menyorotkan pandangannya kearahku, wajahnya terlihat bersemu merah. 

"Mendengar tidur satu ranjang, ituku langsung bereaksi,  sepertinya dia sudah tidak sabar," ujar Jhon membuat aku memukul pahanya hingga membuat dia berteriak dan Rena yang ada dalam gendongannya terbangun dan menangis karena terkejut. 

Mobil terus berhenti, kami pun keluar dari mobil dan berjalan menuju keteras rumah.   Satpam yang berjaga digerbang depan yang tadi menyambut kedatangan kami terus melangkah mengikuti kami untuk membawakan pakaian Rena yang ada didalam tas berukuran sedang. 

"Langsung keruang tengah saja non,  tuan dan nyonya sudah menunggu di sana," terang satpam.   

Akupun langsung mengajak Jhon keruang makan.   Ternyata benar papa dan mama sedang santai menonton film India kesukaan mama. 

Kami berdua langsung menyalami dan mencium tangan kedua orang tuaku.  Ibu mengambil Rena dalam gendongan Jhon namun anaku justru menangis.   Terpaksa mama menyerahkan kembali Rena kepangkuan Jhon dan Rena langsung terdiam membuat wajah mama dan papa berkerut. 

"Sudah lama kenal anakku Nina,  kapan pertama kalian bertemu.  Ceritakan awal perjalan pertemuan kalian hingga kalian sama-sama jatuh cinta, " titah papa. 

Dengan terbata-bata karena rasa gugup, Jhon menceritakan awal pertemuan kami,  apa profesinya dan bagaimana kondisi latar belakang kedua orangtua dan keluarganya dengan detail.  Tentu saja Jhon tidak menceritakan tentang pembunuhan yang dia lakukan atas keinginanku kepada selingkuhan papa. Dengan dada berdebar takut papa dan mama tidak merestui hubungan kami, aku terus mendengarkan penuturan Jhon. 

"kamu yakin akan menikahi putriku,  yakin kamu bisa melindungi anak dan istrimu nanti.  Karena sebagai mantan pembunuh pasti banyak mempunyai musuh"

Jhon tertunduk mendengar pertanyaan ayah, perlahan dan dengan hati-hati sekali, calon suamiku menjawab pertanyaan papa. 

"Yakin tuan… eh papa,  saya akan melindungi anak dan istri saya de dengan segenap kemampuan saya pa.  Saya merasa tidak punya musuh pak, hidup saya selama ini aman-aman saja.  Saya bekerja ikut tim elit rahasia, jadi identitaa saya terlindungi karena saya menggunakan identitas orang lain saat bekerja. Jadi tidak ada yang mengenali saya. 

"Apakah orang tuamu setuju kamu menikah dengan Nina,  dia kan seoarang janda punya anak  satu lagi.  Ingat ya walaupun dia janda tak ada hak bagi kamu untuk menyakitinya.   Janda dan anaknya juga berhak bahagia," ucap papaku tegas. 

Mendengar gaya bicara papa terus terang hatiku merasa sangat khawatir papa menolak Jhon untuk menjadi papa sambung Rena.  Kalau itu yang terjadi, impianku untuk bisa hidup bahagia sirnalah sudah.   

Padahal rasanya aku sudah jenuh hidup menderita.  Ingin juga aku merasakan bagaimana rasanya menikah dengan orang yang mencintaiku dan menganggapku sebagai sosok yang istimewa.  

Dulu saat menginginkan Andrea jadi milikku, aku sama sekali tidak perduli apakah dia mencintaiku atau tidak, yang terpenting bagiku, aku mencintainya dan mampu membuat dia menjadi milikku bagajmana pun caranya.  Aku memang berhasil mengambil hati Andrea dan keluarganya, tapi selama aku mengucurkan dana rutin kepada mereka.   Setelah aku berhenti mengucurkan dana karena mengetahui niat licik Andrea.  Semuanya berubah tak lagi menyukaiku dan tak menganggapku istimewa.

Setelah mengenal Jhon aku tahu rasanya bagaimana indahnya dicintai dan dianggap sebagai orang yang istimewa.

"Kami belum menemui kedua orang tuaku, rencananya kami berdua akan menemui orang tuaku setelah papa dan mama merestui hubungan kami," ucap Jhon dengan suara bergetar.  Sepertinya nyalinya mulai ciut mendengar pertanyaan papa yang begitu mengintimidasi. 

"Kalau orang tuamu tidak merestui hubungan kalian bagaimana,  soalnya saya sebagai orang tua Nina tidak ingin mengulang kesalahan Nina yang kedua kali.  Dulu Nina banyak mengucurkan uang demi untuk mendapatkan restu orang tua Andrea mantan suaminya, hasilnya mereka hanya memanfaatkan Nina dan menganggap Nina sebagai ATM hidup.   Setelah Nina tak mau lagi memberi mereka uang.   Mereka justru menyia-nyiakan Nina seperti sampah yang tidak berharga.  

Sebagai orang tua kami tidak ingin Nina mengalami nasib yang sama seperti yang sudah-sudah.  Soalnya Nina ini orangnya gampang dimanfaatkan,  gampang dibohongi dan kalau sudah jatuh cinta mau berkorban apa saja," mama ikut menambahi. 

Nyesek rasanya dadaku mendengar pemaparan mama.  Tapi yang mama ucapkan memang benar,  aku dulu begitu bodoh dan mudah dimanfaatkan oleh laki-laki saat dia tahu aku sudah cinta mati padanya. 

"Jadi maaf ya Jhon kami tidak bisa merestui hubunganmu dengan putri kami.   Karena kami tidak mau mengulang kebodohan kami untuk yang kedua kalinya. Kalau kamu masih mau mendapatkan Nina, yakinkan dulu kedua orangtuamu.  Kalau mereka mau menerima Nina tanpa syarat baru saya kan merestui hubungan kalian"

******

  

1
reni puspitasari
Luar biasa
Nurhayati Nia
mampir thor
Alisia Tapilatu
Kecewa
Alisia Tapilatu
Buruk
💫0m@~ga0eL🔱
mampir slm knl thor🙏
Da Kurnianto
Luar biasa
R. Kamal
haa ha NENEK BENERRR ITUUUU
auliasiamatir
awas kau leha, kalau macam macam si sumpel aja mulut leha yab elen
auliasiamatir
ise elena keren....
auliasiamatir
yam ampun buk, 🤣🤣🤣
auliasiamatir
dah lima bulan aka yah thor, koma nya.
auliasiamatir
makin keren..
auliasiamatir
semiga nina tertolong
dan andrea segera mampus
auliasiamatir
cepat bantu nina jhon
auliasiamatir
wajar sih papa nya nina, ragu
buktiin jhon kamu lelaki yang tepat 💪
auliasiamatir
semoga dapat restu dari orang tua mereka
auliasiamatir
ha....siapa dia
auliasiamatir
aku juga bahagia bacanya Anggara
auliasiamatir
semiga nanti kamu bangkit lagi yah anggara
auliasiamatir
lucu yah anggara, masa bisa ngomong gitu sama mertua 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!