Baca Aku bukan/hanya bayangan biar faham alurnya...
.
.
Melarikan diri demi melupakan masa lalu, tersakiti dan terhianati, oleh kekasih dan sahabatnya sendiri..
"Aku benci penghianat, dan aku benci kalian..aku membencimu!"
Kanaya Prameswari Sadewo.
Kesalahannya adalah membuat semuanya abu-abu tanpa penjelasan, membiarkan cintanya pergi tanpa tau yang sebenarnya.
"Aku akan mendapatkanmu kembali..dan mengantikan bencimu kembali menjadi cinta dan ya, kita tak pernah putus maka kamu masih kekasihku!"
Bagaskara Nandowijaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih dilema
"Apa kamu sudah benar benar melupakanku Naya..? aku Bagas" Bagas berkata sendu, sejak tadi ia berusaha menghubungi Kanaya namun tak di angkat, lalu mencoba lagi tiba tiba telponnya sibuk, sekarang ia mengerti mengapa, karna Kanaya sedang berbincang dengan Bima tadi.
"Ada apa?" Kanaya berusaha mendatarkan suaranya.
"Tidak ada, hanya memastikan kamu baik baik saja, tapi sepertinya kamu memang baik baik saja"
hening tak ada suara,ponsel masih ditelinga tapi tak ada kata yang terucap.
"Jika tak ada yang ingin kamu bicarakan aku tutup telponnya" namun Bagas masih diam "Baiklah aku tutup" Kanaya mematikan ponselnya lalu menggenggamnya dan meletakan nya di dada, bahkan Bagas hanya bicara sebentar dan berakhir dengan bungkam tapi kenapa dirinya gugup.
Tak lama sebuah pesan muncul
'Jaga kesehatanmu Naya'
Itu pesan dari Bagas, Kanaya tau hanya Bagas yang memanggilnya Naya, dan itu selalu jadi panggilan yang dia sukai..saat Kanaya bertanya kenapa memanggil Naya jawaban Bagas membuatnya merona dan mengingatnya hingga sekarang.
"Kenapa panggil Naya? orang biasa memanggil ku Aya"
"Karna itu akan selalu spesial saat aku yang mengatakannya, dan Naya itu hanya milik ku,maka hanya aku yang boleh mengucapkannya.... Naya-ku"
"Oh.. manis sekali.."Kanaya sampai menangkup pipinya sendiri karna merona.
Kanaya tersadar dari lamunannya saat mommy nya Alyla mengetuk pintu "Sayang kamu sudah baikan?" Alyla masuk dan meraba kening Kanaya "Syukurlah sudah reda, kamu bikin mom khawatir"
"Maaf mom.."
"Gak pa-pa, yang penting jangan abaikan lagi kesehatan kamu sayang" Kanaya mengangguk, lalu merebahkan kepalanya di paha Alyla "Kamu bisa ngomong sama mommy kalau ada masalah, jangan dipendam nak, itu gak baik" Dulu Kanaya juga hanya bungkam saat tersakiti oleh Bagas dan Anina sahabatnya, dan Alyla hanya tau dari Adam yang selalu mengawasi Kanaya, hingga Kanaya memutuskan pergi demi mengobati hatinya "Mommy gak mau kamu pergi jauh lagi dari mom"
Kanaya menggeleng "Gak akan mom, aku gak akan pergi lagi, nyatanya menghindar pun gak membuat semuanya menjadi baik" Alyla mengangguk, tangan nya masih mengusap rambut panjang Kanaya.
"Jadi kenapa sebenarnya, dokter bilang kamu kelelahan dan stres berlebih?"
"Antara sahabat dan cinta mana yang harus dipilih?" Alyla mengeryit
"Aku harus gimana mom? Anina udah jelasin semuanya tentang alasan mereka menikah, dan ternyata itu bukan anaknya Bagas.." Dan mengalir lah cerita Anina dan Bagas yang sebenarnya.
Alyla tak berhenti mengusap rambut Kanaya sambil mendengar cerita Kanaya sesekali keningnya mengeryit, Alyla sama sekali tak menyela dan membiarkan Kanaya bercerita hingga selesai.
"Jadi kamu bingung harus memilih Bagas atau Bima? diantara mereka mana yang kamu sebut sahabat atau cinta? tapi mom yakin kamu gak akan menganggap Bagas sahabat setelah apa yang kamu lalui, itu berarti...." Alyla tak meneruskan ucapannya malah menggoda Kanaya dengan kedipan mata.
"Ish... mom aku minta saran ini.." Kanaya jadi merona, salahkan pertanyaan nya tadi, dan sekarang dia terjebak.
"Kamu masih mencintai Bagas?" Kanaya terdiam. "Oke gak perlu jawab mom ngerti kan tadi kamu udah ngomong"
"Mom gak bisa bilang yang di lakukan Bagas itu salah, karna nyatanya waktu itu yang Anina butuhkan memang status untuk anaknya,mommy mengerti perasaan Anina karna mom mengalaminya, membesarkan abang kamu sendirian"Alyla tau karna Alyla mengalami membesarkan anak tanpa seorang suami dimana cemoohan dan hinaan terhadap anaknya yang di sebut anak haram, meski ia sudah mengaku dan berbohong bahwa ia seorang janda, tetap saja ada segelintir orang yang tak percaya, dan betapa sakitnya saat teman teman sebaya Azka mengejeknya, apalagi melihat anaknya mengharapkan sosok ayah.
Kanaya tau semua cerita mommy nya,bagaimana Adam sang daddy menyakitinya, dan perjuangan mereka untuk bersama.
"Tapi, itu gak bisa di sebut benar juga, karna Anina yang bersikap egois dan menyalahkan Bagas,lupakan soal itu karna sudah selesai kan,dan itu sudah terjadi,tapi mom salut sama Bagas dia mau berkorban demi kehormatan Anina, meski anak mommy ini harus tersakiti"
"Harusnya mereka berkata jujur kan Mom, pasti Aku gak akan sesakit ini"
"Iya, harusnya mereka jujur, tapi jika mereka berkata jujur kamu yakin tak akan sakit hati?, tetap saja rasanya akan sakit melihat orang yang kita cintai bersanding dengan sahabat kita"
"Setidaknya aku bisa ikhlas kan, tanpa menyimpan kebencian"
"Anak mom, sudah benar benar dewasa ternyata, kamu benar.. tapi seharusnya juga, meski sebenci dan sesakit apapun itu kita harus bisa memaafkan gak baik menyimpan kebencian sayang"
"Aku mau memaafkan, tapi bukan untuk kembali entah kenapa aku ngerasa sedikit ragu, apalagi situasinya serasa berbeda sekarang dan juga.. Kak Bima.. aku ngerasa bersalah.
"Jika kamu mau membuka hati, ikhlaskan dulu segalanya sebelum memulai entah itu Bagas atau Bima kamu harus putuskan dengan hati yang bersih, tapi jika hati kamu masih terpaut masa lalu sebaiknya jangan memberi Bima harapan lebih, kamu akan menyakitinya sayang"
"Berdamai dahulu dengan masa lalu kamu, baru putuskan memulai semuanya dari awal."
.
.
_________
Like..
komen..
vote..
